Anda di halaman 1dari 2

Kalau UMR singkatan dari Upah Minimum Regional adalah pengupahan karyawan dengan standar nasional.

Kalau UMP singkatan dari Upah Minimum Propinsi adalah pengupahan karyawan berdasarkan standar propinsi dimana kita bekerja. Nah kalau singkatan dari Upah Minimum Kota adalah pengupahan karyawan berdasarkan standar kota dimana kita bekerja dan inilah yang biasanya digunakan sebagai standar .

Upah Minimum Sektor Pertambangan dan Migas Rp1,3 Juta


TENGGARONG Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya menetapkan upah minimum bagi pekerja/buruh di sektor pertambangan minyak dan gas bumi (Migas) tahun 2011 sebesar Rp1.360.000,-. Ketetapan tersebut dipastikan setelah turunnya SK Gubernur Kalimantan Timur nomor 561/K.437/2011 tentang Penetapan Upah Minimum Sektor Propinsi (UMSP) Sektor Pertambangan Migas tahun 2011 yang ditandatangani pada 19 Juli 201 lalu. Kami sudah mengelurkan ketetapan dan langsung diedarkan agar diketahui pihak perusahaan ayng bergerak di sektor pertambangan migas di Kukar ini setelah kita menerima salinan SK penetapan dari Gubernur, kata Kepla Disnakertrans Kukar Hery Maryadi melalui Kepala Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Syarat-syarat Kerja, Panut. Surat edaran tersebut diberikan langsung terhadap induk perusahaan Migas yang beroperasi di Kukar, seperti VICO, Total, Cevron dan Pertamina yang kemudian meneruskan ke perusahaan-perusahaan sub kontraktor dibawahnya. Surat sudah kita sebar ke induk perusahaan migas yang ada di Kukar, kemudian nantinya membantu menyalurkannya ke perusahaan-perusahaan subkon dibawahnya, ujar Panut. Dengan demikian, UMSP tahun 2011 ini dipastikan naik dari tahun sebelumnya. pada tahun lalu, UMSP sektor pertambangan migas ini hanya sebesar Rp1.313.000,- rupiah perbulannya. Kemudian ada kenaikan sebesar Rp47 ribu sehingga pada tahu ini pekerja/buruh di sektor pertambangan migas berhak mendapatkan upah sebesar Rp 1.360.000,-/bulannya. Ada kenaikan sebesar UMSP tahun ini dari tahu sebelumnya, kenaikannya mencapai sebesar Rp47 ribu, ungkap Panut singkat. Dilanjutkan Panut, ketetapan tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari samai 31 Desember 2011. Sehingga bagi perusahaan yang belum memenuhi kewajibannya yang dimana masih menggunakan UMSP tahun 2010 sejak Januari 2011, maka pihak perusahaan wajib merapel sisa gaji tersebut di bulan berikutnya. Sedangkan bagi perusahaan yang telah memberikan upah lebih tinggi dari ketentuan UMSP tersebut, dilarang mengurangi atau menurunkan upah tersebut termasuk menggeser tunjangan tidak tetap menjadi tunjangan tetap, dengna maksud untuk memenuhi nominal UMSP tersebut.

Panut mengakui kalau hingga kini belum ada Upah Minimum Kabupaten ayng mengatur upah di sektor pertambangan migas tersebut. Selama ini hanya pihak Propinsi saja yang mengeluarkannya. Sehingga Disnakertrans hanya mnegacu pada ketetaan dari Propinsi saja. Kita tidak memiliki UMK (Upah Minimum Kabupaten, Red.) disektor pertambangan migas ini, selama ini kita hanya mengacu pada UMSP saja, sama halnya di sektor perkebunan, namun di sektor perkebunan disamakan saja dengan UMK Kukar saat ini, karena sektor perkebunan upah pekerjanya terbilang rendah dibawah UMK Kukar, pungkasnya. (ale)
Source: http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/14162/upah-minimum-sektor-pertambangan-danmigas-rp1-3-juta.html

Anda mungkin juga menyukai