Anda di halaman 1dari 21

Tetaplah Berpikir Kreatif

Posted: September 6, 2010 by admin in pendidikan


0
KREATIVITAS adalah jenis kata yang agak sulit dicarikan padanan praktisnya. Karena selama
ini orang cenderung lebih suka untuk menjadi seragam. Padahal kreativitas berpikir membantu
seseorang untuk mendorong kualitas dirinya. Di bawah ini adalah berbagai pendapat yang
dilontarkan Robert K.Cooper, seorang ahli pengembangan manajemen Amerika Serikat, tentang
cara menumbuhkan pikiran kreatiI.
1. Tetaplah membuka cakrawala berpikir seluas mungkin.
Mulailah memandang sesuatu dari kacamata yang berbeda dari orang lain. Hal ini akan
memunculkan sikap kritis dan membangkitkan ide-ide kreatiI.
2. Kurangi stres.
Kendala terbesar yang membuat orang tidak bisa berpikir kreatiI adalah stres. Thomas E.Baker,
proIesor peneliti di UCLA School oI Medicine mengingatkan, 'Penanganan stres yang buruk
merupakan kendala bagi hasil kerja yang kreatiI. Energi yang terkuras dalam penanganan stres
tersebut bisa menyebabkan rasa cemas, sehingga menghalangi lahirnya inspirasi kreatiI. Selain
itu, stres juga mengakibatkan ketegangan interpersonal hingga menyebabkan kreativitas tim
menjadi terhambat. Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah menyenangi pekerjaan yang
kita lakukan. Cara lainnya adalah mendelegasikan kerja yang terlalu banyak kepada bawahan.
Tindakan ini selain membuat mereka senang karena merasa mendapatkan kepercayaan, juga
membuat kita lebih tenang dan Iresh untuk mengambil keputusan tentang masalah di mana hanya
kita satu-satunya yang sanggup melakukannya.
3. Siapkan diri untuk hal yang tak terduga.
Jangan terlalu panik ketika menghadapi suatu wawancara, misalnya Pertanyaan yang dilontarkan
terkadang tak sesuai dengan yang kita duga. Siapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-
pertanyaan di luar dugaan tersebut. Kesigapan jawaban akan menunjukkan sejauh mana
kemampaun berpikir kreatiI kita.
4. Pasang telinga baik-baik.
Banyak pencari kerja yang gagal mendapatkan pekerjaan hanya gara-gara tidak bisa memberi
jawaban sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan. Ketegangan yang terjadi karena
memikirkan kemungkinan pertanyaan berikutnya atau sedikit melamun akan membuyarkan
konsentrasi kita. Untuk itu, dengarkan dengan penuh perhatian pertanyaan yang dilontarkan dan
jawab dengan tepat. Berpikirlah dulu sebelum bicara.
5. Siap menghadapi ketidakpastian.
Seorang manajer yang yakin dapat melakukan suatu pekerjaan, tapi tak terlalu yakin apakah
mengetahui cara mengerjakan atau tidak merupakan `umpan` empuk bagi pekerja yang memiliki
kreativitas berpikir.
. Mau mengubah tujuan.
Terlalu Ianatik terhadap satu tujuan bisa menghalangi munculnya pikiran kreatiI, sekaligus
membatasi seluruh achievement yang sebenarnya bisa Anda lakukan.
7. Berpikir jauh ke depan.
Kapan pun menghadapi tantangan yang sulit, berhati-hatilah dengan jebakan yang mungkin
dibuat. Jangan ragu untuk membuat loncatan ke depan jika merasa yakin dengan itu.
8. Lihat ke depan, bukan ke belakang.
Gunakan otak rasional. Jangan hanyut dalam emosi karena akan membuat langkah kita berjalan
di tempat. Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Dan yang perlu dilakukan sekarang adalah
memIokuskan pandangan pada apa yang dilakukan sekarang dan melihat kesempatan yang bisa
direbut. Bersiaplah untuk menerima perubahan. (FR/S-1)

Berpikir yang cerdik
'Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti
yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanIaatkan kreatiIitas berpikir anda dan
mengatur masa depan anda lebih baik.
Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktiI daripada
reproduktiI untuk memecahkan masalah-masalah. 'Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui
pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatiI di ilmu pengetahuan, kesenian, dan
industri-industri sepajang sejarah.
1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru
yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!) Leonardo da Vinci
percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai dengan
mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda. Ia
merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu
dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.
2. Bayangkan! Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa
perlu untuk merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal,
termasuk menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa
kata-kata dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas. Thomas
Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan memberikan ide-
ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang sejarah, Dekan
Keith Simonton, dari University oI CaliIornia di Davis, menemukan bahwa ilmuwan-ilmuwan
yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi banyak yang buruk.
Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil yang hebat.
. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide,
bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan
keanehan atau ketidakwajaran. Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika
modern berasal dari pendeta Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan
biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.
5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda
Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal
ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui
gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-
tanda telegraI ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.
6. Berpikir secara berlawanan. Ahli ilmu Iisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang
pertentangan secara bersamaan, kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda
bergerak menuju tingkatan yang baru. Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan
mengenai suatu partikel dan suatu gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling
melengkapi. Dengan menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
7. Berpikir secara metafor. Aristotle menganggap metaIora sebagai tanda yang jenius, dan
percaya bahwa individual yang memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua
keberadaan yang berbeda dan menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.
8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan. Bilamana kita mencoba sesuatu dan
gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini adalah prinsip pertama dari
kekreatiIan. Kegagalan dapat menjadi produktiI hanya jika kita tidak terIokus pada satu hal
sebagai suatu hasil yang tidak produktiI. Sebaliknya, menganalisa proses, komponen-kompnen
dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang lain. Jangan bertanya,
?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??
STRATEGI BERFIKIR KRITIS DI DALAM BELA1AR
Studi berpikir kritis suatu subyek atau masalah dengan pengertian yang luas (terbuka).
Proses dimulai dengan sutau pernyataan apa yang akan dipelajari,
menampilkan temuan tidak terbatas dan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan,
dan kesimpulan pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian.
Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar maupun para ahli
membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.
Masuk dengan pikiran terbuka:
O Ie|askan tu[uan Anda apa yang Anda |ng|n pe|a[ar|
8ereskan dan yaklnkan subyek Anda dengan guru Anda aLau ahll
Topik dapat dengan frase yang sederhana:
'Peran Gender di dalam permainan video game
'Sejarah Politik Perancis di antara Perang Besar pada paruh abad ke-20'
'Penanaman Pohon Mahogoni di Amerika Tengah
'Peraturan Perpipaan Domestik di Daerah Pinggiran Kota
'Kosa kata dan Struktur Kerangka Manusia
O 9|k|rkan apa yang Anda ketahu| tentang subyek
Apa yang Anda sudah keLahul akan membanLu Anda dl dalam sLudl lnl?
Apa prasangka Anda?
O umber apa yang pent|ng untuk Anda dan penentuan gar|s waktu Anda?
O ,empero|eh |nformas|
MenuLup plklran Lldak akan membuka plllhan Anda dan
peluang kesempaLan
O ertanya|ah
Apa prasangka para pengarang Lerhadap lnformasl?
O Atur|ah apa yang Anda kumpu|kan ke da|am po|apo|a pemahaman
Carllah kalLannya
O A[ukan pertanyaan (|ag|)
O 9|k|rkan baga|mana Anda akan mendemonstras|kan pe|a[aran Andaesua|
sesua| dengan top|k Anda a! aga|mana Anda menc|patakan u[|an
1entang apa yang Anda pe|a[ar|?
arl yang sederhana ke yang leblh sullL (16) Lerapan
1 afLar label ldenLlLas emonsLrasl engeLahuan
2
eflnlnlslkan [elaskan
rlngkaskan dengan kaLakaLa
Anda sendlrl
engerLlan/emahaman
3 ecahkan Lerapkan ke slLuasl baru Cunakan pela[aran Anda dan Lerapkan
4 8andlngkan dan LenLangkan perbedaan anLara lLem Anallsls
3 ClpLakan gabungkan lnvenL SlnLesls
6 Allhkan rekomendaslkan nllal Lvaluasl dan [elaskan mengapa
Pikirkan di dalam aturan bagaimana membuat pelajaran Anda sebagai petualangan di
dalam penjelajahan!
Ringkasan Berpikir Kritis:
O @enLukan fakLafakLa dl dalam slLuasl baru aLau subyek Lanpa prasangka
O @empaLkan fakLafakLa dan lnformasl lnl sedemlklan rupa dl dalam pola Sehlngga Anda
memahamlnya
O Menerlma aLau menolak sumber nlla dan keslmpulan yang dldasarkan pada pengalaman
penllalan dan keyaklnan Anda
mengatur jadwal belajar secara efektif

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan
memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-
lain.
Pedoman:
O erhaLlkan wakLumu
O eflekslkan bagalmana kamu menghablskan wakLumu
O Sadarllah kapan kamu menghablskan wakLumu dengan slasla
O eLahullah kapan kamu produkLlf
Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:
Membuat daItar 'Kerjaan. Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa
yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa
yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.
Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel
kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui
kamu sudah siap untuk menyambut besok.
Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa
merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat
waktu luangmu dengan lebih nyaman.
Rencana 1adwal Belajar Efektif:
O 8erl wakLu yang cukup unLuk Lldur makan dan keglaLan hlburan
O rlorlLaskan LugasLugas
O uangkan wakLu unLuk dlskusl aLau mengulang bahan sebelum kelas
O ALur wakLu unLuk mengulang langsung bahan pela[aran seLelah kelas lngaLlah bahwa
kemungklnan Lerbesar unLuk lupa Ler[adl dalam wakLu 24 [am Lanpa revlew
O adwalkan wakLu 30 menlL unLuk seLlap sesl bela[ar
O lllh LempaL yang nyaman (Lldak mengganggu konsenLrasl) unLuk bela[ar
O encanakan [uga deadllne"
O adwalkan wakLu bela[armu sebanyak mungkln pada pagl/slang/sore harl
O adwalkan revlew bahan pela[aran mlngguan
O aLlhaLl [angan sampal dlperbudak oleh [adwalmu sendlrl!
ARA BELA1AR EFEKTIF
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
O dlrl sendlrl
O kemampuan bela[ar anda
O proces yang berhasll anda gunakan dan dlbuLuhkan
O mlnaL dan pengeLahuan aLas maLa pela[aran anda lnglnkan
Anda mungkin belajar Iisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya.
Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan
strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan ~Pedoman Belajar yang lain.
,u|a| dengan
masa |a|u
Apakah pengalaman anda LenLang cara bela[ar? Apakah anda
What was your experience about how you learn? Did you
O senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerlLa?
menLer[emah? berpldaLo?
O mengeLahul cara menrlngkas?
O Lanya dlrlmu sendlrl LenLang apa yang kamu pela[arl?
O menln[au kemball?
O punya akses ke lnformasl darl banyak sumber?
O menyukal keLenangan aLau kelompok bela[ar?
O memerlukan beberapa wakLu bela[ar slngkaL aLau saLu yang pan[ang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik?
terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar
paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
1eruskanke masa
sekarang
8ermlnaLkah anda?
8erapa banyak wakLu saya lngln gunakan unLuk bela[ar?
Apa yang bersalng dengan perhaLlan saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan
pengalaman dan gaya belajar anda?
9ert|mbangkan
proses
persoalan
utama
Apa [udulnya?
Apa kuncl kaLa yang menyolok?
Apakah saya mengerLl?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan inIormasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan 'pelajar-pelajar lain untuk proces
inIormasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari 'para ahli, guruku atau pustakawan atau
ahliawan?
uat
rev|ew
Apakah ker[aan saya benar?
Apakah blsa saya ker[akan leblh balk?
Apakah rencana saya serupa dengan dlrl sendlrl"?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?
BEBERAPA LANGKAH-LANGKAH DALAM
BERFIKIR BI1AK
'Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti
yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanIaatkan kreatiIitas berpikir anda dan
mengatur masa depan anda lebih baik.
Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktiI daripada
reproduktiI untuk memecahkan masalah-masalah. 'Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui
pada gaya berpikir bagi orang-orang yang jenius dan kreatiI di ilmu pengetahuan, kesenian, dan
industri-industri sepajang sejarah.
1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru
yang belum pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)
Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai
dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda.
Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu
dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.
2. Bayangkan!
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk
merumuskan persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk
menggunakan diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata
dan angka-angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.
Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan
memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang
sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University oI CaliIornia di Davis, menemukan bahwa
ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi
banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil
yang hebat.
4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide,
bayangan-bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli
akan keanehan atau ketidakwajaran.
Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta
Austria, Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan
ilmu pengetahuan baru.
5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang
berbeda
Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal
ini memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui
gelombang-gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-
tanda telegraI ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.
. Berpikir secara berlawanan.
Ahli ilmu Iisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan,
kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru.
Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu
gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan
menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
7. Berpikir secara metafor.
Aristotle menganggap metaIora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang
memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan
menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.
8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini
adalah prinsip pertama dari kekreatiIan. Kegagalan dapat menjadi produktiI hanya jika kita tidak
terIokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktiI. Sebaliknya, menganalisa proses,
komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang
lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??

Berani meninggalkan zona nyaman.
Setiap orang selalu merindukan zona nyaman. Mereka setengah mati berusaha meraihnya. Dan
setibanya di zona tersebut mereka istirahat dan menikmati kenyamanan. Sayangnya, sebagian
besar tertidur di zona itu, tak mau bergerak, sehingga tanpa sadar zona itu lama-lama tidak
nyaman dan bahkan cenderung berbahaya. Dan ketika sadar, ia tak mampu lagi keluar dari zona
nyaman dan apa boleh buat ia terjabak di sana selamanya.
Salah satu zona nyaman yang berbahaya bagi karyawan adalah gaji atau pendapatan yang tetap.
Sedangkan bagi pengusaha adalah penguasaan pasar atau kestabilan perusahaan.
Nah, mereka yang berbakat jadi pengusaha adalah mereka yang tidak terjebak dalam zona
nyaman. Bahkan mereka cenderung mencari tantangan untuk menciptakan zona nyaman baru.
Mereka berani bertarung di pasar. Mereka berani menjual harta yang dimilikinya untuk memulai
usaha. Susi Pujiastuti, sang ekportir hasil laut terbesar di negeri ini misalnya, memodali sendiri
bisnisnya dengan menjual anting-anting dan gelangnya seharga Rp 750 ribu.
Sementara Ollie dan Angel berani meninggalkan zona aman sebagai karyawan dengan gaji tetap
demi membesarkan toko buku onlinenya (Kutukutubuku. com), butik onlinenya (Heartyboutique.
com) serta solusi toko onlinenya (TukuSolution. com). Contoh lain, Iim Fahima dan Adhitia
SoIyan berani meninggalkan gaji mewahnya sebagai karyawan biro iklan tradisional dan masa
depannya yang cerah di sana, untuk membangun konsultan komunikasi pemasaran online Virus
Communications.
Ketika sudah jadi pun, mereka yang berjiwa pengusaha tidak berhenti. Mereka biasanya resah
dan segera berusaha meninggalkan zona aman 'bisnis sudah jadi. Mereka terus berpacu untuk
membesarkan usahanya. Uang mereka tidak dibiarkan menganggur di bank, reksanada dan
sejenisnya. Mereka tumpahkan harta mereka untuk menciptakan peluang baru. Berjuta juta
manusia terjebak dan lena dalam zona nyaman tapi sebenarnya tidak aman
Dan hanya orang yang minoritas berani keluar dari zona nyaman yang akhirnya jadi pemenang
Kalo anda tidak puas dengan kondisi sekarang , rubahlah cara kerja dan mental anda !!!!
Ingat 'Tidak pernah ada cerita dan sejarah orang terkaya dari seorang pekerjat,t,Ingat Mike
Tyson, Michael Jackson dllt,.mereka dulu bergelimang harta dan kemewahan tapi sekarang
dalam proses kebangkrutan.
' Kita Memang tidak bisa mengubah arah Angin tapi bisa merubah Arah Layar
Salam Sukses semua
By : Abi Fathina
rang ~Pintar dan ~ Bodoh ala Bob Sadino.
Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan
hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna. Demikian pula dengan
sosok Bob Sadino yang ber-azzam untuk tidak membawa ilmu yang dimilikinya keliang kubur
sebelum di ajarkan kepada anak bangsa ini.
Berikut tulisan-tulisan Beliau, semoga bermanIaat.
1. Terlalu Banyak Ide Orang 'pintar biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide,
sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang 'bodoh mungkin hanya
punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
2. Miskin Keberanian untuk memulai Orang 'bodoh biasanya lebih berani dibanding orang
'pintar, kenapa ? Karena orang 'bodoh sering tidak berpikir panjang atau banyak
pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang 'pintar telalu banyak pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis Sebagian besar orang 'pintar sangat pintar menganalisis. Setiap
satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break
event point. Orang 'bodoh tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
. Ingin Cepat Sukses Orang 'Pintar merasa mampu melakukan berbagai hal dengan
kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang 'bodoh merasa
dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar Orang 'Pintar berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara
logika bisa di capai. Orang 'bodoh tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi
sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi Orang 'Pintar menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat
pendidikan tertentu. Orang 'Bodoh berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir NegatiI Sebelum Memulai Orang 'Pintar yang hebat dalam analisis, sangat
mungkin berpikir negatiI tentang sebuah bisnis, karena inIormasi yang berhasil dikumpulkannya
sangat banyak. Sedangkan orang 'bodoh tidak sempat berpikir negatiI karena harus segera
berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri Orang 'Pintar berpikir 'aku pasti bisa mengerjakan
semuanya, sedangkan orang 'bodoh menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga
harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan Orang 'Pintar menganggap sudah
mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang 'bodoh berpikir simple,
'yang penting produknya terjual.
10. Tidak Fokus Orang 'Pintar sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan
banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang 'bodoh tidak punya kegiatan lain kecuali
Iokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen Orang 'Pintar sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia
merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang 'bodoh ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas -Orang 'bodoh kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang
tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang
'pintar sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas Orang 'Pintar dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain
karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang 'bodoh mau tidak mau harus
menuntaskan satu bisnisnya saja.
1. Tidak Tahu Pioritas Orang 'Pintar sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan
banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang 'Bodoh ? Yang paling
mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas Banyak orang 'Bodoh yang hanya mengandalkan
semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain
sisi kebanyakan orang 'Pintar malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Menacampuradukan Keuangan Seorang 'pintar sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan
mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah Orang 'Pintar merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga
langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang 'Bodoh seringkali tidak
punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri
sendiri, tanpa campur tangan 'TUHAN. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan
menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru
memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap
dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah
mampu berdiri diats kakinya sendiri.

TERI BELA1AR HUMANISTIK
Belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri
mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah : Proses
pemerolehan informasi baru, Personalia informasi ini pada individu.SELANJUTNYA
Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah: Arthur W.
Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Arthur Combs (1912-1999)
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada
dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan.
Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang
tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika
atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa
sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu
sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu
yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi
siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah
keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari
yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi
bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana
mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting
ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi
pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar
dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi
diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari
persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang
mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
,slow

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut
untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut
membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga
memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya
semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga
ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila
seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah
ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan
ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai
implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-
anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau
kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
C,rl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari
enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang
psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D
pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk
mencegah kekerasan pada anak.
Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku
pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep
Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu: Kognitif (kebermaknaan)
experiential (pengalaman atau signifikansi) Guru menghubungan pengetahuan akademik ke
dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk
memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan
keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara
personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada
siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna
bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru
sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik
yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap
mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan
apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan
berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun
intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai
terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian
dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar
mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan
penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang fasilitatif yang
dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai
kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati,
penghargaan dan umpan balik positif.
Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan
kebutuhan segera dari siswa)
7. Tersenyum pada siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa,
meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi
akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi
tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan
sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih
tinggi.
mplik,si Teori Bel,,r Hum,3istik
Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah
berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini
merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1
1
l
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan
suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas
tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-
tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa
untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di
dalam belajar yang bermakna tadi.
. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber
untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para
siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang
fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok
kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan
sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan
cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator
berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut
menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti
siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok,
perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan
juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara
pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang
menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama
belajar
10.Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus
mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-
keterbatasannya sendiri.
Aplik,si Teori Hum,3istik Terh,/,p Pembel,,r,3 Sisw,
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran
yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran
humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan
motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi
pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan
pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi
dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses
yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas,
jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas
inisiatif sendiri
. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang
ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak
menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas
segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa
merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir,
perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara
bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma ,
disiplin atau etika yang berlaku.
Referensi :
Psikologi Belajar: Dr. Mulyati, M.Pd
Psikologi Belajar: Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono
Psikologi Pendidikan: Sugihartono,dkk
Psikologi Pendidikan: Rochman Natawidjaya dan Moein Moesa
Landasan Kependidikan: Prof. Dr. Made Pidarta
download e-book
jika ada yg suka baca.. kumpul-kumpulin e-book
dijaman sekarang, sesuatu yg simpel, sachet dan nyaman.apalagi tiap kamar sudah ada
komputer.. klo dahulu siswa bawa, jinjing buku2 tebel. sekarang setebel apa buku juga tidak
susah bawan harus punya.
tinggal dowload disini, klik aja.
http://www.pdI-search-engine.com/termokimia-pdI.html
http://www.pdI-search-engine.com/mekatronika-pdI.html
http://www.njouba.com/mekatronika-ebook.html
moga bisa manIaat
4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup
osLed lebruarl 19 2009 by adm|n ln rohanl
1
Oleh : Anthony Dio Martin
"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh" (John
Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern
ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman
kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan
cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan
bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan
memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas
satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

1ipe pertama, tipe kayu rapuh.
Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya
kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis,
minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positiI dan berani
menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time
mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa
menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega.
Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping
mereka.

1ipe kedua, tipe lempeng besi.
Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya
besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil.
Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam
kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang
tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang
masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan
dalam hidupnya.

1ipe ketiga, tipe kapas.
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap
Ileksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia
mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke
keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk
memulai lagi.

1ipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang
ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih
kreatiI. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih
dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu
biograIinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak
memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatiI dan
tertantang mencapai tingkat Iinansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang
kepala regional sales yang perIormance- nya bagus sekali.

angun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya
yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi,
bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha
membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di
daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia
meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya,
dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak
berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes oI The Dead.
Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa
dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya
patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi
buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda
menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi
persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke
tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat
itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda.
Sekuat itukah mental Anda?
Komersialisasi Pendidikan Tinggi
osLed lebruarl 18 2009 by adm|n ln pendldlkan
0
By : speedy1mbps.
Perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang digunakan untuk Research & Development
(R&D) serta arena penyemaian manusia baru untuk menghasilkan generasi yang memiliki
kepribadian serta kompetensi keilmuan sesuai bidangnya. Secara umum dunia pendidikan
memang belum pernah benar-benar menjadi wacana publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan
secara luas oleh berbagai kalangan, baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung
dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah
menjadi perhatian.
Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan
perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini
cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-
iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi
dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan,
karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya
mengejar hadiah & gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup
memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya
menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang
membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat.
Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan,
juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya,
dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan.
Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Semoga masyarakat dan orang tua yang akan
menyekolahkan putra putrinya tidak terjebak pada kondisi tersebut dan lebih bijak dalam
memilih perguruan tinggi, sehingga putra-putrinya tidak terkesan asal kuliah.
Ditengah besarnya angka pengangguran di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 5 juta
orang, langkah yang harus ditempuh adalah mencari pendidikan yang baik dan bermutu yang
dibutuhkan pasar. Bukan hanya murah saja dan asal. Tidak dipungkiri lagi bahwa selama ini,
dunia industri kesulitan mencari tenaga kerja dengan keahlian tertentu untuk mengisi kebutuhan
pekerjaan. Bila membuka lowongan, yang melamar biasanya banyak, namun hanya beberapa
yang lulus seleksi.
Pasalnya jarang ada calon pegawai lulusan perguruan tinggi atau sekolah, yang memiliki
keahlian yang dibutuhkan, karena kebanyakan berkemampuan rata-rata untuk semua bidang.
Jarang ada yang menguasai bidang-bidang yang spesiIik. Hal ini tentunya menyulitkan pihak
pencari kerja, karena harus mendidik calon karyawan dulu sebelum mulai bekerja.
Sebagian besar perguruan tinggi atau sekolah mendidik tenaga ahli madya (tamatan D.III) tetapi
keahliannya tidak spesiIik.
Lebih parah lagi, bahkan ada PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan
mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak
mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-
pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Ini adalah cermin dari proses
PEMBODOHAN BANGSA bukan mencerdaskan BANGSA. Dalam hal ini semua pihak harus
melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang baik & berkualitas.
Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan
mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga
harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara
bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan.
Selain itu pula, apa yang menjadi barometer yang menunjukkan eksistensi sebuah perguruan
tinggi? Untuk saat ini opini publik dan beberapa kalangan masyarakat bahwa eksistensi sebuah
Perguruan Tinggi dilihat dari kuantitas mahasiswanya bukan kualitasnnya. Nah ini jelas sudah
terlihat Iaktanya bahwa pendidikan di Indonesia hanya menjadi komoditi bisnis semata.
Menatap masa depan berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap
pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, harapan kami semoga
komersialisasi pendidikan tinggi tidak menjadi sebuah komoditi bisnis semata, akan tetapi
menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa
mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global. mulailah dari diri sendiri untuk berbuat
sesuatu guna menciptakan pendidikan kita bisa lebih baik dan berkualitas, karena ini akan
menyangkut masa depan anak-anak kita dan Juga Bangsa Indonesia.
(recorded)

Anda mungkin juga menyukai

  • Tenun Sukarara
    Tenun Sukarara
    Dokumen22 halaman
    Tenun Sukarara
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat
  • Tattwa, Susila, dan Upacara
    Tattwa, Susila, dan Upacara
    Dokumen7 halaman
    Tattwa, Susila, dan Upacara
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat
  • Data Afinitas Elektron Kimia
    Data Afinitas Elektron Kimia
    Dokumen2 halaman
    Data Afinitas Elektron Kimia
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat
  • Sukses
    Sukses
    Dokumen6 halaman
    Sukses
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat
  • HUKUM OHMS
    HUKUM OHMS
    Dokumen3 halaman
    HUKUM OHMS
    Fatma Hazlina Nasution
    Belum ada peringkat
  • Data Afinitas Elektron Kimia
    Data Afinitas Elektron Kimia
    Dokumen2 halaman
    Data Afinitas Elektron Kimia
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat
  • Cara Bertanam Anggrek
    Cara Bertanam Anggrek
    Dokumen2 halaman
    Cara Bertanam Anggrek
    Dewgunk Gaaviiy Geyvhaa SviijyantaRii
    Belum ada peringkat