1. Pewarisan Masa Lalu pada Masyarakat Masa Aksara Masyarakat masa aksara dapat diartikan sebagai masyarakat yang telah mengenal tulisan. Masyarakat pada masa ini menggunakan dua cara sebagai usaha pewarisan masa lalunya. Kedua cara tersebut melalui media tutur dan tulisan. a. Pewarisan masa lalu melalui tutur Masyarakat masa aksara adalah masyarakat yang telah mengenal tradisi tulis. Penggunaan tulisan mempermudah masyarakat dalam mewariskan pengalaman masa lalunya. Pengetahuan dan pengalaman hidup yang mereka alami itu ditulis ke dalam ragam media. Melalui tulisan itulah, generasi penerus bisa membaca tradisi yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Cara pewarisan masa lalu dengan mengunakan media tutur biasa dilakukan dalam lingkungan keluarga yang dekat. Pembacaan cerita dari orang tua kepada anak bisa mempererat hubungan di antara keduanya. Dampaknya bisa memperlancar dan mempercepat masuknya beragam pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan media tutur. b. Pewarisan masa lalu melalu tulisan 1). Prasati Apakah anda pernah mendengar yupa? Dengan ditemukannya yupa tersebut. Kita memasuki tradisi tulis. Melalui tulisan-tulisan yang ada pada tiang batu berjumlah tujuh buah itulah, kita bisa membaca dan mengetahui sejarah kehidupan yang ada pada kerajaan Kutai. Prasati itu memang ditulis menggunakan bahasa sang Sekerta dan aksara Pallawa, tetapi melalui ahli epigrafi kita bisa mengetahui bahwa prasasti itu dibuat sebagai peringatan pemberian hadiah oleh Raja Mulawarnan kepada para pemimpin Brahmana. Selain yupa, anda bisa mengidentifikasi prasasti-prasasti lain yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Prasasti Ciaruteun yang memberikan keberadaan kerajaan Tarumanegara, prasasti Talang Tuo yang berisi tentang kerajaan Sriwijaya, dan prasasti Canggal tentang kerajaan Mataram Kuno. 2)