Latar Belakang
The 7 QC tools adalah alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan. Kemampuan 7 QC tools yang dalam mengemukakan fakta/fenomena inilah yang menyebabkan para pakar dalam setiap proses kegiatan mutu sangat tergantung pada alat bantu ini. Meskipun demikian, keberhasilan dalam menggunakan 7 QC tools sangat dipengaruhi oleh seberapa massif pengetahuan si pengguna akan alat bantu yang dipakainya. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki, akan semakin tepat dalam memilih alat bantu yang akan digunakan. Itulah sebabnya, ada 2 hal pokok yang perlu menjadi pedoman, sebelum menggunakan 7 QC tools, yaitu : EFISIEN (tepat) dan EFEKTIF (benar). EFISIEN, maksudnya adalah ketepatan dalam memilih alat bantu yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas. EFEKTIF, artinya bahwa penggunaan 2 alat bantu tersebut dilakukan dengan benar, sehingg persoalan menjadi lebih jelas, mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki. Karena itulah penulis menggunakan salah satu metode perbaikan ini untuk mengetahui dan memperbaiki kesalahan dalam mengidentifikasi Produk A yang bermasalah.
Sejarah Perusahaan
Di Indonesia, kiprah bisnis Cognis dimulai pada 1974 dengan didirikannya PT Zeta Aneka Kimia sebagai agen tunggal Henkel yang kemudian diikuti dengan pembangunan pabrik PT Henkel Indonesia yang berstatus PMA pada 1976. Produk utama Cognis Indonesia (dahulu Henkel Indonesia) adalah surfaktan, misalnya fatty alcohol sulfate (bahan baku foaming agent dan pembersih untuk pasta gigi) dan fatty alcohol ether sulfate (bahan baku foaming agent dan pembersih untuk shampoo). Kedua produk yang dibuat sendiri ini, dan berbagai bahan kimia dasar lainnya yang diimpor dari Cognis Jerman, telah menjadikan Cognis Indonesia pemasok utama care chemicals untuk industri produk konsumsi personal care, seperti kosmetika, toiletries, serta detergens dan produk pembersih untuk rumah tangga (household cleansers). dipisahkannya Segmen Bisnis Kimia Grup Henkel menjadi Cognis yang merupakan badan usaha tersendiri, bisnis produk kimia PT Henkel Indonesia kini berada dibawah PT Cognis Indonesia yang memfokuskan bidang usaha pada manufaktur dan distribusi bahan kimia khusus bernilai tinggi: Oleochemicals, Care Chemicals, Nutrition&Health, Functional Products, dan Process Chemicals.
45
46
Bersamaan dengan itu, PT Zeta Aneka Kimia yang sebelumnya merupakan distributor produk Henkel, berubah menjadi PT Henkel Indonesien yang memfokuskan usaha pada manufaktur dan distribusi produk adhesive dan surface technologies.
Struktur Organisasi
Secara struktural Henkel Plant dipimpin oleh seorang managing director dan membawahi beberapa departemen yang dipimpin oleh Manager. Setiap departemen ini kemudian membawahi seksi-seksi yang dipimpin oleh seorang supervisor. Masing-masing departemen mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap kegiatan tertentu. Departemen-departemen yang terdapat di Henkel Plant adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
Director Managing membawahi Manager Operational Henkel Plant dipimpin oleh seorang Manager Operational. Department dipimpin oleh masing masing Supervisor. Masing masing Department membawahi Staffs.
47
Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan mutu Produk A, yaitu pada proses pengujian kadar Alkali dan merumuskan langkah-langkah perbaikan dari masalah mutu tersebut.
48
BAB 2 METODOLOGI
Susunan Cara Seven QC Tools
Langkah-langkah peningkatan proses secara terus menerus yang banyak diterapkan beberapa perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perbaikan adalah dengan mengikuti siklus PDSA (Plan, Do, Study, Action) yang dilakukan secara berkelanjutan separti terlihat pada Gambar 2.1 dan menggunakan alat bantu pemecahan masalah yaitu seven QC tools (Besterfield, 2003). Hubungan antara siklus PDSA dengan peningkatan proses secara terus menerus dapat dilihat pada Gambar 2.2. Sedangkan tujuh alat bantu (seven QC tools) tersebut adalah : 1) Diagram Pareto 2) Histogram 3) Lembar Pengecekan (Check Sheet) 4) Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram) 5) Stratifikasi (Stratification) 6) Diagram Sebar (Scatter Diagram) 7) Peta Kendali (Control Chart)
Action M elakukan perbaikan apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang direncanakan sem ula
49
Skema Penelitian
Mulai Topik permasalahan : Bagaimana memperbaiki kandungan Alkali Produk A antara 23 % - 25 % untuk menurunkan rasio produk yang out of spec dan mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya produk out of spec tersebut.
Penentuan obyek dan tujuan penelitian : Objek penelitian : pengendalian mutu pada pengujian kadar Alkali Tujuan penelitian : mengidentifikasi dan menganalisa proses pengujian kadar Alkali dan merumuskan langkah perbaikannya
Pengumpulan data : - Wawancara dengan pihak terkait - Data sekunder yang meliputi : data out of spec kadar Alkali dan mesin-mesin yang digunakan pada proses pembuatan Produk Tersebut
Pengolahan dan analisis data dengan metode PDSA, pembuatan peta kontrol proses (peta s dan peta x), uji kenormalan distribusi dengan Kolmogorov-Smirnov dan mengukur analisis kemampuan proses
Usulan perbaikan
Selesai
50
Data out of spec yang terjadi pada proses pengujian Appeareance Produk Data out of spec terjadi pada proses pengujian kadar Alkali Produk A
51
kemasan ( Bag ). Skema proses pembuatan Produk Al dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini Warehause Bahan baku Tidak Pemeriksaan kondisi fisik dan quantity Ok ? Ya Weighing
Mixing
Sampling
Tidak
Checking QA
Packaging
1) Weighing, yaitu proses penimbangan bahan baku untuk membuat produk A. 2) Mixing, yaitu proses pencampuran bahan dengan bahan yang lain untuk membuat
produk A.
52
3.1.2.
A mendominasi jumlah cacat yang paling tinggi, maka penulis mengamati cacat pada uji kadar Alkali dengan sistem pengambilan sampling random sebanyak 10 sample setiap pengamatan. Data pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.2 Data pengamatan pada identifikasi kadar Produk A
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Tanggal Pengamatan 1 23 Oktober 2011 24 Oktober 2011 25 Oktober 2011 26 Oktober 2011 27 Oktober 2011 28 Oktober 2011 29 Oktober 2011 30 Oktober 2011 31 Oktober 2011 01 Nopember 2011 02 Nopember 2011 03 Nopember 2011 04 Nopember 2011 05 Nopember 2011 06 Nopember 2011
24,4 3 23,8 7 24,6 4 24,8 8 24,8 8 25,2 8 25,3 3 24,5 6 24,8 8 24,3 8 24,4 6 25,2 7 25,1 9 25,1 4 25,1 6
3
25,2 24,85 25,3 25,33 24,58 25,23 24,78 24,83 24,86 24,85 24,92 24,74 25,36 25,16 25,31
4
25,9 24,54 24,94 25,41 24,27 25,11 24,36 25,35 25,09 25,12 24,73 24,73 24,94 25,19 24,73
5
24,82 24,95 24,97 24,77 24,97 25,31 24,86 24,86
25,19 24,88 25,26 24,62 25,41 24,7 24,8
6
24,86 24,82 24,55 24,81 24,51 24,91 25,17 24,58 25,26 24,98 24,72 24,92 24,1 24,85 24,88
7
24,88 25,44 25,42 24,81 25,32 24,8 24,74 25,24 25,14 25,22 24,83 24,72 24,88 24,94 24,96
8
24,78 25,36 25,27 25,21 25,33 24,96 24,75 25,37 24,91 25,12 25,3 24,96 24,94 24,61 24,85
9
24,48 25,25 24,6 24,97 25,37 24,82 24,63 25,22 24,98 25,37 24,78 24,36 24,93 23,95 24,69
10
25,37 25,79 24,72 24,99 25,24 25,19 24,7 25,24 24,81 25,14 25,26 24,46 24,75 24,48 24,62
53
16 17 18 19 20
07 Nopember 2011 08 Nopember 2011 09 Nopember 2011 10 Nopember 2011 11 Nopember 2011
3.1.2.
Menentukan prioritas masalah merupakan langkah awal dari program peningkatan kualitas dalam siklus PDSA. Dalam melakukan perbaikan pada proses pembuatan Produk A ini diperlukan penetapan prioritas masalah atau masalah utama yang akan diselesaikan. Masalah utama ini dapat diketahui dengan menggunakan diagram pareto yang dapat menyusun tingkat masalah yang ditemukan dari yang tertinggi hingga masalah terendah. Diagram pareto digunakan untuk melihat dan mengidentifikasi penyebab yang paling dominan pada suatu masalah, sehingga kita dapat memprioritaskan pada masalah yang paling dominan. Untuk mengidentifikasi permasalahan utama yang menjadi objek penelitian ini, langkah yang harus dilakukan adalah mencari jenis permasalahan yang mempunyai rasio out of spec tertinggi dari tahap proses pemeriksaan Produk A. Berdasarkan jenis data out
54
of spec dengan rasio tertinggi tersebut akan dianalisis faktor penyebabnya untuk dapat merumuskan upaya pemecahan permasalahannya. Untuk mengetahui masalah utama dalam proses, alat bantu yang digunakan adalah :
a)
Lembar Periksa (Check Sheet) Pada proses trial tentu saja ada masalah yang dialami dan akan berdampak pada
produk yang dihasilkan. Berikut data yang diambil pada tahun 2011. Gambar 3.1. Tabel presentasi Out of Spec pada produk A
Uji kadar (%) No Sample 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Agustus 2011 24.88 25.44 25.42 24.81 25.32 24.8 24.74 25.24 25.14 25.22 24.83 24.72 24.88 24.94 24.96 24.7 24.84 24.81 25.29 25.38 25.37 25.79 24.72 24.99 25.24 25.19 24.7 25.24 24.81 25.14 25.26 September 2011 24.43 23.87 24.64 24.88 24.88 25.28 25.33 24.56 24.88 24.38 24.46 25.27 25.19 25.14 25.16 25.31 24.63 24.65 24.81 25.37 25.2 24.85 25.3 25.33 24.58 25.23 24.78 24.83 24.86 24.85 24.92 Oktober 2011 25.9 24.54 24.94 25.41 24.27 25.11 24.36 25.35 25.09 25.12 24.73 24.73 24.94 25.19 24.73 24.89 25.16 24.82 25.36 24.92 24.86 24.82 24.55 24.81 24.51 24.91 25.17 24.58 25.26 24.98 24.72 Agustus 2011 82 86 82 77 101 61 55 99 92 83 81 84 84 94 90 90 89 85 85 89 89 99 92 83 81 84 84 94 90 90 86 Uji kekerasan (N) September 2011 89 92 91 91 43 92 92 89 99 92 83 81 84 84 94 90 90 86 92 85 89 91 90 90 92 88 90 99 92 83 81 Oktober 2011 99 92 83 81 84 84 94 90 90 89 78 75 99 92 83 81 84 84 94 90 90 86 92 85 89 91 90 90 92 88 90
55
24.46 24.75 24.48 24.62 24.24 24.98 24.63 24.65 24.81 15 37.5
24.74 25.36 25.16 25.31 24.8 25.36 24.83 25.16 24.93 17 42.5 36.66666667
92 85 89 91 90 90 92 88 90 3 7.5
84 84 94 90 90 76 85 85 88 2 5 5.833333333
99 92 83 81 84 84 94 90 90 2 5
Check sheet merupakan alat bantu untuk memudahkan proses pengumpulan data. Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada. Pada Gambar
Check Sheet
Nama produk : Produk A Pemeriksaan Kadar : Alkali (Na2O) Jumlah yang diperiksa : 40 Sample
Jenis Pemeriksaan App. Kekerasan Jumlah Pemeriksaan Setiap Bulan 40 Sample 40 Sample
Gambar 3.2. Check sheet pada pemeriksaan Produk A Berdasarkan Gambar 3.2. pada check sheet pemeriksaan Produk A, dapat diketahui bahwa data out of spec pada Produk A paling banyak terjadi pada identifikasi uji kadar yaitu sebesar 36.66 %. Banyaknya data out of spec yang terjadi pada identifikasi uji kadar Produk A inilah yang akan menjadi prioritas masalah dari penelitian ini.
56
Histogram merupakan grafik yang merangkum variasi dalam suatu kumpulan data. Sifat dasarnya yang berupa gambar, memudahkan orang melihat pola-pola yang sulit dilihat dalam suatu tabel angka sederhana. Pada Gambar 3.3. berikut ini disajikan histogram pada pemeriksaan Produk A.
57
Diagram Pareto
40 35 30 25 20 15 10 5 0 KadarAlkali Value Cum Kekerasan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0