Anda di halaman 1dari 11

18er||ah contoh Wawasan Nusatara da|am keh|dupan d|

Indones|a?
eran keLenagaan dl lndonesla dlpegang oleh 1 Ln ersero serLa beberapa
perusahaan swasLa balk dalam negerl maupun aslng(peran swasLa hanya dalam benLuk
ker[asama) eran keLenagaan sudah merupakan kebuLuhan yang Lldak Lerplsahkan bagl umaL
manusla Segala macam barang sudah menggunakan llsLrlk walaupun ada beberapa yang
menggunakan sumber energl laln dalam [umlah kecll emenuhan kebuLuhan akan Lenaga llsLrlk
seLlap harl darl Sabang sampal Merauke lnl merupakan sumber lnvesLasl bagl lndonesla 1eLapl
perlu dllngaL bahwa hal lnl blsa men[adl boomerang bagl pemerlnLah lndonesla
SeperLl klLa Lahu beberapa wakLu yang lalu Ler[adl perglllran penggunaan llsLrlk yang
menyebabkan beberapa faslllLas umum seperLl kereLa apl Lldak blsa beroperasl Pal lnl
menlmbulkan banyak proLes balk darl kalangan lndusLrl maupun masyarakaL erglllran
penggunaan llsLrlk lnl dllakukan unLuk mengurangl beban llsLrlk yang dlLanggung oleh
pemerlnLah roLes darl masyarakaL LersebuL adalah karena Lldak LerdapaL kesamaan
pandangan anLara pemerlnLah dengan masyarakaL ul slnl wawasan nusanLara memegang
peranan yang sangaL penLlng kesamaan pandangan anLara pemerlnLah dengan masyarakaL
akan menlmbulkan suaLu ke[elasan" Sehlngga pemerlnLah sebagal pemegang kekuasaan blsa
men[alankan programnya dan masyarakaL mengerLl dan paham akan Lu[uan darl program
pemerlnLah LersebuL Selaln lLu wawasan nusaLara dlslnl [uga sebagal dasar aLau landasan unLuk
memperkuaL keLahanan naslonal Maksudnya [lka bangsa LersebuL paham dan men[alankan
prlnslp darl wawasan nusanLara maka hasuLanhasuLan balk yang berasal darl dalam maupun
darl luar Lldak akan blsa berhasll dl lndonesla karena masyarakaL Lahu Lu[uan darl pemerlnLah
!lka sudah seperLl lnl maka mudah bagl pemerlnLah unLuk men[alankan semua programnya
karena mendapaLkan dukungan darl seluruh bangsa lndonesla
uarl slnl klLa blsa mellhaL hubungan anLara wawasan nusanLara keLahanan naslonal dan
pollLlk dan sLraLegl naslonal Wawasan nusanLara sebagal landasan unLuk mencapal kesaLuan
pandangan uarl kesaLuan pandangan akan dldapaL keLahanan naslonal yang kuaL Selaln lLu
dengan adanya kesamaan pandangan anLara pemerlnLah dengan masyarakaL maka dengan
mudah pemerlnLah dapaL menenLukan pollLlk dan sLraLegl naslonal Akhlrnya Lu[uan darl bangsa
lnl dapaL Lercapal dengan keLlga hal LersebuL

2kapankah geopo||t|k dan geostrateg| d|manfaatkan
da|am pengamb||an keb|[akan Negara?
KonsLeIusI geogruIIs ndonesIu sebuguI neguru kepuIuuun dengun posIsI dIunLuru benuu
AsIu dun AusLruIIu serLu dIunLuru Sumudru PusIIIk dun Sumuderu HIndIu, menempuLkun
ndonesIu menjudI dueruI kepenLIngun bugI neguru-neguru durI berbuguI kuwusun. PosIsI
sLruLegIs InI menyebubkun kondIsI poIILIk, ekonomI, dun keumunun dILIngkuL regIonuI dun gIobuI
menjudI IukLor yung berpenguruI LerIudup kondIsI ndonesIu. DuIum eru gIobuIIsusI ubud ke z1
InI, perkembungun IIngkungun sLruLegIs regIonuI dun gIobuI IebII menguuL penguruInyu
LerIudup kondIsI nusIonuI kurenu dILerImunyu nIIuI-nIIuI unIversuI seperLI perdugungun bebus,
demokruLIsusI, serLu Iuk ususI dun IIngkungun IIdup.
SuIuI suLu pInLu perun sLruLegIs ndonesIu berudu dI SeIuL MuIuku. SeIuL MuIuku memung
memegung perunun yung sunguL penLIng, LIduk Iunyu bugI neguru-neguru yung berudu dI
sekILurnyu, LeLupI jugu bugI neguru-neguru dI dunIu mengInguL keberuduunnyu sebuguI juIur
perdugungun IuuL LersIbuk keduu dI dunIu seLeIuI SeIuL Hormuz. PosIsI sLruLegIs InIIuI yung
menjudIkun SeIuL MuIuku sebuguI cholepoints oj shippin in the uorld unLuk IuIu IInLus
perdugungun neguru-neguru dI dunIu, buIk ekspor muupun Impor, yung sebugIun besur dIIukukun
meIuIuI juIur IuuL|1|. SesungguInyu posIsI ndonesIu buIk securu geogruIIs muupun geopoIILk ukun
sunguL menenLukun duIum percuLurun perLumbuIun perudubun muupun securu ekonomI dI
wIIuyuI InI. DuIum perubuIun LuLunun ekonomI dunIu yung menguruI pudu perdugungun bebus,
posIsI dun kebIjukun yung dIIukukun ndonesIu ukun sunguL menenLukun. MeskI securu IIIosoIIs
dIsudurI ukun keunLungun posIsI InI durI sejuk nenek moyung IInggu sekurung, numun udu
kecenderungun buIwu suuL InI bungsu ndonesIu beIum securu nyuLu memunIuuLkun keunLungun
posIsI InI.
Beberupu IndIkusI yung menunjukkun beIum opLImuInyu pemunIuuLun posIsI sLruLegIs InI
LerIIIuL pudu beberupu IndIkuLor perdugungun dun perIndusLrIun. SuuL InI, PerjunjIun
Perdugungun Bebus ASEAN-CIInu uduIuI uncumun sekuIIgus peIuung. UnLuk mengIudupInyu,
ndonesIu Iurus membuuL kebIjukun yung eIekLII dun kuuL ugur IndusLrI nusIonuI memIIIkI duyu
suIng dI pusur dunIu. Numun kurenu kebIjukun pemerInLuI yung berbedu (LeruLumu duIum
InsenLII pujuk) udu kekIuwuLIrun produk ndonesIu kuIuI bersuIng dI pusur domesLIk. PemerInLuI
perIu meIIIuL posIsI ndonesIu duIum perdugungun dunIu. DuIum duLu OrgunIsusI Perdugungun
DunIu (WTO) LenLung o eksporLIr LeruLus dunIu zoo8, ndonesIu LIduk Lermusuk dI duIumnyu.
PuduIuI, SIngupuru, TIuIIund, dun MuIuysIu musIng-musIng dI perIngkuL 1q, zq, dun o|z|.
DuIum IuI InIrusLrukLur, Kumur Dugung dun ndusLrI (KudIn) menIIuI peIubuIun dI
ndonesIu beIum sIup duIum mengIudupI IIberuIIsusI perdugungun bebus Lermusuk suuL kerju
sumu perdugungun bebus Aseun-CIInu (Aseun CIInu ree Trude AgreemenLJACTA).
KeLIduksIupun ILu LerIIIuL durI musII serIng LersenduLnyu urus burung keIuur musuk peIubuIun,
LerbuLusnyu Iupungun penumpukun dun mInImnyu InvesLusI penIngkuLkun InIrusLrukLur dI
peIubuIun. KondIsI ILu dIperpuruI oIeI perbeduun sLundur peIuyunun dun komunIkusI yung LIduk
sumu unLurpeIubuIun. Duyu suIng peIubuIun dI ndonesIu kondIsInyu Lerus merosoL
dIbundIngkun dengun peIubuIun dI beberupu neguru dI kuwusun AsIu Tengguru merujuk pudu
duLu yung dIrIIIs GIobuI CompeLILIveness ReporL zoo8-zooq. Duyu suIng peIubuIun dI ndonesIu
berudu pudu perIngkuL ke-1oq durI 1q neguru yung dIsurveI||.
SIsI posILII durI pergeserun ekonomI sebuguI ImpIIkusI CATA InI memung LerIIIuL pudu
LIngkuL unImo pembeIIun suIum yung LerIIIuL cenderung LumbuI pudu LuIun zo1o InI. TuIun
IuIu, ndeks Hurgu SuIum Gubungun (HSG) suduI nuIk 8;% dun membuuL BE dInobuLkun
sebuguI bursu berkInerju LerbuIk dI AsIu. SejumIuI peIuku pusur memperkIrukun,Indeks musII
berpeIuung nuIk zo% dI LuIun zo1o InI. KenuIkun pendupuLun dun Iubu bersII durI puru emILen
BE serLu soIIdnyu Iurgu komodILus ukun mendorong Iuju Indeks.Hunyu sedIkIL unuIIs yung
kIuwuLIr pergerukun Indeks ukun Lergunggu oIeI Isu-Isu poIILIk dun InIIusI. TIgu sekurILus pupun
uLus, yuILu BuIunu SecurILIes, KIm Eng SecurILIes, dun MucquurIe SecurILIes percuyu HSG uduIuI
suIuI suLu durI LIgu Indeks bursu AsIu yung bukuI nuIk LuIun zo1o InI|q|.
DuIum pengembungun LeknoIogI sebuguI pendorong knowIedge economy, ndonesIu jugu
beIum menunjukkun kondIsI yung menggembIrukun. RenduInyu Kemumpuun ndonesIu yung
renduI duIum penguusuun LeknoIogI LerIIIuL duIum Iuporun ndicctors oj Technolo-csed
Competititeness yung dIsusun oIeI Nctioncl Science Ioundction - USA. DuIum Iuporun yung
dIkeIuurkun pudu LuIun zooq, LerIIIuL buIwu LIngkuL duyu suIng LeknoIogI LInggI ndonesIu juuI
berudu dI buwuI neguru AsIu IuIn seperLI Koreu, TuIwun, SIngupore, dun CIInu. SeIuIn ILu, IukLor
IuIn yung jugu dupuL menjudI ukurun renduInyu kemumpuun LeknoIogI ndonesIu uduIuI
sedIkILnyu jumIuI permoIonun puLen durI ndonesIu dI duIum muupun dI Iuur negerI.
Berdusurkun duLu yung dIdupuL durI DIrekLoruL PuLen DIrekLoruL JenderuI HK, jumIuI
permoIonun puLen duIum kurun wukLu 1qq1 IInggu zooq uduIuI ;1.ozq permoIonun dengun
q.% permoIonun puLen durI duIum negerI||.
TuIIsun InI berusuIu mengungkup buguImunu duIum perubuIun gIobuI dI berbuguI uspek,
ndonesIu dupuL memunIuuLkun posIsI sLruLegIs geogruIIs dun geopoIILIk sebuguI moduIILus unLuk
menIngkuLkun keungguIun bersuIng bIdung PTEK. Beberupu keungguIun posIsI sLruLegIs ukun
dIjudIkun dusur unLuk membungun deIerensIusI ungguIun PTEK.


38aga|mana Wawasan Nusantara d|paka| sebaga| med|a
da|am mewu[udkan c|tac|ta?
Sebagal saLu kesaLuan negara kepulauan secara konsepLual geopollLlk lndonesla dlLuangkan
dalam salah saLu dokLrln naslonal yang dlsebuL Wawasan nusanLara dan pollLlk luar negerl
bebas akLlf sedangkan geosLraLegl lndonesla dlwu[udkan melalul konsep keLahanan naslonal
yang berLumbuh pada perwu[udan kesaLuan ldeologl pollLlk ekonoml soslal budaya dan
perLahanan keamanan uengan mengacu pada kondlsl geografl berclrlkan marlLlm maka
dlperlukan sLraLegl besar (grand sLraLegy) marlLlm se[alan dengan dokLrln perLahanan defenslf
akLlf dan fakLa bahwa baglan Lerluar wllayah yang harus dlperLahankan adalah lauL
lmplemenLasl darl sLraLegl marlLlm adalah mewu[udkan kekuaLan marlLlm (marlLlme power)
yang dapaL men[amln kedaulaLan dan lnLegrlLas wllayah darl berbagal ancaman Selaln lLu
hubungan geopollLlk dan geosLraLegl LerdapaL dalam asLra gaLra
4pakah hak|kat Wawasan Nusantara sebaga| pemersatu
bangsa?
Wawasan nusanLara sebagal konsepsl pollLlk dan kenegaraan yang merupakan
manlfesLasl pemlklran pollLlk bangsa lndonesla Lelah dlLegaskan dalam C8Pn dengan 1A M8
no lv 1ahun 1973 peneLapan lnl merupakan Lahapan Akhlr perkembangan konsepsl negara
kepulauan yang Lelah dlper[uangkan se[ak ueklarasl u[uanda Langgal 13 uesember 1937
!elaslah dl slnl bahwa wawasan nusanLara adalah penge[awanLahkan falsafah ancaslla
dan uuu 1943 dalam wadah negara 8l kelengkapan dan keuLuhan pelaksanaan wawasan
nusanLara akan Lerwu[ud dalam Lerselenggaranya keLahanan naslonal lndonesla yang senanLlasa
harus dlLlngkaLkan sesual dengan LunLuLan zaman keLahanan naslonal lLu akan dapaL
menlngkaL [lka ada pembangunan yang menlngkaL dalam korldor wawasan nusanLara
!lka dlperhaLlkan leblh [auh kepulauan lndonesla yang dua perLlga wllayahnya adalah
lauL membenLang ke uLara dengan pusaLnya dl !awa yang membenLuk gambaran klpas Sebagal
saLu kesaLuan negara kepulauan secara konsepLual geopollLlk dlLuangkan dalam salah saLu
dokLrln naslonal yang dlsebuL wawasan nusanLara dan pollLlk luar negerl bebas akLlf Sedangkan
geosLraLegl lndonesla dlwu[udkan melalul konsep keLahanan naslonal yang berLumbuh pada
perwu[udan kesaLuan ldeologl pollLlk ekonoml soslal budaya dan perLahanan keamanan
dengan mengacu pada kondlsl geografl berclrlkan marlLlm maka dlperlukan sLraLegl besar
marlLlm se[alan dengan dokLrln perLahanan defenslf akLlf dan fakLa bahwa baglan Lerluar
wllayah yang harus dlperLahankan adalah lauL lmplemenLasl darl sLraLegl marlLlm adalah
mewu[udkan kekuaLan marlLlm yang dapaL men[amln kedaulaLan dan lnLegrlLas wllayah darl
berbagal ancaman
MuaLan wawasan nusanLara adalah harga maLl klLa Lldak menawarnawar ancaslla
sebagal landasan ldeal dan uuu 1943 sebagal landasan konsLlLuslonal Pal lnl men[adl pegangan
fundamenLal PaklkaL wawasan nusanLara dllmplemenLaslkan dalam Lekad keuLuhan nusanLara
cara pandang yang uLuh dan menyeluruh deml kepenLlngan naslonal uengan demlklan Lldak
ada keraguraguan berasaskan kepenLlngan yang sama keadllan ke[u[uran solldarlLas
koordlnasl dan keseLlaan dalam men[adl bangsa lndonesla Wawasan nusanLara men[adl pola
yang mendasarl cara berplklr berslkap dan berLlndak dalam rangka menghadapl menylkapl dan
menanganl permasalahan kehldupan bermasyarakaL berbangsa dan bernegara yang
berorlenLasl kepada kepenLlngan rakyaL dan keuLuhan wllayah Lanah alr
e|askan dengan contoh perbedaan makna ketahanan
Nas|ona| dan konseps| ketahanan Nas|ona|?
a keLahanan naslonal adalah kondlsl hldup dan kehldupan naslonal yang harus senanLlasa
dlwu[udkan dan dlblna secara Lerusmenerus secara slnergl Pal demlklan lLu dlmulal darl
llngkungan Lerkecll yalLu dlrl prlbadl keluarga masyarakaL bangsa dan negara dengan
modal dasar keuleLan dan keLangguhan yang mampu mengembangkan kekuaLan naslonal
uengan slngkaL dapaL dlkaLakan bahwa keLahanan naslonal lalah kemampuan dan
keLangguhan suaLu bangsa unLuk dapaL men[amln kelangsungan hldupnya menu[u ke[ayaan
bangsa dan negara PakekaL keLahanan naslonal lndonesla adalah keuleLan dan
keLangguhan bangsa yang mengandung kemempuan menggambarkan kekuaLan naslonal
unLuk dapaL men[amln kelangsungan hldup bangsa dan negara dalam mencapal Lu[uan
naslonal
b konsepsl keLahanan naslonal haklkaLnya adalah konsepsl pengaLuran kese[ahLeraan dan
keamanan kese[ahLeraan dan keamanan bagal saLu keplng maLa uang keduanya Lldak
dapaL dlplsahkan LeLapl dapaL dlbedakan

68er||ah contoh rea| tentang
a keu|etan dan ketangguhan
l keoletoo merupakan kuallLas dlrl ConLohnya adalah dengan klLa benarbenar
bersungguhsungguh dalam melakukan sesuaLu hal dengan menekunlnya [uga dan
kesabaran pasLl akan mencapal hasll makslmal
ll ketooqqoboo adalah kuallLas yang menun[ukkan kekuaLan aLau kekokohan
sebagalmana dlpersepslkan darl luar oleh plhak laln ConLohnya adalah [lka klLa dlLerpa
suaLu masalah klLa harus blsa berLahan dan dengan berLahan lLu maka klLa blsa
men[adl Langguh
b @antangan ancaman hambatan dan gangguan
l @ootooqoo merupakan usaha yang berLu[uan aLau berslfaL menggugah kemampuan
ConLohnya adalah keLlka klLa menger[akan sesuaLu mungkln sa[a selalu ada hambaLan
lLu mengu[l klLa dan men[adl LanLangan klLa unLuk selalu lngln mengalahkan aLau
menyelesalkan LanLangan LersebuL
ll ocomoo merupakan hal aLau usaha yang berslfaL mengubah kebl[aksanaan dan
dllaksanakan secara konsepslonal krlmlnal serLa pollLls ConLohnya adalah membuaL
klLa men[adl LakuL dengan suaLu kaLakaLa
lll ombotoo merupakan usaha yang berLu[uan melemahkan secara Lldak konsepslonal
yang berasal darl dlrl sendlrl
lv ooqqooo adalah hambaLan yang berasal darl luar yang berLu[uan melemahkan secara
Lldak konsepslonal
78er||ah contoh rea| tentang yang menggambarkan
tentang
aIntegr|tas 8angsa Indones|a
pengertian integrasi yang lebih berupa suatu kesadaran dan bentuk
pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-
masing justru berfungsi secara ganda. Pada suatu sisi integrasi terbentuk
kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa,
kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau
kesamaan dalam pandangan hidup, bahkan orientasi keagamaan. Pada
pihak lain, integrasi yang lebih luas hanya mungkin terbentuk apabila
sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala
yang selama ini dianggap membentuk karakter atau watak kelompoknya.
Dengan demikian ia meninggalkan identitasnya, yang kemudian membuka
kemungkinan pembentukan integrasi yang lebih luas.
Bertolak dari sejumlah contoh tersebut, maka pada dasarnya integrasi
nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang
dipersatukan oleh suatu isu dan kepentingan bersama, baik yang bersifat
ideologis, ekonomis, maupun sosial. Misalnya, kaum buruh membentuk
jaringan mereka sendiri untuk membela kepentingan bersama untuk
menghadapi kaum majikan dan pemilik modal. Atau para nelayan dan petani
akan mengorganisasikan diri secara lintas-etnis dan lintas-daerah dalam
suatu blok untuk menghadapi tuntutan dan kepentingan ekonomi. Dengan
demikian terbuka peluang terbentuknya suatu interaksi baru yang berlainan
dengan pergaulan dalam kelompok etnis, dan memberi kemungkinan
terciptanya suatu integrasi yang lebih luas.
Contoh lain, dengan munculnya konsep otonomi daerah. Setiap provinsi
dan kabupaten berusaha mendirikan sekolah sendiri baik pada tingkat dasar,
tingkat menengah, bahkan pada tingkat perguruan tinggi. Para siswa dan
bahkan para mahasiswa yang belajar praktis berasal dari daerah yang sama
dan juga dari latar belakang budaya yang sama. Hal ini dalam jangka panjang
bukannya tak mungkin akan menyebabkan menyempitnya rasa integrasi,
karena integrasi ini kemudian lebih banyak didasarkan pada faktor-faktor
etnis, faktor daerah, dan faktor budaya, dan tidak begitu ditentukan lagi oleh
visi bersama tentang perkembangan politik dan ekonomi pada tingkat
nasional dan internasional. Otonomi daerah juga berimbas pula pada
demokrasi pemerintahan yang seharusnya dapat menjadi tempat pergaulan
lintas-budaya dan lintas-etnis, sekarang menghadapi bahaya bahwa tiap
daerah menuntut agar posisi-posisi birokratis ditempati oleh putra daerahnya
sendiri.

bIdent|tas 8angsa Indones|a
Pembentukan identitas dan karkater bangsa sebagai sarana bagi
pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan
kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan
nasional. Dalam berbagai wacana, pembicaraan tentang pembangunan dan
pengembangan kebudayaan nasional sering mengemuka. Namun strategi
kebudayaan nasional untuk menjawab wacana tersebut belum banyak
dikemukakan dan dirancang selama lebih dari setengah abad usia negara ini.
Padahal, gagasan kebudayaan nasional ndonesia yang menyangkut
kesadaran dan identitas sebagai satu bangsa sudah dirancang saat bangsa
kita belum merdeka. Hampir dua dekade sesudah Boedi Oetomo,
Perhimpunan ndonesia telah menanamkan kesadaran tentang identitas
ndonesia dalam Manifesto Politiknya (1925), yang dikemukakan dalam tiga
hakikat, yaitu: (1) kedaulatan rakyat, (2) kemandirian, dan(3) persatuan
ndonesia. Gagasan ini kemudian segera direspons dengan semangat tinggi
oleh Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Berdasarkan kenyataan tersebut sebenarnya ada dua hal pokok yang
perlu menjadi titik tolak utama dalam "membentuk kebudayaan nasional,
yaitu identitas nasional dan kesadaran nasional. Di masa awal ndonesia
merdeka misalnya, identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan
umum bagi seluruh rakyat ndonesia (di antaranya adalah penghormatan
kepada Sang Saka Merah Putih, lagu kebangsaan ndonesia Raya, Bahasa
ndonesia, dan seterusnya). Sementara kesadaran nasional dipupuk dengan
menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran nasional
selanjutnya dijadikan dasar dari keyakinan akan perlunya memelihara dan
mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai
upaya untuk melepaskan bangsa ini dari subordinasi (ketergantungan,
ketertundudukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing.

8e|askan dengan contoh rea| tentang
aspek a|am|ah (tr|gatra) negara lndonesla LerleLak dl LempaL yang amaL
sLraLegls ulanLara dua benua dan dua samudra ?ang dl era globallsasl lnl merupakan [alur
perdagangan dan lalu llnLas lnLernaslonal (balk lauL udara) yang sangaL slbuk lndonesla
dapaL mengambll keunLungan darl punguLan reLrlbusl aLas Llap kapal lau dan pesawaL aslng
yang melalul wllayah kedaulaLan negara klLa Pall lLu memang sudah dllakukan namun
kadangkala keunLungan LersebuL Lldak pernah sampal ke kas negara aLau daerah yang mana
hasllnya dapaL dlgunakan unLuk pembangunan naslonal maupun daerah namun [usLru
berakhlr dl kanLong para pe[abaL yang berkepenLlngan
Pal lLu pun berkalLan dengan aspek kedua darl 1rlgaLra yalLu SuM negara klLa
merupakan negara dengan penduduk Lerbanyak ke 4 dl dunla namun fakLa LersebuL Lldak
dlmanfaaLkan sebalkbalknya unLuk pembangunan naslonal !lkalau sudah dlmanfaaLkan
lLupun Lldak dengan cara yang bermaLabaL ConLoh lndonesla [usLru melakukan penglrlman
besarbesaran 1kl dan 1kW ke luar negerl hlngga para 1kl dan 1kW LersebuL ber[uluk
#9oblowoo uevlso namun dengan cerlLa yang sangaL mlrls ConLohnya adalah para 1kl dan
1kW yang mengalaml penylksaan darl ma[lkan dan Lldak dlperlakukan secara manuslawl
Lalu para masyarakaL klLa yang kalah kuallLas [lka dlbandlng masyarakaL luar negerl
Sehlngga muncullah slogan #oJl koll Jl Neqetl 5eoJltl !lka pemerlnLah sadar bahwa
pemanfaaLan SuM yang dlmlllkl harus dengan cara yang bermarLabaL maka pemerlnLah
harus membuaL kebl[akankebl[akan yang membuaL LerclpLanya lapangan peker[aan 8ukan
dengan menglrlm 1kl aLau 1kW namun andalkan harus menglrlm maka pemerlnLah wa[lb
memberdayakan para 1kl aLau 1kW dengan kemampuan agar dl luar negerl nanLl
mendapaLkan peker[aan yang layak Lalu pemeraLaan pendldlkan dan penlngkaLan kuallLas
lnLelekLual lndlvldu masyarakaL lndonesla
Lalu yang keLlga adalah SuA !lka klLa lngln membahas SuA yang dlmlllkl oleh bangsa
lndonesla pasLl Lldak akan habls Apa a[a ada dl lndonesla !lka dlumpamakan alam
lndonesla bagalkan #5otqo uoolo dlkarenakan kelndahan dan beragamnya Su yang dlmlllkl
lLupun sebelum dlhancurkan dlrusak dleksplolLasl besarbesaran oleh orangorang yang
glla keunLungan lndonesla pun Lldak dapaL menlkmaLl hasll eksplolLasl Su secara penuh dan
menyeluruh karena kebanyakan dlnlkmaLl oleh orang aslng aLau orang berdulL yang dekaL
dengan kekuasaan lLulah yang membuaL lndonesla Lerus Lerpuruk keLldakberesan dalam
mengurus 1rlgaLra akhlrnya [uga merembeL ke ancagaLra karena unLuk mengelola
pancagLra dan LrlgaLra dlbuLuhkan orangorang yang berkuallLas balk secara akal maupun
moral kalau dalam pembenLukan manusla yang akan mengelola kedua hal LersebuL sudah
rusak maka bagalmana klLa berharap bangsa lnl dapaL mengalaml kema[uan

bspek soc|a| (panca gatra)
e|askan 3 d|mens| |deo|ogy pancas||a !
o uimensi ldeo/itos arLlnya ldeologl ancaslla mengandung harapanharapan dan clLa
clLa dl berbagal bldang kehldupan yang lngln dlcapal masyarakaL
uimensi keo/itos arLlnya nllalnllal dasar yang Lerkandung dl dalamnya bersumber
darl nllalnllal yang hldup dalam masyarakaL penganuLnya yang men[adl mlllk mereka
bersama dan yang Lak aslng bagl mereka
c uimensi normo/itos arLlnya ancaslla mengandung nllalnllal yang berslfaL menglkaL
masyarakaLnya yang berupa normanorma aLauranaLuran yang harus dlpaLuhl aLau
dlLaaLl yang slfaLnya poslLlf
d uimensi l/eksi/ie/itos arLlnya ldeologl ancaslla lLu menglkuLl perkembangan [aman
dapaL berlnLeraksl dengan perkembangan [aman dapaL menglkuLl perkembangan llmu
dan Leknologl berslfaL Lerbuka dan demokraLls

10 8aga|manakah menurut anda ketahanan ekonom|
Indones|a saat |n|?
Beberapa dampak krisis keuangan global dapat berupa berfluktuasinya indeks harga saham, imbal
hasil (ield) surat utang negara dan credit default swap (CDS). Dari sektor riil, derivasi krisis keuangan
berpotensi menurunkan target penyerapan tenaga kerja nasional.
Beberapa hari ini kita mengalami keresahan yang serupa. Geliat pasar yang ramai di bulan Maret,
April, menjadi lesu di bulan Mei ini. Ada sekitar Rp 400 triliun dana asing yang sudah pindah keluar negeri,
dari pasar saham dan dialihkan ke investasi lain yang lebih terukur risikonya. Fenomena yang kemudian
menurunkan nilai rupiah ke titik Rp Rp 9.300 per dolar AS ini adalah reaksi dari keraguan pasar akibat krisis
Yunani dan negara-negara Eropa lainnya yang masih dikhawatirkan akan memengaruhi perekonomian
dunia.
Ancaman krisis keuangan akan selalu terjadi sebagai konsekwensi logis dari sistem ekonomi dunia
yang terintegrasi. Maka kita perlu membangun ketahanan ekonomi nasional (resilient) dari ketidakpastian-
permanen (permanent uncertaint) ekonomi global. Dinamika yang terjadi di pasar karena permanent
uncertaint perlu dikelola keseimbangannya, sehingga dapat mencapai stabilitas yang mendukung
pembangunan ekonomi. Stabilitas ini dibutuhkan, sehingga pelaku pasar dapat memperkirakan risiko dalam
berinvestasi di ndonesia. Singkatnya, tingginya ketidakpastian akibat dari rentannya ketahanan ekonomi
nasional dapat berakibat pada semakin tingginya risiko untuk berinvestasi di ndonesia, yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi, terutama di sektor riil.
Dalam perspektif sektor keuangan, maka penerapan kebijakan fiskal yang sangat hati-hati akan
dapat menahan external-shock dengan baik. Kebijakan untuk tetap mempertahankan defisit anggaran pada
kisaran 2,1 persen dari PDB (Rp 133,7 triliun), dapat memompa ekonomi nasional untuk tumbuh (growth)
secara berimbang dengan tetap memperhatikan target inflasi. Belajar dari pengalaman Yunani, krisis terjadi
karena kurangnya prinsip kehati-hatian dalam menetapkan besaran kebijakan fiskal, sehingga akhirnya
berpengaruh kepada kemampuan negara untuk memperoleh pendanaan dalam membiayai anggaran dan
ditambah dengan besarnya kebutuhan untuk membiayai hutang yang dimiliki.
Hal yang paling dikhawatirkan dari dampak krisis ekonomi adalah kelangkaan 'likuiditas', baik di
tingkat global maupun nasional. Pemilik modal akan menahan untuk berinvestasi sampai kondisi dirasa
kondusif untuk menjamin tingkat pengembalian (return). Untuk mengantisipasi permasalahan ini, dibutuhkan
hubungan yang baik dengan berbagai lembaga keuangan yang dapat menjadi rekan untuk membantu
likuiditas sehingga krisis tidak berimbas kepada negara-negara lainnya. Dalam konteks regional, krisis yang
terjadi di suatu negara, seperti di Yunani, menjadi tanggung jawab tidak hanya pemerintah negara Eropa,
tetapi juga negara tetangganya, seperti Jerman. Aksi yang responsif yang dilakukan oleh negara-negara
tetangga ini juga menjadi penting perannya dalam mengantisipasi krisis ekonomi.
Selain dukungan dari lembaga keuangan dan negara-negara tetangga yang mempunyai hubungan
dagang yang strategis, kebijakan pemerintah juga perlu diambil untuk lebih mengefektivitaskan pengeluaran
pemerintah. Pengeluaran ini diarahkan pada sektor-sektor yang mampu menumbuhkan usaha dan
menyerap tenaga kerja. nvestasi sektor riil perlu didorong untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan
menjamin suppl barang dan jasa. Sementara penyerapan tenaga kerja dilakukan untuk tetap menjamin
kemampuan daya beli masyarakat. Belajar dari krisis ekonomi tahun 2008, maka stimulus fiskal mempunyai
peran dalam mengakselarasi pertumbuhan ekonomi dalam negeri saat banyak sektor swasta yang
menahan aktivitas usahanya karena ketidakpastian dan risiko yang tinggi.
Krisis yang terjadi juga akan menurunkan permintaan, sehingga untuk negara-negara yang
berorientasi ekspor, krisis ekonomi di negara mitra dagang akan menurunkan permintaan dari negara
tersebut. Dalam upaya untuk menahan laju perlambatan ekspor, perlu dilakukan beberapa langkah
strategis. Pemeritnah perlu melakukan penguatan ekspor melalui diversifikasi pasar dan tujuan ekspor.
Misalnya, pemerintah mengambil langkah yang dapat mengurangi ketergantungan (dependenc) akan
suatu pasar ekspor.
Pemberian insentif berupa pengurangan pajak ekspor, bantuan pembiayaan melalui pembelian
Wesel Ekspo Berjangka (WEP), penyederhanaan prosedur ekspor dan perbaikan infrastruktur dapat
membantu para eksportir untuk memperluas pasar mereka. nfrastruktur dan pengurangan berbagai pajak
ini sudah pernah dilakukan oleh banyak negara ketika mengalami krisis 2008. ndonesia juga
mengalokasikan dana untuk stimulus fiskal yang dipakai untuk membangun infrastruktur, selain timulus
pajak. China mengalokasikan jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur.
Kebijakan untuk komposisi alokasi stimulus fiskal juga perlu disesuaikan
dengan nature perekonomian ndonesia. Berapa besar leverage dari stimulus fiskal terhadap pembukaan
lapangan kerja di ndonesia, dan tenaga kerja mana yang disasar adalah pekerjaan rumah yang tidak kalah
sulitnya bagi pemerintah. Pilihan kebijakan untuk direct spending dibandingkan dengan stimulus pajak
mempunyai implikasi masing-masing. Belajar dari krisis 2008, maka pemerintah perlu mempertimbangkan
besaran direct spending untuk infrastruktur yang implikasinya langsung diterima sektor riil. Selain itu,
kebijakan ini juga perlu didukung oleh kinerja kementerian lainnya, seperti PU (Pekerjaan Umum) yang
mempunyai tugas untuk merealisasikan dana untuk membangun infrastruktur ini.
Akhirnya, dalam sistem ekonomi yang digerakkan oleh 'sentimen-pasar', kita perlu menjaga
momentum optimisme ekonomi ndonesia di tengah-tengah ancaman krisis ekonomi dunia. apital
outflowmerupkan ancaman serius akibat dampak krisis ekonomi di tempat lain. Walaupun memang capital
outflow ini terdiri dari dana investor yang bermain di sektor keuangan, pengaruh dari sentimen negatif
terhadap pasar akan memberikan efek perlambatan keyakinan terhadap investasi-investasi di sektor riil
lainnya.
Sentimen negatif ini menurunkan HSG dan terdepresiasinya nilai tukar mata uang rupiah. ni
nantinya akan berdampak pada sektor produksi dalam negeri, terutama mereka yang menggunakan
komponen impor dalam jumlah besar. Meningkatnya biaya produksi ini akan menurunkan daya saing produk
kita dibandingkan negara lainnya. Belum lagi ancaman produk lain yang masuk ke ndonesia seiring dengan
ACFTA (ASEAN-hina Free Trade Agreement) akan semakin membuat kita perlu bekerja keras dan cermat
mengelola berbagai instrumen keuangan yang dapat memitigasi pengaruh global terhadap sektor keuangan
dan sentimen negatif yang dapat ditimbulkan.
Sebagai penutup, stabilitas politik perlu kita jaga bersama. Karena hal ini dapat menjaga stabilitas
bagi perekonomian regional. Di kawasan ASEAN, politik yang sedang terjadi di Thailand dapat berdampak
positif sekaligus juga berpotensi negatif bagi ndonesia. Positif karena ndonesia mendapatkan limpahan
modal investasi dan turis akibat destabilitas politik yang terjadi. Namun, pada saat yang bersamaan muncul
pemahaman bahwa destabilitas politik akan dapat saja terjadi di ndonesia. Apabila hal ini terjadi, maka
akan berdampak pada pegurangan investasi baik dalam pasar uang maupun sektor riil (foreign direct
investment).
Berbagai faktor, seperti ketahanan ekonomi nasional terhadap krisis luar negeri yang mempegaruhi
sentimen negatif di sektor keuangan, pilihan kebijakan stimulus fiskal yang dapat mengakselarasi
pertumbuhan, dan peran sektor riil yang mempunyai daya tahan dalam mendukung keunggulan daya saing
dan stabilitas politik regional dan nasional adalah beberapa faktor yang perlu dikelola oleh pemerintah,
DPR, LSM dan masyarakat luas. Dengan begitu kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa
perekonomian di ndonesia sangatlah kondusif dan memberikan insentif yang cukup untuk siapapun yang
ingin berinvestasi dan memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian ndonesia.

Anda mungkin juga menyukai