Anda di halaman 1dari 2

Sejarah,, adalah sebuah komedi perputaran zaman yang telah kita lalui dan bernilai dalam masa depan.

Sejarah adalah prodi alamiah mengalun, yang selanjutnya mewarnai dan menentukan kehidupan kita sesudahnya Berawal dari sebuah harapan indah untuk masa depanku nanti. Tapi semuanya berakhir dengan semakin merajanya Ego di kedua orang yang membesarkanku. Padahal kita semua tahu, Ujung tombak kelanggan hubungan berporos pada keinginan penerimaan perbedaan. Keseimbangan digadang gadang sebagai keputusan yang manjur dalam suatu hubungan Hokum alam menakdirkan komponen komponen berlawanan yang saling terkait. Itu artinya, antar sisi harus saling mendukung, mengisi dan siap mengalah. Pada kenyataannya, ego menghalangi pertahanan keseimbangan dalam bersikap. Akibatnya, seseorang menjadi keras kepala, menang sendiri, serta memposisikan dirinya selalu benar. Meski berselimut kalbu serapat apapun, faktanya tak pelak juga tergoda dengan E...G...O Sejak kecil penuh manja, Tapi Tuhan mengikatkan cobaan untuk hidupku,, Sedikit menggerus manjaku Biaskan pengharapanku Sering ku igatkan, agar tidak lebih terjebak ke dalam lubang yang sama, Tampaknya terlambat, Karena ego telah merajai segala pikiran Ada sesuatu mengalir dari pelipis kiriku Berhenti di kain hitam penutup mata Ku yakin darah, dari baunya Namun, sakit itu ibarat lintasan bintang jatuh sekejap Aku bahkan seperti mendapatkan energi baru Hakikat rasa itu, ya Allah Kau anugerahkan menjadi cuplikan betapa Rapuhnya manusia sekaligus betapa kuatnya keimanan

Percaya bahwa Kau Maha Menjaga dengan cara-Mu sendiri Aku hilang saat itu bersama hilangnya pandangan karena ditutup kain hitam Aku merasakan bahwa pandangan adalah Semacam kontaminasi bagi batin yang seharusnya peka terhadap rasa, Terhadap hakikat Kamuflase-kamuflase ibarat permainan valas itu, kini tak ada lagi

Anda mungkin juga menyukai