Anda di halaman 1dari 12

LACkAN AUDI1 1IDAk 8AkU

uefl AsLuLl P C4C010039


Wlnda nur Pasanah C4C010040
lndrl SaraswaLl C4C011002
8aLlh karLlkasarl C4C011003
1
Laporan audit tidak baku adalah
laporan memuat suatu pernyataan
bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan
suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
2
Laporan audit tidak baku berisikan:
W !endapat wajar dengan pengecualian
W !endapat tidak wajar
W !ernyataan tidak memberikan pendapat
3
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
!endapat ini dinyatakan bilamana:
1. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau
adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang
mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia
tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa
pengecualian dan ia berkesimpulan tidak
menyatakan tidak memberikan pendapat.
2. Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa laporan
keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang
berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk
tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
4
Pendapat Tidak Wajar
W $uatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa
laporan keuangan tidak menyajikan secara
wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia. !endapat ini
dinyatakan bila, menurut pertimbangan
auditor, laporan keuangan secara keseluruhan
tidak disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat


W $uatu pernyataan tidak memberikan pendapat
menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan. Auditor dapat
tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia
tidak dapat merumuskan atau tidak
merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

Kriteria penting yang mempengaruhi pemberian


pendapat pada laporan audit bentuk tidak baku:
1. $A420 tentang Konsistensi penerapan !ABU
2. $A 431 tentang !engungkapan Memadai Dalam Laporan
Keuangan
3. $A435 tentang !elaporan Auditor Atas InIormasi $egmen
4. $A 504 tentang !engaitan Nama Auditor Dengan Laporan
Keuangan
5. $A 508 tentang Laporan Auditor atas Laporan Keuangan
Auditan
6. $A 530 tentang !emberian Tanggal Atas Laporan Auditor
Independen
7. Kesesuaian laporan keuangan yang sesuai dengan !rinsip
Akuntansi Yang Berlaku Umum dalam $A seksi 534 tentang
!elaporan atas Laporan Keuangan yang digunakan untuk
Negara Lain

Kriteria penting yang mempengaruhi pemberian


pendapat pada laporan audit bentuk tidak baku :
8. Laporan yang melibatkan auditor lain dalam $A $eksi 543
tentang Bagian Audit dilaksanakan oleh Auditor Independen
Lain
9. !enekanan masalah dalam $A $eksi 550 tentang InIormasi Lain
Dalam Dokumen Yang Berisi Laporan Keuangan Auditan
10. !enekanan masalah dalam $A $eksi 551 tentang !elaporan Atas
InIormasi Yang Menyertai Laporan Keuangan !okok dalam
Dokumen Yang Diserahkan oleh Auditor
11. !enekanan masalah dalam $A $eksi 552 tentang !elaporan atas
Laporan Keuangan Ringkasan dan Data Keuangan !ilihan
12. $A558 tentang InIormasi Tambahan Yang Diharuskan
13. $A560 tentang !eristiwa Kemudian
14. $A 561 tentang !enemuan Kemudian Fakta Yang Ada !ada
Tanggal Laporan Auditor

KASUS SUAP WALIKOTA TOMOHON TERHADAP
AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
W Terdapat Iakta-Iakta dalam situasi tersebut yang berhubungan
dengan masalah etika:
B!K menilai Laporan Keuangan Walikota Tomohon pada tahun
2007 berhak mendapatkan opini Disclaimer (tidak memberikan
pendapat) mengenai hasil kinerja pemerintah daerah, namun
kemudian B!K menerima uang suap sebesar Rp 600 juta dari
Walikota Tomohon agar Laporan Keuangan !emda Kota Tomohon
mendapatkan opini yang lebih baik dari Disclaimer menjadi Wajar
Dengan !engecualian (Qualified)
B!K menerima Iasilitas hotel dan kendaraan pribadi yang
pembayarannya dibebankan ke dalam A!BD Tomohon sebesar Rp
7,5 juta
9
Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan
fakta tersebut:
W Apakah eLls 8k Lelah menemukan adanya
penylmpangan dalam Laporan keuangan
LeLapl kemudlan mengubah Lemuannya?
W Apakah eLls 8k menerlma se[umlah uang
unLuk mendlskredlLkan profeslnya dan
menggoyahkan lndependenslnya?
W Apakah eLls 8k menerlma se[umlah faslllLas
yang dlbebankan ke dalam anggaran
pendapaLan dan belan[a daerah?
10
KESIMPULAN KASUS
W Auditor B!K melanggar Kode Etik Akuntan !roIesional
yaitu 39ergri9 (Integritas), -ec9ivi9 (Objektivitas),
dan !rofessio3al -ehavior (!erilaku proIessional)
W Dilakukan six-s9ep approach untuk menyelesaikan
persolan dilemma etika, dimulai dari mengumpulkan
Iakta-Iakta yang relevan hingga memutuskan tindakan
yang tepat. Hasilnya, sebaiknya auditor tetap menjalakan
tugasnya sesuai prosedur, mengingatkan pada diri sendiri
bahwa ada orang-orang yang bergantung terhadap
inIormasi yang akan dihasilkan, tidak mendahulukan
kepentingan pribadi, dan memutuskan untuk mengikuti
hati nurani dan intuisi serta menjaga sikap independensi
dan kompteensi proIesinya.
11
SARAN
W Dalam setiap penugasan ada baiknya melihat
9rack record dari auditor yang ditugasi,
memberikan training dan menekankan
pentingnya menjaga independensi dan kode
etik akuntan proIessional, dan melakukan audi9
pla33i3g yang baik, rapi, dan sangat terencana
agar auditor tidak merasa berat
menjalankannya.
12

Anda mungkin juga menyukai