Anda di halaman 1dari 2

Upaya Meningkatkan Minat Siswa Pada Pembelajaran Ipa Fisika Dengan Metode Hypnoteaching Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada

Siswa Kelas VIID Mts.Al-Asror Patemon Kec. Gunungpati Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 Yuni Arti Yuniarti.ikip@yahoo.com Ikip pgri semarang Jl. Dr. Cipto-Lontar No. 1 Sidodadi Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran IPA Fisika dengan metode hypnoteaching menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa di sekolah menengah pertama. Penelitian ini mengngunakan instrumen angket minat dan observasi kegiatan siswa dan guru. Temuan di lapangan menunjukan bahwa ternyata minat belajar siswa kelas VII D MTs. ALASROR Patemon Gunungpati dalam pembelajaran IPA Fisika masih sangat rendah. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru maupun siswa pada kelas tersebut, didapat KKM dari pelajaran tersebut sebesar 57 dari rentang nilai 1-100, terlihat sebagian besar siswa tidak memperhatikan pelajaran, ribut sendiri di kelas, sebagian kecil siswa yang mau mengerjakan tugas yang diberikan, siswa enggan jika disuruh maju untuk mengerjakan soal di depan dan ada beberapa siswa yang selalu ijin ke belakang saat pelajaran berlangsung. Hal ini dikuatkan lagi saat peneliti menyebar instrument angket minat belajar siswa pra siklus, yang diisi siswa kelas tersebut, tahun pelajaran 2010/2011 memperlihatkan bahwa nilai rata-rata minat belajar siswa kelas tersebut adalah sebesar 58,99%, dan berdasarkan kriteria pada analisis data yang penulis gunakan, jika nilai < 60%, maka minat siswa dalam pembelajaran IPA Fisika dikategorikan rendah. Hal inilah yang mendorong dicobanya metode hypnoteaching sebagai salah satu metode pembelajaran yang sederhananya adalah suatu metode yang mengupayakan penurunan frekuensi gelombang otak, sehingga peserta didik menjadi relaks dan lebih sugestif dalam menangkap nilai-nilai positif dari sebuah proses pembelajaran. Dan penulis mencoba untuk menggunakan pendekatan kontekstual yang lebih dimaksudkan agar dalam proses pembelajaran akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang efektif dan efisien. Hypnoteaching akan dirasa lebih mudah dengan pendekatan kontekstual karena pembelajaran akan lebih nyata karena pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran yang mengacu pada penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 744), minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; girah; keinginan. Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 2006 : 136). Menurut Reber (1988), minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktorfaktor internal lainnya, seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya image pelajaran IPA Fisika yang terkesan kaku, susah dan membosankan sehingga kurang diminati oleh sebagian peserta didik. Dengan background sekolah yang diteliti merupakan sekolah yang lebih mengedepankan ilmu keagamaan, sehingga pelajaran IPA Fisika agak terpinggirkan. Minat siswa dalam pelajaran IPA Fisika perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Permasalahan utamanya adalah apakah metode hypnoteaching menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat siswa kelas VII D MTs. AL-ASROR Patemon, Gunungpati Semarang pada pembelajaran IPA Fisika. Diajukan hipotesis bahwa hypnoteaching dapat meningkatkan minat belajar IPA Fisika

siswa kelas VII D MTs. AL-ASROR Patemon, Gunungpati Semarang. Penelitian dilakukan di MTs. ALASROR Patemon, Gunungpati. Data diambil dari instrumen penelitian berupa angket minat, lembar observasi aktivitas siswa serta lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif melalui prosentase. Hasil analisis dari angket minat siswa, pada siklus I diperoleh minat siswa 76,92% (kategori sedang) dan pada siklus II meningkat menjadi 80,12 % dan dapat dikategorikan minat siswa dalam pembelajaran IPA Fisika dengan metode hypnoteaching dengan pendekatan kontekstual tinggi. Penilaian pada lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh aktivitas siswa sebesar 70, 43% dan ada peningkatan pada siklus II menjadi 75,13% dan dikategorikan aktivitas siswa sedang. Sedangnkan untuk penilaian pada lembar observasi kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, diperoleh data pada siklus I sebesar 88,89% dan meningkat pada siklus II sebesar 97,22%, yang dikategorikan kualitas proses belajar mengajar baik. Dengan demikian penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode hypnoteaching menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat siswa kelas VII D MTs. AL-ASROR Patemon kecamatan Gunungpati Semarang pada pembelajaran IPA Fisika. Temuan penelitian ini dapat menjadi masukan guna meningkatkan mutu proses belajar mengajar IPA Fisika di sekolah menengah. PUSTAKA RUJUKAN Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum, Edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi, cetakan Ke-2. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, edisi revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta. -------------------------. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi aksara.

Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Darsono, Max. dkk. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, suatu pendekatan teoritispsikologis. Jakarta : Rineka Cipta. Gunawan, Adi W. 2005. Hypnosis-The Art of Subconscious communication. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Ramadhan, Sony. 2010. http://modulfisika.blogspot.com/2010/02/ materi-fisika-smp-kelas-vii.gerak.html. Jaya, Novian Triwidia. 2010. Hypnoteaching bukan sekedar mengajar. Bekasi : D Brain. Kanginan, Marthen. 2002. IPA Fisika untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga. Muchith, M Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Semarang : Rasail. Poerwadarminta, W. J. S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi ke-tiga. Jakarta : Balai Pustaka Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, cetakan kelima. Jakarta : Rineka cipta. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Cetakan ke-12. Bandung : Rosda. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher.

Anda mungkin juga menyukai