Anda di halaman 1dari 7

TBC

( TUBERKULOSIS )


A. LATAR BELAKANG
nsidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini
di seluruh dunia. Demikian pula di ndonesia, Tuberkulosis/TBC merupakan
masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian
penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih
dari 200 juta orang, ndonesia menempati urutan ketiga setelah ndia dan China
dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di
dunia.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di ndonesia terus meningkat.
saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit
muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit
sekali satu orang meninggal akibat TBC di ndonesia.
Berdasarkan hasil pengkajian dari data sekunder didapatkan data sebanyak
20 KK memilik anggota keluarga yang terjangkit penyakit paru atau TBC. Dan
oleh karena itu diperlukan adanya pendidikan Kesehatan mengenai penyakit TBC
dan pemeriksaan dahak melalui pot Sputum terhadap keluarga yang diindikasi
mengidap penyakit TBC.

B. MASALAH KEPERAWATAN
Masih terdapatnya warga yang masih terjangkit penyakit TBC di wilayah RW 10.

C. TUJUAN
1. Umum
Menurunkan angka penderita TBC melalui Pendidikan Kesehatan Penyakit
TBC dalam masyarakat
2. Khusus
a) Terjaringnya warga yang menderita TBC di RW 10.
b) Meningkatnya pengetahuan Penderita TBC dan anggota keluarga
terhadap informasi kesehatan yang berkaitan dengan penyakit TBC.
c) Meningkatkan kesadaran setiap penderita TBC yang terjaring untuk rajin
dalam kontrol kesehatan ke pelayanan kesehatan yang ada di wilayah RW
10 khususnya Puskesmas Pada Suka



. SASARAN
W Langsung
Penderita TBC dan anggota keluarga

E. METOE
Ceramah
Diskusi / tanya jawab

. MEIA AN ALAT
leaflet

F. WAKTU AN TEMPAT :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 juni 2011
Jam : 10.00
Tempat : Al-fajar RT 04/ RW 10

G. KRITERIA EVALUASI
Tahap Indikator keberhasiIan
Struktur Tersedianya tempat
Terbentuknya kontrak dengan penderita TBC
minimal 2/3 dari undangan hadir
Proses Perawat diterima oleh keluarga
Pandkes dapat berlangsung sesuai dengan waktu dan tujuan
tanpa ada kesulitan dari keluarga maupun dari perawat
Penderita TBC ataupun anggota keluarga kooperatif dalam
diskusi / demonstrasi
Hasil Perawat dapat melakukan pen-kes sesuai dengan TK secara
benar
Keluarga :
E Menjelaskan tentang penyakit yang dideritanya
E Menjelaskan penatalaksanaan cara mencegah penyakitnya
di rumah
E 75% penderita mampu dan mau berobat ke pelayanan
kesehatan yang ada diwilayah RW 10.

TBC
(TUBERKULOSIS)

1. PENGERTIAN
TBC atau TB (Tuberkulosis) adalah penyakit infeksius yang
menyerang parenkim paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikrobakterium tuberkulosa.

2. aktor Penyebab TBC
Umumnya adalah bakteri Mycrobakterium tuberculosis, kuman
berbentuk batang.

3. Tanda dan GejaIa
Gejala umum pada TBC adalah:
1. Batuk lebih dari 3 atau 4 minggu dengan atau tanpa dahak seputum
2. Adanya demam terus menerus dengan derajat ringan
3. Badan mengeluarkan keringat dingin saat tidur malam meskipun
udara sedang tidak panas.
4. Adanya gejala flu
5. Sesak nafas
6. Batuk berdarah
7. Badan terus menerus merasakan lelah walaupun tidak beraktifitas.
8. Hilangnya selera makan yang tanpa diketahui penyebabnya.
9. Adanya nyeri dada

4. Cara PenuIaran
Sumber penularan adalah penderita TB dengan basil tahan asam
(BTA) positif Micobacterium ditularkan dari orang ke orang lain melalui
jalur sistem pernafasan.
Penularan biasanya melalui inhalasi butiran (droplet atau cairan
yang dikeluarkan pada saat batuk dan bersin) terinfeksi yang terbentuk
karena penderita batuk ataupun bersin. Setiap kali seorang TB batuk,
maka akan dikeluarkan 3000 droplet infektif (memiliki kemampuan
untuk menginfeksi). Partikel-partikel ini dapat menetap dalam udara
bebas selama 1-2 jam, bahkan dapat bertahan berhari-hari sampai
berbulan-bulan tergantung pada ada atau tidaknya sinar ultraviolet,
ventilasi yang baik dan kelembaban partikel ini menempel pada jalan
nafas atau paru-paru.
Penularan TB Paru juga terjadi dilingkungan yang kumuh, kotor,
dan penularan dapat terjadi jika keadaan tubuhnya lemah, orang yang
kurang gizi, kurang protein, kurang darah dan orang yang kurang
beristirahat. Mudah tertular juga jika penderita TB paru membuang
ludah dan dahaknya sembarangan sehingga dahak yang mengandung
basil mengering. Mereka yang tinggal berdekatan dengan orang yang
terinfeksi.

. Cara Pencegahan
1. Minumlah obat secara teratur, setelah 2 minggu minum obat, maka
kuman tidak akan menular ke orang lain.
2. Berikan penjelasan pada pasien TB untuk menutup mulut dengan
sapu tangan bila batuk atau bersin.
3. Jangan membuang dahak di sembarang tempat, tetapi dibuang
pada tempat khusus yang sudah diberi lisol atau bahan lain yang
dianjurkan dan tertutup.
4. Rumah tinggal harus mempunyai ventilasi udara yang baik agar
aliran udara berjalan lancar.
5. Memberikan imunisasi pada bayi-bayi yang baru lahir dengan BCG
dan di ulang pada umur 12 atau 16 bulan kemudian bila diperlukan.
6. Jangan minum susu sapi mentah, harus dimasak terlebih dahulu.

6. Cara mengobati TB
1. Setelah dinyatakan sakit TB, pasien di beri obat yang harus
diminum secara teratur sampai tuntas selama 6 8 bulan.
2. Penyakit TB dapat menyebabkan kematian bila tidak diobati.
3. Selama masa pengobatan diperlukan pemeriksaan dahak pada:
a. seminggu sebelum akhir bulan ke 2 -3 pengobatan (untuk
menentukan obat tambahan)
b. seminggu sebelum akhir bulan ke 5 pengobatan (untuk
mengetahui kegagalan)
c. Seminggu sebelum akhir bulan ke 6 pengobatan (untuk
mengetahui kesembuhan)

7. Efek BiIa obat berhenti sebeIum waktunya
Bagi penderita dengan keluhan atau gejala penyakit setelah
menjalani pengobatan 1-2 bulan atau lebih lama keluhan segera berkurang
atau hilang sama sekali panderita akan merasa sembuh dan malas untuk
meneruskan pengobatan kembali. Sehinga penyakit TB tidak akan
sembuh.
Kuman TB dalam tubuh dapat menjadi kebal atau resisten terhadap
obat sehingga pengobatan berikutnya akan lebih lama dan lebih mahal
karena jenis obatnya berbeda. Kuman TB yang kebal obat juga dapat
ditularkan ke orang lain disekitar penderita.

8. Efek Samping Pengobatan
Efek samping ringan dari OAT:
Efek Samping Obat
a. Tidak nafsu makan, mual,
sakit perut
b. Nyeri sendi
c. Kesemutan s/d rasa terbakar
dikaki
d. warna kemerahan pada air
seni (urine)
Rifampisin

Pirasinamid
NH

Rifampisin

9. KEGIATAN KESEHATAN I KELOMPOK PENERITA TBC
PeIayanan Kesehatan
Pemeriksaan Sputum pot dahak.
Penyuluhan Kesehatan
Kunjungan rumah



10. KEGIATAN KESEHATAN I KELOMPOK PENERITA TBC
Sarana an Prasarana
Tempat kegiatan
Meja dan kursi
Alat tulis
Buku pencatatan kegiatan
Sputum pot

11. KEGIATAN KESEHATAN I KELOMPOK PENERITA TBC
Mekanisme PeIaksanaan Kegiatan
Tahap 1 : penyuluhan & konseling
Tahap 2 : Pemberian Sputum pot
Tahap 3 : Pengumpulan Sputum pot









LP TBC
(TUBERKULOSIS PARU)

















isusun oIeh :


keIompok 6






PROGRAM STUD PROFES NERS
SEKOLAH TNGG LMU KESEHATAN
JENDERAL AHMAD YAN
TAHUN 2010 2011

Anda mungkin juga menyukai