MAKSUD DAN TU1UAN Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya yang pernah ada. Geologi merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang siIat-siIat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang. Paleontologi adalah cabang ilmu dari geologi yang mempelajari jejak kehidupan masa lampau yakni Iosil. Mikropaleontologi adalah cabang dari paleontologi yang khusus membahas sisa-sisa organisme yang berukuran kecil yang kita kenal sebagai mikroIosil gambaran tentang umur dan lingkungan pengendapan dari suatu lapisan batuan dapat ditentukan dengan mengetahui jenis mikroIosil yang ada pada lapisan tersebut. Sebelum mempelajari mikroIosil dengan lebih rinci diperlukan kemampuan untuk menggunakan alat pembesar yakni mikroskop. Olehnya itu maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop. Adapun tujuan dari praktikum ini : a. Mengenali bagian dari mikroskop b. Menentukan bagian-bagian pada mikroskop c. Menentukan Iungsi dari bagian mikroskop d. Mempelajari cara menggunakan mikroskop
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : W E R N A HARI/TGL : JUMAT,11 NOVEMBER 2011 NO. MHS : D611 09 261 TEOR RNGKAS Pengamatan benda mikroIosil dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop (bahasa Yunani: micron kecil dan scopos tujuan) adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat dan mengamati objek-objek/spesimen- spesimen yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa.. Seiring dengan perkembangan teknologi mikroskop terbagi: cahaya (monokuler dan bonokuler) mikroskop stereo mikroskop electron mikroskop Iase kontras mikroskop interIerensi mikroskop polarisasi mikroskop medan gelap mikroskop konIokal mikroskop ultraviolet mikroskop pendar.
Mikroskop yang digunakan sehari-hari hanyalah mikroskop monokuler dan binokuler Mikroskop Monokuler hanya mempunyai satu lensa okuler dan satu lensa objektiI Mikroskop Binokuler mikroskop ini memiliki dua lensa okuler dan dua lensa objektiI. Menurut sejarah abad ke 16-18 seseorang yang telah menemukan mikroskop yaitu ANTONY VAN LEUWENHOEK yang mana telah menemukan 2 lensa yaitu okuler dan objektiI pada tahun ( 1632 s/d 1973 ), dan ia telah melihat organisme organisme yang sangat kecil dari lensa.
Foto Antoni van Leeuwenhoek
Mikroskop Cahaya Mikroskop yang sekarang banyak digunakan di Laboratorium adalah mikroskop cahaya (Light Microscope, LM).Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektiI, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektiI dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).Pada mikroskop jenis ini cahaya cahaya tampak dilewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini mereIraksi (membelokan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata kita sama seperti daya urai mata manusia yang terbatas, daya urai mikroskop juga terbatas. Mikroskop dapat didesain untuk memperbesar obyek sebesar yang diinginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari kira 0,2 mikro meter. Penguraian (resolusi) ini dibatasi oleh panjang-gelombang cahaya-tampak yang digunakan untuk menerangi spesimennya. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara eIektiI hingga kira-kira 1000 kali ukuran spesimen sebenarnya; pembesaran yang lebih akan meningkatkan kekaburan. Sebagian besar penyempurnaan mikroskop cahaya sejak permulaan abad kedua puluh telah melibatkan metode-metode baru untuk meningkatkan kontras, yang membuat rincian yang dapat diuraikan diterima mata dengan lebih jelas.
Mikroskop binocular Peralatan ini digunakan untuk tujuan berbeda sedikit.Ia menggunakan dua bagian mata (atau kadang kala dua mikroskop lengkap) untuk memberikan sudut pandangan berbeda sedikit kepaIa mata kiri dan kanan.Dengan cara ini ia menghasilkan pandangan tiga dimensi (3-D) contoh yang dikaji.Mikroskop binocular sering digunakan untuk mengkaji permukaan specimen pepejal. Mikroskop binokuler terdiri atas 3 bagian utama yang terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Bagian dari mikroskop yakni : a) Tubus atas pada bagian mikroskop 1. Lubang intip berIungsi untuk melihat objek yang diamati 2. Lensa okuler berIungsi untuk mengamati objek 3. Dioptering berIungsi untuk memIokuskan lensa okuler 4. Skala pengatur jarak mata berIungsi untuk mengatur jarak lensa sesuai dengan kenyamanan pengamat 5. Revolver berIungsi sebagai tempat lensa objektiI dan dapat berputar untuk menyesuaikan lensa objektiI yang digunakan 6. Lensa objektiI dengan perbesaran 100 X berIungsi untuk memperbesar objek yang diamati sebanyak 100 X dari ukuran yang aslinya 7. Lensa objektiI dengan perbesaran 4X berIungsi untuk memperbesar objek yang diamati sebanyak 100 X dari ukuran yang aslinya 8. Lensa objektiI dengan perbesaran 10X berIungsi untuk memperbesar objek yang diamati sebanyak 100 X dari ukuran yang aslinya 9. Lensa objektiI dengan perbesaran 40X berIungsi untuk memperbesar objek yang diamati sebanyak 100 X dari ukuran yang aslinya 10.Skrup pengunci berIungsi sebagai pegunci tubus atas 11.Lensa mkroskop berIungsi sebagai penghubung tubus atas, tengah dan bawah mikroskop serta sebagai pegangan untuk mengangkat mikroskop
b) Tubus tengah pada bagian mikroskop 12.meja objek berIungsi sebagai tempat meletakkan objek pengamatan 13.Pengarah kasar berIunsi untuk meningkatkan tingkat kejelasan dari objek yang diamati secara kasar 14.Pengarah halus berIungsi untuk meningkatkan tingkat kejelasan dari objek yang diamati secara halus 15.Penjepit preparat berIungsi sebagai penahan preparat agar tidak bergeser 16.Diapolarizer berIungsi sebagai penerima cahaya dari illuminator dan memIokuskannya menjadi gelombang cahaya yang terkutubkan. 17.Pengarah kasar ordinat berIungsi untuk mengatur nilai kedudukan objek pada skala ordinat 18.Selubung diapolizer berIungsi sebagai tempat diapolarizer dan sebagai pelindung 19.Skal ordinat ber Iungsi sebagai sumbu y pada meja objek untuk menunjukkan nilai kedudukan objek. 20.Nonius skala Ordinat berIungsi untuk menambah ketelitian nilai kedudukan objek pada skala ordinat. 21.pengarah skala Absis berIungsi untuk menentukan nilai kedudukan objek pada skala absis. 22.Skala Absis berIungsi sebagai sumbu x pada meja objek untuk menunjukkan nilai kedudukan objek. 23.Nonius skala Absis berIungsi untuk menambah ketelitian nilai kedudukan objek pada skala absis. 24.Penyangga meja objek berIungsi untuk menahan meja objek. 25.Circular graduate berIungsi sebagai tempat preparat. 26.DiaIragma berIungsi sebagai tempat untk meneruskan cahaya dari illuminator ke diapolarizer. 27.Bukaan diaIragma berIungsi untuk mengatur diaIragma.
c) Tubus bawah pada bagian mikroskop 28.Kondensor, yaitu bagian yang terdiri dari lensa cembung untuk memberikan cahaya yang konvergen. 29.Iluminator berIugsi sebagai sumber cahaya. 30.Selubung Iluminator berIugsi sebagai tempat dan pelindung illuminator. 31.Tombol Power berIungsi untuk menyalakan dan mematikan mikroskop. 32.Kaki mikroskop berIungsi untuk menopang mikroskop agar tetap tegak. 33.Kabel berIungsi sebagai penghantar arus listrik ke mikroskop. 34.Steker berIungsi sebagai colokan untuk menghubungkan kabel dengan sunber tegangan.
Mikroskop Stereo Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu kecil, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Mikroskop stereo mempunyai siIat sebagai berikut: Mempunyai 2 lensa obyekriI dan 2 lensa okuler, agar didapatkan bayangan 3 dimensi dari pengamatan 2 mata. Perbesaran tidak terlalu kuat, tetapi lebih diutamakan adalah medan pandang yang luas dan jarak kerja yang panjang. Dengan demikian obyek yang diamati cukup jauh, sehingga mikroskop ini dapat dipakai untuk pembedahan. Obyek yang diamati dapat kering atau dalam medium air, dapat tebal ataupun tipis. Mikroskop stereo tidak dilengkapi dengan kondensor maupun alat pengatur halus serta diaIragma.
Mikroskop Elektron
Untuk dapat melihat obyek yang berukuran mikro, tidak berwarna dan jernih seperti sel beserta organelnya diperlukan mikroskop yang dapat memperbesar obyek lebih dari 2 juta kali. Hal ini tidak mungkin dilakukan hanya dengan menggunakan mikroskop cahaya karena mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih halus dari kira-kiran 0,2 mikro meter. Mikroskop cahaya hanya dapat memperbesar secara eIektiI hingga kira-kira 1000 kali ukuran spesimen sebenarnya, pembesaran yang lebih hanya akan meningkatkan kekaburan. Salah satu prestasi besar dari ilmu Iisika terapan (,pplied physics) dalam abad ini adalah mikroskop elektron. Mikroskop ini dibuat berdasarkan penemuan bahwa lapangan magnetik atau elektrostatik yang dapat beraksi pada berkas elektron seperti halnya lensa pada sinar biasa. Dengan mengunakan elekstron sebagai sumber sinar dan suatu seri elektromagnetik sebagai alat untuk memIokuskan dan memperbesar, memungkinkan untuk menghasilkan gambar yang sangat jelas dengan pembesaran yang tinggi dari suatu obyek yang diamati. Mikroskop elektron modern secara teoritis dapat mencapai resolusi (penguraian) kira-kira 0,1 nanometer (nm). Terdapat dua jenis dasar mikroskop elektron, yaitu :
1) Mikroskop Elektron Tr,nsmisi (Tr,nsmision Electron Microscope, TEM) Secara garis besar cara kerja mikroskop cahaya dan M.E. transmisi tidak jauh berbeda, hanya ukuran mikroskop elektron jauh lebih besar, bayangan yang diperoleh diterima pada layar monitor yang berpendar, sehingga tidak dilihat langsung.
2) Mikroskop Elektron P,y,r (Sc,nning Electron Microscope, SEM) Pada mikroskop jenis ini, sinar elektron tidak menembus jaringan, melainkan dipancarkan kembali oleh permukaan sediaan dengan sudut yang berbeda tergantung dari struktur permukaan jaringan. Sinar elektron yang dipancarkan kembali tersebut barulah mencapai monitor membentuk bayangan.
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : W E R N A HARI/TGL : JUMAT,11 NOVEMBER 2011 NO. MHS : D611 09 261 GAMBAR MKROSKOP
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : W E R N A HARI/TGL : JUMAT,11 NOVEMBER 2011 NO. MHS : D611 09 261 ' KETERANGAN GAMBAR a Tubus atas pada bagian mikroskop 35.Lubang intip 36.Lensa okuler 37.Dioptering 38.Skala pengatur jarak mata 39.Revolver 40.Lensa objektiI dengan perbesaran 100 X Lensa objektiI dengan perbesaran 41.4X dari ukuran yang aslinya 42.Lensa objektiI dengan perbesaran 10X 43.Lensa objektiI dengan perbesaran 40X 44.Skrup pengunci berIungsi sebagai pegunci tubus atas 45.Lengan mikroskop
c) Tubus bawah pada bagian mikroskop 61.Kondensor 62.Iluminator 63.Selubung Iluminator 64.Tombol Power 65.Kaki mikroskop 66.Kabel 67.Steker
PRAKTIKUM MIKROPALEONTOLOGI ACARA : PENGENALAN MIKROSKOP NAMA : W E R N A HARI/TGL : JUMAT,11 NOVEMBER 2011 NO. MHS : D611 09 261 ' KESMPULAN Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil. Mikroskop yang digunakan untuk pengamatan Iosil mikro yaitu mikroskop binokuler dengan dua lensa okuler yang memerlukan bantuan cahaya tambahan untuk memperjelas pengamatan mikroIosil karena siIat Iosil yang opak. Mikrskop binokuler terdiri atas : a Tubus atas,terdiri atas ; lensa okuler, lubang intip, dioptering, skala pengatur jarak mata, revolver, lensa obyektiI perbeseran 100 kali, lensa obyektiI perbesaran 40 kali, lensa obyektiI perbesaran 4 kali, lensa obyektiI perbesaran 10 kali, sekrub pengunci, dan lengan mikroskop. b Tubus tengah, terdiri atas ; meja obyek pengarah kasar, pengarah halus, penjepit preparat, diapolarizer, selubung diapolrizer, pengarah skala ordinat, nonius skala ordinat, pengarah skala absis, skala absis, nonius skala absis, penyangga meja obyek, circular graduate, kondensor, diaIragma, dan bukaan diaIragma. c Tubus bawah, terdiri atas ; illuminator, selubung illuminator, tombol power, kaki mikroskop, kabel, dan stekker.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTKUM MKROPALEONTOLOG ACARA 1 : PENGENALAN MKROSKOP LAPORAN