Anda di halaman 1dari 4

Satu tahun yang lalu aku mendapat hidayah dari Allah SWT.

Subhanallah betapa sayangnya Allah kepada ku. Padahal selama ini aku tak peduli akan sholat 5 waktu. Tapi entah kenapa hati ku tergerak untuk menutup aurat yang memang sudah seharusnya hanya untuk suamiku nanti. Orang bilang Jilbabi dulu hati mu, baru kepala mu. Aku tak sependapat, seiring berjalannya waktu aku pikir aku dapat memperbaiki keduanya, yang penting untuk ku, tutup dulu auratmu. Entah kenapa setelah aku menjalankan kewajiban yang seharusnya sudah aku kerjakan sejak umur ku 12 tahun, aku merasa ada yang melindungi. Seolah semua orang begitu menghormati ku, menjagaku. Preman yang biasanya bersiul ketika aku lewat, kini mereka mengucapkan salam. Sekali lagi subhanallah. Sejak itu pula aku rajin mengikuti pengajian. Disitu aku pun menjumpai ikhwan-ikhwan untuk menyebut para laki-laki, begitu kata kakak pembina yang membimbing ku. Disitu aku merasa tertarik dengan salah seorang dari mereka. Para ikhwan itu menundukan kepala bila berbicara dengan ku. Aku yang tak tau apa-apa menganggap mereka malu-malu. Tapi sebenarnya mereka berusaha untuk menjaga pandangan mata. Dari ketertarikan ku pada ikhwan itulah membuat ku berfikiran untuk menikah muda. ===== Usiaku baru saja menginjak usia 16 tahun. Usia yang sangat teramat muda untuk ku memikirkan pernikahan. Aneh memang. Tapi itulah yang ku pikirkan saat ini. Disaat anak-anak lain sibuk bergonta ganti pacar dan kemudian dengan bangganya berkataAku punya sudah punya 17 mantan pacar. Tidakkah mereka tau kalau itu akan membuat suami mereka cemburu suatu saat nanti jikalau mereka sudah mempunyai suami??? Sering aku berkhayal memikirkan memiliki sebuah keluarga kecil yang bahagia. Aku mempunyai dua orang anak yang lucu dan suami yang begitu setia, soleh daaaaaaaaaaaaan apa lagi kalau bukan tampan untuk anak seusia ku. Kami tinggal ditepi pantai dengan damai. Mungkin aku terlalu banyak membaca novelnovel romantis. Aaaaaaaaaaaaaa,,,aku harus menunggu 8 atau 10 tahun lagi untuk bisa mewujudkan itu semua. Tidaaaaaaaaaaaaaaakkk,, waktu yang sangat lama menurut ku. Ada kah laki-laki yang tertulis diatas untuk menikah muda dengan ku???? Menurut pemikiran ku sendiri, bukannya menikah muda itu bagus??? Menghindarkan kita dari perzinahan. Betul tidak?? Tapi menurut para laki-laki yang ku temui, mereka

tidak mau menikah muda karna harus menanggung tanggung jawab yang begitu berat, yaitu memberi nafkah istri dan anak-anak mereka. ==== Suatu kali aku mendapati seorang pemuda berdoa ketika aku hendak pulang setelah selesai solat ashar di mushola dekat rumah kakekku. Hanya ada aku dan pemuda itu. Doanya yang ku dengar Ya Allah, pabila hamba memang ditakdirkan berumur panjang dan menikah, maka persiapkanlah seorang calon istri yang dapat membahagiakan hamba, begitu pun sebaliknya. Ya Allah hamba mohon pula kepada Engkau, berikanlah calon istri yang dapat menambah kecintaanku padaMu, jagalah, didiklah dia, dan pertemukan hambamu ini dengannya apabila telah siap. Terimakasih atas segala nikmat yang telah kau berikan pada hamba ya Allah. Amin ya robbalalamin. Subhanallah, aku tertegun mendengar doa pemuda itu. Aku termenung, ketika dia keluar melewati aku. Akh, kenapa tak ku tanya saja namanya. Tapi apa pantas perempuan menghampiri laki-laki??? Untuk perempuan zaman sekarang mungkin sah-sah saja. Tapikan agama mengatur dan memberi batasan untuk pergaulan antara orang yang bukan muhrim. Akh bodohnya diriku seandainya tadi menghampiri pemuda itu. Ya robb, bantu aku untuk menambah pemahaman agama ku yang masih sangat kurang ini. Bersambung N/p: Mohon kritikannya ^ ^ Kepergian ku kerumah kakek secara tak langsung aku kabur dari rumah. Sumpek dirumah, diomelin mama terus. Disini aku bisa senang-senang walaupun 3 bulan lagi ku harus menghadapi perang besar-besaran. Yah ujian nasional menunggu ku. Aku bukanlah seorang wanita solehah yang sempurna. Aku hanyalah seorang anak ingusan yang masih membangkang,. Tampilanku memang meyakinkan karna aku selalu menutup aurat ku. Tetapi cobalah kalian melihat hati ku lihat lah pemahaman agama yang ku miliki. Oh, sungguh aku hanya bisa membaca Al-Quran dan solat. Tapi sejak aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang muslimah, aku

merasa lebih tertantang untuk menuntut ilmu, mempelajari Islam. Yah, iman seseorang kadang naik kadang turun. Semua tergantung individu yang menjalani. Modal ku selama ini hanyalah kejujuran. Tak ada yang lain. Sekarang pikiran ku tengah terusik oleh seorang laki-laki. Hey, kurasa aku telah cukup berppengalaman untuk menangani hati ku untuk tidak memikirkan seorang laki-laki. Tapi kali ini berbeda. Ntah kenapa orang yang tidak ku tau namanya itu terus saja berlarian di pikiran ku.Terus saja aku memikirkannya. Ya Allah, aku tidak mengenalnya, tapi kenapa dia harus ada dalam pikiran ku? Kenapa saat ini aku harus merindukannya? Dia saja tidak mengenal aku. === Aha, aku sudah tau siapa namanya. Muhammad Iqbal Syahid. Bagus juga. Oiya, aku tau namanya dari anak tetangga disebelah rumah. Hehehehehe.. isengiseng aku bertanya. Info yang ku dapat dari mbak Tia orang yang ku maksud sebagai inforgirl ku. Mas Iqbal itu (begitu ia memanggilnya) ternyata juga berlibur disini, dia 3 hari lebih dulu dari aku. Katanya sih disini mau tinggal 2 minggu, soalnya dia lagi libur kuliah. Sekarang dia kuliah di PTN jurusan statistik semester 2, wah ternyata 1 tahun lebih dulu dari aku. Tetapi dia umurnya 3 tahun lebih tua dari aku. Umurnya sekarang 19 tahun, sedangkan aku baru 16 tahun. Yah, aku memang terlalu cepat masuk sekolah dulunya. Ok, sekarang kembali ke mas Iqbal. Hanya itu sih info yang ku dapat dari mbak Tia === Yogyakarta,4 Juni 2009 Dear diary Haduuuh, kenapa perasaan ku gundah gulana gini ya aku ini kenapa sih? Kenal aja nggak, kenapa aku bias kayak gini? Diary, kamu pasti bingung ya? Ok, let me tell. Aku disini ketemu cowok namanya Muhammad Iqbal Syahid. Aku ketemunya di mushola kampung sini. Ga tau kenapa aku suka sama dia. Berharap bisa ketemu dia tiap hari. Huhuhuhu, tapi harapan ku itu tak tercapai. Setiap aku solat dimushola, aku ga pernah ketemu dia lagi. Kayaknya sih dia udah duluan pulang. Hehehehehe aku nakal ya suka curi-curi kesempatan. Sekarang aku ga bias membendung rasa itu, aku kangen banget ma dia. Huahuahuahua aku kok ga bias menjaga hati ya?Ya Allah pertemukan hambaMu ini dengannya lagi . AMIN.

=== Hari ke hari masa pelarian diri ku makin membosan kan,tak ada pemandangan bagus disini. Tak ada cowok cakep seperti mas Iqbal. Aku tertawa dalam hati. Mata ku ini benar-benar liar, benar-benar nakal, dan tak bias dijaga. Besok aku pulang, kangen juga dengan ibu ku tercinta. Aku benar-benar tega dengan ibu sendiri. Disini aku tidak pernah memikirkannya, sedangkan dia selalu saja mengingat anaknya yang tak tau di untung ini. Buktinya dia selalu menelpon ku yang ku jawab dengan malas-malasan. Oh ibu, maafkan anak mu ini. Orang yang sangat mengharapkan kepulangan ku tentulah ibu dan ayah. Bukan teman ku, bukan pula tetangga ku.BLANK!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai