Anda di halaman 1dari 10

MODUL BLOK III

STRUKTUR KIMIA DAN FISIKA TUBUH I. PENDAHULUAN BLOK Blok adalah salah satu cara atau proses dalam menjalankan pendidikan kedokteran berbentuk Problem Based Learning (PBL). Inovasi dalam bentuk PBL ini mempunyai berbagai manfaat baik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam aspek kognitif PBL diharapkan mampu mengaktifkan Prior Knowledge, meningkatkan pengetahuan melalui diskusi tutorial, mampu memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik cetak maupun digital, serta mampu melakukan integrasi berbagai subjek sehingga lebih relevan dengan problem-problem professional yang dihadapi sebagai dokter. Dari aspek afektif, PBL akan membawa mahasiswa merasa apa yang mereka hadapi dan pelajari erat kaitannya calon dokter, meningkatkan motivasi intrinsik yang kuat dan mengembangkan kemampuan team work melalui diskusi tutorial. Secara psikomotor PBL akan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, meningkatkan kemampuan Problem Solving dan mahasiswa dibiasakan belajar mandiri, sehingga mampu menjadi Active Learner and Long Live Learner. Proses pembelajaran PBL Blok Generik dengan tema struktur tubuh manusia, subtema Struktur Kimia dan Fisika Tubuh berlangsung sepanjang semester ganjil tahun akademik 2011/2012. Kegiatan pokok dari Blok III adalah mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan 8 12 orang , masing-masing kelompok dibimbing oleh seorang tutor serta menentukan secara bersama-sama tujuan langkah demi langkah yang dilakukan dalam bentuk tuju langkah /Seven Jumps Langkah-langkah dalam bentuk Seven Jumps sebagai berikut : 1. Clarify unfamiliar term (s) Mahasiswa diharapkan pada suatu skenario yang berisi masalahmasalah yang dapat memicu mahasiswa untuk mendapatkan informasi ilmiah.Mahasiswa mencari kata / istilah yang tidak diketahui dalam setiap skenario, kemudian mencari istilah tersebut dalam kamus (medical dictionary)

2. Define Problem(s) Mahasiswa menggali pertanyaan atau masalah sebanyak mungkin yang timbul dari scenario 3. Brainstorm possible explanation (s)for the problem(s) Dengan mengaktifkan prior knowledge kegiatan ini berupa curah pendapat (brain storming) dari seluruh anggota kelompok 4. Arrange explanation into a tentative solution or hypothesis Peserta merumuskan hipotesis (jawaban sementara) secara kelompok terhadap masalah yang ditentukan dari langkah 2 Dari hipotesis yang telah dirumuskan dapat ditentukan learning issue (LI) yaitu hal-hal yang belum dimengerti atau diketahui, yang raguragu dan tidak disepakati 5. Define learning objectives (LO) Mahasiswa menentukan sasaran belajar 6. Gather information and individual study Mahasiswa melakukan belajar mandiri guna mencari dasar ilmiah, mengumpulkan data atau informasi untuk membantu meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep-konsep dasar yang ada 7. Mensintesis dan menguji informasi yang diperoleh dari langkah 6, dan Diakhiri dengan menyusun rangkuman sebagai jawaban dari scenario yang disajikan. Kuliah pakar, konsultasi pakar dan praktikum juga diberikan sehingga mahasiswa berperan aktif karena pendekatan PBL., dengan konsep tersebut mahasiswa tidak lagi semata-mata mengandalkan materi yang diberikan oleh dosen atau pengajar, tetapi mahasiswa harus mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk menemukan jawaban dari masalah yang diberikan. Informasi dapat berasal dari sumber bacaan cetak maupun digital dengan penelusuran lewat internet diskusi dengan teman, konsultasi pakar dan praktikum.

II.

TUJUAN BLOK Pembelajaran dengan proses Problem Based Learning (PBL) dengan sistem

blok, mahasiswa akan mencapai tujuan pendidikan sebagai berikut : 1. Menumbuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang relevan yang memerlukan diskusi lanjut dan belajar mandiri dalam konteks scenario klinis 2. Menumbuhkan kemampuan menghubungkan kaitan yang relevan antar faktor fisik , biologis, lingkungan dan spiritual dari masalah kesehatan selama proses pembuatan rencana penanganan masalah kesehatan 3. Menumbuhkan kemampuan mendapatkan pengetahuan yang relevan guna menentukan dan menangani masalah kesehatan yang ditemui 4. Menumbuhkan kemampuan Clinical Reasoning tersedia, menganalisa data dan mengambil keputusan 5. Menumbuhkan kemampuan menjadi Self Directed Learner, Active Learner, and Life Long Learner 6. Mampu menggunakan berbagai jenis sumber pembelajaran / learning resources 7. Menjadi peserta aktif dalam kelompok diskusi kecil, serta menumbuhkan kemampuan untuk bekerja dalam tim 8. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi / Comunication skils 9. Mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah /Problem Solving Skills 10. Menumbuhkan dan memelihara cirri-ciri dan perilaku yang penting untuk pengembangan karier lanjutan dalam profesi kesehatan seperti : a. Menjunjung tinggi etik dan kejujuran / Virtue Etic b. Menyadari kelebihan dan keterbatasan diri sendiri c. Rasa tanggung jawab d. Mempunyai rasa empati terhadap orang lain atau pasien e. Mampu melakukan evaluasi diri termasuk trampil dalam sintesa masalah, membuat hipotesis, berpikir kritis terhadap informasi yang

III.

POHON TOPIK ( TOPIC TREE )

Konsentrasi Larutan Larutan Asam-basa Kadar Zat terlarut

Kimia Karbohidrat Kimia Kehidupan Makro Molekul Kimia Lipida Kimia Protein

Senyawa kimia Sebagai Obat Senyawa Analgesik Anestetika Sumber Daya Manusia Zat Pencemar Limbah Industri Zat Kimia Efek Beracun Penelitian Kimia

Relevansi Ilmu kimia Ilmu Kedokteran

IV.

PRASYARAT MAHASISWA Seluruh mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa semester 1 FK

UNSRI berhak mengikuti proses pembelajaran di blok 3 ini V. SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti blok 3 ini mahasiswa mampu : 1. Memahami cara pembuatan larutan dengan berbagai macam derajat kepekatan, Serta sifat larutan elektrolit dan non elektrolit 2. Memahami reaksi protolitik dan reaksi kesetimbangan asam basa, perhitungan pH Untuk sistem dapar serta senyawa amfolit, termasuk asam-asam amino 3. Memahami penggolongan, sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia dari karbohidrat Lipid, protein 4. Memahami sifat-sifat kimia dari beberapa senyawa organik yang mempunyai Keaktifan sebagai obat misal termasuk golongan analgetik, antibiotik, antipiretik Hipnotik dan sedatif 5. Memahami cara penghitungan energi yang dihasilkan pada proses pembakaran zat

Zat makanan termasuk kecepatan reaksi 6. Memahami proses kelarutan dan proses absorpsi zat makanan 7. Memahami sifat sifat kimia dari beberapa senyawa organik yang mempunyai keaktifan anestetik 8. Menunjukkan relevansi ilmu kimia sebagai ilmu pengetahuan dasar, dengan ilmu kedokteran, sehingga dapat mengembangkan diri lebih lanjut dan bekerja lebih baik 9. Memahami fungsi-fungsi karbohidrat, lipida dan protein dalam kaitannya dengan sumber daya manusia dan sistem kesehatan nasional 10. Memahami akibat kelebihan zat-zat pencemar (termasuk limbah industri) yang dapat menimbulkan masalah kesehatan 11. Memahami beberapa jenis zat yang secara umum dapat mengakibatkan efek keracunan 12. Mengenali aspek kimia kedokteran pada penelitian bidang kesehatan di Indonesia VI. METODE PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran akan dilakukan melalui 4 metode yaitu a. Kuliah Terintegrasi ( 11 kali ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Materi Kuliah Pengantar Blok Pendahuluan dan Ikatan Kimia Kimia Lipida Penggolongan dan Reaksi Senyawa Organik Kimia Karbohidrat dan Kimia Lingkungan Kimia Asam Amino dan Protein Sifat Larutan Volumetri Sistem Koloid Reaksi Proteolitik asam-basa Kinetika dan Termodinamika Lama 50 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit

b. Tutorial (1 episode ) - Kimia Fisika

c. Laboratorium Ketrampilan ( 6 kali ) No 1 2 3 4 5 6 Materi Laboratorium Ketrampilan Analisa Mineral dan Enzim Analisa Senyawa Organik dan Senyawa Obat Analisa Karbohidrat Analisa Lipida Analisa Protein Kromatografi dan Spektrofotometri

d. Assesmen - Menghitung pH larutan - Menghitung Isotonis Larutan campuran

VII.

JADWAL PEMBELAJARAN

VIII.TOPIK PEMBELAJARAN PER MINGGU Pada minggu pertama sampai ke empat, proses pembelajaran dimulai dengan pemberian materi dengan metode kuliah terintegrasi. Kemudian pada minggu kedua sampai minggu ketuju pembelajaran diberikan melalui praktikum laboratorium keterampilan. Pada minggu keenam dan ketuju proses pembelajaran dilakukan

dengan metode problem based learning dimana dua skenario akan diberikan untuk dibahas pada kelompok diskusi. Pada mnggu ke empat belas dan limabelas ujian MCQ IX.SISTEM ASESMEN MAHASISWA Evaluasi sumatif dilakukan pada pekan keenam berupa: No 1 2 3 4 5 6 7 Catatan : 1. Aspek etika, pemanfaatan teknologi dan ketrampilan komunikasi terintegrasi dalam intrumen SOCA, OSCE, SKILL LAB, Check List, Tutorial dan Buko log 2. Komponen 1 3 menilai pencapaian kompetensi minimal 75% 3. Komponen 4 7 menilai aktivitas peserta didik maksimal 25% 4. Bila dalam satu blok ada komponen penilaian proses yang tidak dilaksanakan (Misal post test praktikum) maka bobot komponen tersebut ditambahkan pada komponen pencapaian kompetensi (MCQ, SOCA, OSCE) secara proporsional 5. Bila Blok tidak melaksanaka OSCE maka bobot dari komponen OSCE ditambahkan pada MCQ dan SOCA 6. Penilaian Penugasan dan Buku Log merupakan keharusan dalam proses pembelajaran blok maka setiap peserta didik diberi nilai default 80 7. Skema ini merupakan pedoman bagi blok, bila dianggap perlu blok boleh melakukan modifikasi dengan terlebih dahulu berkonsultasi Komponen yang Dinilai Pengetahuan dan Pemahaman Aplikasi dan Landasan berfikir klinis (medical reasoning) Ketrampilan medis dasar (simulasi)Ketrampilan Tutorial Tugas (Asignment) Praktikum Ilmu Kedokteran Dasar Aktivitas Akademik Metode Ujian Tulis Presentasi Kasus Peragaan Observasi Penugasan Ujian tulis praktikum Pencatatan Portofolio Intrumen MCQ SOCA OSCE Check List Laporan Tugas Post Test Buku log Bobot 25% 25% 25% 5% 5% 10% 5%

VIII.

DAFTAR PENGAJAR. INSTRUKTUR SKILL LAB, TUTOR, PEMBIMBING PRAKTIKUM KIMIA KEDOKTERAN

.1. Daftar Pengajar 1. Drs Sadakata Sinulingga Apt Mkes. 2. Drs Kusumo Hariyadi Apt MS. 3. Fatmawati Ssi Msi. IX. DAFTAR REFERENSI BLOK

1. Bohn H. L.B, Brian L. McNeal, George A. O'Connor. 2001. Soil chemistry, 3rd Edition. J. Wiley and Sons, New York, N.Y. 2. Corwin C.H. 1998. Introductory chemistry: concepts & connections. Prentice Hall, Upper Saddle River, N.J. 3. Christian G.D., 1994. Analytical chemistry. John Wiley & Sons, Inc., New York, N.Y. 4. Efiok B.J.S and Eduok, E.E., 2000. Basic Calculations for Chemical and Biological Analysis, 2nd Edition. AOAC International. 5. Goldberg D.E., 1994. Fundamentals of chemistry. Wm. C. Brown Publishers, Dubuque, IA. 6. Nelson D. and M.Cox. 2004. Lehningers Principles of Biochemistry 4rd Edition

7. Alfred, M., J. Swarbrick and A. Cammarata. 1993. FARMASI FISIK : Dasar-dasar Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Jilid 2, edisi Ketiga, Terjemahan Yoshita, UI Press, Jakarta. 8. H. Schoot.1980. Remingtons Pharmaeutical Sciences, 16 th Edtion, Mack Publishing, Easton 9. Murray, R.B., 2008, Biokimia Harper, Editor, Murray, R.B., Granner, D.K., Mayes, P.A., and Rodwell, V.W., Alih Bahasa , Hartono, A., Penerbit Buku Kedokteran, EGC., Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai