Anda di halaman 1dari 33

BUKU PEDOMAN TUGAS AKHIR (SKRIPSI) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI

Disusun Oleh : Achmad Nashrudin P.,S.IP.,M.Si. Dewi Widowati,Dra.,M.Si. Tb.Abu Suja, Drs. Mumtazi, S.Sos Nani Nuraeni. S.Sos Fajar Sasora, S.Ip

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI WANGSA JAYA

2009

Nama NPM Program Studi Konsentrasi Tempat Alamat Pembimbing I Pembimbing II Judul Tugas Akhir / Skripsi

: : : : : : : : : : :

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, pujian bagi Allah, pencipta alam semesta, yang telah memberikan rahmatnya, sehingga buku pedoman ini dapat selesai. Skripsi adalah salah satu bentuk kegiatan akademis mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi STIKOM WANGSA JAYA sebelum menyelesaikan studinya. Dalam pelaksanaannya agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi, kesalahan presepsi dan adanya kesepahaman yang sama antara pihak Program Studi, dosen pembimbing serta mahasiswa, bagian akademik memandang perlu adanya buku pedoman skripsi. Dengan terbitnya buku pedoman skripsi ini yang berisikan tentang format penulisan skripsi, tata cara, syarat-syarat serta prosedur dan mekanisme bimbingan, diharapkan selain menjadi panduan juga mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studi dengan tepat waktu. Penyusun yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku pedoman skripsi ini, segala bentuk kritik, saran dan masukan senantiasa kami nantikan. Sehingga akan diadakan revisi demi sempurnanya buku pedoman ini. Serang, Februari 2009

Tim Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....iii DAFTAR ISI ...............................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................................1 B. Karakteristik Skripsi ...................................................................................2 BAB II PROSEDUR SKRIPSI ....................................................................................3 A. Pendaftaran Peserta Skripsi .........................................................................3 B. Bimbingan Skripsi ......................................................................................3 C. Kewajiban, Hak dan Sanksi .........................................................................4 BAB III KERANGKA PENULISAN OUTLINE / SKRIPSI .......................................6 A. Sistematika Out line ...................................................................................6 B. Sistematika Skripsi .....................................................................................6 1. Bagian Awal ....................................................................................6 2. Bagian Isi ........................................................................................ 7 3. Bagian akhir .....................................................................................8 BAB IV TEKNIK PENULISAN A. Ukuran Kertas dan Ukuran Huruf ..............................................................9 B. Penulisan Laporan ......................................................................................9 C. Penulisan Daftar Pustaka ...........................................................................11 BAB V PENGUJIAN A. Tahapan Pengujian ...................................................................................13 B. Syarat Outline .............................................................................13 C. Persyaratan Menempuh Sidang Sarjana ...................................................14 D. Penguji ......................................................................................................14 E. Penilaian Sidang Sarjana ..........................................................................14 Jadwal Bimbingan .......................................................................................................16 Contoh Cover ..............................................................................................................21 Contoh Lembar Pengesahan .......................................................................................22 Seminar

Contoh Surat Pernyataan .............................................................................................23 Mekanisme Penyelesaian Skripsi ...............................................................................24

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Skripsi merupakan karya ilmiah yang dikerjakan mahasiswa untuk memenuhi syarat kelulusan sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi, dengan didasarkan kepada penelitian yang dilakukannya serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Sebagai karya ilmiah, skripsi memiliki bobot serta kualitas pada nilai keilmuan bercirikan hasil penelitian yang dilakukan secara mandiri. Karya ilmiah ini menggambarkan kemampuan, penguasaan keilmuan dengan memanfaatkan metode analisis yang berasaskan pada nilai etika dan norma akademik sejalan dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Sebagai karya akademik, skripsi memiliki bobot aktualitas, orisinilitas, relevansi keilmuan yang menggambarkan profesionalisme yang didasarkan pada keilmuan yang menjadi tanggung jawabnya dengan memperhatikan: 1. Norma akademik dan etika keilmuan 2. Hasil penelitian sebelumnya sebagai karya cipta yang digunakan sebagai pendukung penelitian. 3. Obyektif dalam menerima informasi, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan dan mengambil kesimpulan yang didasarkan pada model atau metode yang lazim digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Relevan dan terintegrasi dengan bidang ilmu komunikasi. 5. Konsistensi dalam sikap dan pandangan, demikian pula dalam penggunaan istilah dan relevansi dukungan penunjang faktual pada seluruh sajian karya akademik, baik yang dikomunikasikan secara tertulis maupun lisan dalam forum akademik. Buku panduan ini menyajikan bagian-bagian penting sebagai acuan, baik bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian skripsi maupun dosen dalam pembimbingan skripsi.

B. Karakteristik Skripsi Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (STIKOM) WANGSA JAYA Skripsi di Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Sasaran Skripsi adalah mengintegrasikan seluruh kemampuan mahasiswa yang telah diperoleh selama studi untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang bobotnya memadai dan sifatnya komprehensif mencakup berbagai bidang ilmu, dengan cara penyelesaian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Permasalahan yang dijadikan topik dapat merupakan suatu problematika yang pemecahannya akan memperbaiki performansi/tampilan suatu sistem ataupun bagian-bagiannya, atau suatu perumusan konsep/teori baru. 2. Skripsi yang dilakukan mahasiswa, boleh merupakan salah satu dari metode penelitian, yaitu : Kualitatif dan Kuantitatif. 3. Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. 4. Skripsi berbobot 6 satuan kredit semester.

BAB II PROSEDUR SKRIPSI

A. Pendaftaran Peserta Skripsi Pendaftaran untuk menjadi peserta skripsi ditempuh dengan prosedur sebagai berikut : 1. Mahasiswa melakukan perwalian di awal semester untuk mengambil mata kuliah skripsi, dengan persyaratan sebagai berikut : a. telah lulus minimal 130 sks dan telah lulus KKPK b. IPK yang disarankan + 3,00. Apabila IPK kurang dari itu maka lembaga menyarankan mengikuti program kelas khusus. 2. Mahasiswa melakukan pendaftaran untuk menentukan dosen pembimbing I dan II, dengan membawa Formulir Rencana Studi (FRS) dan mengisi Formulir Pendaftaran Skripsi. 3. Laporan Kemajuan harus diambil oleh mahasiswa sesuai jadwal yang telah ditentukan. 4. Mahasiswa yang memerlukan Surat pengantar untuk penelitian Skripsi di perusahaan, formulir isian yang diperoleh di Bagian Akademik. 5. Mahasiswa yang belum menyelesaikan laporan skripsi hingga akhir semester, diwajibkan melakukan pelaporan untuk perpanjangan skripsi, dengan membawa Laporan Kemajuan Lama dan Kartu Rencana Studi untuk semester yang baru ke Program Studi. B. Pembimbingan Skripsi Pembimbingan Skripsi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut : 1. Mahasiswa peserta skripsi diwajibkan untuk membuat Usulan Judul/rumusan masalah kemudian Usulan Penelitian, dikonsultasikan lebih awal ke Prodi/Akademik.

Dimana proses pembuatan Usulan Penelitian tersebut dimungkinkan untuk dikonsultasikan kepada pembimbing I dan pembimbing II. 2. Mahasiswa yang melakukan Seminar Design Research setelah usulan penelitiannya disetujui oleh kedua pembimbing. 3. Mahasiswa melakukan bimbingan Skripsi bab demi bab (Bab I s.d. Bab V) kepada kedua pembimbing, setelah melalui Seminar Design Research dengan melakukan beberapa perbaikan. 4. Sidang Sarjana dilakukan oleh mahasiswa sesuai jadwal yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh Ketua Program Studi/ C. Kewajiban, Hak dan Sanksi 1. Mahasiswa wajib mematuhi semua aturan yang tertera pada Buku Pedoman Skripsi dan mengikuti arahan dari pembimbing I dan II. 2. Mahasiswa berhak mendapatkan Laporan Kemajuan yang baru bila telah habis atau hilang. 3. Pada hakikatnya Dosen Pembimbing tidak dapat diganti, namun jika sesuatu hal Dosen Pembimbing tidak dapat menjalankan fungsinya dalam kurun waktu yang relatif lama, maka mahasiswa dapat mengajukan Dosen Pembimbing pengganti ke Ketua Program Studi. 4. Penjiplakan atau penyaduran Skripsi tidak diperbolehkan tanpa memperhatikan aturan dan etika penulisan jika hal itu terjadi maka sanksi akademis sesuai aturan yang berlaku akan dikenakan kepada mahasiswa.

BAB III KERANGKA PENULISAN OUTLINE/SKRIPSI A. Sistematika Out Line Kerangka penulisan outline /usulan masalah/design research harus terdiri dari beberapa bagian yaitu : BAB I : 1. Latar Belakang Masalah 2. Identifikasi Masalah 3. Tujuan dan Maksud Penelitian 4. Kegunaan Penelitian 5. Kerangka Pemikiran 6. Hipotesis (jika ada) BAB II BAB III 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Penelitian Populasi dan Sampel/Subyek Penelitian/Partisan Operasinalisasi Variabel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data : Tinjauan Pustaka

B. Sistematika Skripsi Pelaporan Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir dengan cakupan masing-masing bagian sebagai berikut : 1. Bagian awal Bagian awal penulisan skripsi, berisi hal-hal sebagai berikut : a. 1) anak judul Lembar judul (luar dan dalam) Judul skripsi, singkat dan jelas (jika perlu menggunakan

2) 3)

NPM mahasiswa/i Maksud skripsi : Diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menempuh siding sarjana program strata satu (S1) pada Program Studi 4) 5) 6) b. 1) Lambang STIKOM Wangsa Jaya diameter 4 cm Lembaga (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Wangsa Jaya) Tempat lembaga dan tahun, misalnya: Serang 2008 Lembar Persetujuan Pembimbing Hasil penelitian (skripsi) yang diajukan adalah asli

Halaman ini berisi persyaratan tentang : (original) belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik, baik di STIKOM Wangsa Jaya maupun di Perguruan Tinggi lainnya baik PTN maupun PTS 2) Skripsi ini murni gagasan, hasil karya peneliti sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan para pembimbing dan para penguji/pembahas 3) Skripsi ini, tidak memuat karya-karya atau pendapat yang telah ditulis orang lain, kecuali secara tertulis jelas dicantumkan sebagai rujukan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. c. Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) Skripsi diketahui oleh Pembimbing dan Ketua Program Halaman ini, memuat tentang persetujuan dari penguji/pembahas dan kemudian Studi/Akademik. Sebagai tanda persetujuan dan pengesahan dibubuhi tanda tangan di pinggir kanan nama penguji/pembahas, serta di atas nama Pembimbing dan Ketua Program Studi. Nama dan gelar akademis para penguji dan pembimbing, ditulis lengkap (lihat lampiran). d. Lembar Pengesahan Halaman ini, memuat tentang persetujuan dan pengesahan dari Pembimbing Skripsi atau Pembimbing I dan II, kemudian diketahui dan disahkan oleh Pembantu Ketua I dan Ketua Program Studi. Sebagai tanda persetujuan dibubuhi tanda tangan di atas nama para pembimbing, Pembantu Ketua I dan Ketua Program Studi. Nama dan gelas akademis

para Pembimbing, Pembantu Ketua I dan Ketua Program Studi ditulis lengkap (lihat lampiran). e. Abstrak ( Dalam Bahasa Indonesia ) Mencerminkan seluruh isi skripsi, dengan mengungkapkan intisari/uraian singkat yang berisi : masalah penelitian, tujuan penelitian (purpose), metode penelitian (methode), hasil/temuan penelitian (result) dan kesimpulan (conclusion). Berisi antara 200 s.d 500 kata diketik 1 spasi, dan dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. f. g. Abstract ( Dalam Bahasa Inggris ) Kata Pengantar

Memuat uraian untuk mengantarkan pembaca pada intisari masalah penelitian, kesulitan melakukan penelitian, hal-hal yang memperlancar penelitian h. Daftar Riwayat Hidup Menguraikan data pribadi, keluarga (orang tua, istri/suami, anak), riwayat pendidikan, pengalaman kerja, aktivitas organisasi, prestasi yang pernah diraih. i. Daftar Isi Memuat susunan isi skripsi dengan sistematika penulisan skripsi, yang berupa tajuk-tajuk dan komponennya sesudah daftar isi, serta dilengkapi dengan nomor halaman, j. k. l. m. n. Halaman daftar tabel ( kalau ada ) Halaman daftar gambar ( kalau ada ) Halaman daftar grafik ( kalau ada ) Halaman daftar diagram ( kalau ada ) Halaman daftar lampiran ( kalau ada )

2. Bagian Isi (Pokok Kajian) Pada bagian isi (pokok kajian) skripsi, merupakan kelanjutan dari hasil seminal Usulan Penelitian yang telah direvisi dan disetujui oleh penguji/pembahas dan pembimbing, adapun bagian isi skripsi terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa tentang ilmiah. Empat komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Adanya gejala tentang permasalahan yang akan diteliti. b. Relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu ( teknik, social, eknomi, budaya, politik, seni , agama ) dengan segala akibat yang ditimbulkannya. c. Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan. d. Gambaran kegunaan hasil penelitian. Dari pihak peneliti pengungkapan bagian ini dapat dodasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut : a. Tentang topic yang diteliti, apa-apa saja informasi yang telah diketahui baik teoretis maupun factual. b. Berdasarkan informasi yang diperoleh, adakah ditemukan adanya permasalahan. c. Dari permasalahan yang dapat diidentifikasi, bagian mana yang menarik untuk diteliti. d. Apakah mungkin secara teknis masalah ini diteliti. fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkan siginifikansi penelitian bagi pengembangan pengetahuan

1.2 Perumusan dan Identifikasi Masalah.


Adalah inti fenomena yang akan diteliti sebagai akibat adanya kesenjangan teori dan realitas.

1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian


Maksud penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum apa yang akan dicapai dalam penelitian. Sementara tujuan yang penelitian hendak mengetengahkan yang akan diteliti. indicator-indikator/aspek-aspek

ditemukan dalam penelitian, terutama berkaitan dengan variable-variabel

1.4

Kegunaan Penelitian Penjelasan tentang manfaat penelitian yang dilakukan, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis hasil penelitian.

1.5

Kerangka Pemikiran Pada prinsipnya kerangka pemikiran pada penelitian deduktif

dikemukakan beberapa dalil, huku, teori yang relevan dengan masalah yang diteiliti sehingga memunculkan asumsi-asumsi dan preposisi yang kemudian kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesisi operasional atau hipotesis yang dapat diuji. Sementara pada penelitian induktif, kerangka pemikiran berdasarkan dugaan sementara yaitu adanya kaitan-kaitan tertentu dalam variable masalah, tetapi tidak dapat dideduksi dari teori. Jadi hipotesis tidak diturunkan terlebih dahulu tetapi hipotesis dihasilkan dari data yang disebut benang merah dan merupakan pencerminan alur runtut penliti. 1.6 1.7 Hipotesa ( jika ada ) Metodologi Penelitian Mengungkapkan secara ringkas rancangan penelitian, prosedur

penelitian, alat ukur yang digunakan, parameter yang diamati, sample, teknik analisis dan metode ujinya. 1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian Menjelaskan di mana dan kapan penelitian dilaksanakan. Menjelaskan pula lamanya penelitian dilakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian hasil studi kepustakaan, dapat berupa teori-teori berdasarkan buku teks dan jurnal ilmiah terbaru, atau hasil penelitian terdahulu, yang relevan dengan variabel yang dikaji oleh peneliti, untuk memperkuat landasan teoritis yang dibangun peneliti dalam kerangka penelitian. Peneliti dapat pula memberikan penguatan, mempertanyakan, atau menolak teori yang ada secara argumentatif.

Tinjauan pustaka, menjelaskan bagaimana keterkaitan antar variabel penelitian, untuk itu peneliti harus menguraikan hubungan variabel penelitian secara sistematis dan argumentatif, sehingga terlihat benang merahnya. Oleh karena itu, peneliti perlu juga menggambarkan model pendekatan sistem dari variabel yang sedang diteliti, supaya dapat diketahui mengenai sumbernya/input, bagaimana prosesnya,dan seperti apa outputnya, sehingga melahirkan feed back yang berupa konsepsi-konsepsi untuk perbaikan selanjutnya. BAB III METODE DAN OBYEK PENELITIAN Susunan metode dan obyek penelitian terdiri dari : A. (Kuantitatif) Desain/rancangan penelitian Penelitian menjelaskan rancangan penelitian yang akan digunakan untuk memberikan jawaban atas masalah penelitiannya. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel Variabel secara B. Penelitian rinci. menjelaskan batasan/definisi merupakan dan alat analisisnya dari variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian Iperasionalisasi variabel, tabulasi operasionalisasi variabel yang dirancang dalam Usulan Penelitian) Obyek Penelitian Peneliti menjelaskan situasi dan kondisi obyek penelitian sesuai dengan masalah dan variabel-variabel penelitian yang diukur, baik menurut data primer maupun sekunder. Hal ini, meliputi deskripsi lokasi penelitian, landasan normatif/hukum, karakteristik, populasi dan sampel, prasarana dan sarana pada obyek peneltian. C. a) b) dan masalah penelitian D. Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Studi Kepustakaan Studi Lapangan Metode/Pendekatan Penelitian

Tetapi dapat pula dipilih dan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan

Populasi ialah kumpulan individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan (mempunyai karakteristik yang sama untuk diteliti). Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sampel adalah bagian dari populasi. Menarik sampel pada garis besarnya menggunakan dua bentuk yaitu : a) Probablility Sampling, yaitu penarikan sampel sedemikian rupa tergantung pada aplikasi berdasarkan peluang yang sama. Untuk mendapatkan sampel dengan presisi tinggi dan dapat mewakili, dikenal empat teknik, diantaranya : 1. Acak sederhana (simple random sampling) 2. Acak stratifikasi (stratified random sampling) 3. Acak kluster (cluster random sampling) 4. Sistematik (systematic random sampling) b) 1. Atas tujuan (purposif sampling) 2. Atas jumlah (quota sampling) 3. Secara beruntun (snowball sampling) 4. Kebetulan (accidental sampling) Catatan : Apabila menggunakan Metode/Pendekatan Penelitian (Kualitatif) Rumusan/Identifikasi Masalah Instrumen Penelitian Panduan Wawancara Informan Non Probability Sampling ialah penarikan sampel yang didasarkan

BAB IV PEMBAHASAN Menguraikan secara sistematis, komprehensif pengolahan data hasil penelitian sesuai permasalahan yang dikaji berdasarkan pada metode dan pendekatan yang ditentukan. Peneliti hendaknya menjaga konsistensi tulisan, yang dibahas relevan pada bagian terdahulu. Mendeskripsikan hasil analisisi data, dengan memberikan interpretasi, prediksi, dan argumentasi yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Data

sekunder maupun primer yang ditemukan dalam proses penulisan, secara analitis dapat diajukan menjadi lebih jelas. Sehingga hasil penelitian dapat diarahkan menguji hipotesis yang diajukan peneliti sesuai rancangan teknik pengujian hipotesisnya. Komparasi ialah aktivitas membandingkan antara teori dan kenyataan, sehingga dapat ditarik kesimpulan. Misalnya, analisis statistik, setelah hasil perhitungan dibandingkan dengan ukuran standar dalam tabel, maka terlihat perbedaan batasannya dengan jelas. Analisis kualitatif, menguji keakuratan data sebagai temuan hasil observasi dan wawancara dari satu pihak, dilakukan dengan membandingkan data dari pihak lain yang sederajat (trianggulasi), supaya dapat terhindar dari aspek subyektivitas. Eksplanasi, ialah kegiatan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi peneliti, dengan cara menjelaskan hubungan antara vaiabel yang diteliti, termasuk pengujian hiptesisnya. Eksplanasi menunjukkan sesuatu perlu penjelasan untuk memprediksi gejala-gejala tertentu dengan berpedoman kepada kaidah teori. Dimana dijelaskan suatu fakta, sebenarnya membuat kesimpulan dengan berpedoman kepada satu atau lebih kenyataan tentang satu ataupun lebih generalisasi dan kaidah. Argumentasi, ialah memberikan alasan-alasan yang jelas, tegas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah atas kesimpulan yang ditarik dari suatu penjelasan fakta atau fenomena. Bab IV tentang pembahasan pada prinsipnya melaporkan hasil penelitian dalam bentuk kegiatan sebagai berikut : 1. Pengolahan data, analisis data 2. Mendeskripsikan hasil analisis data 3. Uji Hipotesis (jika ada) 4. Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data 5. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima (bila ada) Pada pembahasan, diungkapkan juga hambatan-hambatan sesuai konteks penelitian berdasarkan hasil analisis, dan usaha-usaha penanggulangan hambatan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Menyatakan temuan-temuan penelitian sebagai hasil penelitian dan pembahasan. Pernyataan-pernyataan dalam kesimpulan hendaknya ditulis berdasarkan penalaran induktif dan deduktif. Induktif berkaitan dengan temuan-temuan hasil penelitian, deduktif berkaitan dengan hubungan kedua variabel yang diarahkan pada pengujian hipotesis (bila ada) 2. Saran Rekomendasi, hasil penelitian, setelah dilakukan pembahasan. Saran ini, merupakan tindak lanjut untuk percapaian kegunaan penulisan. Saran ini, ditujukan pada pihak pengambil keputusan, atau para peneliti lain. Pernyataan yang ditulis dalam saran, merupakan upaya menjawab hambatan yang ditemukan sesuai konteks penelitian, serta melengkapi kelemahan dari usaha penanggulangan hambatan yang didapatkan dari penelitian. Oleh karena itu, saran lebih bersifat produk pemikiran akademis yang merupakan solusi alternatif dari peneliti bagi obyek yang diteliti. Saran berasal dari kesimpulan. 3. Bagian Akhir Bagian akhir berisi lampiran-lampiran yang teridiri dari : a) Penelitian; b) c) d) 4. Komposisi isi Skripsi a. Panjang penulisan skripsi lebih kurang 40.000 kata, jumlah kata tidak termasuk catatan bawah/kaki, kutipan, tabel, gambar, dan sebagainya b. Penelitian Kuantitatif maupun Kualiatif sekurang-kurangnya 60 halaman c. Komposisi atau distribusi isi skripsi sekurang-kurangnya : Bab I Bab II Bab III : 10 % : 20 % : 25 % Penjelasan Angket; Hasil Coding; Dan lain-lain. Surat Keterangan

Bab IV Bab V

: 40 % :5%

BAB IV TEKNIK PENULISAN A. Ukuran Kertas dan Ukuran Huruf 1. Ukuran Kertas adalah A4 (210 x 297 mm), berat 80 gram. 2. Ketebalan kulit muka dan kulit belakang lebih dari 1 mm (hard cover) berwarna biru 3. Apabila dipakai pengolahan kata MS-Word, jenis huruf yang dipakai adalah Arial, ukuran huruf 12 (khusus untuk judul dapat dipakai ukuran huruf 14). 4. Batas teks adalah 4 cm dari tepi atas dan tepi kiri, 3 cm untuk tepi bawah dan tepi kanan (lihat lampiran). B. Penulisan Laporan 1. Abstraksi dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tidak lebih 200 kata dan dicetak dengan satu spasi. 2. Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran dicetak dengan satu spasi. 3. Penomoran bab, sub bab dapat dilakukan dengan cara : BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

1.1. .................................................... 1.2. .................................................... 1.3. .................................................... 1.4. ..... dst.

A. .................................................... 1. ................................................ a. ............................................ 1) .......................................

4. Penomoran halaman dimulai dari BAB I dengan menggunakan angka (nomor 1). Sedangkan untuk penomoran halaman Lembar Persetujuan, Abstraksi, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran menggunakan i,ii,iii, .... (angka romawi kecil). 5. Penomoran tabel dilakukan dengan menyebutkan nomor bab, diikuti nomor urut tabelnya. Judul tabel diletakkan di atas tabel, penulisannya dengan huruf kapital di awal kata. Bila tabel lebih panjang dari halaman, maka sambungan tabel pada halaman berikutnya diberi judul dengna tulisan. Lanjutan. 6. Penomoran gambar dilakukan dengan menyebutkan nomor bab, diikuti nomor urut gambarnya pada bab tersebut, misal Gambar 2.5. artinya gambar nomor 5 di bab 2 judul gambar diletakkan di bawah gambar, penulisannya dengan huruf kapital di awal kata. 7. Penggunaan huruf (Yunani) pada suatu persamaan harus dijelaskan artinya, apabila penggunaan huruf (Yunani) cukup banyak, penjelasan artinya dapat diberikan dalam satu halaman khusus. 8. Setiap persamaan harus diberi nomor urut. Penomoran dilakukan dengan menyebutkan nomor bab dan nomor urut persamaan pada bab yang bersangkutan misal Persamaan 3.5 artinya persamaan nomor 5 bab 3. 9. Jarak antar baris dua (2) spasi yang dicetak dengan tinta hitam. Apabila mengutip dari buku jumlah kutipan empat digunakan satu, apabila kurang tetap dua spasi. 10. Kutipan langsung dari buku dalam kurung harus mencantumkan nama akhir pengarang, tahun terbit, dan halaman yang dikutip, misalnya (Rakhmat, 2003 : 160). 11. Penulisan kutipan tidak langsung harus mencantumkan nama pengarang, judul buku, tahun dan halaman buku dengan teknik penulisan satu spasi, cetak tebal menjorok 10 karakter dari sebelah kiri dan 5 karakter dari sebelah kanan, kecuali kutipan yang kurang dari tiga baris , ditulis biasa. baris atau lebih spasi yang

12. Warna cover skripsi biru seperti logo STIKOM, dengan pita kuning. Tulisan pada cover emas. C. Penulisan Daftar Pustaka 1. Daftar Pustaka disusun menurut abjad dan diberi nomor urut mulai dari 1. Jumlah Daftar Pustaka untuk Proposal 10 buku, dan Skripsi 15 buku 2. Judul buku tidak boleh disingkat. 3. Penyingkatan kependekan Jurnal Ilmiah harus mengikuti yang telah lazim dilakukan. 4. Nama Keluarga (nama belakang) ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan singkatan nama depan. 5. Semua nama pengarang harus ditulis sesuai dengan urutannya di dalam artikel atau buku. 6. Penulisan Pustaka : a. Jurnal : nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak tebal atau dicetak miring), volume, halaman. b. Buku : nama pengarang, tahun penerbitan terakhir, judul buku, edisi (jika ada), volume (jika ada), penerbit, kota tempat penerbit. 7. Contoh-contoh penulisan pustaka : a. Buku Harits, Benyamin.1997. Teknik Menulis Karangan Ilmiah. Insani Press : Bandung Kasali, Rhenald.1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasi. Pustaka Utama Grafiti : Jakarta b. Jurnal Komala, Elly. 2003. Menyingkap Nasionalisme Kartini Dalam menggeser Hegemoni Primordialisme, Paradigma Polistaat, 3, 369-376. Sonjaya, Rasman. 2008. Analisis Semiotika Clossing News dalam Kabar MQ Retorika, 1,21-42. c. Penelitian. Komala, Elly. 2001, Hubungan Komunikasi Keluarga Dengan Penyesuaian Diri di Lingkungan Masyarakat Pada Remaja

Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya, Tesis, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

BAB V PENGUJIAN DAN PENILAIAN A. Tahapan Pengujian Pengujian Skripsi dilakukan dalam dua tahap pengujian yaitu : Tahap 1 : Seminar Design Research Untuk Mengetahui sejauh mana kesiapan mahasiswa dalam mengenal obyek penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Tahap 2 : Sidang Sarjana Merupakan ujian akhir yang dilakukan secara lisan untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (S1) yang dilakukan oleh tim penguji. Materi ujian yaitu aspek materi skripsi serta mata kuliah komprehensif yang ditentukan Program Studi. Sidang Sarjana akan memutuskan apakah mahasiswa dinyatakan lulus/ tidak serta dilengkapi dengan nilai sidang. B. Persyaratan Seminar Design Research

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti Seminar Outline adalah : 1. Telah melunasi SPP, buku pedoman, dan uang bimbingan. 2. Telah menyerahkan Usulan Penelitian/Design Research yang telah disetujui oleh Pembimbing. C. Persyaratan Menempuh Sidang Sarjana 1. Telah mengikuti Seminar Outline/Design Research. 2. Telah melunasi SPP dan uang bimbingan, menyelesaikan seluruh matakuliah dan syarat-syarat lainnya yang ditetapkan oleh Ketua Program Studi. 3. Telah menyerahkan Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui oleh pembimbing. D. Penguji 1. Tim penguji terdiri dari 3 dosen, yang ditentukan oleh Ketua Ketua Program Stud/Akademiki dengan keanggotaaan sebagai berikut : a. Ketua Sidang merangkap anggota yaitu Pembimbing 1; b. Sekretaris Sidang merangkap anggota yaitu Pembimbing 2; c. Satu orang anggota sidang, yaitu dosen/praktisi yang mempunyai keahlian sesuai dengan materi Skripsi. 2. Jadwal Seminar Design Research dan Sidang Sarjana ditentukan oleh Ketua Program Studi/Akademik berdasarkan persetujuan Dosen Pembimbing F. Penilaian Sidang Sarjana 1. Penilaian Sidang Sarjana dilakukan terhadap komponen-komponen yang telah ditentukan oleh Ketua Program Studi/Akademik. 2. Nilai kelulusan Skripsi diumumkan pada akhir Sidang Sarjana. 3. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus diwajibkan untuk mengulang Sidang Sarjana yang jadwalnya ditentukan atas kesepakatan bersama. 4. Peserta sidang yang menggunakan bahasa asing dalam proses sidang direkomendasikan untuk mendapatkan nilai maksimal.

BAB VI PRESENTASI (PENYAJIAN) PENELITIAN Presentasi atau penyajian hasil penelitian skripsi adalah salah satu bentuk penilaian utama dalam sidang sarjana. Oleh sebab itu, mahasiswa harus benar-benar memahami materi dan teknik presentasi dengan baik. A. Materi dan Bahasa Presentasi Materi presentasi dalam penyampaian ujian sidang sarjana, umumnya terdiri dari poin-poin sebagai berikut : 1. Judul (disebutkan juga nama dan NPM penulis skripsi); 2. Latar Belakang Masalah, Identifikasi, Pembahasan dan Perumusan Masalah; 3. Kerangka Teoritis dan Asumsi (dengan Skema Kerangka Teoritis); 4. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data; 5. Hipotesis, Operasionalisasi Variabel dan Indikator,Instrumen Penelitian (kualitatif) dan Hasil Verifikasi data (disatukan);

6. Kesimpulan Singkat; 7. Skema, Tabel, Gambar yang dianggap perlu dan penting (jika ada), (lihat contoh dalam lampiran) sBahasa yang digunakan dalam presentasi (baik dalam materi maupun dalam penyampaian) adalah bahasa Indonesia, para kandidat sarjana juga dituntut mampu mengungkapkan beberapa materi presentasi (misalnya judul, perumusan masalah, hipotesis, kesimpulan, dan sebagainnya) dalam bahasa Inggris. B. Teknik Presentasi 1. Tahap Persiapan a) Berlatih Presentasi. Mengingat waktu yang diberikan untuk mempresentasikan penelitian biasanya sangat singkat sekali, kandidat sarjana harus harus betul-betul menyiapkan bahan presentasi sesuai dengan waktu yang diberikan. Dalam hal seperti ini, sebelum presentasi dilaksanakan, sebaiknya berlatih terlebih dahulu dan catat berapa lama presentasi dilakukan. Jika waktunya lebih dari yang ditentukan, harus segera disusun kembali bahan presentasi tersebut. Hal yang sama juga berlaku apabila ternyata waktu yang dipakai untuk presentasi tersebut kurang dari waktu yang ditentukan. b) Penguasaan Materi. Dalam mempersiapkan bahan yang akan dipresentasikan, untuk memperdalam penguasaan materi, buatlah sebuah kerangka yang mencantumkan pokok-pokok permasalahan penting lainnya di luar materi presentasi, apabila ada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik yang dibahas akan mudah dijawab. c) Membuat Slide atau Transparansi. Agar presentasi lebih akurat dan komunikatif, serta ada arahan pembicaraan agar kandidat tidak lupa pada materi yang dibicarakan, sebaiknya kandidat mempersiapkan slide atau transparansi. Hal ini agar dapat berdiri dan menerangkan topik pembicaraanya langsung di depan overhead proyektor, atau LCD; d) Jika kita menggunakan OHP atau LCD sebagai alat bantu presentasi, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan transparansi atau Rangkuman dalam bentuk Power Point a. Gunakanlah kalimat/istilah kunci atau kalimat pendek dan bukan berupa kalimat panjang;

b. Buatlah transparansi yang sederhana dan menarik. Menggunakan huruf berwarna akan lebih menarik; c. Gunakanlah huruf dengan ukuran (font) yang cukup; d. Apabila ada, gunakanlah ilustrasi-ilustrasi (skema, gambar, grafik, diagram, tabel, dll) yang menarik; e. Apabila terdapat ilustrasi, dalam selembar transparansi, jangan lebih dari dua ilustrasi. 2. Tahap Penyajian Setelah dipersilakan maju oleh Ketua Penguji, dalam tahap awal penyajian sebaiknya dimulai dengan kata-kata pengantar atau kata-kata pembuka berupa ucapan salam dan terima kasih. Setelah selesai, lanjutkan ke bagian-bagian pokok materi presentasi. Pada saat presentasi dilangsungkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : a) Pada waktu berbicara usahakan jangan membelakangi hadirin. Arahkan pandangan mata ke hadirin, dan anggaplah tidak ada orang di depan kita; b) Jika kita harus menerangkan di layar atau di papan tulis, usahakanlah supaya tubuh tidak menutupi layar atau papan tulis; c) Untuk menerangkan, gerakan tangan jangan berlebih-lebihan, karena hal ini akan membuyarkan konsentrasi pemerhati. Gerakan tangan harus mengalir wajar yang bertujuan untuk memberikan tekanan pada bagian yang penting, bukan asal gerak tanpa makna; d) Pada saat berbicara, jangan memasukkan tangan ke dalam kantung celana, karena hal ini bukan memberikan kesan ketenangan, melainkan memberikan kesan kesombongan. Lebih baik ada sesuatu yang dipegang, boleh sebuah pinsil, spidol atau alat penunjuk; e) Aturlah suara supaya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah dan juga tidak terlalu capat atau lambat. Janganlah berbicara terlalu memohon, gunakanlah tekanan-tekanan pada bagian yang penting; f) Janganlah terlalu banyak mendehem. Kebiasaan ini perlu dihindari karena menunjukkan bahwa kita sedang tegang; g) Senyumlah pada waktu yang tepat, sedikit diam yang tepat dan gerakan fisik, dapat menekankan suatu hal penting untuk dilekatkan dalam ingatan

hadirin. Sebaliknya, ekspresi wajah, suara atau tubuh yang tidak tepat, dapat mengalihkan perhatian mereka. Jika pada waktu mulai berbicara kita merasakan ketegangan, berarti kita mengalami ketegangan syaraf. Meskipun kita telah berkali-kali melakukan presentasi, penyakit ini tidak akan sembuh total, melahan mungkin kita akan mengalami kesulitan jika tidak merasakan ketengan syaraf, karena ketegangan itulah yang menyebabkan adrenalin dalam tubuh mengalir sehingga membuat kita mampun memberi penyajian yang hidup dan cermat. Menurut Dorothy Sarnoff, seorang konsultan seni berbicara dan citra penampilan, terdapat dua macam ketegangan syaraf yaitu yang positif dan yang negatif. Positif, yaitu ketegangan kuda pacu, berbentuk kegelisahan menggetarkan untuk lepas dan lari berpacu, ini adalah ketegangan yang produktif. Adrenalin menderas, otak menjadi tajam, refleks menjadi cepat, mata bersinar. Semangat menyala-nyala sedemikian rupa sehingga penyajian anda menjadi lebih bergairah. Ketegangan syaraf yang negatif, dapat melumpuhkan. Di perut terasa ada yang mengganjal, jantung berdebar-debar, telapak tangan berkeringat, kerongkongan terasa kering, wajah membeku, dan mata memancarkan kepanikan. Ketegangan yang negatif ini menyebabkan tanggapan dan persepsi menjadi lamban, penilaian menjadi tumpul, membuat seluruh tubuh menjadi salah tingkah. Ketegangan negatif yang juga dikenal dengan nama demam panggung, biasanya terjadi pada orang yang pertama kali melakukan presentasi. Hal ini disebabkan oleh perasaan tidak siap dan rasa takut melakukan kesalahan. Untuk menjaga supaya jangan terjadi demam panggung atau melepaskan diri dari demam panggung ini, ada beberapa saran yang dapat dilakukan. a. Jangan makan terlalu banyak sebelum presentasi, dan juga jangan terlalu banyak minum kopi, karena kebanyakan kopi akan membuat gugup, terutama kalu perut kosong; b. Ada baiknya berolah raga ringan dulu, lima belas menit sebelum presentasi. Karena oleh raga akan mengurangi energi ketegangan dan menurunkan ketegangan urat-urat; c. Sesaat sebelum tampil, bernapaslah dalam-dalam, hirup udara pelan-pelan, dan hembuskan udara sepanjang mungkin berkali-kali;

d.

Jika merasakan tegang pada saat mulai berbicara,

berkonsentrasilah supaya tetap tenang, timbulkan kepercayaan pada diri sendiri, dan tariklah napas panjang-panjang tanpa diketahui oleh para pemerhati. Masalah lain yang sering ditemui pada orang yang berbicara di depan umum adalah terlalu berorientasi pada isi yang akan dibicarakan. Begitu terpusatnya pada apa yang akan dikatakannya, sehingga melupakan pentingnya cara ia mengatakannya. Para pemerhati tidak akan ingat inti pesan kita, kalau perhatian mereka dialihkan oleh suara kita yang datar dan gerak gerik kita yang menunjukkan ketegangan syaraf.

JADWAL BIMBINGAN Tanggal Kegiatan Paraf

Mengetahui Pembantu Ketua I

Nani Nuraeni. S.Sos NIDN : 0401057002

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI .............................................................. SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

STIKOM WANGSA JAYA LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) SEMINAR OUTLINE (DESIGN RESEARCH) NAMA NPM KONSENTRASI JUDUL : _________________________________ : _________________________________ : _________________________________ : _________________________________

_____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ _____________________________________________________________________ TELAH DIREVISI HASIL SEMINAR OUTLINE DAN DISETUJUI OLEH TIM PENELAAH/ TIM PEMBIMBING YAITU : NO 1 2 3 4 5 NAMA TANDA TANGAN

Serang, ................................20.... Pembimbimg I, Pembimbing II,

___________________

___________________

ANTARA PESAN IKLAN HEMAT LISTRIK DENGAN SIKAP PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Suatu Studi Korelasional di Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kabupaten Serang SKRIPSI Diajukan Untuk memenui salah satu syarat menempuh Ujian strata satu (SI) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Wangsa Jaya

Oleh : ....................................... NPM. ............................

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI WANGSA JAYA 2008 LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL

: HUBUNGAN PESAN IKLAN LISTRIK

DENGAN SIKAP PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENYUSUN : .................................... NPM : ............................

Serang, .....September 2008 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II

(.............................................) Mengetahui, Ketua STIKOM Wangsa Jaya

(.................................................)

Pembantu Ketua I

(Hj.Dewi Widowati, Dra, M.Si.) NIDN 0409085901

( Nani Nuraeni, S.Sos ) NIDN 0401057002

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah skripsi ini adalah benarbenar hasil pekerjaan penelitian saya. Adapun kutipan atau saduran hanya sebatas

referensi semata, dan apabila dikemudian hari skripsi yang saya buat ini terbukti meniru atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia mendapat sanksi akademis maupn sanksi pidana dari lembaga yang berwenang.

Serang, Hormat saya,


Materai 6.000

.................................... NPM. .........................

MEKANISME PENYELESAIAN SKRIPSI PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI Izin Penunjukan Penjajagan di Bimbingan

Penelitian (1)

Pembimbing (2)

lokasi Penelitian (3)

Proposal/Design Research (4)

Bimbingan Perbaikan (8) Skripsi (7)

Pelaksanaan Penelitian di Lapangan (6)

Seminar Proposal/Design Research (5)

Perbaikan Ujian Sidang Skripsi (10) Perbanyak (11)

Catatan : 1. Mahasiswa menunjukkan KHS DAN Bukti Pembayaran SPP 2. Izin Penelitian ditandatangani Ketua Program Studi 3. Penunjukkan Pembimbing oleh Ketua Program Studi 4. Bimbingan dan Konsultasi Proposal dengan pembimbingan I, II 5. Pelaksanaan seminar proposal diikuti pembimbing I,II, serta 2 orang penelaah pembimbing I 6. Ujian sidang diikuti pembimbing I,II serta dua orang penelaah dipimpin pembimbing I

Anda mungkin juga menyukai