Anda di halaman 1dari 9

11 Cara Penyaringan Air Tradisional

Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru,
karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan
mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau
berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun
air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau,
selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubahnya menjadi air bersih
yang layak pakai dimana salah satu caranya adalah membuat saringan air.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan
cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin
yng paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan,
bahwa penyaringan air secara sederhana tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut di dalam air. Gunakan destilasi untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam.
Berikut beberapa aternatif cara sederhana untuk mendapatkan air bersih dengan cara penyaringan
air :
1. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang
paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih.
Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti
halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air
dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan
metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu
partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat
akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi
atau filtrasi.
. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air
baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk
keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian
atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan
Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
6. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan
Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring
menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya
disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi
debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa /
multi Saringan Pasir Lambat.
7. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan
arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air
baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang
lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang
yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di bawah ini.
8. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan
pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga
ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh
dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan
digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen
filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai
disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku
akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga
untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu
keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat
filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa
Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali
ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
11. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian
bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya. Lihat saringan
keramik.

NAMA ALAT FUNGSI



Rotavapor
Untuk memisahkan zat dari suatu
campuran. Misalnya untuk
memisahkan pelarut n-heksana yang
digunakan untuk megektraksi minyak
dari suatu bahan.

Botol Semprot
biasanya digunakan untuk menympan
aquades dan digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-bahan yang
tidak larut dalam air. Selain itu
digunakan juga untuk mencuci atau
menetralkan peralatan-peralatan yang
akan digunakan. Cara menggunakan:
menekan botol maka aquades akan
keluar.

Cawan petri atau awan Eko atau telepa Petri
(ada 2 macam yaitu yang terbuat dari kaca dan
plastik)
digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan petri selalu berpasangan, yang
ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan
tutupnya

pH meter
(ada 2 macam yaitu digital dan anolog)
Bermacam-macam pH meter yang
telah diproduksi oleh pabrik-pabrik.
Digunakan untuk mengukur tingkat
keasaman dari suatu zat. Biasanya
sebelum digunakan dikalibarasi
terlebih dahulu menggunakan larutan
buIIer. Larutan buIIer biasanya telah
disertakan dalam kemasannya, dapat
pula dibeli di toko-toko kimia.

Multimeter (ada 2 macam yaitu digital dan
analog)
Untuk mengukur kuat arus listrik atau
hambatan. Misalnya untuk mengukur
kuat arus yang dihasilkan dari reaksi
redoks dalam sel galvani.

Ozon generator
Untuk membuat ozon dalam
laboratorium dengan bahan dasar
oksigen (O
2
) murni

Tabung Pemadam API Powder/Multipurs
Pemadam kebakaran

corong Bchner yang dihubungkan dengan labu
yang terhubung dengan pompa vakum.
Digunakan untuk menyaring. Bahan
penyaring (biasanya kertas saring)
diletakkan di atas corong tersebut dan
dibasahi dengan pelarut untuk
mencegah kebocoran pada awal
penyaringan. Cairan yang akan
disaring ditumpahkan ke dalam corong
dan dihisap ke dalam labu dari dasar
corong yang berpori dengan pompa
vakum.

Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang
digunakan untuk mengukur jumlah
kalor (nilai kalori) yang dibebaskan
pada pembakaran sempurna (dalam
O
2
berlebih) suatu senyawa, bahan
makanan, bahan bakar. Sejumlah
sampel ditempatkan pada tabung
beroksigen yang tercelup dalam
medium penyerap kalor (kalorimeter),
dan sampel akan terbakar oleh api
listrik dari kawat logam erpasang
dalam tabung.

Kalorimeter Larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang
digunakan untuk mengukur jumlah
kalor yang terlibat pada reaksi kimia
dalam sistem sistem. Pada dasarnya,
kalor yang dibebaskan/diserap
menyebabkan perubahan suhu pada
kalorimeter.

Timbangan atau neraca
Untuk menimbang massa suatu zat

Neraca analitik
Untuk menimbang massa suatu zat.
Tingkat ketelitian lebih tinggi neraca
di atas.

Evaporating dish atau cawan porselin
Digunakan sebagai wadah untuk
mereaksikan atau mengubah suatu zat
pada suhu tinggi. Misalnya penguapan
larutan dari suatu bahan yang tidak
mudah menguap, mengabukan kertas
saring.

Kawat nikrom (alloy nikel dan krom)


(warna nyala unsur natrium, litium dan te,mbaga,
kalium, kalsium, antimon)
Untuk mengidentiIikasi suatu zat
dengan cara uji nyala. Hal ini
disebabkan setiap zat memberi warna
nyala yang spesiIik artinya setiap zat
memiliki warna yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Walaupun
demikian beberapa zat memberikan
warna nyala yang hampir sama
sehingga sulit dibedakan. Selain kawat
nikrom, kawat platina juga sering
digunakan.

Wadah atau tempat menyimpan bahan-
bahan kimia

Botol reagen atau botol pereaksi
Digunakan untuk menyimpan larutan
bahan kimia atau sering juga di
gunakan untuk menyimpan indikator
asam basa seperti IenolItalin.

Lup
Kaca pembesar. Dapat digunakan
untuk mengamati kenaikan atau
penurunan suhu pada termometer
terutama termometer raksa yang tidak
berwarna.
Rate th|s:
#,90%8

Anda mungkin juga menyukai