Partus Praematurus
Partus Praematurus
I. PARTUS PRAEMATURUS
Partus praematurus merupakan sebab kematian neonatal yang terpenting.
Kejadian 7 dari semua kelahiran hidup. #upa-rupanya ada pengaruh
ekonomis karena partus praematurus lebih sering terjadi pada golongan
dengan penghasilan yang rendah.
PENYEBAB
O Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya tidak diketahui.
15 dari kelahiran prematur ditemukan pada kehamilan ganda (di dalam rahim
terdapat lebih dari 1 janin).
O aktor resiko yang mungkin berperan dalam terjadinya persalinan
prematur adalah:
Kehamilan usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun)
Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
olongan sosial-ekonomi rendah
Keadaan gizi yang kurang
Penyalahgunaan obat.
O Masalah pada ibu biasanya berupa:
#iwayat persalinan prematur pada kehamilan sebelumnya
Kadar alIa-Ietoprotein tinggi pada trimester kedua yang
penyebabnya tidak diketahui
Penyakit atau inIeksi yang tidak diobati (misalnya inIeksi saluran
kemih atau inIeksi selaput ketuban)
Kelainan pada rahim atau leher rahim
Ketuban pecah sebelum waktunya
Plasenta previa.
Pre-eklamsi (suatu keadaan yang bisa terjadi pada trimester kedua
kehamilan, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, adanya
protein dalam air kemih dan pembengkakan tungkai)
Diabetes melitus
Penyakit jantung.
GE1ALA
O ambaran Iisik bayi prematur
Ukuran kecil
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink (tembus cahaya)
'ena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan)
Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput
#ambut yang jarang
Telinga tipis dan lembek
Tangisannya lemah
Kepala relatiI besar
Jaringan payudara belum berkembang
Otot lemah dan aktivitas Iisiknya sedikit (seorang bayi prematur
cenderung belum memiliki garis tangan atau kaki seperti pada
bayi cukup bulan)
#eIleks menghisap dan reIleks menelan yang buruk
PernaIasan yang tidak teratur
Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( anak laki - laki )
Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak
perempuan).
KOMPLIKASI
O $indroma gawat pernaIasan (penyakit membran hialin).
Paru-paru yang matang sangat penting bagi bayi baru lahir. Agar bisa
bernaIas dengan bebas, ketika lahir kantung udara (alveoli) harus dapat
terisi oleh udara dan tetap terbuka. Alveoli bisa membuka lebar karena
adanya suatu bahan yang disebut surIaktan, yang dihasilkan oleh paru-
paru dan berIungsi menurunkan tegangan permukaan.
Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan surIaktan dalam jumlah
yang memadai, sehingga alveolinya tidak tetap terbuka. Diantara saat-saat
bernaIas, paru-paru benar-benar mengempis, akibatnya terjadi $indroma
Distres PernaIasan.
$indroma ini bisa menyebabkan kelainan lainnya dan pada beberapa
kasus bisa berakibat Iatal. Kepada bayi diberikan oksigen; jika
penyakitnya berat, mungkin mereka perlu ditempatkan dalam sebuah
ventilator dan diberikan obat surIaktan (bisa diteteskan secara langsung
melalui sebuah selang yang dihubungkan dengan trakea bayi).
O Ketidakmatangan pada sistem saraI pusat bisa menyebabkan gangguan
reIleks menghisap atau menelan, rentan terhadap terjadinya perdarahan
otak atau serangan apneu.
O $elain paru-paru yang belum berkembang, seorang bayi prematur juga
memiliki otak yang belum berkembang. Hal ini bisa menyebabkan apneu
(henti naIas), karena pusat pernaIasan di otak mungkin belum matang.
Untuk mengurangi mengurangi Irekuensi serangan apneu bisa digunakan
obat-obatan.
Jika oksigen maupun aliran darahnya terganggu. otak yang sangat
tidak matang sangat rentan terhadap perdarahan (perdarahan
intraventrikuler).atau cedera .
O Ketidakmatangan sistem pencernaan menyebabkan intoleransi pemberian
makanan.
Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil mungkin akan
membatasi jumlah makanan/cairan yang diberikan, sehingga pemberian
susu yang terlalu banyak dapat menyebabkan bayi muntah.
O #etinopati dan gangguan penglihatan atau kebutaan (Iibroplasia
retrolental)
O Displasia bronkopulmoner.
O Penyakit jantung.
O Jaundice.
$etelah lahir, bayi memerlukan Iungsi hati dan Iungsi usus yang
normal untuk membuang bilirubin (suatu pigmen kuning hasil pemecahan
sel darah merah) dalam tinjanya. Kebanyakan bayi baru lahir, terutama
yang lahir prematur, memiliki kadar bilirubin darah yang meningkat
(yang bersiIat sementara), yang dapat menyebabkan sakit kuning
(jaundice).
Peningkatan ini terjadi karena Iungsi hatinya masih belum matang dan
karena kemampuan makan dan kemampuan mencernanya masih belum
sempurna. Jaundice kebanyakan bersiIat ringan dan akan menghilang
sejalan dengan perbaikan Iungsi pencernaan bayi.
O nIeksi atau septikemia.
$istem kekebalan pada bayi prematur belum berkembang sempurna.
Mereka belum menerima komplemen lengkap antibodi dari ibunya
melewati plasenta (ari-ari).
#esiko terjadinya inIeksi yang serius (sepsis) pada bayi prematur lebih
tinggi. Bayi prematur juga lebih rentan terhadap enterokolitis nekrotisasi
(peradangan pada usus).
O Anemia .
Bayi prematur cenderung memiliki kadar gula darah yang berubah-
ubah, bisa tinggi (hiperglikemia maupun rendah (hipoglikemia).
O Perkembangan dan pertumbuhan yang lambat.
O Keterbelakangan mental dan motorik.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran Iisik dan usia kehamilan.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada bayi prematur:
O rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru
O analisa gas darah
O kadar gula darah
O kadar kalsium darah
O kadar bilirubin.
PENGOBATAN
Jika kemungkinan akan terjadi kelahiran prematur, biasanya diberikan obat
tokolitik untuk menghentikan kontraksi dan kortikosteroid untuk mempercepat
pematangan paru-paru bayi.
Makanan diberikan melalui sebuah selang yang dimasukkan ke dalam
lambung bayi karena Iungsi menghisap dan menelan pada bayi prematur masih
belum matang. Pada prematur yang ekstrim, makanan diberikan melakui inIus.
Pada usia sekitar 34 minggu, bayi mulai disusui A$ atau susu botol.
Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas dan mengalami kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh, sehingga mereka biasanya ditempatkan di dalam
suatu inkubator.
Mungkin bayi memerlukan bantuan respirator dan tambahan oksigen.
PENCEGAHAN
$alah satu langkah terpenting dalam mencegah prematuritas adalah mulai
melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan terus melakukan
pemeriksaan selama kehamilan.
$tatistik menunjukkan bahwa perawatan kehamilan yang dini dan baik bisa
mengurangi angka kejadian prematuritas, kecil untuk kehamilan dan angka
kesakitan akibat persalinan dan pada masa baru lahir.
Pimpinan partus praematurus :
Tujuan ialah untuk menghindarkan trauma bagi anak yang masih lemah :
O Partus tidak boleh berlangsung terlalu lama, tapi sebaliknya jangan pula
terlalu cepat.
O Jangan memecahkan ketuban sebelum pembukaan lengkap.
O Buatlah episiotomi medialis.
O Kalau persalinan perlu diselesaikan, pilihlah Iorcep diatas ekstraksi
vakum.
O Jangan mempergunakan narcose.
O Tali pusat secepat mungkin digunting untuk menghindarkan icterus
neonatorum yang berat.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://medicastore.com/penyakit/374/Prematuritaskelahiranprematur.html
2. http://thieryabdee.wordpress.com/2009/08/23/landasan-teori-serotinus-post-
date-post-matur/
3. Bagian obstetri dan ginekologi. 2008.obstetri Iisiologi.elstar oIIset: Bandung
4. http://www.jwildliIedis.org/cgi/reprint/12/1/104.pdI