Anda di halaman 1dari 35

----------------------- Page 1----------------------PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA MARIHOT NASUTION Alumni Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret DODDY SETIAWAN Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRACT The aims of this research at examining the influence of corpora te governance mechanisms, such as, board of commisioner composition and size, and audit commit tee existence on the earnings management practice in public bank c ompanies listed in Jakarta Stock Exchange. The samples of this research is all of public ban ks companies existed in Indonesia in the year of 2000-2004 which were listed in Jakarta Stock Exchange. The research data were collected from public banks financial statement for the period of 2000 until 2004, from Indonesian Banking Directory published by Ba nk Indonesia from 2001 until 2005, and also from each companys w ebsites. Purposive sampling method was used to determine research sample. From this method, we have collected 100 observations from 20 public banks companies/5 years. By using mult iple regression analysis as the research method, the results shown that corporate governance mechanisms, namely, board of commisioner composition and size, and al so audit committee existence influenced earnings management of public banks compani es which have been detected by using specific accrual model from Beaver and Engel (1996). These results mean those mechanisms done by the company have succeeded t o minimize the earnings mangement practice. Therefore, based on the se results we can conclude that corporate governance mechanisms have worked effectiv ely to increase companys performance. Keywords: corporate tee, earnings management AKPM-05 1 ----------------------- Page 2----------------------1. PENDAHULUAN governance, board of commisioner, audit commit

yang

Tahun 2001 melibatkan

tercatat

skandal

keuangan

di

perusahaan

publik

manipulasi laporan keuangan oleh PT Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk (Boediono, 2005). Hal tersebut keuangan tetap dilakukan oleh pihak isis tahun 19971998. nerapan membuktikan korporat bahwa meskipun kondisi praktik sudah manipulasi menjauhi laporan kr pe

periode

Salah satu penyebab corporate

ini adalah

kurangnya

governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate governance di Indonesia mengarah an dan pada defisiensi tindakan pembuatan keputusan dalam perusaha

perusahaan (Alijoyo et al., 2004). demi Corporate peningkatan governance merupakan konsep yang diajukan

kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menja min akuntabilitas manajemen pada kerangka peraturan. Konsep ainya pengelolaan terhadap stakeholder governance dengan diajukan mendasarkan demi tercap

corporate

perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila kons ep ini diterapkan dengan onomi akan terus menanjak seiring akin baik dan dengan baik maka diharapkan pengelolaan pertumbuhan perusahaan yang ek m

transparansi

nantinya menguntungkan banyak pihak. Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemega ng saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasin ya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan i sektor korporat. Corporate governance ng menentukan dapat yang efisien dan sustainable sebagai susunan aturan d ya

didefinisikan

hubungan antara pemegang , karyawan, dan

saham,

manajer, kreditor,

pemerintah

stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawa bnya (FCGI, 2003). dalam Penelitian melindungi mengenai telah Bachtiar Utama efektifitas corporate banyak (2004), (2005), dilakukan, antara Wedari Sugiarta (2004), governance lain: dan Midias Wilopo Akan t

investor di Indonesia tuty dan Machfoedz (2003), Veronica dan (2004), Boediono (2005), Veronica dan etapi penelitian ini

(2004).

mencakup perusahaan yang listing di BEJ kecuali perusahaan perbankan. Oleh karen a itu, perlu suatu penelitian nance di industri AKPM-05 2 ----------------------- Page 3----------------------perbankan da dengan lainnya. ndingkan Industri dengan perbankan mempunyai suatu bank regulasi yang harus lebih ketat diba CAAR karena karakteristik industri industri perbankan yang berbe tentang efektifitas corporate gover

industri lain, misalnya minimum. Bank

memenuhi

kriteria

Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suat u bank (apakah bank tersebut k). Oleh karena itu, manajer supaya mempunyai perusahaan merupakan bank yang sehat atau tida laba

insentif untuk

melakukan

manajemen

mereka dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh BI (Setiawati dan Naim, 2001 , dan Rahmawati dan Baridwan, 2006). Setiawati dan Naim (2001), Rahmawati (2006), dan Rahmawati dan Baridwan ankan di Indonesia (2006) menunjukkan bahwa perb

melakukan manajemen laba untuk memenuhi kriteria BI tersebut. Setiawati dan Naim (2001) berargumen eh manajemen dapat mengakibatkan industri perbankan merupakan yaannya laporan maka bahwa laporan distorsi keuangan yang dalam alokasi telah dana. direkayasa Selain ol itu, keperca laba,

industri kepercayaan. karena keuangan yang mereka akan bias karena

Jika investor tindakan

berkurang

manajemen

melakukan penarikan dana secara bersama-sama yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena ajemen itu, perlu suatu laba yang perusahaan mekanisme perbankan. untuk Salah satu meminimalkan mekanisme yang man d

dilakukan oleh apat digunakan

adalah praktik corporate governance. Oleh karena itu penelitian ini menguji peng aruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba di Indonesia. Penelitian ini menguji komposisi dewan mekanisme corporate governance:

komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhad ap praktik manajemen nkan di Indonesia. Dalam mendeteksi h Beaver dan Engel (1996). an piutang laba yang laba dilakukan oleh perusahaan yang diajukan perba ole

manajemen Model

digunakan model menggunakan dan komponen

tersebut losses)

penyisihan kerugi pinjaman

(allowances for loan sebagai komponen

provisi

kerugian

pembentuk total akrual dalam perusahaan perbankan. Model ini merupakan model yan g paling sesuai dalam rusahaan perbankan (Rahmawati, 2006). al ditunjukkan oleh mendeteksi Dalam praktik manajemen ini komponen laba di pe total akru

penelitian

cadangan kerugian piutang yang dalam operasi perusahaan perbankan ditunjukkan ol eh Penyisihan n Surat Penghapusan Keputusan Aktiva Produktif (PPAP). Sesuai denga

AKPM-05 3 ----------------------- Page 4----------------------Direktur Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, yang uktif (PPAP) adalah cadangan dari nominal dimaksud yang dengan harus Penyisihan dibentuk Penghapusan Aktiva Prod

sebesar

persentase

tertentu

berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif. 2. 2.1. ng TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Komposisi Dewan Komisaris dan Manajemen Laba Secara umum jawab atas dewan komisaris yang ditugaskan terkandung dan dalam diberi tanggu laporan keua melakukan Untuk

pengawasan kualitas informasi ngan. Hal ini penting mengingat manajemen adanya pada

kepentingan dari berkurangnya untuk

manajemen kepercayaan

untuk investor.

laba yang berdampak mengatasinya dewan komisaris i perusahaan. Dewan dewan komisaris direksi

diperbolehkan tidak memiliki untuk

memiliki

akses

pada informas maka peru

otoritas dalam informasi

perusahaan, terkait dengan

bertanggung jawab sahaan kepada

menyampaikan

dewan komisaris (NCCG, 2001). Selain mensupervisi dan memberi nasihat pada dewan direksi sesuai dengan UU No. 1 tahun 1995, fungsi dewan komisaris yang lain sesu ai dengan yang dinyatakan dalam National Code for Good Corporate Governance 2001 adalah memastikan wab sosial dan mempertimbangkan aik memonitor bahwa perusahaan telah melakukan tanggung perusahaan ja seb

kepentingan

berbagai stakeholder

efektifitas pelaksanaan good corporate governance. n Penelitian diantaranya mengenai keberadaan dewan komisaris telah dilakuka

Peasnell, Pope, dan Young (1998) meneliti efektifitas dewan komisaris dan komisa ris independen terhadap an menggunakan manajemen laba yang terjadi di Inggris. Deng

sampel penelitian yang terdiri dari 1178 perusahaan tahun selama periode 1993-19 96, hasil penelitian nden membatasi ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris indepe

pihak manajemen untuk melakukan manajemen laba. Xie, Davidson, dan Dadalt (2003) meneliti peran dewan komisaris dengan l atar belakang bidang penelitian ini diketahui makin aan perusahaan keuangan sering dewan dalam mencegah manajemen maka laba. Dari akrual kelol

komisaris

bertemu

makin kecil. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien negatif yang signifikan. Penel itian ini juga menunjukkan erusahaan yang bahwa persentase dewan komisaris dari luar p

independen berpengaruh negatif secara signifikan terhadap akrual kelolaan. AKPM-05 4 ----------------------- Page 5----------------------yang dari alam Beasley berasal (1996) menyarankan meningkatkan kecurangan dewan keuangan, bahwa masuknya dewan komisaris tersebut d

luar perusahaan mengawasi mencegah

efektivitas dewan laporan keuangan.

manajemen untuk iannya juga

Hasil penelit u

melaporkan bahwa ntuk mengurangi terjadinya kecurangan audit. Analisis

komposisi pelaporan

komisaris daripada

lebih penting kehadiran komite

lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik komisaris yang berasa l dari luar perusahaan (outsider director) juga berpengaruh terhadap kecenderungan ter jadinya kecurangan pelaporan keuangan.

Penelitian terkait dengan keberadaan dewan komisaris di Indonesia juga banyak dilakukan. Veronica dan Utama (2005) meneliti pengaruh praktik corporate govern ance terhadap yaitu manajemen proporsi laba. Praktik corporate Hasil governance yang diteliti k

dewan komisaris esimpulan bahwa

independen.

dari penelitian

ini adalah

proporsi dewan komisaris independen tidak terbukti berpengaruh terhadap manajeme n laba yang dilakukan apakah komposisi dewan komisaris ari penelitian ini oleh perusahaan. berpengaruh terhadap Boediono manajemen (2005) meneliti d

laba. Hasil

diketahui bahwa secara parsial pengaruh corporate governance dalam hal ini komp osisi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. entase Veronica dewan dan Bachtiar (2004) menemukan bahwa secara variabel pers

komisaris independen akrual kelolaan,

tidak berkorelasi

signifikan

terhadap

walau begitu interaksi antar variabel akrual kelolaan dan dewan komisaris indepe nden menunjukkan koefisien positif yang signifikan terhadap return perusahaan. Hal te rsebut dapat dijelaskan dengan makin tingginya persentase dewan komisaris independen m aka akrual kelolaan makin berpengaruh terhadap return. Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini ada lah: H1 2.2. : Komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba Ukuran Dewan Komisaris dan Manajemen Laba dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan

Pengaruh ukuran memiliki hasil

yang beragam. Salah satu argumen menyatakan bahwa makin banyaknya personel yang menjadi dewan komisaris a yang dimiliki dapat berakibat pada makin buruknya kinerj

perusahaan (Yermack 1996, Eisenberg, Sundgren, dan Wells 1998, dan Jensen 1993).

AKPM-05 5 ----------------------- Page 6----------------------Hal lah tersebut dapat keagenan), dijelaskan banyaknya dalam dengan adanya agency dewan problems komisaris (masa maka

yaitu dengan makin badan ini akan mengalami kesulitan kesulitan dalam

anggota menjalankan

perannya,

diantaranya

berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing anggota dewan itu sendi ri, kesulitan dalam mengawasi manajemen, serta dan mengendalikan tindakan dari

kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan (Yermack 1996, Jensen 1993). Adanya ewan komisaris kesulitan dalam perusahaan dengan anggota d

yang banyak ini membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan n yang yang semakin nantinya berdampak pula pada kinerja perusahaa

menurun (Yermack 1996, Eisenberg, Sundgren, dan Wells 1998). eri Terkait manajemen efek yang laba, ukuran dewan komisaris dapat memb

berkebalikan dengan efek terhadap kinerja. Hal ini bisa dimengerti karena sesuai dengan pernyataan Scott (2000) bahwa melakukan manajemen laba dapat dilaksanakan dengan berbagi reasing cara salah earnings itu satunya hubungan menurunkan yang terjadi laba antara (income dec

management). Untuk komisaris dan

ukuran dewan

manajemen laba harusnya positif, makin banyak anggota dewan komisaris maka makin banyak manajemen laba yang terjadi. Kondisi ini tidak diikuti oleh beberapa pene litian. Yu (2006) menemukan negatif secara bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba yang diukur dengan menggunakan model Modified

Jones untuk memperoleh an bahwa makin

nilai

akrual

kelolaannya.

Hal ini

menandak

sedikit dewan komisaris maka tindak manajemen laba makin banyak karena sedikitny a dewan komisaris memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk didominasi oleh piha k manajemen dalam menjalankan perannya. Chtourou, Bedard, dan Courteau (2001) juga menyatakan hal yang sama dengan Yu (2006), namun dalam penelitian mereka hal ini hanya terjadi pada penurunan laba (income ncreasing decreasing), earnings kasus dimana manajemen kasus laba dilakukan dengan i

sedang tidak

untuk

sebaliknya itu

(income

management) hasilnya dilakukan oleh

signifikan.

Sementara

penelitian yang

Zhou dan Chen (2004) menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris di bank komersial tidak berpengaruh menggunakan terhadap earnings Zhou dan management Chen (2004) yang juga diukur membagi Pengujian dengan kriter ters

loan loss provisions. ia manajemen laba tinggi dan rendah ebut menyimpulkan AKPM-05 6 dan

mengujinya

secara

terpisah.

----------------------- Page 7----------------------bahwa dalam ukuran dewan menghalangi komisaris secara signifikan berpengaruh

tindak manajemen laba untuk perusahaan yang melakukan manajemen laba tinggi. Xie , Davidson, u makin dan Dadalt banyak (2003) juga menyatakan hal yang sama yait

dewan komisaris maka pembatasan atas tindak manajemen laba dapat dilakukan lebih efektif. ndgren, Hasil dan yang sejalan dengan Wells Yermack 1996, Eisenberg, Su

1998, dan Jensen 1993 diantaranya Beasley (1996) yang melaporkan bahwa pengaruh

ukuran dewan komisaris terhadap kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah posit if secara signifikan. komisaris yang Untuk itu penelitian ini mendukung bahwa dewan

lebih banyak kurang efektif dalam melakukan pengendalian terhadap manajemen. Penelitian Midiastuty dan Machfoedz (2003) menyatakan bahwa ukuran dewa n komisaris ajemen berpengaruh laba yang secara signifikan terhadap indikasi man

dilakukan oleh pihak manajemen. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan tanda posit if. Hal ka tersebut berarti makin makin banyak dilakukan besar oleh ukuran perusahaan. dewan Dari komisaris sini dapat ma

manajemen laba yang disimpulkan bahwa

jumlah komisaris yang lebih sedikit lebih mampu mengurangi indikasi manajemen l aba daripada jumlah komisaris yang banyak. Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini ada lah: H2 2.3. yang : Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba Komite Audit dan Manajemen Laba Sesuai dengan dibentuk Kep. untuk 29/PM/2004, melakukan penting sistem komite tugas bagi audit pengawasan pengelolaan adalah komite

oleh dewan komisaris perusahaan. Keberadaan . Komite komite audit audit baru

pengelolaan perusahaan

sangat dalam

merupakan komponen n itu komite

pengendalian antara

perusahaan. Selai saham da

audit dianggap sebagai n dewan komisaris

penghubung

pemegang

dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian. Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-2001, rdiri dari sekurangkurangnya tiga orang ini yang berasal termasuk ketua keanggotaan komite komite Anggota audit te komite

audit.

dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite yang berasal dari komis aris tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ke tua AKPM-05 7 ----------------------- Page 8----------------------komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen harus beras al dari pihak eksternal yang independen. Seperti diatur peraturan yang dalam Kep-29/PM/2004 yang merupakan

mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain: 1. Melakukan penelaahan akan dikeluarkan nnya, 2. Melakukan ran perundangan undangan lainnya penelaahan di bidang yang atas ketaatan modal perusahaan dan terhadap peratu perundang atas informasi keuangan yang

perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lai

pasar

peraturan

berhubungan dengan kegiatan perusahaan, 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, 4. i Melaporkan kepada perusahaan dan komisaris berbagai risiko yang dihadap

pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi, 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten, 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan. h dan Penelitian mengenai Davidson, Xie, Xu (2004) penunjukkan yang komite audit reaksi sukarela. diantaranya pasar Hasil penelitian ole

menganalisis secara

terhadap yang

pengumuman diperoleh

anggota komite audit dari penelitian ini

menunjukkan pasar bereaksi positif terhadap pengumuman penunjukan anggota komite

audit terutama yang ahli di bidang keuangan. omite Xie, Davidson, audit dalam dan Dadalt (2003) dilakukan menguji oleh efektifitas k pihak manaje

mengurangi manajemen men. Hasil yang

laba yang

diperoleh dari penelitian ini berupa kesimpulan bahwa komite audit yang berasal dari luar mampu melindungi anajemen laba kepentingan pemegang saham dari tindakan m

yang dilakukan oleh pihak manajemen. Pengaruh terhadap akrual kelolaan ditunjukk an oleh makin seringnya komite audit bertemu dan pengaruh tersebut ditunjukkan deng an koefisien negatif yang signifikan. n Carcello et al. komite audit di keuangan bahwa dan (2006) manajemen menyelidiki hubungan antara keahlia ini men terbukti

bidang unjukkan

laba. Hasil di bidang

penelitian keuangan

keahlian komite audit independen efektif mengurangi manajemen laba. AKPM-05 8

----------------------- Page 9----------------------komite Suaryana (2005) audit yang meneliti pengaruhnya ini hubungan terhadap antara earnings reponse syarat keberadaan response coeffici lebih ting

memenuhi syarat dan coefficient. Temuan

yang didapat dari penelitian ent perusahaan yang telah memiliki komite gi bila dibandingkan

adalah earnings memenuhi

audit yang

dengan perusahaan yang tidak memiliki komite audit yang memenuhi syarat. Ini ber arti keberadaan komite audit yang memenuhi syarat dalam perusahaan direspon lebih bai k oleh pasar. Utama dan Leonardo (2006) memberikan bukti empi

ris

tentang

dampak

komposisi komite audit dan kendali dari pengelola perusahaan pada efektivitas ko mite audit berdasarkan survey g di BEJ. Mereka menemukan dampak signifikan ini juga bukti bahwa positif yang dalam efektivitas menunjukkan atas komite komposisi komite audit perusahaan komite audit. Selain efektivitas audit itu yang listin

memiliki penelitian audit secara

beberapa faktor yang signifikan selain

mempengaruhi

komite

komposisinya, diantaranya kekuatan mengendalikan perusahaan oleh pemegang saham, makin banyaknya perwakilan dewan komisaris, komisaris independen dalam

pengendalian oleh dewan komisaris, dan lamanya komite audit menjabat. radaan Penelitian komite Veronica dan Utama (2005) menguji manajemen audit tidak pengaruh kebe

audit dalam perusahaan tersebut melaporkan bahwa variabel keberadaan manajemen laba

terhadap komite

laba. Penelitian berpengaruh terhadap

perusahaan. Artinya keberadaan komite audit tidak mampu mengurangi manajemen lab a yang terjadi di perusahaan. Penelitian oleh Veronica dan Bachtiar (2004) menemu kan bahwa gan komite audit akrual kelolaan memiliki hubungan yang signifikan untuk den

perusahaan manufaktur 20012002, artinya kehadiran komite jemen laba di audit

di Indonesia secara efektif

khususnya menghalangi

periode mana

peningkatan

perusahaan tersebut. Veronica dan Bachtiar (2004) juga meneliti pengaruh interak si dari persentase komite audit ri penelitian tersebut menunjukkan adanya n antara reaksi dengan akrual diskresioner, yang akrual signifikan dan dalam hasil da

koefisien

positif

hubunga Hal ini

pasar dan interaksi antara komite audit dan membuktikan

diskresioner.

bahwa pasar liki komite

menilai audit

positif

akrual

kelolaan

perusahaan

yang

memi

yang diindikasikan dengan tingginya return perusahaan. AKPM-05 9 ----------------------- Page 10----------------------Wedari (2004) menguji pengaruh interaksi antara dewan komisaris dan kom ite audit terhadap praktik manajemen laba. Dengan menggunakan sampel perusahaan non finansial yang listing 2, Wedari (2004) di BEJ untuk tahun 1994 hingga 200

menunjukkan interaksi dewan komisaris dengan komite audit justru berpengaruh pos itif terhadap manajemen laba. Hasil tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitia n lain yang serupa, artinya dengan adanya dewan komisaris dan komite audit belum berhas il mengurangi manajemen dapat melakukan manajemen laba bahwa komite dengan laba karena lebih leluasa. secara keberadaan Setiawan positif mereka (2006) manajer menunjukkan kualitas laba

audit berpengaruh signifikan (earnings response

terhadap

coefficient), artinya dengan adanya komite audit maka perusahaan dapat meningkat kan kualitas laba yang dilaporkan. Wilopo (2004) independen, komite audit, kinerja perusahaan tersebut dilaporkan menganalis dan akrual hubungan dewan komisaris Dari penelitian

diskresioner.

bahwa kehadiran komite audit dan dewan komisaris independen mampu mempengaruhi secara negatif praktik menandakan bahwa manajemen laba di perusahaan. Hal ini

mekanisme corporate governance diatas penting untuk menjamin terlaksananya prakt ik perusahaan yang adil (fair ) dan transparan. ipotesis Dengan berdasar berikutnya pada penelitian-penelitian di atas maka h

dalam penelitian ini adalah: H3 ba 2.4. ukuran perusahaan dan pengaruhnya g besar lebih terhadap manajemen laba. Perusahaan yan : Keberadaan komite audit independen berpengaruh terhadap manajemen la Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba Selain penelitian diatas, maka perlu dilakukan pengujian juga terhadap

diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melak ukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan isinya tersebut melaporkan kond

lebih akurat. Peasnell, Pope, dan Young (1998) menunjukkan adanya hubungan negat if antara ukuran perusahaan n ini disimpulkan dan manajemen laba di Inggris. Denga

bahwa manajer yang memimpin perusahaan yang lebih besar memiliki kesempatan yang lebih kecil dalam memanipulasi laba dibandingkan dengan manajer di perusahaan ke cil. Penelitian bahwa AKPM-05 10 ----------------------- Page 11----------------------perusahaan di Amerika en laba pada Serikat berpengaruh yang negatif lebih terhadap besar manajem Chtourou, ukuran Bedard, dan Couteau (2001) menemukan

semua kelompok pengujian. n lebih kecil

Perusahaan

berkesempata

dalam melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. n Dari variabel pengujian yang Veronica terhadap perusahaan, menunjukkan dan Utama manajemen kecil bahwa (2005) laba dilaporka adalah manajemen perusahaan ukur laba ya

berpengaruh signifikan an perusahaan. Makin besar ukuran nya. Rahmawati dan Baridwan (2006) ng diukur dengan

besaran makin

tindak ukuran

menggunakan kapitalisasi pasar berpengaruh rhadap manajemen

signifikan

positif te

laba perusahaan. Ini menunjukkan bahwa manajer perusahaan besar mendapat insenti f yang lebih ketika i kos politisnya dia melakukan manajemen laba demi mengurang

(Rahmawati dan Baridwan, 2006). Dari penelitian tersebut, maka hipotesis selanjutnya adalah: H4 3. 3.1. : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba METODOLOGI PENELITIAN Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel penelitian Efek Jakarta ini adalah selama seluruh periode perusahaan 2000-2004. Tek

Populasi dalam perbankan yang terdaftar dalam nik pengambilan Bursa

sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampe l yang un representatif kriteria yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adap

digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2000-2004 2. Perusahaan untuk periode 31 mempublikasikan laporan keuangan tahunan

Desember 2000-2004 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). dia te 3. Data yang tersedia pada publikasi periode governance 31 Desember lengkap (data secara baik data keseluruhan terse

2000-2004),

mengenai corpora

perusahaan dan data yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba Data yang digunakan laporan keuangan dalam penelitian ini dikumpulkan dari

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 2 000 sampai Market tahun 2004 Directory yang bisa dilihat dalam Indonesia Capital

AKPM-05 11 ----------------------- Page 12----------------------(ICMD), dari Direktori serta dari situs Perbankan Indonesia dari tahun 2001-2005,

masing-masing perusahaan sampel. 3.2. Variabel dan Pengukurannya Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: h Komposisi dewan dewan komisaris dalam independen susunan terhadap dewan komisaris, jumlah yaitu persentase yang jumla ada

total komisaris

komisaris perusahaan sampel. Ukuran dewan komisaris, yaitu jumlah total anggota dewan komisaris, baik yan g berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan sampel. Keberadaan sampel komite audit, merupakan variabel dummy, bila perusa

haan

memiliki komite audit maka dinilai 1, dan jika sebaliknya maka dinilai 0. Ukuran perusahaan diukur dari jumlah total asset perusahaan sampel. Manajemen laba dengan model sebut diproksikan oleh dan akrual kelolaan Engel (1996). yang Model dideteksi ter

akrual khusus Beaver dituliskan sebagai berikut: NDA (1) + CO it0 1 it

+LOAN 2 it

+NPA 3 it

+NPA 4it

it+1 Dimana: COit LOANit NPAit t rdiri dari ngkat : loan charg offs (pinjaman yang dihapus : loans outstanding ( pinjaman yang

r dar)

: non p rforming ass ts (aktiva produktif yang produktif yang

aktiva kol kti ilitasnya

rdasarkan

ukukan)

rmasalah), ti

digolongkan m njadi (a) ) kurang lancar, (c) diragukan, dan (d) mac t.

dalam p rhatian khusus, (

NPAit+1 : s lisih non p rforming ass ts t+1 d ngan non p rforming ass ts t NDAit : akrual non k lolaan

S suai d ngan d finisinya ahwa: TA (2) it Dimana: AD adalah akrual k lolaan, TA adalah total akrual, dan NDA adalah akrual non it it it k lolaan, maka: AKPM-05 12 ----------------------- Pag + TA (3) it0 it Dimana z (4) v r an Untuk m n ntukan dan Eng l (1996) ini maka aktiva produktif akrual total d ngan m nggunakan p nyisihan manaj m n uku mod l B a DA+ it it it 1 it 2 it 3 it 4 it + CO it it NDA DA +

13----------------------LOAN +NPANPA+z +

digunakan p n ntuan dahulu

total

saldo

p nghapus la a

t rs ut dan

did flasi cadangan pinjaman.

t rl ih k rugian

d ngan

nilai

3.3. yang

P ngujian Asumsi Klasik S lum dip rol h dilakukan dalam p ngujian hipot sis,

maka

(PPAP). s mua

Dalam varia l

ko fisi n

kuitas

data

p n litian ini akan diuji t rl ujian

ih dahulu untuk m m nuhi asumsi dasar, dan p ng

yang dilakukan diantaranya: (1) m nguji normalitas data d ngan m lakukan on sa mpl Kolmogorov Smirnov, (2) m nguji h t rosk dastisitas d ngan m nggunakan uji Gl js r, d ngan m lihat tol ranc d ngan valu

(3) m nguji multikolin aritas varianc inflation Uji

dan

(statistik-d). 3.4. M tod Analisis Data P ngujian hipot sis dalam p n litian ini dilakukan s t lah dilakukan p atas ngat data-data t rkait data akrual manaj m n la a p rusahaan p r ankan, m ngi

ngujian

k lolaan yang m rupakan varia l d p nd n dalam mod l yang diuji dip rol h s t lah ko fisi n p rsamaan mod l B av r 1). S t lah dan Eng l (1996) dip rol h dari varia l

(lihat dalam

dip rol h nilai ko fisi n mod l t rs ut, maka

masing-masing

langkah s lanjutnya adalah m ncari nilai akrual k lolaan, d ngan m ngurangkan nilai p nyisihan p nghapusan aktiva produktif (PPAP) d ngan nilai akrual non k lolaan yang dip rol h d ngan m masukkan data masing-masing samp l k dalam mod l. p n litian Dalam ini, m nguji p n liti hipot sis

yang

diajukan

dalam

m nggunakan m tod analisis r gr si an di

rganda. B rdasarkan hipot sis yang diajuk untuk m lihat p ngaruh

t rhadap manaj m n la a adalah s agai AKPM-05 13

----------------------- Pag 14----------------------DA +KDK +UDK +KKA +UKP+

atas, maka corporat

mod l yang gov rnanc

digunakan rikut:

factor

(VIF), (4) m nguji Dur in-Watson

autokor lasi

m nggunakan

(5) it K t r ng n: 1 2 3 4 it

komit

udit

: ko fisi n r gr si : discr tion ry ccru ls : komposisi d w n komis ris

KKA UKP

: k

rror P nguji n hipot sis r gr si simult n

(uji F) / uji mod l, p nguji n signifik n p r m t r individu l (uji t). 4. 4.1. k n s ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

m k dip rol h s mp l p n liti n y ng dip rinci s

g i

rikut:

(TABEL 2 DI SINI)

BAPEPAM

d n

BEJ

y ng

m ny t k n

hw

s tid kny

s s r 28 p rs n, h l ini n y ng dit r itk n ol h

r rti

tid k

s su i

d ng n

p r tur d l

ind p nd n t rh d p juml h d w n komis ris s luruhny h

d l m s tu p rus h n d l

Indon si m miliki komposisi d w n komis ris y ng m rup k n p rs nt s

komis ris

D ri h sil st tistik d skriptif d p t dik t hui pul p r nk n

hw r t -r t

p rus h n

Indon si m l kuk n n l ny .

tind k

m n j m n

d ng n

pol

m m ksim lk

t rs ut m n nd k n p r nk n di

hw

p d

p riod

t hun

2000-2004

p rus h n

untuk p rus h n p r nk n d l h s H l

s r 0,0005 d n ngk

ini nil iny

positif.

D ri h sil st tistik d skriptif d p t dik t hui diskr sion r

4.2.

St tistik D skriptif hw r t -r t kru l

B rd s rk n lumny

krit ri

p ng m il n

s mp l y ng

t l h

dij

H sil P ngumpul n D t

i n

y ng

digun k n

nt r

l in

uji

ko fis

KDK

: ko fisi n

DAit p rus h n

: ukur n

r d n

w n komis ris

: konst nt

UDK

: ukur n d

m miliki komposisi d w n komis ris ind p nd n y ng m w kili p m g ng s h m non

(TABEL 3 DI SINI) AKPM-05 14 ----------------------- P g 15-----------------------

(TABEL 4 DI SINI)

(0,429), ukur n d w n komis ris (0,055), d n ukur n p rus h n (0,082) usi norm l.

(TABEL 5 DI SINI) d n

t rs ut tri usi

s sumsi kl sik s t l h d t t rs ut dio

ti d ri p nyimp ng n dis

t rs ut d l m mod l y ng diuji t u is si

dik t k n

hw d t

d l m mod l r gr

h t rosk d stisit s, tid k ng n t s sumsi

dit mui

d ny

g j l -g j l

p nyimp

T rk it p nguji n , utokor l si

sumsi

kl sik

l inny ,

y itu

multikolin rit s

norm lit s d w n

s t l h p ngo t n komis ris

m nunjukk n

hw

komposisi rdistri

n tur l d ri m sing-m sing 05). H sil p nguji n

d t

y ng

k n

diuji (Ghoz li,

p ngo t n dil kuk n d ng n m ntr nsform si d t m nt h k

d l m

lid

ntuk log ritm 20

Untuk m nd p tk n m k l ngk h

h sil

p nguji n

y ng

ih

ik

d n v

d w n komis ris (0,001), d n ukur n p rus h n (0,000) tid k l.

rdistri usi norm

norm lit s m nunjukk n ,006), ukur n

hw

v ri

komposisi

d w n

komis ris

v ri l orm lit s.

dummy H sil

s hingg uji

tid k

is

dil kuk n

p nguji n

rup k n

D l m p nguji n norm lit s v ri

l komit

udit tid k diuji, k r n m

4.3.

P nguji n Asumsi Kl sik

p ng nd li s

s r 30 p rs n d ri tot l k s luruh n d w n komis ris.

s tu p rus h n

n (0

norm l.

LnDA (6) it itt

+ LnKDK 1

+LnUDK +KKA +LnUKP + 2 3 4

B rikut k n dig m rk n m ng n i h sil r gr si d ri p n liti n ini: (TABEL 8 DI SINI)

AKPM-05 15 ----------------------- P g 16-----------------------

t rs ut dis

k n k r n

d ng n m kin

ny k nggot

komis ris ind p nd n m k

ku lit s p l por n i p rus h n. H l

k u ng n

d mi

m m t si

m n j m n

komis ris ind p nd n m ng w si

t l h

f ktif

d l m

m nj l nk n

t nggungj w ny d

rh sil nunjukk n

m ngur ngi hw

m n j m n

y ng

t rj di. H l

ini m

p rus h n p r nk n, l m p rus h n

r rti

m kin

ny k

komis ris

ind p nd n

rp ng ruh n j m n

n g tif di

s c r

signifik n

(0,067)

k n

t rj diny

D ri d w n

h sil p nguji n komis ris

t rs ut

dik t hui

v ri

ind p nd n idu l.

rp ng ruh s c r

signifik n t rh d p v ri

l d p nd n s c r

indiv

komposisi m d

P nguji n signifik n p r m t r individu l (uji t) i l

rup y m ng t hui p k h v r

p ru h n t rs ut m k

mod l p n liti n

ru h m nj di:

d t k s t l h

d l m ntuk m ng l mi

log ritm

n tur l (Ghoz li,

2005),

s hingg

distri usi nsform si

v ri l t rh d p

r sidu l

y ng

tid k

norm l

m k

dil kuk n

tr

p nguji n t rh d p norm lit s w untuk m ng t si

d t

di

d p n

t l h

dij l sk n

m nggun k n m tod

r gr si

rg nd d l m m nguji hipot sis y ng di juk n. D l m h

hw

S p rti p n liti n

t l h ini

dij l sk n

di

gi n

lumny

4.4.

P nguji n Hipot sis

d l m p l por n k u ng n p rus h n. H sil p n liti n ini konsist n d ng n p n l iti n P sn l, Pop , d n Young (1998), B sl y (1996), W d ri (2004), d n Wilopo (2004 )

V ronic d n B chti r (2004) jug m ny t k n h l y ng s m , y itu p rs nt s n

rh d p tind k r nk n, p rus h n y k m k

m ny t k n hw p m n j m n

ukur n

d w n

komis ris

rp ng ruh

positif

t rh d

P n liti n ini konsist n dz (2003) y ng

d ng n

p n liti n Midi stuty

d n M chfo

komis ris n J ns n

(Y rm ck 1993).

1996,

Eis n rg,

Sundgr n,

d n

W lls

1998,

m ngh m t j w

pros s d w n

p ng w s n

y ng

h rusny

m nj di

t nggung d

d p t dis ini

k n k r n

sulitny koordin si nt r nggot d w n t rs ut d n h l

m n j m n l isi t rs ut

y ng

dil kuk n

p rus h n jug

s m kin

ny k.

Kond

y ng m miliki tind k

d w n

komis ris

d l m

juml h

m n j m n rtiny

y ng

dil kuk n

d l m

p rus h n

Ukur n d w n komis ris

rp ng ruh positif s c r

signifik n (0,081) t

komis ris ind p nd n tid k

rkor l si signifik n t rh d p

kru l k lol n.

t rh d p tind k m n j m n l ti n

y ng dil kuk n di p rus h n di Indon si . P n li

m ny t k n hw i rp ng ruh

proporsi

d w n

komis ris

ind p nd n

tid k

t r ukt

dil kuk n ol h Kl in diono (2005) y ng

(2002),

V ronic

d n

Ut m

(2005)

d n

Bo

d w

p n

pr kt k m n j m n l n p n liti n y ng

di

p rus h n.

H sil

ini

rl w n n

d ng

y ng m ny t k n n g tif t rh d p

hw

komposisi

d w n

komis ris

rp ng ruh

ny kny pih k tr nsp r nsi

ind p nd n

d l m

p rus h n

y ng

m nuntut

d ny

pros s p ng w s n s d ng n m kin

y ng

dil kuk n

d w n

ini m kin

rku lit

AKPM-05 16 ----------------------- P g 17-----------------------

d ng n ko fisi n n g tif y ng signifik n. mpulk n hw udit

Xi , D vidson, W d ri (2004),

D d lt d n

(2003),

V ronic

d n

B chti r

(2004),

udit ol h

rp ng ruh t rh d p m n j m n l

, di nt r ny

p n liti n y ng dil kuk n

ini konsist n d ng n it

r p

p n liti n l in y ng m nguji p k h k

r d n kom

y ng p d pros sny

m ngh m t m n j m n l

d l m p rus h n. H sil p n liti n

gov rn nc , tr nsp r nsi, f irn ss , (NCCG, 2001)

t nggung

j w ,

d n

kunt ilit s

m l kuk n p ng w s n prinsip corpor t

t rh d p

p rus h n

d ng n

m njunjung

y ng d di p rus h n p r nk n t l h m nj l nk n tug s d ng n s m stiny

tind k m nipul si t hw komit

l udit

ol h

m n j m n

D ri

sini

d p t

t rlih d l m

p rus h n s m ngur ngi

g i

s l h

s tu

m k nism

corpor t

gov rn nc

d l m hu ung n y ng it udit y ng d

s ling di

rk

lik n.

H l

ini

r rti

kom

m mpu

rp ng ruh signifik n t rh d p m n j m n l p l

y ng t rj di d l m p rus h n s m

t rh d p v ri l

m n j m n t rs ut

dit rim ,

h l

t rs ut

dik r n k n

hipot sis rp ng ruh

y ng

m ny t k n

hw

r d n

komit

D ng n nil i signifik nsi s

s r 0,011 (0,011 < 0,05), m k

d p t disi

l ih

s r m mpu m ngur ngi m n j m n l

d l m p rus h n, y ng ditunjukk n

B d rd, d n Court u (2001) y ng m nunjukk n

hw ukur n d w n komis ris y ng

Xi , D vidson, D d lt ), d n Chtourou,

(2003),

Yu

(2006), Zhou

d n

Ch n

l p rus h n s c r d ng n

signifik n. P n liti n ini m m ri h sil y ng

rl w n n (2004

p rus h n.

gun k n

r d . l kru l k lol n (DA) d ng n v ri

l l in

AKPM-05 17 ----------------------- P g 18-----------------------

5. 5.1.

KESIMPULAN K simpul n

ind p nd n s c r

rs m -s m

rp ng ruh t rh d p v ri

l d p nd n.

signifik nsi 0,007 dim n nil i t rs ut l ih k cil d ri nil i lph ti v ri l

0,05

d n

ukur n p rus h n d ng n tingk t

dip rol h

nil i F

d l h

y itu komposisi d w n n komit udit,

komis ris,

ukur n

d w n

komis ris,

s r

D ri h sil r gr si t rh d p v ri

r d

4,201 r r

t rh d p m n j m n l

. m skipun s mp l d n proksi ukur n p rus h n y ng m r k

p n liti n m r k m ny t k n n

hw ukur n p rus h n

rp ng ruh s c r

signifik

R hm w ti d n B ridw n 2005), dim n h sil

(2006),

d n

V ronic

d n

Ut m

(1998), Chtourou, hfo dz (2003),

B d rd,

d n

Cout u

(2001),

Midi stuty

ini

rl w n n d ng n Pop , d n Young

p n liti n

y ng

dil kuk n

ol h P sn ll, d n M c (

t rh d p m n j m n l n

y ng dil kuk n ol h p rus h n p r nk n. H sil p n liti

d k

H sil p n liti n rp ng ruh

ini

jug

mw nunjukk n

ukur n

p rus h n

hw

k r d n m n j m n l

komit

udit

tid k

rp ng ruh

t rh d p

h sil y ng k n

rt nt ng n d ng n p n liti n V ronic

d n Ut m (2005) y ng m l por

rp ng ruh n g tif i n ini m miliki

t rh d p

m n j m n

di

p rus h n.

P n lit

Wilopo d n

(2004), y ng komit udit

k s mu ny

m ny t k n

hw


r ti

n n

untuk m l kuk n m n j m n l

t nggung j w ny , di nt r ny m m stik n j l nny p rus h n t l h s su i d ng n

hw ng n

komit m m nuhi

udit

t l h m l ks n k n

tug sny

d ng n

ik

m nunjukk n hw ini m nunjukk n

p ng ruh

n g tif

v ri

ini

signifik n.

H sil d

s c r p rsi l v ri k lol n y ng

r d n

komit

udit

t rh d p

m ngur ngi m n j m n l i n

d l m p rus h n, h l ini t r ukti d ng n h sil p nguj

jug

kru l

K r d n m mpu

komit

udit

d l m

p rus h n

p r nk n

t rny t

y ng il di i rk n k n

rd mp k p d

kur ngny p ng w s n t rh d p m n j m n

p rson l y ng s dikit d l m n

d n ini d p t m ngh m t munculny m s l h k g n

juml hny , k r n

l ih juml h

f ktif d l m

m ngur ngi

tind k

m nipul si

m n j m n p rus h n ng l ih s dikit

p r nk n.

Untuk

itu d w n

komis ris

gov rn nc ini l m p ng lol n

is

m ngur ngi

pr ktik

m n j m n

p rus h n p r nk n. ism corpor t

S m

d ng n

hipot sis

lumny ,

m k n di d

hw ukur n m n j m n l

d w n

komis ris

rp ng ruh

positif

t rh d p

m n j m n l ul

y ng t rj di d l m p rus h n p r nk n. S l in itu disimpulk n p

k r d n ngur ngi

pih k tind k

ind p nd n

d l m

d w n

komis ris

m mpu

H l ini m n nd k n uk n m l lui

hw

m k nism

corpor t

gov rn nc

y ng

d w n komis ris .

rp ng ruh n g tif t rh d p m n j m n l

p rus h n p r nk n di j

h sil p nguji n r gr si lin r sisi

rg nd dit muk n

hw s c r

individu l, kompo

gov rn nc t rh d p tind k m n j m n l D ri

y ng t rj di di p rus h n p r nk n.

P n liti n corpor t

ini

rup y

untuk

m ng t hui

p ng ruh

p l ks

AKPM-05 18 ----------------------- P g 19-----------------------

p r nk n.

or t

diw kilk n ol h komposisi d w n komis ris, ukur n d w n komis ris, d n k n

m nc rmink n pr ktik corpor t ristik komis ris is rt k n, ind p nd n mis lny

gov rn nc s c r l

ih t p t. S l in itu k r kt

komit

udit.

corpor t gov rn nc

d p t l ih dir s k n d l m m ngur ngi

m n j m n

1. M n m h p riod d ri m k nism

p n liti n

m nj di

l ih

p nj ng

g r

s l njutny . Untuk itu p n liti n s l njutny s

ikny :

d p t di rik n utu p n liti n

r p

s r n

d ng n m ksud

untuk

m ningk tk n

B rtitik studi ini,

tol k m k

p d

k t r t s n

y ng

dih d pi

p n liti

komp t nsi, k hli n, l t r d n

l k ng p ndidik n, p ng l m n komis ris ind p nd n

d n

komit

udit s c r

sp sifik

tid k d

corpor t gov rn nc s t rt ntu y ng

d l m

p rus h n,

s hingg

p rlu

d ny

ind k

f k

komit tik

udit. K tig v ri

l ini kur ng d p t m ngukur s c r kompr h nsif pr k

P n liti n gov rn nc

ini m miliki

k t r t s n

y itu

v ri

5.2.

K t r t s n d n S r n

l corp r d

m k nism corpor t n

gov rn nc t l h f ktif m ngur ngi m n j m n l

p rus h

m nj l nk n simpulk n

tug sny hw

s c r

f ktif. S c r

k s luruh n

di d l m p rus h n t l h dil kuk n. Bis di m il k simpul n t l h

hw komit

udit di

d p t

p m

p ng w s n y ng f ktif t rh d p di

ntrok n k p nting n d n k cur ng n y ng t rj

p r tur n y ng r r tik , d n

rl ku, op r si

p rus h n

t l h dij l nk n

s c

di p rus h n. 2. M n m h juml h s mp l p rus h n p r nk n d ng n tid k h ny m li tk n

t nt ng

Dir ktori P r nk n Indon si , 2004).

y ng nc

m ss ti p t hunny . AKPM-05 19 ----------------------- P g 20----------------------DAFTAR PUSTAKA Alijoyo, Antonius, Elm r Boum , TB M N zmudin Sut win ngun, d n M Doddy Kus dri nto. 2004. R vi w of Corpor t Gov rn nc in Asi : Corpor t Gov rn nc in Indon si . Forum for Corpor t Gov rn nc in Indon si B d n P ng w s P s r Mod l. 2004. K p-29/PM/2004. P m ntuk n d n P dom n K rj Komit Audit ___________________________. n Komis ris Emit n d n P rus h n Pu lik 2004. K p-45/PM/2004. Dir ksi

Corpor t Gov rn nc

P rc ption Ind ks (CGPI) y ng dit r itk n d l m m di

dit r itk n ol h Indon si n (IICG) y itu

Institut

of Corpor t

Gov rn

corpor t gov rn nc

t s p rus h n pu lik di Indon si , mis lny ind ks

3. P rluny

m ng m ngk n su tu instrum n p ngukur n untuk m nghitung ind ks

m nging t (Indik tor

di Indon si d n

t rd p t

136

p rus h n

p r nk

l ih

m nj di s mp l r pr s nt tif,

p n liti n

m nj di

l ih

ny k

d n

Good p rus h n

Corpor t y ng

Gov rn nc

B gi

B nk

Umum,

s hingg

mis lny P r tur n P l ks n n

B nk

Indon si

Nomor

8/4/PBI/2006

m nitik r tk n p r nk n s ndiri,

p d

p r tur n

y ng

m ngik t

p rus h n

s j

und ng-und ng t pi l ih

t u

p r tur n

y ng

m ngik t

p rus h n

pu lik

B sl y, M rk S., 1996. An Empiric l An lysis of Th R l tion B tw n Th Bo rd of Dir ctor Composition nd Fin nci l St t m nt Fr ud. Th Accoun ting R vi w Volum 71, No 4, Okto r: 443-465 B v r, H. Willi m, nd Ell n E. Eng l. 1996. Discr tion ry B h vior with R sp c t to Allow nc s for Lo n Loss s nd th B h vior of S curity Pric s. Journ l of Accounting & Economics Volum 22. Agustus- D s m r: 177-206 Bo diono, Gid on SB., 2005. Ku lit s L : Studi P ng ruh M k nism Corpor t Gov rn nc d n D mp k M n j m n L d ng n M nggun k n An lisis J lur. Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Aku nt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 16 S pt m r 2005 Burs Ef k J k rt , 2001, K p-339/BEJ/07-2001. K t ntu n Umum P nc t t n Ef k B rsif t Ekuit s di Burs _______________, 2001, K p-315/BEJ/07-2001. K t ntu n Umum P nc t t n Ef k B rsif t Ekuit s di Burs

_______________, 2001, SE-008/BEJ/12-2001. K nggot n Komit

Audit

AKPM-05 20 ----------------------- P g 21----------------------Chtourou, Sond M rr kchi, J n B d rd nd Luci Court 2001. Corpor t Gov rn nc nd E rnings M n g m nt. Av il l on-lin t www.ssrn.com D vidson III, W ll c N., Bi o Xi , nd W ihong k t R ction to Volunt ry Announc m nts of Audit Committ

Appointm nts:

Xu.

2004. M r

C rc llo, Jos ph V., C rl W. Hollingsworth, April Kl in, nd rry L. N l. 2006. Audit Committ Fin nci l Exp rtis , Comp ting Corpor t Gov rn nc M ch nisms, nd E rnings M n g m nt. Av il l on-lin t www.ssrn.com

u.

_______________, Komis ris Ind p nd n

2001, SE-008/BEJ/12-2001.

T t

C r

P milih n

______________. 2004. Bookl t P rizin n d n Inform si P r nk n

P r nk n

Indon si .

Dir ktor t

t nt ng

P m ntuk n

P nyisih n

P ngh pus

B nk Indon si . don si No. 31/148/KEP/DIR n Aktiv Produktif

1998.

Sur t

K putus n

Dir ksi

B nk

In

Eis n rg, T., Sundgr n, S., W lls, M.T., 1998. L rg r Bo rd nd D cr sing Firm V lu in Sm ll Firms. Journ l of Fin nci l Economics 48, 35-54.

Ghoz li, Im m. 2005. Aplik si An lisis Multiv ri t d ng n Progr m SPSS. Edisi K tig . S m r ng: B d n P n r it Univ rsit s Dipon goro Guj r ti, D mod r. 2003. B sic Econom trics. Fourth Edition. N w York: MC. Gr w-

Indon si . 1995. Und ng-Und ng No. 1 T hun 1995. P rs ro n T r t s ________. 1998. Und ng-Und ng No. 10 t hun 1998. P ru h n t rh d p Und ngUnd ng No 7 T hun 1992 t nt ng P r nk n

Midi stuty, Pr t n P., d n M sud M chfo dz. 2003. An lisis Hu ung n M k nism Corpor t Gov rn nc d n Indik si M n j m n L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 6 Sur y t ngg l 16-17 Okto r 2003 N tion l Committ Cod for Good Corpor t on Corpor t Gov rn nc (NCCG).

2001. Indon si n

Gov rn nc

P sn ll, KV., PF Pop , nd S Young. 1998. Outsid Dir ctor, Bo rd Eff ctiv n ss, nd E rnings M n g m nt. Working P p rs from L nc st r Univ rsity AKPM-05 21 ----------------------- P g 22-----------------------

R hm w ti.

2006. Mod l

P n liti n

M n j m n

p d

Industri

Journ l

of Accounting

nd

Economi

Kl in, April. 2002. Audit r ct ristics, nd E rnings M n g m nt. cs Volum 33 S pt m r: 375-400

Committ ,

Bo rds

of Dir ctor

J ns n, M.C., 1993. Th Mod rn Industri l R volution, Exit, Th F ilur of Int rn l Control Syst ms. Th Journ l of Fin nc Vol. 48, No3, 831-880.

______________. ill Int rn tion l Edition

1999. Ess nti ls

of

Econom trics.

Hill Inc. J k rt : Erl ngg

Mc

Gr w-H

nd

Ch

Forum for Corpor t Gov rn nc Comp ny L w. Av il l on-lin t www.fcgi.org.id

in Indon si .

2003. Indon si n

Journ l

of

Accounting

nd

Pu lic

Th Eff cts of Fin nci l Exp rtis . Volum 23 JuliAgustus: 279-293

Policy

Siz

S min r Bul n n Jurus n Akunt nsi FE-UNS t ngg l 2

___________ d n Z ki B ridw n. 2006. P ng ruh Asim tri Infor m si, R gul si P r nk n, d n Ukur n P rus h n p d M n j m n L d ng n M od l Akru l Khusus P r nk n. Jurn l Akunt nsi d n Bisnis Volum 6 No.2 Agustus: 139-150

l Akunt nsi 6 P d ng t ngg l 23-26 Agustus 2006

S ntoso, Singgih. 2000. Buku L tih n SPSS St tistik P r m trik. J k rt : PT. El x M di Komputindo

Scott, R. Willi m. 2000. Fin nci l Accounting Th ory 2nd Edition. Pr ntic -H ll, N w J rs y S k r n, Um . 2000. R s rch M thods for Busin ss: ing Appro ch. Third Edition. N w York: John Wil y & Sons, Inc

Skill

Build

Su ry n , Agung. 2005. P ng ruh Komit Audit t rh d p Ku lit s L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 1 6 S pt m r 2005 Sugi rt , I Putu. 2004. E rnings M n g m nt nd Inform tion Cont nt of Audit Committ Announc m nt. Artik l y ng Dipr s nt sik n p

S ti w ti, Lilis d n Ainun N im. 2001. B nk H lth Ev lu tion y B nk Indon si nd E rnings M n g m nt in B nking Industry. G dj h M d Int rn tion l Journ l of Busin ss Volum 3 No 2 M y: 159-176

Akunt nsi

d n

Bisnis

Volum

S ti w n, W w n. 2006. An lisis Gov rn nc t rh d p Ku lit s L . Jurn l No.2 Agustus: 163-172

P ng ruh

M k nism

Corpor t

ft r di Burs

Ef k J k rt . Artik l y ng Dipr s nt sik n p

d p

Pr ktik

M n j m n

p d

P rus h n

___________ , uh Asim tri Inform si t rh nk n Pu lik y ng T rd d Simposium N sion

Y cop Sup rno,

d n Nurul

Qom riy h.

2006. P ng r P r

___________, 2006. P ng ruh Asim tri Inform si p d Hu ung n nt r R gul si P r nk n d n M n j m n L s rt D mp kny p d in rj S h m. Jurn l Akunt nsi d n Bisnis Volum 6 No.1 P ru ri: 41-54

d n

P ng ruhny

T rh d p

Kin rj

P r nk n

r nk n Pu lik di Indon si . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d 7 M i 2006

Ut m , Sidh rt , d n F. L on rdo Z. 2006. Audit Committ Composition, Control o f M jority Sh r hold rs nd Th ir Imp ct on Audit Committ Eff ctiv n ss: AKPM-05 22 ----------------------- P g 23----------------------2134 V ronic , Sylvi , d n Siddh rt Ut m . 2005. P ng ruh Struktur K p milik n, Ukur n P rus h n, d n Pr kt k Corpor t Gov rn nc t rh d p P ng lol n L (E rnings M n g m nt). Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 16 S pt m r 2005 _____________ d n Y nivi S B chti r. 2004. Good Corpor t Gov rn nc Inform tion Asym try nd E rnings M n g m nt. Artik l y ng Dip r s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 7 D np s r t ngg l 2 -3 D s m r 2004 W d ri, Lind Kusum ning. 2004. An lisis P ng ruh Proporsi D w n Komis ris d n K r d n Komit Audit t rh d p Aktivit s M n j m n L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 7 D np s r t ngg l 2 -3 D s m r 2004 Wilopo. 2004. Th An lysis of R l tionship of Ind p nd nt Bo rd of Dir ctors, Au dit Committ , Corpor t P rform nc , nd Discr tion ry Accru ls. V ntur Volum 7 No. 1 April: 73-83 Xi , Bi o, W ll c N D vidson III, nd P t r J. D d lt. 2003. E rnings M n g m n t nd Corpor t Gov rn nc : Th Rol of Th Bo rd nd Th Audit Committ . Journ l of Corpor t Fin nc Volum 9 Juni: 295-316 Y rm ck, D., 1996. High r M rk t V lu tion of Comp ni s ll Bo rd of Dir ctors. Journ l of Fin nci l Economics 40, 185-211. with

Zhou, Ji n nd K n Y. Ch n. 2004. Audit Committ , ct ristics nd E rnings M n g m nt y Comm rci l B nks. Working P p r

Yu, Fr nk. 2006. Corpor t

Gov rn nc

nd E rnings M n g m nt. Working P p r Bo rd Ch r

Sm

Indon si Evid nc . Jurn l Ris t Akunt nsi Indon si Volum

9 No 1 J nu ri:

Simposium N sion l Akunt nsi 7 D np s r t ngg l 2 -3 D s m r 2004

AKPM-05 23 ----------------------- P g 24----------------------LAMPIRAN T l 1 D ft r P rus h n S mp l

T l 2 Krit ri P ng m il n S mp l Juml h p rus h n y ng t rd ft r di BEJ s l m p riod 2000-2004 Juml h p rus h n non p r nk n )

Juml h p rus h n p r nk n Juml h p rus h n d ng n d t tid k v lid / tid k l ngk p Juml h p rus h n y ng m nj di s mp l Sum r: Indon si n C pit l M rk t Dir ctory (ICMD) T l 3 St tistik D skriptif

AKPM-05 ----------------------- P g 25-----------------------

KDK UDK KKA

100 100 100

0 2 0

1 11 1

0,2817 5,04 0,6

0,23013 2,20156 0,49237

V ri

M n

Std. d vi si

D t Corpor t Gov rn nc Minimum M ksimum

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20.

B nk P rm t T k B nk CIC T k B nk D n mon T k B nk Int rn tion l Indon si T k Lippo B nk T k B nk M y p d T k B nk BNI T k B nk Ni g T k B nk NISP T k B nk P nin T k B nk Victori Int rn sion l T k Int r P sific B nk B nk Arth Ni g K nc n T k B nk Bu n Indon si T k B nk C ntr l Asi T k B nk Eks kutif Int rn sion l T k B nk M g T k B nk Sw d si T k B nk Nus nt r P r hy ng n T k B nk Bumi Put r T k

No.

N m P rus h n

Kod

BNLI BCIC BDMN BNII LPBN MAYA BBNI BNGA NISP PNBN BVIC INPC ANKB BBIA BBCA BEKS MEGA BSWD BBNP BABP

348 (321 27 (7) 20

24

UKP DA

100 100

274000 -0,80

149168642 0,65

24375649,85 0,0005

36585295l,3 0,17710

T l 4 Uji Norm lit s Kolmogorov Smirnov S lum P ngo t n V ri l Sig. (p v lu ) K t r ng n Komposisi d w n komis ris 0,006* Tid k rdistri usi norm l

V ri

K t r ng n B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l

V ri AKPM-05

K t r ng n 25

----------------------- P g 26-----------------------

rit s

V ri

K t r ng n

T l 7 Uji Gl js r t Sig.

Sum r: H sil p ngol h n d t

Ukur n p rus h n

0,834

1,199

Tid k t rj di multikolin

K r d n komit rit s

udit

0,813

1,231

Tid k t rj di multikolin

Ukur n d w n komis ris rit s

0,807

1,240

Tid k t rj di multikolin

Komposisi d w n komis ris rit s

0,870

1,150

Tid k t rj di multikolin

T l 6 Uji Multikolin rit s Tol r nc VIF

Sum r: H sil p ngol h n d t

Ukur n d w n komis ris Ukur n p rus h n Akru l k lol n

0,055 0,082 0,253

Komposisi d w n komis ris

0,429

T l 5 Uji Norm lit s Kolmogorov Smirnov S t l h P ngo t n l Sig. (p v lu )

Akru l k lol n Sum r: H sil p ngol h n d t

0,070 B rdistri usi norm l K t r ng n: Signifik n p d nil i =5%

Ukur n p rus h n

0,000*

Tid k

rdistri usi norm l

Ukur n d w n komis ris

0,001*

Tid k

rdistri usi norm l

Sum r: H sil p ngol h n d t

isit s K isit s isit s

V ri Sig. 0,004

tt

Komposisi d w n komis ris ,067** Ukur n d w n komis ris ,081** K ,011* 0,478 4,201 R2 0,007 Adj. R2 2,366 Std. Error of th Estim t r d n komit

udit

Ukur n p rus h n R

p d 10% AKPM-05 26

Sum ik n p d 5%

r: H sil p ngol h n d t

K t r ng n: *Signif ** Signifik n

Konst nt

-4,520 -0,757 0,721 -1,267 0,06716 0,564 0,318 0,242 0,95954

-3,704 -1,891 1,797 -2,693 0,716 F Sig. D-W

2.01954 1.68288 1.68288 2.01954 2.01954 0 0 0

T l 8 H sil An lisis R gr si (Ko fisi n R gr si) Mod l S t l h P ngo t n l Ko fisi n thitung

Sum r: H sil p ngol h n d t

Ukur n p rus h n

-0,588

0,560

Tid k t rj di h t rosk d st

r d n komit

udit

1,489

0,145

Tid k t rj di h t rosk d st

Ukur n d w n komis ris

-0,316

0,754

Tid k t rj di h t rosk d st

Komposisi d w n komis ris isit s

-0,080

0,937

Tid k t rj di h t rosk d st

Anda mungkin juga menyukai