Anda di halaman 1dari 13

Page 1 Page 1

Page 2

Page 3

Page 4
R
S
T
N

Page 5

R
S
T
N
1
2
3
4
K1
1
2
3
4
MCB
3
MCB
1
Page 6
No Nama Komponen JumIah Spesifikasi
1 FUSE 1 220 V AC
2
MCB 1 1 2A / 220 V AC
3 TOR 2 1,4 A
4 Emergency Switch [ES] 1 220 V AC
5 Limit Switch [LS] 6 220 V AC
6 Kontaktor [K] 2 220 V AC
7 PiIot Lamp [H] 5 220 V AC
8
Buzzer [B] 3 12V AC
9 ReIay [R] 1 220 V AC
10 TDR [T] 2 220 V AC
11
MCB 3 1 6A / 380 V AC
12
Motor 3 2 1,4 A

Page 7
1. ApabiIa MCB 1 di"ON"kan, maka :
Arus akan mengalir melewati TOR 1, TOR 2, ES, kontak R (4,1), kontak
K2 nc (41,42) dan kontak K nc (41,42).
Lampu H1 akan hidup [rangkaian dalam keadaan STANDBY].
2. ApabiIa Lsa tertekan dan beberapa saat kemudian LSf juga ikut
tertekan atau pada saat LSe tertekan dan beberapa saat kemudian
LSb tertekan [kereta api menuju ke paIang pintu reI], maka :
Arus akan mengalir melalui kontak K2 nc (21,22), LSc dan menuju coil
K1 yang mengakibatkan K1 bekerja dan kontak-kontak K1 berubah
kedudukannya.
Motor 1 dan 2 bekerja dengan arah putaran ke kanan [palang pintu rel
tertutup].
Kontak-kontak K1 yang berubah kedudukan mangakibatkan arus menuju
ke lampu H2 dan lampu H2 hidup [rangkaian dalam keadaan ON],
sedangkan arus yang menuju lampu H1 menjadi terputus dan lampu H1
[STANBY] mati.
Bersamaan itu juga arus mengalir melalui K1 no (53,54) dan menuju coil
relay (2), sehingga relay bekerja [juga karena kontak K2 nc (51, 52) yang
menghubungkan coil relay (11) ke netral] dan kontak-kontak relaypun
berubah kedudukan.

Page 8
Kontak-kontak relay yang berubah kedudukan mangakibatkan aruspun
mengalir melalui kontak T2 nc (4,1), kontak T1 nc (4,1) dan menuju ke
coil T1 dan T1-pun bekerja sehingga kontak-kontak T1 berubah
kedudukan.
Lampu H4 dan B1 hidup [bagian dari aktifnya rangkaian lampu flip-flop
yang disertai Buzzer].
Karena T1 disetting waktu 0,1 detik maka selama waktu 0,1 detik kontak-
kontak T1 akan berubah kedudukan yang mengakibatkan arus yang
menuju lampu H4 dan B1 terputus.
Bersamaan dengan itu juga arus mengalir melalui kontak T1 no (3,1) dan
menuju coil T2 (2,7) dan T2-pun bekerja sehingga kontak-kontak T2
berubah kedudukan.
Lampu H5 dan B2 hidup [bagian dari aktifnya rangkaian lampu flip-flop
yang disertai Buzzer].
Karena T2 disetting waktu 0,1 detik maka selama waktu 0,1 detik kontak
T2 akan berubah kedudukan yang mengakibatkan arus yang megalir ke
coil T1 terputus dan T1 berhenti bekerja.
Dengan berhenti bekerjanya T1 dalam jangka waktu 0,1 detik setelah T1
bekerja maka kontak-kontak T1 kembali ke keadaan normal yang
mengakibatkan arus yang menuju coil T2 (2,7) terputus dan T2pun
berhenti bekerja dan arus yang menuju lampu H5 dan B1 terputus.
T1pun kembali bekerja dan rangkaian lampu llip-flop yang disrtai buzzer
ini akan bekerja seterusnya berulang-ulang dengan tahapan seperti
proses sebelumnya.

Page 9
3. ApabiIa LSc tertekan [paIang pintu reI tertutup maksimaI], maka :
Arus yang menuju koil K1 akan terputus, sehingga K1 berhenti
bekerja yang mengakibatkan motor 1 dan 2 berhenti berputar [palang
pintu rel berhenti turun].
Arus tetap mengalir pada rangkaian flip-flop yang disertai buzzer ini
karena terdapat relay yang masih bekerja sejak K1 bekerja yang
mengakibatkan kontak-kontak R no (3,1) berubah kedudukannya dari
keadaan normal dan kontak tersebut berfungsi sebaga pengunci
kontak K1 no (53,54).
4. ApabiIa Lsb tertekan dan beberapa saat kemudian Lse juga ikut
tertekan atau pada saat LSf tertekan dan beberapa saat kemudian
LSa tertekan [kereta api menjauh dari paIang pintu reI], maka :
Arus mengalir melalui kontak K1 nc (21,22), LSd dan menuju coil K2
sehingga K2 bekerja dan kontak-kontak K2 berubah kedudukan.
Motor 1 dan 2 bekerja dengan arah putaran ke kiri [palang pintu rel
terbuka].
Kontak K2 yang berubah kedudukan yang mengakibatkan coil relay
(11) tidak terhubung dengan netral dan penguncian K1 no (53,54)
oleh kontak R no (3,1)pun terbuka sehingga arus yang menuju
rangkaian flip-flop yang disertai buzzer terputus [lapu flip-flop yang
disertai buzzer mati].

Page 10
Arus tetap mengalir melalui K2 no (23,24) yang mengakibatkan
lampu H2 tetap hidup yang menandakan rangkaian masih dalam
keadaan ON.
5. ApabiIa LSd tertekan [paIang pintu terbuka maksimaI], maka :
Arus yang menuju coil K2 akan terputus sehingga K2 berhenti bekerja
yang mengakibatkan motor 1 dan motor 2 berhenti berputar [palang
pintu berhenti naik].
Arus mengalir melalui kontak R nc (4,1), kontak K2 nc (4,1) dan K1
nc (41,42).
Lampu H1 akan hidup [rangkaian kembali lagi ke keadaan
STANBY].
6. Jika terjadi beban Iebih [pada motor 1 atau motor 2], maka:
TOR 1 atau Tor 2 akan bekerja mematikan rangkaian.
Lampu H3 dan B3 [bertindak sebagai sirine] hidup yakni menandakan
rangkaian dalam keadaan TRP.

Page 11
7. Jika terjadi keadaan darurat, maka kita dapat menekan ES, sehingga:
Rangkaian akan mati.
H3 akan hidup [rangkaian dalam keadaan TRP tau EMERGENCY].
Jika terjadi keadaan darurat dengan kemungkinan Iain, contohnya
Limit Switch pada reI kereta api mengaIami kerusakan :
8. Kita dapat menekan PB Tutup, sehingga :
Rangkaian akan bekerja sebagai mana pada saat LSa tertekan dan
beberapa saat kemudian LSf tertekan.
Atau Rangkaian akan bekerja sebagai mana pada saat LSe tertekan
dan beberapa saat kemudian LSb tertekan.
9. Kita dapat menekan PB Buka, sehingga :
Rangkaian akan bekerja sebagai mana pada saat LSb tertekan dan
beberapa saat kemudian LSe tertekan.
Atau Rangkaian akan bekerja sebagai mana pada saat LSf tertekan
dan beberapa saat kemudian LSa tertekan.

Page 12
Masing-masing komponen penyusun Rangkaian Palang Pintu Rel
Kereta Api Otomatis memiliki fungsi yang berbeda-beda namun
komponen yang satu dengan yang lainnya saling mendukung satu
sama lain dalam proses kinerja rangkaian tersebut.
Masing-masing tahapan dari proses kinerja rangkaian amatlah
penting demi memunculkan hasil yang diinginkan nantinya. Maka
dari itu jika ada kesalahan kecil ataupun besar haruslah segera
dianalisa dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran
proses kinerja rangkaian berikutnya.
Dan dalam pembutan Desain Rangkaian Palang Pintu Rel Kereta
Api Otomatis ini kita dituntut agar teliti dan jeli dalam melakukan
pembuatan desain rangkaian agar dapat memperoleh hasil secara
maksimal dan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai