Anda di halaman 1dari 21

Kecerdasan Buatan Pertemuan V

0utline
P Pohon
P Jaringan Semantik
P Frame
P Naskah (Script)
P Sistem Produksi
!44n (1ree)
P Tree merupakan struktur penggambaran pohon
secara hirarkis
P Struktur pohon terdiri dari node-node yang
menunjukan objek dan ,7.(busur) yang
menunjukan hubungan antar obyek
,ring,n 3em,ntik
P Jaringan semantik : gambaran
pengetahuan grafis yang menunjukan
hubungan antar berbagai obyek
P Terdiri dari lingkaran-lingkaran yang
menunjukan obyek dan informasi
tentang obyek-obyek tersebut
P Antara 2 obyek dihubungkan oleh ,7.
yang menunjukan hubungan antar
obyek
4nt4 ,ring,n 3em,ntik
,ti,n
1. Mario adalah laki-laki.
2. Mario sekarang kuliah di DelaSalle.
3. Mario pegawai PT.X.
4. PT.X mempunyai kantor di Manado.
5. Erick sekarang tinggal di Manado.
6. Manado selalu macet.
7. Pemda Manado mengatasi macet.
8. Erick mempunyai ayah yang kerja di Pemda Manado.
9. Pemda Manado mempunyai mobil dinas kijang.
10. Binatang berkaki empat adalah kijang.
11. Kancil mempunyai kaki berjumlah empat.
12. Andi sekarang kuliah di DelaSalle.
13. Kucing putih Andi adalah binatang.
r,me
P Frame: kumpulan pengetahuan tentang suatu
obyek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll
P Memiliki slot yang menggambarkan rincian
dan karakteristik obyek
P Biasanya digunakan untuk merepresentasikan
pengetahuan yang didasarkan pada
karakteristik yang sudah dikenal, yang
merupakan pengalaman-pengalaman
P Dengan menggunakan frame, sangatlah
mudah untuk membuat kesimpulan tentang
obyek, peristiwa atau situasi baru karena
menyediakan basis pengetahuan yang ditarik
dari pengalaman
4nt4 r,me
,8k, (3oript)
P Script : skema representasi pengetahuan
yang sama dengan frame, yaitu
merepresentasikan pengetahuan
berdasarkan karakteristik yang sudah
dikenal sebagai pengalaman-pengalaman
P Perbedaannya, frame menggambakan
obyek sedangkan script menggambarkan
urutan peristiwa
P Script menggunakan slot yang berisi
informasi tentang orang, obyek, dan
tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu
peristiwa
lemen-elemen 8oript
P Kondisi input : kondisi yang harus dipenuhi sebelum
terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script
P Track : variasi yang mungkin terjadi dalam suatu
script
P Prop : berisi obyek-obyek pendkung yang digunakan
selama peristiwa terjadi
P Role : peran yang dimainkan oleh seseorang dalam
peristiwa
P Scene : adegan yang dimainkan yang menjadi
bagian dari suatu peristiwa
P Hasil : kondisi yang ada setelah urutan peristiwa
dalam script terjadi
4nt4 8oript kej,/i,n uji,n ,kir
P Jalur (track) : Ujian tertulis matakuliah
kecerdasan buatan
P Role (peran) : Mahasiswa, Pengawas
P Prop (pendukung) : lembar soal, lembar
jawab, absensi, pena, dll
P Kondisi input : Mahasiswa terdaftar
untuk mengikuti ujian
3oene-1 : per8i,p,n peng,,8
P Pengawas menyiapkan lembar soal
P Pengawas menyiapkan lembar jawab
P Pengawas menyiapkan lembar absensi
3oene-2 : M,,8i8, m,8uk
ru,ng,n
P Pengawas mempersilahkan mahasiswa
masuk
P Pengawas membagikan lembar soal
P Pengawas membagikan lembar jawab
P Pengawas memimpin doa
3oene-3 : M,,8i8,
mengerj,k,n 84,l uji,n
P Mahasiswa menulis identitas di lembar
jawab
P Mahasiswa menandatangani lembar
jawab
P Mahasiswa mengerjakan soal
P Mahasiswa mengecek jawaban
3oene 4 : M,,8i8, tel,
8ele8,i uji,n
P Pengawas mempersilahkan mahasiswa
keluar ruangan
P Mahasiswa mengumpulkan kembali
lembar jawab
P Mahasiswa keluar ruangan
3oene 5 : !eng,,8 mengem,8i
lemb,r j,,b
P Pengawas mengurutkan lembar jawab
P Pengawas mengecek lembar jawab dan
absensi
P Pengawas meninggalkan ruangan
,8il
P Mahasiswa merasa senang dan lega
P Mahasiswa merasa kecewa
P Mahasiwa pusing
P Mahasiswa memaki-maki
P Mahasiswa sangat bersyukur
3i8tem !r4/uk8i
P Merupakan salah satu bentuk representasi
pengetahuan yang sangat populer dan
banyak digunakan
P Berupa aplikasi aturan (rule) yang berupa:
O Antecedent : bagian yang mengekspresikan
situasi atau premis (Pernyataan berawalan F)
O Konsekuen : bagian yang menyatakan suatu
tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan
jika suatu situasi atau premis bernilai benar
(Pernyataan berawalan THEN)
2 met4/e pen,l,r,n
P Forward Reasoning (Penalaran Maju)
Pelacakan dimulai dari keadaan awal
dan kemudian dicocokan dengan tujuan
yang diharapkan
P Backward Reasoning (Penalaran
Mundur)
Pada penalaran ini dimulai dari tujuan
atau hipotesa, baru dicocokan dengan
keadaan awal atau fakta-fakta yang ada
,kt4r y,ng mempeng,rui
P Banyaknya keadaan awal dan tujuan. Jika jumlah
keadaan awal lebih kecil dari tujuan, maka
digunakan penalaran foward demikian sebaliknya.
P Rata-rata jumlah node yang dapat diraih secara
langsung dari suatu node. Lebih baik dipilih yang
jumlah node tiap cabangnya lebih sedikit
P Apakah program butuh menanyai user untuk
melakukan justifikasi terhadap proses penalaran?
Jika iya, maka dipilih arah yang lebih memudahkan
user
P Bentuk kejadian yang akan memicu penyelesaian
masalah. Jika kejadian itu berupa fakta baru, maka
lebih baik dipilih penalaran forward. Namun jika
kejadian itu berupa query, maka lebih baik
digunakan penalaran backward.

Anda mungkin juga menyukai