Anda di halaman 1dari 4

NILAI-NILAI DASAR PERJUANGAN (NDP) NDP adalah landasan Filosofis dan Ideologi yang menjadi spirit perjuangan bagi

seluruh kader HmI Bab I : Landasan dan Kerangka Berpikir ilmiah Definisi dari definisi secara etimologi (bahasa) adalah batasan. Sedangkan secara terminology (istilah) definisi adalah penjelasan tentang sesuatu dengan menggunakan batasan-batasannya sehingga sesuatu itu menjadi jelas. Atau penjelasan tentang sesuatu dengan menggunakan beberapa pendekatan sehingga sesuatu itu menjadi jelas. Landasan adalah hal yang paling dasar. Dasar yang paling mendasar atau Sebab dari segala sebab. Kerangka adalah suatu susunan yang kokoh, sistematis dan memberi bentuk . Berpikir adalah proses gerak akal. Gerak akal di sini merupakan gerak dari suatu pengetahuan awal menuju pengetahuan baru. Biasa juga di katakan dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak tahu menjadi ketidak tahuan baru. Ilmiah adalah segala hal/pernyataan yang bersifat keilmuan Ilmu dalam hal ini Bukan Merupakan sesuai pandangan filsafat barat yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan, dimana ilmu merupakan Ilmu yang telah teruji sedangkang pengetahuan tanpa perlu melalui proses pengujian. Ilmu menurut filsafat Islam, berasal dari kata Alif Lam dan Nun (Ilmi) yang berarti Tahu. Jadi dari definisi tersebut bisa di simpulkan Landasan dan Kerangka Berpikir Ilmiah bagaimana setiap kader HmI dapat memiliki landasan pemikiran yang tersusun secara sistematis dan kokoh sertas bersifat keilmuan.

Untuk memiliki landasan pemikiran yang kokoh terlebih dahulu kita perlu mengenal alat-alat pengetahuan yang menjadi Ukuran dalam menilai segala sesuatu. Yang dapat di jadikan alat-alat pengetahun adalah Akal, Indra, Hati(qalbu) Akal bekerja untuk Mengelompokkan, menyusun, mengelompokkan, dan menyimpulkan. Fungsi akal iyalah untuk menentukan Benar atau salah. Indra berfungsi mengetahui gagasan-gagasan yang bersifat fenomenal atau aksiden dari realitas subtansi alam material. Hati(qalbu) merupakan alat pengetahuan untuk merasakan sedih, bahagia, dan marah. Hati bekerja untuk menentukan baik atau Buruknya sesuatu.

Dari alat-alat pengetahuan di atas munculah yang di sebut dengan macammacam pengetahuan. Pengetahuan Akal/akli merupakan pengetahuan yang menggunakan akal sebagai alat ukur kebenarannya. Pengetahuan akal seperti gagasan kita mengenai tunggal dan majemuk. Gagasan kausalitas. Potensi dan actual, universal dan Partikular, subtansi dan aksidensi, kemungkinan dan kesemestian, wujud dan tak wujud. Hadirnya pengetahuan akal dapat di bagi menjadi 2 yaitu secara Khudurii dan secara khusuli Pengetahuan yang hadir secara khuduri merupakan pengetahuan yang hadir dalam diri kita tanpa melalui proses berpikir contohnya wahyu. Sedangka n pengetahuan yang hadir secara khusuli merupakan pengetahuan yang hadir dengan dengan melalui proses berpikir. Pengetahuan Indrawi pengetahuan yang menggunakan indra sebagai alat ukur. Pengetahuan indrawi menggunakn lima panca indra seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, Hidung Untuk membaui, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit untuk meraba. Pengetahuan Khayal (Imajinasi) Pengetahuan yang menggunakan imajinasi atau daya khayal sebagai metode dalam penerapannya. Cirri-cir pengetahuan khayal adalah membandingkan ide-ide misalnya perbandingan antara pohon tomat dan pohon beringin sehingga lahirlah ide-ide seperti panjang-pendek, besar-kecil, gemukkurus dll. Ciri keduanya iyalah menyekutukan ide-ide yang tidak memiliki realitas ekternalmisalnya ide kuda dan ide sayap. Pengetahuan wahmi (parasaan) merupakan pengetahuan yang menggunakan Qalbu sebagai ukuran dan berkaitan dengan perasaan. Pengtahuan wahmi seperti perasaan cinta, perasaan rindu, perasaan sedih, perasaan marah, dll.

Bentuk-bentuk pengetahuan menghasilkan beberapa mazhab berfikir seperti: Skriptualisme paham yang menjadikan teks-teks suci sebagai ukuran dalam menentukan kebenaran karena menurut penganut paham tersebut apa yang ada dalam kitab merupakan teks yang suci dan berasal dari yang suci sehingga bersifat mutlak dan tidak patut untuk di ragukan dan yang meragukan berarti ingkar atau kafir Penganut mazhab skriptualis mengatakan penggunaan rasio atau akal canderung membanding-bandingkan yang menghasilkan kebaikan dan keburukan. Sementara kebaikan dan keburukan tidaklah berasal selain dari tuhan.

Kelemahan mazhab skriptualisme ini tidak ada dasar yang jelas mengapa kita harus yakin pada teks karena kalau yang mutlak adalah teks kitab, maka pertanyaanya adalah bagaimana menilai kebenaran di antara banyak kitab. Artinya untuk mengetahui kebenaran suatu kitab memerlukan pembuktian. Kelemahan berikutnya, Kebenaran Kitab sangat tergantung pada Umatnya, Contoh Al-Quran hanya di yakini Oleh Umat Muslim, dan Injil Untuk Kristen. Kelemahan yang terakhir, Teks merupakan simbol yang masih membutuhkan penafsiran sementara penafsiran sangat tergantung kualitas intelektual dan pengalaman spiritual seseorang. Orang yang pengikut mazhab ini biasanya dari kalangan orang awam dan kalangan agamawan. Rujukan: (Qs. Al-araf [7]: 179) Idealisme (realitas dalam) adalah pemahaman yang mengatakan kebenaran adalah apa yang ada dalam ide. Apa yang ada di realitas laur adalah hasil konsepsi dari ide. Apa yang di persepsikan oleh indra tdk dapat di jadikan kebenaran karena sifatnya terbatas. Contohnya Gunung akan berbeda warnanya apabila di pandangi semakin jauh. Warna hijau yang sbenarnya berada dalam ide. Kelemahan mazhab berpikir idealisme adalah Empirisme (realitas luar)pemahaman yang mengatakan kebenaran itu berasal dari pengalaman dan indrawi. Meraka mengatakan kebenaran adalah sesuatu yang dapat di tangkap oleh alat indra dan berdasarkan pengalaman. Doktrin yang palign kental dalam mazhab ini adalah Tidak ada indra maka tidak ada pengetahuan. Bagi kaum empirisme mustahil dapat mempunyai gagasan tentang sesuatu tanpa dipersepsikan oleh idra terlebih dahulu. Ketika sesuatu tidak dapat di indra maka sesuatu itu tidak memiliki realitas. Dan semua yang tidak memiliki realitas adalah abstrak dan bersifat tahayyul (kepercayaan berdasarkan mitos yang kebenaran diragukan) Kelemahan Empirisme adalah keterbatasan indra sehingga hanya dapat menangkap hal-hal yang terbatas. Indra dapat mengalami Distosi. Tokoh-tokoh Mazhab Empirisme berasal dari kalangan Ilmuan dan akademisi seperi Charles Darwin, Karl max, Agust Comte. Rasionalisme (Metafisika Islam)

Prinsip Akal / Prinsip Niscaya Lagi Rasional (Logis) Prinsip Identitas Prinsip Non Kontradiksi

Prinsip kausalitas Prinsip Keselarasan

Kesimpulan, Pada dasarnya secara logika Kebenaran itu universal dan tdk Boleh kontradiksi denagn kebenaran yang lain, dengan mengetahui beberapa mazhab berpikir yang ada di harapkan seluruh peserta dapat menjadikan tolak ukur dan perbandingan dalam menentukan kebenaran

Anda mungkin juga menyukai