Anda di halaman 1dari 20

www.forumpenelitian.blogspot.

com

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL


TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

Dosen Pengampu: Prof. Dr. WAYAN SADIA, M.Pd

Oleh MUHAMMAD ALI GUNAWAN


NIM: 0629021006

JURUSAN PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN (PEP)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) SINGARAJA


2007
Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com

SOAL
1. Seorang peneliti ingin mengetahui jumlah siswa SLTP Negeri di Kabupaten Buleleng yang memiliki intelegensi 120 (siswa sangat cerdas). Jumlah siswa SLTP Negeri di Kabupaten Buleleng adalah 13.680 orang (data tentatif) dengan sebaran sebagai berikut : Sebaran Siswa SMPN di Kabupaten Buleleng Menurut Sekolah (data tentatif) SMPN KOTA 9 SMPN Jumlah Kelas/Siswa K1 K2 K3. 54 54 54 2160 2160 2160 SMPN DESA 12 SMPN Jumlah Kelas/Siswa K1 K2 K3 60 60 60 2400 2400 2400 Jumlah Total 342 Kelas 13.680 orang

Dari populasi tersebut, peneliti mengambil 500 orang siswa sebagai sampel dengan teknik sampel acak sederhana, kemudian diberi tes intelegensi. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 60 orang siswa yang memiliki intelegensi 120. a. Dengan taraf kepercayaan 95% berapakah perkiraan jumlah siswa SLTP Negeri di Kabupaten Buleleng yang memiliki intelegensi 120? b. Kemukakan dan jelaskan sumber error sampling yang mungkin terjadi dalam penelitian tersebut. c. Jika anda sebagai peneliti, kemukakan teknik sampling dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengambilan sampel.

Jawaban: 1. a. Diketahui: N = 13.680 orang n = 500 = 95%

a = 60 (banyaknya elemen sample yang memiliki IQ 120)

U=
X =

1 N

X
i =1

13.680 = 40 (rata-rata populasi) 342

1 N 13.680 X i = 500 = 27 (rata-rata sample) n i =1

ditanyakan : T (perkiraan total) = ?

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com Pemecahan: Untuk menyelesaiakan permasalahan ini, kita gunakan alur sebagaimana yang kita ketahui bahwa proporsi sebenarnya dari suatu populasi = P sedangkan dari sample sebagai perkiraan

= P seperti halnya X sebagai perkiraan U di mana:


U= P= 1 N 1 N

X
i =1 N i =1

dan X =

1 N X i , maka n i=1

X i dan P =

1 N X i , dimana : n i =1

Xi = 1, kalau IQ 120 (sesuai dengan karakteristik yang diamati) Xi = 0, kalau IQ < 120 Apabila A = banyaknya elemen populasi yang termasuk kategori IQ 120
P= A = proporsi IQ 120 N

Apabila a = banyaknya elemen sample yang termasuk kategori IQ 120

P=

a = n

X
n

= banyaknya elemen sample yang termasuk kategori IQ 120 dibagi

banyaknya elemen sample.


A = N P = Perkiraan tunggal A. Logikanya p =

X
n

= X , yaitu rata-rata perkiraan dari

variable X yang nilainya 1 atau 0.

Dengan demikian dari data yang diberikan pada soal dapat diketahui bahwa:
P=

a = n

X
n

60 = 0,12 A = N P = 13.680 (0,12) = 1641,6 1642 500

B = 2S = 2 N 2
A

PQ N n n 1 N

B = 2 S = 2 (13.680) 2
A

(0,12)(0,88) 13.680 500 500 1 13.680 0,1056 13.180 = 2 187142400x0,00021x0,96 = 2 37863.504 499 13.680

B = 2S = 2 (187142400)
A

B = 2(194,58) = 389,17 (389 dibulatkan)


NBB = A1 = A B = 1642 389 = 1253

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com NBA = AII = A+ B = 1642 + 389 = 2031 Dengan tingkat keyakinan 95%, jumlah siswa SLTP Negeri di Kabupaten Buleleng yang memiliki intelegensi 120 antara 1253 s.d 2031 orang.

1.b Sumber-sumber kesalahan sampling yang mungkin terjadi dalam penelitian tersebut adalah: 1) Kegagalan untuk mengukur beberapa unit dalam sampel terpilih. Ini dapat terjadi akibat kekhilafan/kelupaan, atau dengan populasi manusia, karena kegagalan menempatkan pertanyaannya. 2) Kesalahan pengukuran pada sebuah unit. Alat pengukuran dapat bias atau tidak teliti dengan populasi manusia, respondennya mungkin tidak mempunyai informasi yang akurat atau mereka mungkin memberikan jawaban yang bias. 3) Kesalahan yang terjadi dalam pengeditan, pengkodean dan penyusunan table hasilhasilnya. 4) Kesalahan pada teknik sampling yang digunakan. Untuk populasi yang begitu heterogen seperti populasi penelitian tersebut tidak bisa diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Karena bisa jadi ada elemen populasi yang tidak terwakili. Sehingga data hasil penelitiannya pun bias atau tidak dapat digunakan sebagai alat generalisasi sebab ada kemungkinan, walaupun kecil akan terpilih elemen-elemen dengan nilai karakteristik yang ekstrim, sehingga hasil penelitianpun bisa sangat over estimate atau under estimate, yaitu suatu perkiraan dengan kesalahan sampling sekitar 50%. beberapa individu atau mereka menolak untuk menjawab

1.c Teknik sampling yang akan digunakan adalah sampel acak berlapis (stratified random sampling). Beberapa alasan prinsip untuk penggunaan teknik ini adalah: a) jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subkelompok tertentu dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap subkelompok sebagai suatu populasi tertentu. b) sistem administrasinya lebih baik bila dibandingkan dengan sampel acak sederhana, dimana peneliti dapat menggunakan kantor-kantor cabang dinas P dan K (yang berada di kota dan di desa). Sehingga peneliti mampu mengawasi sampel sebagai bagian dari populasi.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com c) Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi yang berbeda. Dengan populasi manusia, orang-orang yang hidup dalam adat kebiasaan di kota, seringkali ditempatkan pada lapisan yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal di desa, karena pendekatan yang berbeda untuk penarikan sampelnya adalah sesuai untuk dua keadaan tersebut. Dalam penarikan sampel siswa pada data di atas, kita dapat memperoleh sebuah daftar dari sekolah-sekolah yang lokasinya terpisah (kota dan desa) d) Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian perkiraan dari karakteristik seluruh populasi. Hal ini memungkinkan untuk membagi sebuah populasi yang heterogen menjadi subpopulasi-subpopulasi, dengan setiap subpopulasi yang homogen.

Bagan 01: POPULASI SMPN KOTA KI ** ** ** ** ** K2 ** ** ** ** ** K3 ** ** ** ** ** SMPN DESA KI ** ** ** ** ** K2 ** ** ** ** ** K3 ** ** ** ** ** Stratum I

Stratum II

Sampel terpilih

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan teknik penarikan sampel acak berlapis (Stratified Random Sampling) adalah: 1) Populasi dipecah/dibagi menjadi populasi yang lebih kecil (stratum). 2) Stratum dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap stratum homogin atau relatif homogin. 3) Dari setiap stratum kemudian diambil sampel secara acak dan dibuat perkiraan untuk mewakili stratum yang besangkutan. 4) Membuat perkiraan secara menyeluruh (over all estimation) dengan cara gabungan.
Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com

2. Sebuah penelitian multi tahun bertujuan untuk mengembangkan Buku Ajar IPA SLTP Berwawasan Sains Teknologi Masyarakat (STM). Penelitian pada tahun I difokuskan pada studi analisis kebutuhan (need assesment), dengan populasi penelitian adalah seluruh guru IPA dan Siswa SLTP Negeri di propinsi Bali. Aspek-Aspek yang diteliti pada tahun I adalah: a. Aspek pada siswa, yang meliputi: 1) prior knowledge siswa; 2) buku ajar yang digunakan sebagai pegangan belajar; dan 3) respon siswa dalam interaksi belajar mengajar di kelas. b. Aspek pada guru IPA, yang meliputi: 1) pemahaman guru terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA yang esensial dan strategis; 2) buku ajar yang digunakan sebagai pegangan mengajar; 3) tujuan pembelajaran khusus yang terdapat di dalam SP dan RP yang dirancang oleh guru IPA; 4) strategi/metode mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas secara aktual; dan 5) tingkat dominasi guru dalam interaksi belajar mengajar di kelas. c. Aspek Sarana/Prasarana dan fasilitas belajar di sekolah, yang meliputi: 1) fasilitas perpustakaan; dan 2) fasilitas laboratorium IPA Berdasarkan hasil need assesment, maka disusun draft buku ajar IPA SLTP berwawasan STM. Penelitian Pada Tahun II difokuskan pada uji empirik draft buku ajar yang disusun pada tahun I. Uji empirik hanya dilakukan dalam skop terbatas, yakni di kabupaten Buleleng, dengan populasi penelitian seluruh siswa SLTP negeri di kabupaten Buleleng. Data tentatif: Sebaran SLTP Negeri di Propinsi Bali.

Kabupaten/Kota Jumlah SLTPN Kota

Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Kota I II 54 36 III 54 36

Jumlah SLTPN Desa

Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Desa I II 54 40 III 54 40

Keterangan

Buleleng Jembrana

9 6

54 36

12 10

54 40

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com Tabanan Badung Denpasar Gianyar Bangli Klungkung Karangasem Jumlah Total 7 5 12 6 4 5 5 59 42 30 72 36 28 30 30 42 30 72 36 28 30 30 42 30 72 36 28 30 30 10 8 4 8 8 8 10 78 44 48 24 40 40 40 50 44 48 24 40 40 40 50 44 48 24 40 40 40 50

Asumsikan: Jumlah siswa per kelas adalah 40 orang

Pertanyaan: a. Tetukanlah jumlah sampel, teknik sampling, dan posedur pengambilan sampelnya, untuk penelitian tahun I b. Tentukanlah jumlah sampel, teknik sampling, dan posedur pengambilan sampelnya, untuk penelitian tahun II c. Kemukakan sumber kesalahan (error) sampling yang mungkin terjadi pada penelitian tahun I. d. Kemukakan sumber kesalahan (error) sampling yang mungkin terjadi pada penelitian tahun II

Jawaban
2. Sebelum menentukan berapa besar sampel yang representatif untuk penelitian pada tahun I, maka alangkah baiknya diplot dulu kerangka sampelnya. Pada data di atas, kita berhadapan dengan 9 kabupaten/kota pada propinsi yang sama yaitu propinsi Bali. Hal ini bisa dikatakan homogen untuk tingkat propinsi. Untuk itu, dapat diambil sampel acak sederhana untuk menentukan kabupaten mana yang akan dijadikan sebagai wilayah sampel. Misalkan saja dari 9 kabupaten tersebut kita membutuhkan 3 wilayah (kabupaten) yang menjadi wakil dari 9 kabupaten. Setelah dilakukan sampling acak sederhana, diperoleh tiga kabupaten yaitu: Buleleng, Denpasar, dan Klungkung. Dengan demikian sampel frame kita akan tampak seperti pada tabel berikut:

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com
Jumlah SLTPN Kota 9 12 5 26 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Kota I II III 54 54 54 72 72 72 30 30 30 156 156 156 Jumlah SLTPN Kota 12 4 8 24 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Desa I II III 54 54 54 24 24 24 40 40 40 118 118 118

Kabupaten/Kota

Buleleng Denpasar Klungkung Jumlah Total

Dengan teknik proporsional sampling didapatkan sampel dari N populasi di atas sebagai berikut:
Kabupaten/Kota Jumlah SLTPN Kota 3 6 1 10 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Kota I II III 19 19 33 33 6 6 58 58 Jumlah SLTPN Kota 19 33 6 58 6 1 3 9 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Desa I II III 25 25 25 5 5 5 14 14 14 43 43 43

Buleleng Denpasar Klungkung Jumlah Total

Kalau diasumsikan bahwa jumlah siswa per kelas adalah 40 orang, maka data di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
Kabu/Kota Jumlah SLTPN Kota 3 6 1 10 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Kota I II III 748 748 748 1329 1329 1329 231 231 231 2308 2308 2308 6923 Jumlah SLTPN Kota 6 1 3 9 Sebaran Jumlah Kelas SLTPN Desa I II III 988 988 988 195 195 195 542 542 542 1726 1726 1726 5178

Buleleng Denpasar Klungkung Jumlah Jumlah Total

Jumlah Siswa SeluruhNya

12101

2a. Diketahui : N = 12.101 N1 = 6.923 dan N2 = 5.178 Dengan demikian jumlah sampel yang representatif untuk penelitian tahun I adalah:
n1 =
n1 =

N1 x100% N
6.923 6.923x57,21 x100% = 57,21% n1 = = 3.961 12.101 100

Jadil jumlah sampel untuk wilayah kota (stratum ke 1) adalah 3.961 orang siswa. Sedangkan untuk wilayah Desa kita dapatkan jumlah sampel:

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com
N2 x100% N
5.178 5.178 x42,79 x100% = 42,79% n 2 = = 2.216 12.101 100

n2 =
n2 =

Dengan demikian jumlah sampel keseluruhan yang kita butuhkan adalah :

nTotal = n1 + n2 = 3.961 + 2.216 = 6.176 orang siswa.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling gabungan (Multi Stage Sampling): Langkah-langkah yang akan dilakukan : 1) Memilih sampel kabupaten (sampling area) dengan menggunaan teknik simple random sampling. 2) Dari hasil sampel acak sederhana pada point (1) selanjutnya dipilih elemen sampel dengan teknik cluster sampling (sampel kelompok) yaitu dengan jalan membagi elemen sampel menjadi dua kelompok, yang nantinya akan menghasilkan elemen sampel pada wilayah kota dan desa. Cluster I: Siswa yang bersekolah di SMPN Kota, dan cluster II: Siswa yang bersekolah di SMPN Desa. 3) Dari hasil cluster sampling ini selanjutnya, dipilih elemen sampel dengan menggunaan teknik stratified random sampling, yaitu dengan jalan membagi elemen sampel menjadi lapisan (stratum) untuk mendapatkan siswa kelas (I, II, dan III) yang akan dijadikan elemen sampel. Stratum I : Siswa Kelas I , Stratum II : Siswa Kelas II, Stratum III: Siswa kelas III. 4) Dari hasil stratifikasi tersebut dipilih lagi elemen sampel yang akan mewakili setiap strata dengan teknik simple random sampling.

Dengan kata lain, teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian tahun I adalah teknik gabungan dari : Sampling Area, proporsional sampling, Simple random sampling, cluster sampling dan Stratified random sampling.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

www.forumpenelitian.blogspot.com

2.b Diketahui: Populasi penelitian tahun II, populasi di kabupaten buleleng, dengan data sebagai berikut: SMPN KOTA 9 SMPN Jumlah Kelas/Siswa K.1 K.2 K3. 54 54 54 2160 2160 2160 SMPN DESA 12 SMPN Jumlah Kelas/Siswa K.1 K.2 K.3 54 54 54 2160 2160 2160 Jumlah Total 324 Kelas 12.960 orang

Stratified Random Sampling Tahap I: N = 21 N1 = 9 dan N2 = 12 Secara proporsional jumlah sekolah kota dan desa diperoleh:
n1 =
n1 =

N1 x100% N
9 9 x42,86 x100% = 42,86% n1 = =4 21 100

Jadi jumlah sampel untuk wilayah kota (stratum ke 1) adalah 4 sekolah. Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah sekolah sampel untuk wilayah desa:
n2 =
n2 =

N2 x100% N
12 12 x57,14 x100% = 57,14% n 2 = =7 21 100

Setelah menemukan jumlah sekolah sampel untuk masing-masing area, selanjutnya dilakukan teknik sampling acak sederhana untuk menentukan sekolah mana yang menjadi elemen sampel.

Stratified Random Sampling Tahap 2: Misalnya: dari tahap pertama kita mendapatkan SMPN 1, SMPN 5 dan SMPN 8 (wilayah kota) dan SMPN 3, SMPN 4, SMPN 2, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 9, dan SMPN 10 (untuk wilayah desa). Maka sampel frame kita akan menjadi :

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

10

www.forumpenelitian.blogspot.com Jumlah Kelas/Siswa K1 K2 K3 .


6 6 6 720 6 6 6 720 6 6 6 720

Jumlah SMPN DESA


18 18 18 2160 SMPN 2 SMPN 3 SMPN 4 SMPN 6 SMPN 7 SMPN 9 SMPN 10

SMPN KOTA
SMPN 1 SMPN 5 SMPN 8

Jumlah Kelas/Siswa K1 K2 K3
5 5 5 5 5 5 5 1400 5 5 5 5 5 5 5 1400 5 5 5 5 5 5 5 1400

Jumlah Jumlah Total


15 15 15 15 15 15 15 4200 159 Kelas

6360 Orang

Kalau diasumsikan jumlah siswa perkelas adalah 40 orang, maka sampel frame kita akan nampak sebagaimana tabel berikut ini: SMPN KOTA
SMPN 1 SMPN 5 SMPN 8

Jumlah Kelas/Siswa K1 K2 K3
240 240 240 720 240 240 240 720 240 240 240 720

Jumlah SMPN DESA


720 720 720 2160 SMPN 2 SMPN 3 SMPN 4 SMPN 6 SMPN 7 SMPN 9 SMPN 10

Jumlah Siswa K1
200 200 200 200 200 200 200 1400

Jumlah Jumlah Total


600 600 600 600 600 600 600 4200

K2
200 200 200 200 200 200 200 1400

K3.
200 200 200 200 200 200 200 1400

6360

Secara proporsional dapat diketahui jumlah siswa di masing-masing stratum. Cara ini sama dengan cara yang dilakukan sebelumnya, sehingga didapatkan : Jumlah Kelas/Siswa K1 S.K2 S.K3 .
80 80 80 240 80 80 80 240 80 80 80 240

Jum lah SMPN DESA


240 240 240 720 SMPN 2 SMPN 3 SMPN 4 SMPN 6 SMPN 7 SMPN 9 SMPN 10

SMPN KOTA
SMPN 1 SMPN 5 SMPN 8

Jumlah Kelas/Siswa S.K S.K2 S.K3 1 .


29 29 29 29 29 29 29 203 29 29 29 29 29 29 29 203 29 29 29 29 29 29 29 203

Jum lah Jumlah Total


87 87 87 87 87 87 87 609

1329

Dari tabel di atas, didapatkan :

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

11

www.forumpenelitian.blogspot.com n1 = 720 dan n2 = 609. sehingga total sampel yang represetatif pada penelitian tahap 2 adalah 1329 orang Jadi untuk memperkirakan proporsi siswa SMPN di kabupaten Buleleng sebanyak 12,960 orang yang akan digunakan sebagai sampel untuk penelitian pengembangan Buku Ajar IPA SLTP Berwawasan Sains Teknologi Masyarakat (STM), besarnya sampel siswa SMPN sebanyak n = 1329 orang.

Teknik sampling yang akan digunakan adalah sama dengan teknik sampling yang ditawarkan pada penyelesaian soal no. 1b. yaitu teknik penarikan sampel acak berlapis (stratified random sampling). Beberapa alasan prinsip untuk penggunaan teknik ini adalah: a) jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subkelompok tertentu dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap subkelompok sebagai suatu populasi tertentu. b) sistem administrasinya lebih baik bila dibandingkan dengan sampel acak sederhana, dimana peneliti dapat menggunakan kantor-kantor cabang dinas P dan K (yang berada di kota dan di desa). Sehingga peneliti mampu mengawasi sampel sebagai bagian dari populasi. c) Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi yang berbeda. Dengan populasi manusia, orang-orang yang hidup dalam adat kebiasaan di kota, seringkali ditempatkan pada lapisan yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal di desa, karena pendekatan yang berbeda untuk penarikan sampelnya adalah sesuai untuk dua keadaan tersebut. Dalam penarikan sampel siswa pada data di atas, kita dapat memperoleh sebuah daftar dari sekolah-sekolah yang lokasinya terpisah (kota dan desa) d) Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian perkiraan dari karakteristik seluruh populasi. Hal ini memungkinkan untuk membagi sebuah populasi yang heterogen menjadi subpopulasi-subpopulasi, dengan setiap subpopulasi yang homogen.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan teknik penarikan sampel acak berlapis (Stratified Random Sampling) adalah: 1) Populasi dipecah/dibagi menjadi populasi yang lebih kecil (stratum). 2) Stratum dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap stratum homogin atau relatif homogin.
Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

12

www.forumpenelitian.blogspot.com 3) Dari setiap stratum kemudian diambil sampel secara acak dan dibuat perkiraan untuk mewakili stratum yang besangkutan. 4) Membuat perkiraan secara menyeluruh (over all estimation) dengan cara gabungan.

Bagan 02: POPULASI SMPN KOTA KI ** ** ** ** ** K2 ** ** ** ** ** K3 ** ** ** ** ** SMPN DESA KI ** ** ** ** ** K2 ** ** ** ** ** K3 ** ** ** ** ** Stratum I

Stratum II

Sampel terpilih

2.c Sumber kesalahan (error) sampling yang mungkin terjadi pada penelitian tahun I. Dalam penelitian tahun I, kesalahan sampling yang mungkin terjadi adalah: 1) Adanya elemen populasi yang tidak tercakup (noncoverage) dan nonrespons, akibat paling penting adalah bahwa perkiraan menjadi bias, karena sebagian populasi yang tidak diambil sebagai sampel mungkin berbeda dari populasi yang diambil sampelnya. 2) Kesalahan pengukuran yang bebas dari unit ke unit di dalam sampel dan rata-ratanya menjadi nol pada seluruh populasi adalah dengan wajar diambil ke dalam penghitungan dalam rumus biasa untuk menghitung kesalahan baku dari perkiraan, dengan kpt yang dapat diabaikan. Kesalahan seperti itu menurunkan ketelitian perkiraan dan berguna untuk menentukan apakah penurunan ketelitian tersebut serius. 3) Jika kesalahan pengukuran pada unit-unit yang berbeda dalam sampel berkorelasi, rumus biasa untuk kesalahan baku adalah bias (menyimpang). Kesalahan baku mungkin menjadi terlalu kecil, karena korelasinya sangat positif dalam praktek. 4) Sebuah bias konstan yang mempengaruhi seluruh unit-unit sejenis adalah paling sulit untuk ditemukan.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

13

www.forumpenelitian.blogspot.com 2.d Sumber kesalahan (error) sampling yang mungkin terjadi pada penelitian tahun II. Dalam penelitian tahun II, kesalahan sampling yang mungkin terjadi adalah: 1) Kegagalan untuk mengukur beberapa unit dalam sample terpilih. Ini dapat terjadi akibat kekhilafan/kelupaan, atau dengan populasi manusia, karena kegagalan menempatkan pertanyaannya. 2) Kesalahan pengukuran pada sebuah unit. Alat pengukuran dapat bias atau tidak teliti dengan populasi manusia, respondennya mungkin tidak mempunyai informasi yang akurat atau mereka mungkin memberikan jawaban yang bias. 3) Kesalahan yang terjadi dalam pengeditan, pengkodean dan penyusunan table hasilhasilnya. 4) Untuk populasi yang begitu heterogen seperti populasi penelitian tersebut tidak bisa diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Karena bisa jadi ada elemen populasi yang tidak terwakili. Sehingga data hasil penelitiannya pun bias atau tidak dapat digunakan sebagai alat generalisasi sebab ada kemungkinan, walaupun kecil akan terpilih elemen-elemen dengan nilai karakteristik yang ekstrim, sehingga hasil penelitianpun bisa sangat over estimate atau under estimate, yaitu suatu perkiraan dengan kesalahan sampling sekitar 50%. beberapa individu atau mereka menolak untuk menjawab

3. Suatu tim peneliti ingin menyelidiki motivasi berprestasi (achievement motivation) siswa SMU di Kabupaten X yang terdiri atas 8 SMU Negeri dan 6 SMU Swasta. Jumlah siswa SMU di Kabupaten X adalah 9200 orang (5600 orang siswa SMU Negeri dan 3600 orang siswa SMU swasta; 4400 siswa laki dan 4800 siswa perempuan). Variabel-variabel yang dipertimbangkan akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa adalah: 1) Tingkat kelas (kelas I, II, dan III); 2) Jenis kelamin (laki dan wanita); 3) Pekerjaan orang tua (Pegawai negeri, pegawai swasta, buruh-tani, dan ABRI); 4) Tingkat pendidikan orang tua (SD ke bawah, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi); dan 5) Jenis SMU (Negeri dan Swasta). Pertanyaan: a. Berapakah ukuran sampel minimal yang representatif yang harus diambil dalam penelitian tersebut? b. Teknik sampling yang digunakan (berikan rasionalisasinya). c. Jelaskan langkah-langkah dan prosedur pengambilan sampelnya. d. Kemukakan dan jelaskan sumber kesalahan (error) sampling yang mungkin terjadi.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

14

www.forumpenelitian.blogspot.com Pemecahan Masalah: 3.a diketahui : NTotal = 9200 orang siswa Menurut Jenis Sekolah: SMUN N1 = 8 dan SMUS N2 = 6 Menurut Jumlah Siswa : Siswa SMUN N1 = 5600; siswa SMUS N2 = 3600 Menurut Jenis Kelamin: Siswa Laki N1 = 4800; siswa Perempuan N2 = 4400 Pertimbangan sampel : Tingkat Kelas (K), Jenis Kelamin (JK), Pekerjaan Orang tua (POT), Tingkat Pendidikan Orang Tua (TPOT), dan Jenis SMA (JS).

Secara proporsional kita dapatkan anggota sampel sebagai berikut: Pengambilan sampel menurut jenis sekolah:
n1 = N1 8 x100% = X 100% = 57,14% N Total 14
8 x57,14% = 5 (dibutuhkan 5 SMUN sebagai anggota sampel) 100

sehingga n1 =
n2 =

N2 6 x100% = X 100% = 42,86% N Total 14


6 x 42,86% = 3 (dibutuhkan 3 SMUS sebagai anggota sampel) 100

sehingga n1 =

nTotal = n1 + n2 = 5 + 3 = 8 Sekolah SMUN dan SMUS sebagai anggota sampel.

Pengambilan sampel menurut Jenis Kelamin:


n1 = N1 4800 x100% = X 100% = 52,17% N Total 9200
4800 x52,17% = 2.504 (dibutuhkan 2.504 orang siswa laki-laki sebagai 100

sehingga n1 =

anggota sampel)

n2 =

N2 4400 x100% = X 100% = 47,83% N Total 9200

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

15

www.forumpenelitian.blogspot.com sehingga n1 =
4400 x 47,83% = 2.104 (dibutuhkan 2.104 siswa perempuan sebagai 100

anggota sampel). Jadi, nTotal = n1 + n2 = 2.504 + 2.104 = 4.608 orang siswa laki dan perempuan sebagai anggota sampel.

Pengambilan sampel menurut jumlah siswa:


n1 = N1 5600 x100% = X 100% = 60,87% N Total 9200
5600 x60,87% = 3.409 (dibutuhkan 3.409 orang siswa SMUN sebagai 100

sehingga n1 =

anggota sampel)
n2 = N2 3600 x100% = X 100% = 39,13% N Total 9200
3600 x39,13% = 1.409 (dibutuhkan 1.409 siswa SMUS sebagai anggota 100

sehingga n1 = sampel).

Jadi, nTotal = n1 + n2 = 3.409 + 1.409 = 4817 orang siswa SMUN dan SMUS sebagai anggota sampel. Dengan demikian untuk pengambilan sampel yang representatif diperlukan sampel antara 4.608 orang s.d. 4.817 orang berdasarkan jenis kelamin dan jumlah siswa seluruhnya. Atau dapat dituliskan dalam bentuk tabel sebagaimana berikut ini:
Tabel Ringkasan Stratified Random Sampling

Stratum h 1 2

Nh 5 3

Nh 3.409 1.409

3.b Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan alasan sebagai berikut: a) Jika data diketahui ketelitian yang diinginkan untuk subkelompok tertentu dari populasi, ada baiknya memperlakukan setiap subkelompok sebagai suatu populasi tertentu.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

16

www.forumpenelitian.blogspot.com b) Sistem administrasinya lebih baik bila dibandingkan dengan sampel acak sederhana, dimana peneliti dapat menggunakan kantor-kantor cabang dinas P dan K (yang berada di kota dan di desa). Sehingga peneliti mampu mengawasi sampel sebagai bagian dari populasi. c) Masalah penarikan sampel dapat berbeda dalam bagian populasi yang berbeda. Dengan populasi manusia, orang-orang yang hidup dalam adat kebiasaan di kota, seringkali ditempatkan pada lapisan yang berbeda dengan orang-orang yang tinggal di desa, karena pendekatan yang berbeda untuk penarikan sampelnya adalah sesuai untuk dua keadaan tersebut. Dalam penarikan sampel siswa pada data di atas, kita dapat memperoleh sebuah daftar dari sekolah-sekolah yang lokasinya terpisah (kota dan desa) d) Pelapisan dapat menghasilkan suatu manfaat dalam ketelitian perkiraan dari karakteristik seluruh populasi. Hal ini memungkinkan untuk membagi sebuah populasi yang heterogen menjadi subpopulasi-subpopulasi, dengan setiap subpopulasi yang homogen.

3.c Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan teknik penarikan sampel acak berlapis (Stratified Random Sampling) adalah: 1) Populasi dipecah/dibagi menjadi populasi yang lebih kecil (stratum). 2) Stratum dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap stratum homogin atau relatif homogin. 3) Dari setiap stratum kemudian diambil sampel secara acak dan dibuat perkiraan untuk mewakili stratum yang besangkutan. 4) Membuat perkiraan secara menyeluruh (over all estimation) dengan cara gabungan.

3.d Sumber kesalahan sampling: 1) Adanya elemen populasi yang tidak tercakup (noncoverage) dan nonrespons, akibat paling penting adalah bahwa perkiraan menjadi bias, karena sebagian populasi yang tidak diambil sebagai sampel mungkin berbeda dari populasi yang diambil sampelnya. 2) Kesalahan pengukuran yang bebas dari unit ke unit di dalam sampel dan rata-ratanya menjadi nol pada seluruh populasi adalah dengan wajar diambil ke dalam penghitungan dalam rumus biasa untuk menghitung kesalahan baku dari perkiraan,

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

17

www.forumpenelitian.blogspot.com dengan kpt yang dapat diabaikan. Kesalahan seperti itu menurunkan ketelitian perkiraan dan berguna untuk menentukan apakah penurunan ketelitian tersebut serius. 3) Jika kesalahan pengukuran pada unit-unit yang berbeda dalam sampel berkorelasi, rumus biasa untuk kesalahan baku adalah bias (menyimpang). Kesalahan baku mungkin menjadi terlalu kecil, karena korelasinya sangat positif dalam praktek. 4) Sebuah bias konstan yang mempengaruhi seluruh unit-unit sejenis adalah paling sulit untuk ditemukan. 5) Kegagalan untuk mengukur beberapa unit dalam sample terpilih. Ini dapat terjadi akibat kekhilafan/kelupaan, atau dengan populasi manusia, karena kegagalan menempatkan pertanyaannya. 6) Kesalahan pengukuran pada sebuah unit. Alat pengukuran dapat bias atau tidak teliti dengan populasi manusia, respondennya mungkin tidak mempunyai informasi yang akurat atau mereka mungkin memberikan jawaban yang bias. 7) Kesalahan yang terjadi dalam pengeditan, pengkodean dan penyusunan table hasilhasilnya. beberapa individu atau mereka menolak untuk menjawab

4. Rumuskan sebuah research problem penelitian expose facto yang hasilnya dapat digeneralisasikan pada : a. Seluruh siswa SMU Negeri dan Swasta di kabupaten/kota X di Propinsi Bali. b. Seluruh siswa SMP Negeri di kabupaten/kota di propinsi Bali. c. Seluruh siswa SD Negeri dan Swasta di salah satu kecamatan di kabupaten/kota X di propinsi Bali. (Pilih salah satu saja) Kabupaten/kota X adalah salah satu kabupaten/kota di propinsi Bali. Langkah-langkah yang harus anda lakukan: 1. Cari data aktual saat ini (bukan data tentatif) di Dinas pendidikan

kabupaten/kecamatan untuk menentukan jumlah populasi penelitian (N). 2. Tentukan jumlah sampel yang representatif (n) 3. Tentukan teknik samplingnya dan langkah serta prosedur pengambilan sampelnya. 4. Tentukan kemungkinan sumber error samplingnya.

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

18

www.forumpenelitian.blogspot.com PENYELESAIAN Rumusan Masalah : 1. Apakah program pemberian beasiswa efektif dalam implementasi program pemerataan kesempatan pendidikan SMP/MTs di Kabupaten Buleleng? 2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan program pemberian beasiswa bagi siswa SMP/MTs di kabupaten Buleleng? 3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk menanggulangi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pemberian beasiswa bagi siswa SMP/MTs di Kabupaten Buleleng?

1) Data Penelitian
Tabel : Jumlah Sekolah Menurut Kecamatan di Kabupaten Buleleng

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kecamatan Banjar Buleleng Busungbiu Gerokgak Kubutambahan Sawan Seririt Sukasada Tejakula Total

SLTP 4 16 5 5 4 5 7 7 5 58

Jumlah MTs SLTP/MTs 0 1 0 4 0 0 1 1 0 7 4 17 5 9 4 5 8 8 5 65

Jumlah Murid SMP 2884 6187 1796 959 2077 1453 2593 1508 2029 21486 MTs 0 21 0 396 0 0 492 460 0 1369

Jumlah Siswa SMP/MTs 2884 6208 1796 1355 2077 1453 3085 1968 2029 22855

Sumber: Pemutahiran Data DBEP Kabupaten Buleleng Tahun 2004

2) diketahui : N = 2285 orang siswa SMP = 58 dan MTs = 7 Siswa SMP = 21486; siswa MTs = 1369 Pertimbangan sampel : Tingkat Kemiskinan (K), Jumlah Siswa Drop Out (DO), Pekerjaan Orang tua (POT), Tingkat Pendidikan Orang Tua (TPOT), Jenis Kelamin, dan Jenis SMP (JS). = 95% B = 0,05

D=

(0,05) 2 = 0,000625 4

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

19

www.forumpenelitian.blogspot.com
JSSMP 21486 = = 0,94 JTotal 22855

P = proporsi siswa SMP = Q = 1 P = 1 0,94 = 0,06 Ditanyakan: n = ?

n=

NPQ ( N 1) D + PQ

Sehingga :

n=

NPQ 22855(0,94)(0,06) 1289,022 = = = 89,97 14,327 ( N 1) D + PQ (22855 1)(0,000625) + (0,94)(0,06)

n = 90 orang (dibulatkan ke atas)


Jadi untuk memperkirakan proporsi siswa SMP/MTs di kabupaten Buleleng sebanyak 22855 orang yang akan digunakan sebagai sampel untuk penelitian Evaluasi program pemerataan pendidikan melalui program pemberian beasiswa dengan B = 0,05 dan tingkat keyakinan 95%, besarnya sampel siswa SMPN sebanyak n = 90 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel kelompok dua tahap (Two Stage Cluster Sampling). Langkah-langkah yang dilakukan : 1. membentuk kelompok sampel kecamatan yang akan dijadikan sampel area dengan cara randomisasi (cluster I) 2. membagi sekolah menjadi dua kelompok (cluster ke II) yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta (SMPN dan MTs). 3. mengambil sampel dari masing-masing kelompok dengan cara randomisasi.

3) Kemungkinan kesalahan sampling yang terjadi : a. Kegagalan untuk mengukur beberapa unit dalam sample terpilih. Ini dapat terjadi akibat kekhilafan/kelupaan, atau dengan populasi manusia, karena kegagalan menempatkan pertanyaannya. b. Kesalahan pengukuran pada sebuah unit. Alat pengukuran dapat bias atau tidak teliti dengan populasi manusia, respondennya mungkin tidak mempunyai informasi yang akurat atau mereka mungkin memberikan jawaban yang bias. c. Kesalahan yang terjadi dalam pengeditan, pengkodean dan penyusunan table hasilhasilnya. beberapa individu atau mereka menolak untuk menjawab

Muhammad Ali Gunawan: Ujian Akhir Semester_Teknik Sampling2007

20

Anda mungkin juga menyukai