Anda di halaman 1dari 24

11

Praktek Hukum Perdata Praktek Hukum Perdata


oleh oleh
Yoni A Setyono Yoni A Setyono
22
TAHAP ADN!N!STRAT!F TAHAP ADN!N!STRAT!F
PENGGUGAT
Mendaftarkan
Gugatan melalui
Kepala PP PN
yg berwenang
dg membayar
uang muka perkara
KEPALA PANITERA
PERKARA PERDATA
- Menerima pendaftaran
gugatan dan men-
catatkannya dalam
buku register perkara
perdata.
- Meneruskan perkara
kepada Ketua PN.
KETUA
PENGADILAN NEGERI
Setelah membaca
berkas gugatan,
menetapkan Majelis Hakim
yang akan memeriksa
dan mengadili perkara.
MAJELIS HAKIM (KETUA)
- Menetapkan hari
sidang .
- Memerintahkan
Panitera perkara
membuat dan
mengirimkan surat
panggilan.
PANITERA/JURUSITA
Membuat dan
mengirimkan surat
panggilan sidang
kepada para pihak
beserta berita
acaranya.
PENGGUGAT
Menerima surat
panggilan dan
menandatangani
berita acaranya.
Tergugat
Menerima
salinan gugatan,
surat panggilan &
menandatangani
berita acaranya.
33
TAHAP YUD!S!AL TAHAP YUD!S!AL
S!DANC ! S!DANC !
KENUNCK!NAN: KENUNCK!NAN:
Penggugat dan Tergugat hadir Penggugat dan Tergugat hadir
maka sidang dibuka dan Najelis maka sidang dibuka dan Najelis
Hakim wajib mengupayakan Hakim wajib mengupayakan
perdamaian. Bila mereka setuju perdamaian. Bila mereka setuju
untuk berdamai maka dibuatlah untuk berdamai maka dibuatlah
Akta van dading Akta van dading (130 H!R), (130 H!R),
akan tetapi bila tidak tercapai akan tetapi bila tidak tercapai
perdamaian maka sidang perdamaian maka sidang
dilanjutkan. dilanjutkan.
Penggugat hadir Tergugat tidak Penggugat hadir Tergugat tidak
hadir, hakim akan memeriksa hadir, hakim akan memeriksa
Berita Acara Panggilan bila telah Berita Acara Panggilan bila telah
sah dan patut maka Tergugat sah dan patut maka Tergugat
akan dipanggil kembali (127 akan dipanggil kembali (127
H!R). Apabila ternyata Tergugat H!R). Apabila ternyata Tergugat
tetap tidak hadir juga maka tetap tidak hadir juga maka
perkara tersebut diputus secara perkara tersebut diputus secara
verstek verstek (12S H!R). (12S H!R).
Penggugat tidak hadir, Tergugat Penggugat tidak hadir, Tergugat
hadir, hakim memeriksa BAP, hadir, hakim memeriksa BAP,
dan mengadakan pemanggilan dan mengadakan pemanggilan
kembali pad pihak yang tidak kembali pad pihak yang tidak
hadir (126H!R), bila Penggugat hadir (126H!R), bila Penggugat
tetap tidak hadir maka perkara tetap tidak hadir maka perkara
diputus secara gugur. (124 H!R) diputus secara gugur. (124 H!R)
Penggugat dan Tergugat tidak Penggugat dan Tergugat tidak
hadir, maka akan dilakukan hadir, maka akan dilakukan
pemanggilan kembali hingga pemanggilan kembali hingga
biaya perkara habis. biaya perkara habis.
Nediasi(PERNA No. 2 tahun Nediasi(PERNA No. 2 tahun
2003) 2003)
JAWA hENJAWA
1. Jawaban
0Ibuat oleh Tergugat.
8entuk:
EksepsI, yaknI tanggapan yang tIdak
mengenaI pokok perkara. EksepsI ada
2, yaItu (1) eksepsI materIIl atau
peremptor (antara laIn: kompetensI
(Pasal 125 ayat (2), 1JJ, 1J4 dan 1J6
HF, nebs n dem, objek yang sama
juga sedang dIsIdangkan) dan (2)
eksepsI formIl atau dIlatoIr (antara
laIn: gugatan premature, gugatan
kurang pIhak, obscuur lbel, dll).
Jawaban, yaknI tanggapan mengenaI
pokok perkara. sInya ada J yaItu:
mengakuI, menolak, dan re]erte.
FekonpensI, yaknI gugatan balasan
(1J2 huruf a dan b HF).
. PepIIk
0Ibuat oleh Penggugat, guna
mempertahankan dalIldalIl dalam
gugatan dan mematahkan dalIldalIl
dalam jawaban Tergugat.
3. 0upIIk
0Ibuat oleh Tergugat, guna
mempertahankan dan memperkuat
dalIldalIl dalam jawaban dan
mematahkan dalIldalIl dalam replIk
Penggugat.
PEhUKTIAN
SIapa yang mendalIlkan sesuatu, dIa
harus membuktIkan (Pasal 16J HF).
Alat buktI (Pasal 164 HF): (1) 8uktI
Surat (bIasa, otentIk, akte dI bawah
tangan, Pasal 1J7 dan 165 HF); (2)
SaksI (Pasal 145 ayat (1) HF); (J)
Persangkaan (hakIm dan undang
undang); (4) Pengakuan (dalam sIdang
dan dIluar sIdang, Pasal 174176 HF);
dan (5) Sumpah (dImInta oleh hakIm
dan pIhak lawan, Pasal 155, 156, 158,
dan 177 HF).
PUTUSAN 0AN EKSEKUSI
- PenggoIongan putusan: (1) Putusan akhIr, yaknI
putusan yang mengakhIrI sengketa, dan (2) Putusan
sela, yaknI putusan yang dIberIkan guna
memperlancar jalannya persIdangan.
SIfat putusan: (1) ondemnctor (menghukum); (2)
0eclcrctor (menyatakan); (J) onsttutve
(menImbulkan hubungan hukum baru dan
menghIlangkan hubungan hukum yang lama).
Asas-asas eksekusI: (1) 0Ijalankan apabIla pIhak
yang kalah tIdak secara sukarela menjalankan IsI
putusan; (2) 0Ijalankan terhadap putusan nkrccht
(kecualI putusan Sertamerta provIsI, gorsse akte,
perdamaIan); (J) 0Ilaksanakan dIbawah perIntah
Ketua PengadIlan NegerI, dll.
hacam eksekusI: (1) eksekusI rIIl; (2) eksekusI
membayar sejumlah uang; (J) EksekusI melakukan
suatu pekerjaan, dll.
44
TAHAP YUD!S!AL TAHAP YUD!S!AL
Sidang hari I
Mediasi
Berhasil
Akta Perdamaian
Pembacaan
Gugatan
Jawaban
Replik
Duplik
Pembuktian Kesimpulan
Putusan
Hakim
Putusan
Hakim
Upaya
Hukum
SS
Upaya Hukum Upaya Hukum
Putusan
Hakim
Putusan
Hakim
Upaya
Hukum
Biasa
Upaya
Hukum
Luar
Biasa
Banding
Kasasi
Verzet
Peninjauan Kembali
Derden Verzet
66
CUCATAN (1) CUCATAN (1)
ugatan pada prinsipnya didefinisikan ugatan pada prinsipnya didefinisikan
merupakan tuntutan hukum guna merupakan tuntutan hukum guna
pemenuhan hak dan kewajiban tertentu, pemenuhan hak dan kewajiban tertentu,
yang diajukan oleh seseorang atau lebih yang diajukan oleh seseorang atau lebih
(sebagai Penggugat) terhadap (sebagai Penggugat) terhadap
seseorang/suatu badan hukum atau lebih seseorang/suatu badan hukum atau lebih
(sebagai Tergugat) (sebagai Tergugat). .
ugatan dapat diajukan ugatan dapat diajukan, , baik itu secara baik itu secara
secara lisan (Pasal 120 H!R) ataupun secara lisan (Pasal 120 H!R) ataupun
tertulis (Pasal 118 H!R) tertulis (Pasal 118 H!R), , oleh oleh
seseorang seseorang/pihak /pihak yang dirugikan. yang dirugikan.
77
CUCATAN (2) CUCATAN (2)
Syarat ugatan: Syarat ugatan:
-- Formil Formil, harus memuat: (1) Tempat, tanggal pembuatan gugatan, dan , harus memuat: (1) Tempat, tanggal pembuatan gugatan, dan (2) (2)
ditandatangani oleh pihak yang mengajukan ( ditandatangani oleh pihak yang mengajukan (partij partij materiil) atau kuasa materiil) atau kuasa
hukumnya ( hukumnya (partij partij formil) diatas materai secukupnya (Rp. 6.000, formil) diatas materai secukupnya (Rp. 6.000,) yang diberi ) yang diberi
tanggal. tanggal.
-- Nateriil Nateriil, harus memuat: , harus memuat:
Persona Standi on ]udicio Persona Standi on ]udicio (identitas jelas semua pihak dalam gugatan, baik (identitas jelas semua pihak dalam gugatan, baik
itu Penggugat maupun Tergugat). Dalam bagian ini minimal harus memuat itu Penggugat maupun Tergugat). Dalam bagian ini minimal harus memuat
nama lengkap, pekerjaan, dan alamat dari masing nama lengkap, pekerjaan, dan alamat dari masingmasing pihak. masing pihak.
Posita/Fundamentum Petendi Posita/Fundamentum Petendi (dalil (dalildalil gugatan). Dalam bagian ini harus dalil gugatan). Dalam bagian ini harus
diuraikan secara rinci dan sistimatis tentang: diuraikan secara rinci dan sistimatis tentang:
-- fakta faktafakta perbuatan, peristiwa dan/atau kerugian yang dialami. fakta perbuatan, peristiwa dan/atau kerugian yang dialami.
-- Fakta Faktafakta dan dasar hukum dengan menunjuk sifat melawan hukum, fakta dan dasar hukum dengan menunjuk sifat melawan hukum,
ketentuan hukum ataupun asas ketentuan hukum ataupun asasasas hukum mana saja yang sudah asas hukum mana saja yang sudah
dilanggar berdasarkan fakta dilanggar berdasarkan faktafakta perbuatan atau peristiwa, missal fakta perbuatan atau peristiwa, missal
melanggar Pasal 136S BW, Pasal 1234 BW, Pasal 38 UU R! No. melanggar Pasal 136S BW, Pasal 1234 BW, Pasal 38 UU R! No.
23/1337, dll 23/1337, dll
Petitum Petitum (tuntutan). Bagian ini dapat merangkum semua tuntutan hukum (tuntutan). Bagian ini dapat merangkum semua tuntutan hukum
untuk diputuskan oleh Najelis Hakim agar dipenuhi oleh Tergugat. Disini untuk diputuskan oleh Najelis Hakim agar dipenuhi oleh Tergugat. Disini
tuntutan dapat dinyatakan sepanjang tuntutan itu sudah diuraikan tuntutan dapat dinyatakan sepanjang tuntutan itu sudah diuraikan
sebelumnya dalam bagian posita dan berdasarkan hukum, serta tidak sebelumnya dalam bagian posita dan berdasarkan hukum, serta tidak
melawan ha melawan hak k
88
CUCATAN (3) CUCATAN (3)
ugatan diajukan kepada (Pasal 118 H!R): (1) Pengadilan ugatan diajukan kepada (Pasal 118 H!R): (1) Pengadilan
negeri dalam wilayah hukum tempat tinggal Tergugat, (2) ]ika negeri dalam wilayah hukum tempat tinggal Tergugat, (2) ]ika
Tergugat lebih dari satu, maka dapat diajukan kepada Tergugat lebih dari satu, maka dapat diajukan kepada
pengedilan negeri dalam wilayah hukum salah satu tempat pengedilan negeri dalam wilayah hukum salah satu tempat
tinggal Tergugat, (3) ]ika tempat tinggal Tergugat tidak tinggal Tergugat, (3) ]ika tempat tinggal Tergugat tidak
diketahui, maka gugatan dapat diajukan kepada pengedilan diketahui, maka gugatan dapat diajukan kepada pengedilan
negeri dalam wilayah hukum dimana terakhir kali Tergugat negeri dalam wilayah hukum dimana terakhir kali Tergugat
bertempat tinggal. Terkecuali, terhadap gugatan yang secara bertempat tinggal. Terkecuali, terhadap gugatan yang secara
khusus menyangkut sengketa terhadap suatu barang, meski khusus menyangkut sengketa terhadap suatu barang, meski
tempat tinggal Tergugat tidak diketahui pasti gugatan dapat tempat tinggal Tergugat tidak diketahui pasti gugatan dapat
diajukan kepada pengadilan negeri dalam wilayah hukum diajukan kepada pengadilan negeri dalam wilayah hukum
tempat barang sengketa berada, dan (4) ]ika ternyata tempat barang sengketa berada, dan (4) ]ika ternyata
Tergugat bertempat tinggal diluar negeri, maka gugatan harus Tergugat bertempat tinggal diluar negeri, maka gugatan harus
diajukan kepada pengadilan negeri di !bu kota Negara R! diajukan kepada pengadilan negeri di !bu kota Negara R!
(Pengadilan Negeri ]akarta Pusat). (Pengadilan Negeri ]akarta Pusat).
Secara garis besar, proses beracara di pengadilan negeri dalam Secara garis besar, proses beracara di pengadilan negeri dalam
perkara perdata terbagi dalam 2 tahapan, yaitu (1) tahap perkara perdata terbagi dalam 2 tahapan, yaitu (1) tahap
administratif, dan (2) yudisial administratif, dan (2) yudisial. .
33
PERNOHONAN S!TA ]AN!NAN PERNOHONAN S!TA ]AN!NAN
Sita jaminan ( Sita jaminan (beslag beslag) dapat dimohonkan ) dapat dimohonkan
oleh Penggugat dalam gugatannya atau oleh Penggugat dalam gugatannya atau
secara terpisah dengan suatu permohonan secara terpisah dengan suatu permohonan
tersendiri yang diajukan kepada Najelis tersendiri yang diajukan kepada Najelis
Hakim yang memerika dan mengadili Hakim yang memerika dan mengadili
perkara. perkara.
Penyitaan pada prinsipnya dapat diletakan Penyitaan pada prinsipnya dapat diletakan
baik itu terhadap benda bergerak maupun baik itu terhadap benda bergerak maupun
tidak bergerak guna menjamin tidak bergerak guna menjamin
pelaksanaan putusan pelaksanaan putusan. .
10 10
]EN!S S!TA ]AN!NAN ]EN!S S!TA ]AN!NAN
Conservato Conservatoiirr
Ps. Ps. 227 H!R 227 H!R
Revindicatoir Revindicatoir
Ps. Ps. 226 H!R 226 H!R
Narital Narital
Pandbeslag Pandbeslag
Sita yang Sita yang
diletakan, diletakan,
baik itu baik itu
terhadap terhadap
benda benda
bergerak bergerak
maupun tidak maupun tidak
bergerak yang bergerak yang
dimiliki atau dimiliki atau
berada dalam berada dalam
penguasaan penguasaan
Tergugat Tergugat. .
Sita yang Sita yang
diletakan diletakan
terhadap terhadap
benda benda
bergerak bergerak
milik milik
Penggugat Penggugat
yang berada yang berada
dalam dalam
penguasaan penguasaan
Tergugat. Tergugat.
Sita yang Sita yang
dimohonkan dimohonkan
oleh istri, oleh istri,
baik terhadap baik terhadap
benda benda
bergerak bergerak
maupun tidak maupun tidak
bergerak bergerak
yang dimiliki yang dimiliki
atau berada atau berada
dalam dalam
penguasaan penguasaan
suami. suami.
Sita yang Sita yang
diletakan, baik diletakan, baik
itu terhadap itu terhadap
benda bergerak benda bergerak
maupun tidak maupun tidak
milik Tergugat milik Tergugat
guna guna
pemenuhan pemenuhan
suatu kewajiban suatu kewajiban
tertentu, misal tertentu, misal
dalam kasus dalam kasus
wanprestasi wanprestasi
sewa menyewa sewa menyewa
tanah atau tanah atau
bangunan. bangunan.
11 11
PENC!KUTSERTAAN P!HAK KET!CA PENC!KUTSERTAAN P!HAK KET!CA
Bilamana dipandang perlu atau sangat Bilamana dipandang perlu atau sangat
dibutuhkan, Najelis Hakim dapat menarik dibutuhkan, Najelis Hakim dapat menarik
atau mengizinkan pihak ketiga untuk atau mengizinkan pihak ketiga untuk
beracara dalam suatu perkara (Rv). beracara dalam suatu perkara (Rv).
12 12
ENTUK ENTUK ENTUK PENC!KUTSERTAAN ENTUK PENC!KUTSERTAAN
P!HAK KET!CA P!HAK KET!CA
vrijwaring vrijwaring
Ps. Ps. 70 70 76 Rv 76 Rv
voeging voeging
Ps. Ps. 237 237 -- 282 282
Rv Rv
Tussenkomst Tussenkomst
Ps. Ps. 237 237 -- 282 282
Rv Rv
Seseorang/suatu Seseorang/suatu
badan hukum badan hukum
ditarik masuk ke ditarik masuk ke
dalam perkara oleh dalam perkara oleh
salah satu pihak, ia salah satu pihak, ia
ditarik sebagai ditarik sebagai
penjamin bagi penjamin bagi
pihak itu. pihak itu.
BBersifat pasif. ersifat pasif.
Seseorang/suatu Seseorang/suatu
badan hukum badan hukum
masuk kedalam masuk kedalam
suatu perkara atas suatu perkara atas
inisiatifnya sendiri inisiatifnya sendiri
dan bergabung dan bergabung
dengan salah satu dengan salah satu
pihak guna pihak guna
membela membela
kepentingan pihak kepentingan pihak
tersebut. tersebut.
BBersifat aktif. ersifat aktif.
seseorang masuk seseorang masuk
kedalam suatu kedalam suatu
perkara untuk perkara untuk
membela membela
kepentingan dirinya kepentingan dirinya
sendiri, tanpa sendiri, tanpa
bergabung dengan bergabung dengan
salah satu pihak salah satu pihak
yang berperkara. yang berperkara.
BBersifat aktif ersifat aktif
13 13
UPAYA HUKUN UPAYA HUKUN
verzet verzet
Ps. Ps. 123 123
H!R H!R
D Dapat ditempuh bilamana Tergugat dijatuhkan putusan apat ditempuh bilamana Tergugat dijatuhkan putusan verstek verstek. .
D Diajukan kepada pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan iajukan kepada pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan
verstek verstek dlm tenggat waktu 14 hari sejak putusan dlm tenggat waktu 14 hari sejak putusan diberitahukan diberitahukan. .
Nenangguhkan eksekusi, terkecuali terhadap putusan Nenangguhkan eksekusi, terkecuali terhadap putusan uitvoerbar bij uitvoerbar bij
voerad voerad (Ps (Ps. . 180 ayat (1) 180 ayat (1) SS Ps Ps. . 128 ayat (2) 128 ayat (2) H!R) H!R)
Darden Darden
verzet verzet
Ps. Ps. 13S (6) 13S (6)
H!R H!R
Diajukan oleh mereka yang merasa hak miliknya diletakkan sita Diajukan oleh mereka yang merasa hak miliknya diletakkan sita
eksekutorial oleh Pengadilan Negeri eksekutorial oleh Pengadilan Negeri. .
Nemasukkan surat bantahan dengan nomor register baru Nemasukkan surat bantahan dengan nomor register baru. .
Bantahan diajukan kepada Pengadilan Negeri yang menetapkan sita Bantahan diajukan kepada Pengadilan Negeri yang menetapkan sita
eksekutorial eksekutorial. .
Banding Banding
UU R! UU R!
No. No.22/1386 /1386
Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau
diberitahukan diberitahukan. .
Nemori banding tidak diwajibkan Nemori banding tidak diwajibkan. .
Diajukan oleh pihak yang tidak puas terhadap putusan Diajukan oleh pihak yang tidak puas terhadap putusan PPengadilan engadilan
Negeri Negeri. .
Kasasi Kasasi
UU 14/1370 ]o. UU 14/1370 ]o.
UU 14/138S ]o. UU 14/138S ]o.
UU 3S/1333 ]o UU 3S/1333 ]o. .
UU UU 4/2004 4/2004
Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau Diajukan dalam tenggat waktu 14 hari sejak putusan dibacakan atau
diberitahukan diberitahukan. .
Nemori kasasi diwajibkan untuk disampaikan dalam tenggat waktu 14 Nemori kasasi diwajibkan untuk disampaikan dalam tenggat waktu 14
hari setelah pernyataan kasasi hari setelah pernyataan kasasi. .
Alasan Alasanalasan kasasi: (1) tidak berwenang atau melampaui batas alasan kasasi: (1) tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang, (2) salah penerapan hukum, (3) lalai yang menyebabkan wewenang, (2) salah penerapan hukum, (3) lalai yang menyebabkan
batalnya putusan, (Ps. 30 UU R! No. 14/138S) batalnya putusan, (Ps. 30 UU R! No. 14/138S). .
14 14
]awaban ]awaban
1S 1S
]enis Eksepsi (1) ]enis Eksepsi (1)
Pasal 12S ayat (2), 132 dan 133 H!R hanya Pasal 12S ayat (2), 132 dan 133 H!R hanya
memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut
dan relatif. Namun, Pasal 136 H!R dan relatif. Namun, Pasal 136 H!R
mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi. mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi.
Dilihat dari !lmu Hukum, jenis eksepsi terbagi Dilihat dari !lmu Hukum, jenis eksepsi terbagi
atas: atas:
1. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie) Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)
2. 2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi
Kompetensi Kompetensi
3. 3. Eksepsi Hukum Nateriil (Nateriele Exceptie) Eksepsi Hukum Nateriil (Nateriele Exceptie)
16 16
Kompetensi Kompetensi
Kompetensi Absolut Kompetensi Absolut (ps. 134 H!R) (ps. 134 H!R)
]ika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk ]ika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak termasuk
wewenang pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam wewenang pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam
pemeriksaan perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku pemeriksaan perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku
tidak berwenang, dan hakim itu pun, karena jabatannya, wajib pula tidak berwenang, dan hakim itu pun, karena jabatannya, wajib pula
mengaku tidak berwenang. mengaku tidak berwenang."" (Rv. 132, !R. 136, 130.) (Rv. 132, !R. 136, 130.)
Kompetensi Relatif Kompetensi Relatif (Ps. 133 H!R ]o. 118 H!R). (Ps. 133 H!R ]o. 118 H!R).
]ika si tergugat dipanggil menghadap pengadilan negeri, sedang ]ika si tergugat dipanggil menghadap pengadilan negeri, sedang
menurut peraturan pasal 118 ia tak usah menghadap pengadilan menurut peraturan pasal 118 ia tak usah menghadap pengadilan
negeri itu, maka bolehlah ia meminta supaya hakim menyatakan diri negeri itu, maka bolehlah ia meminta supaya hakim menyatakan diri
tidak berwenang dalam hal itu, asal saja permintaan itu diajukan tidak berwenang dalam hal itu, asal saja permintaan itu diajukan
dengan segera pada permulaan persidangan hari pertama, dengan segera pada permulaan persidangan hari pertama,
permintaan itu tidak akan diperhatikan lagi, jika si tergugat telah permintaan itu tidak akan diperhatikan lagi, jika si tergugat telah
mengadakan suatu perlawanan lain. (Rv. 131, !R. 136, 131.) mengadakan suatu perlawanan lain. (Rv. 131, !R. 136, 131.)
17 17
]enis Eksepsi ]enis Eksepsi
Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie) Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)
Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan. Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan.
Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu: Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu:
1. 1. Eksepsi Yang Nenyangkut Kompetensi Absolut Eksepsi Yang Nenyangkut Kompetensi Absolut
Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang
melakukan pemeriksaan perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk mengadili melakukan pemeriksaan perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk mengadili
perkara tersebut, karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk perkara tersebut, karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk
wewenang pengadilan negeri tersebut melainkan wewenang badan peradilan lain, wewenang pengadilan negeri tersebut melainkan wewenang badan peradilan lain,
misalnya PTUN atau Pengadilan Agama. misalnya PTUN atau Pengadilan Agama.
Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung, Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung,
bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 H!R). bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 H!R).
2. 2. Eksepsi Yang Nenyangkut Kompetensi Relatif Eksepsi Yang Nenyangkut Kompetensi Relatif
Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu
tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena tempat tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena tempat
kedudukan atau obyek sengketa tidak berada dalam wilayah hukum kedudukan atau obyek sengketa tidak berada dalam wilayah hukum
Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkara Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkara
tersebut. tersebut.
Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan
pada permulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara. pada permulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara.
Putusan dituangkan dalam bentuk: Putusan dituangkan dalam bentuk:
Putusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak, atau Putusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak, atau
Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan. Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan.
18 18
Eksepsi Eksepsi
Dilatoire Dilatoire, , gugatan pokok tidak akan berhasil, gugatan pokok tidak akan berhasil,
misalnya gugatan diajukan premature. misalnya gugatan diajukan premature.
Peremptoire Peremptoire, , meskipun mengakui kebenaran meskipun mengakui kebenaran
gugatan tapi ada tambahannya yang sangat prinsipal gugatan tapi ada tambahannya yang sangat prinsipal
hingga gugatan gagal. hingga gugatan gagal.
Disqualificatoire Disqualificatoire, , Penggugat tidak berkualitas Penggugat tidak berkualitas
sebagai Penggugat. sebagai Penggugat.
Plurium litis consortium Plurium litis consortium, , Tergugat tidak lengkap. Tergugat tidak lengkap.
Non adimpleti contractus Non adimpleti contractus, , Tergugat tidak Tergugat tidak
memenuhi prestasi karena Penggugat justru cidera memenuhi prestasi karena Penggugat justru cidera
janji. janji.
Rei judicatie (ne bis in idem) Rei judicatie (ne bis in idem), , Perkara ini sudah Perkara ini sudah
pernah diputus dan sudah berkekuatan hukum yang pernah diputus dan sudah berkekuatan hukum yang
tetap. tetap.
13 13
van litispendentie van litispendentie, , Perkara yang sama kini masih Perkara yang sama kini masih
dalam proses peradilan dan belum ada putusan yang dalam proses peradilan dan belum ada putusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap. mempunyai kekuatan hukum tetap.
van connexiteit van connexiteit, , Perkara ini ada hubungannya Perkara ini ada hubungannya
dengan perkara yang masih ditangani oleh pengadilan dengan perkara yang masih ditangani oleh pengadilan
/instansi lain dan belum ada putusan. /instansi lain dan belum ada putusan.
Obscuur libel Obscuur libel,gugatan tidak jelas ,gugatan tidak jelas
van beraad van beraad, , gugatan ini belum waktunya diajukan. gugatan ini belum waktunya diajukan.
20 20
]AWABAN ]AWABAN
Rol perkara No.../Pdt./2000/PN Rol perkara No.../Pdt./2000/PN.. ..
Dalam Perkara antara : Dalam Perkara antara :
PT.X .............Sbg Tergugat Konpensi/ PT.X .............Sbg Tergugat Konpensi/
PenggugatRekopensi PenggugatRekopensi
Lawan Lawan
PT.Y..................Sbg Penggugat Konpensi/ PT.Y..................Sbg Penggugat Konpensi/
Tergugat Rekopensi Tergugat Rekopensi
21 21
Persona Standi ]awaban Persona Standi ]awaban
]akarta, ]akarta,
Kepada Yth. Kepada Yth.
Bapak Ketua Bapak Ketua
Pengadilan Negeri ............... Pengadilan Negeri ...............
u/p. u/p.
Najelis Hakim Najelis Hakim
Yang memeriksa perkara No. .......... Yang memeriksa perkara No. ..........
Di ]akarta Di ]akarta
Dengan hormat, Dengan hormat,
Untuk dan atas nama klien kami, PT.X .......... yang dalam hal ini Untuk dan atas nama klien kami, PT.X .......... yang dalam hal ini
diwakili oleh ................ yang bertindak untuk dan atas nama PT. diwakili oleh ................ yang bertindak untuk dan atas nama PT.
..............., alamat ............, berdasarkan Surat Kuasa Khusus ..............., alamat ............, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
(terlampir), selanjutnya sebagai Tergugat dalam (terlampir), selanjutnya sebagai Tergugat dalam
Konvensi/Penggugat dalam Rekovensi, bersama ini menyampaikan Konvensi/Penggugat dalam Rekovensi, bersama ini menyampaikan
]awaban dalam Konvensi dan ugatan dalam Rekovensi, antara lain ]awaban dalam Konvensi dan ugatan dalam Rekovensi, antara lain
sebagai berikut : sebagai berikut :
22 22
Posita ]awaban Posita ]awaban
Dalam Konpensi Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi Dalam Eksepsi
.......................... ..........................
........................, dst. ........................, dst.
Dalam Pokok Perkara Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Tergugat mohon apa yang telah diuraikan di atas 1. Bahwa Tergugat mohon apa yang telah diuraikan di atas
dianggap telah termasuk pula dalam pokok perkara ini. dianggap telah termasuk pula dalam pokok perkara ini.
2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil 2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalildalil yang dalil yang
dikemukakan Penggugat kecuali yang secara tegas dikemukakan Penggugat kecuali yang secara tegas
diakui oleh Tergugat. diakui oleh Tergugat.
3. .............. dst. 3. .............. dst.
Dalam Rekopensi Dalam Rekopensi
1S. .................. 1S. ..................
16. ................. dst. 16. ................. dst.
23 23
Petitum ]awaban Petitum ]awaban
Berdasarkan hal Berdasarkan halhal yang telah diuraikan di atas maka Tergugat dalam hal yang telah diuraikan di atas maka Tergugat dalam
Konpensi/ Penggugat dalam Rekopensi mohon dengan segala Konpensi/ Penggugat dalam Rekopensi mohon dengan segala
kerendahan hati agar Pengadilan Negeri ............ berkenan kerendahan hati agar Pengadilan Negeri ............ berkenan
untuk memutuskan antara lain sebagai berikut : untuk memutuskan antara lain sebagai berikut :
Dalam Konpensi Dalam Konpensi
Dalam Eksepsi Dalam Eksepsi
Nenerima Eksepsi Tergugat seluruhnya Nenerima Eksepsi Tergugat seluruhnya
Nenyatakan ugatan Penggugat tidak dapat diterima. Nenyatakan ugatan Penggugat tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara Dalam Pokok Perkara
Nenolak ugatan Penggugat seluruhnya atau setidak Nenolak ugatan Penggugat seluruhnya atau setidaktidaknya tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima
Biaya perkara menurut hukum Biaya perkara menurut hukum
24 24
REKONvENS! REKONvENS!
Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat
balik) terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya |Pasal 132a ayat balik) terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya |Pasal 132a ayat
(1) H!R]. (1) H!R].
Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersama Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersamasama dengan sama dengan
jawaban tergugat (Pasal 132b H!R jo 1S8 RBg). jawaban tergugat (Pasal 132b H!R jo 1S8 RBg).
Tujuan rekonvensi antara lain: Tujuan rekonvensi antara lain:
1. Nenegakkan Asas Peradilan Sedehana 1. Nenegakkan Asas Peradilan Sedehana
2. Nenghemat biaya perkara 2. Nenghemat biaya perkara
3. Nempercepat penyelesaian sengketa 3. Nempercepat penyelesaian sengketa
4. mempermudah pemeriksaan 4. mempermudah pemeriksaan
S. menghindari putusan yang saling bertentangan S. menghindari putusan yang saling bertentangan
Komposisi para pihak dihubungkan dengan ugatan Rekonvensi Komposisi para pihak dihubungkan dengan ugatan Rekonvensi
a. Komposisi ugatan a. Komposisi ugatan
ugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan ugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan
ugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik) ugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)
b. Komposisi para Pihak b. Komposisi para Pihak
Penggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan Penggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan
berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal
sebagai Penggugat Rekonvensi pada saat yang bersamaan sebagai Penggugat Rekonvensi pada saat yang bersamaan
berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi. berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.
Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan)
pada umumnya diperiksa bersama pada umumnya diperiksa bersamasama dan diputus dalam satu putusan hakim. sama dan diputus dalam satu putusan hakim.
Pertimbangan hukumnya memuat dua hal, yaitu pertimbangan Pertimbangan hukumnya memuat dua hal, yaitu pertimbangan hukum dalam hukum dalam
konvensi dan pertimbangan hukum dalam rekonvensi. konvensi dan pertimbangan hukum dalam rekonvensi.

Anda mungkin juga menyukai