Anda di halaman 1dari 1

Tahun Baru Masehi dan Hijriyah

Masyarakat muslim di Indonesia (negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di


dunia) justru lebih mengenal tahun baru Masehi daripada tahun baru Hijriah.
Berikut beberapa perbedaan yang ada antara kedua tahun tersebut:

4 %ahun Masehi didasarkan pada peredaran matahari. %arikh tahun Masehi yg
dipakai secara internasional sekarang ini ternyata bukan perhitungan tahun Masehi
secara murni. %etapi perhitungan berdasarkan astrologi bangsa Mesopotamia. %arikh
masehi yang sekarang ditetapkan oleh Paus Katolik dan menjadi tradisi umat Kristen
se-dunia.Sedangkan tahun Hijriyah didasarkan atas peredaran bulan sehingga sering
disebut tahun "42ariyah.
4 umlah hari pada tahun Masehi ada 3 yaitu 28, 30, dan 31 hari dan menjadi 4
yaitu 29 hari pada tahun kabisat. Sedangkan jumlah hari pada tahun hijriyah hanya
ada 2 yaitu 29 dan 30 hari.
4 umlah hari pada tahun Masehi adalah sebanyak 365 / hari. Sedangkan
jumlah hari pada tahun Hijriyah adalah sebanyak 354 hari 6 jam 48 menit.
4 Pergantian hari pada tahun Masehi adalah setelah lewat jam 24.00 atau jam 12
malam. Sedangkan pergantian hari pada tahun Hijriyah adalah setelah terbenamnya
matahari atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan Maghrib.
4 Penghitungan tahun Masehi dimulai dari pertama kali pada tanggal 1 anuari
45 SM. %idak lama setelah ulius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia
memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan
sejak abad ke-7 SM. Dalam mendesain kalender baru ini, ulius Caesar dibantu oleh
Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar
penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang
dilakukan orang-orang Mesir. Sedangkan penghitungan tahun Hijriyah dimulai dari
hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Mekah ke Madinah sebagai tahun pertama.
4 Penamaan bulan-bulan dalam tahun Masehi adalah semula merupakan nama
dewa bangsa Romawi dan angka urutan susunan bulan. Namun kemudian angka
urutan susunan bulan diganti dengan nama tokoh pencetus tarikh kalender Masehi.
Pada akhirnya nama-nama bulan tersebut telah menjadi tanpa arti. Sedangkan
penamaan bulan-bulan dalam tahun Hijriyah disesuaikan dengan keadaan Bangsa
Arab jalani saat itu.

Anda mungkin juga menyukai