Ekonomi Universitas Sebelas Maret DODDY SETIAWAN Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret ABSTRACT The aims of this research at examining the influence of corpora te governance mechanisms, such as, board of commisioner composition and size, and audit commit tee existence on the earnings management practice in public bank c ompanies listed in Jakarta Stock Exchange. The samples of this research is all of public ban ks companies existed in Indonesia in the year of 2000-2004 which were listed in Jakarta Stock Exchange. The research data were collected from public banks financial statement for the period of 2000 until 2004, from Indonesian Banking Directory published by Ba nk Indonesia from 2001 until 2005, and also from each companys w ebsites. Purposive sampling method was used to determine research sample. From this method, we have collected 100 observations from 20 public banks companies/5 years. By using mult iple regression analysis as the research method, the results shown that corporate governance mechanisms, namely, board of commisioner composition and size, and al so audit committee existence influenced earnings management of public banks compani es which have been detected by using specific accrual model from Beaver and Engel (1996). These results mean those mechanisms done by the company have succeeded t o minimize the earnings mangement practice. Therefore, based on the se results we can conclude that corporate governance mechanisms have worked effectiv ely to increase companys performance. Keywords: corporate tee, earnings management AKPM-05 1 ----------------------- Page 2----------------------1. PENDAHULUAN governance, board of commisioner, audit commit
yang
tercatat
skandal
keuangan
di
perusahaan
publik
manipulasi laporan keuangan oleh PT Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk (Boediono, 2005). Hal tersebut keuangan tetap dilakukan oleh pihak isis tahun 19971998. nerapan membuktikan korporat bahwa meskipun kondisi praktik sudah manipulasi menjauhi laporan kr pe
periode
ini adalah
kurangnya
governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate governance di Indonesia mengarah an dan pada defisiensi tindakan pembuatan keputusan dalam perusaha
perusahaan (Alijoyo et al., 2004). demi Corporate peningkatan governance merupakan konsep yang diajukan
kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menja min akuntabilitas manajemen pada kerangka peraturan. Konsep ainya pengelolaan terhadap stakeholder governance dengan diajukan mendasarkan demi tercap
corporate
perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila kons ep ini diterapkan dengan onomi akan terus menanjak seiring akin baik dan dengan baik maka diharapkan pengelolaan pertumbuhan perusahaan yang ek m
transparansi
nantinya menguntungkan banyak pihak. Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi pemega ng saham dan kreditor sehingga mereka yakin akan memperoleh return atas investasin ya dengan benar. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif demi terciptanya pertumbuhan i sektor korporat. Corporate governance ng menentukan dapat yang efisien dan sustainable sebagai susunan aturan d ya
didefinisikan
saham,
manajer, kreditor,
pemerintah
stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawa bnya (FCGI, 2003). dalam Penelitian melindungi mengenai telah Bachtiar Utama efektifitas corporate banyak (2004), (2005), dilakukan, antara Wedari Sugiarta (2004), governance lain: dan Midias Wilopo Akan t
investor di Indonesia tuty dan Machfoedz (2003), Veronica dan (2004), Boediono (2005), Veronica dan etapi penelitian ini
(2004).
mencakup perusahaan yang listing di BEJ kecuali perusahaan perbankan. Oleh karen a itu, perlu suatu penelitian nance di industri AKPM-05 2 ----------------------- Page 3----------------------perbankan da dengan lainnya. ndingkan Industri dengan perbankan mempunyai suatu bank regulasi yang harus lebih ketat diba CAAR karena karakteristik industri industri perbankan yang berbe tentang efektifitas corporate gover
memenuhi
kriteria
Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suat u bank (apakah bank tersebut k). Oleh karena itu, manajer supaya mempunyai perusahaan merupakan bank yang sehat atau tida laba
insentif untuk
melakukan
manajemen
mereka dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh BI (Setiawati dan Naim, 2001 , dan Rahmawati dan Baridwan, 2006). Setiawati dan Naim (2001), Rahmawati (2006), dan Rahmawati dan Baridwan ankan di Indonesia (2006) menunjukkan bahwa perb
melakukan manajemen laba untuk memenuhi kriteria BI tersebut. Setiawati dan Naim (2001) berargumen eh manajemen dapat mengakibatkan industri perbankan merupakan yaannya laporan maka bahwa laporan distorsi keuangan yang dalam alokasi telah dana. direkayasa Selain ol itu, keperca laba,
berkurang
manajemen
melakukan penarikan dana secara bersama-sama yang dapat mengakibatkan rush. Oleh karena ajemen itu, perlu suatu laba yang perusahaan mekanisme perbankan. untuk Salah satu meminimalkan mekanisme yang man d
adalah praktik corporate governance. Oleh karena itu penelitian ini menguji peng aruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba di Indonesia. Penelitian ini menguji komposisi dewan mekanisme corporate governance:
komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhad ap praktik manajemen nkan di Indonesia. Dalam mendeteksi h Beaver dan Engel (1996). an piutang laba yang laba dilakukan oleh perusahaan yang diajukan perba ole
manajemen Model
tersebut losses)
provisi
kerugian
pembentuk total akrual dalam perusahaan perbankan. Model ini merupakan model yan g paling sesuai dalam rusahaan perbankan (Rahmawati, 2006). al ditunjukkan oleh mendeteksi Dalam praktik manajemen ini komponen laba di pe total akru
penelitian
cadangan kerugian piutang yang dalam operasi perusahaan perbankan ditunjukkan ol eh Penyisihan n Surat Penghapusan Keputusan Aktiva Produktif (PPAP). Sesuai denga
AKPM-05 3 ----------------------- Page 4----------------------Direktur Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, yang uktif (PPAP) adalah cadangan dari nominal dimaksud yang dengan harus Penyisihan dibentuk Penghapusan Aktiva Prod
sebesar
persentase
tertentu
berdasarkan penggolongan kualitas aktiva produktif. 2. 2.1. ng TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Komposisi Dewan Komisaris dan Manajemen Laba Secara umum jawab atas dewan komisaris yang ditugaskan terkandung dan dalam diberi tanggu laporan keua melakukan Untuk
pengawasan kualitas informasi ngan. Hal ini penting mengingat manajemen adanya pada
manajemen kepercayaan
untuk investor.
laba yang berdampak mengatasinya dewan komisaris i perusahaan. Dewan dewan komisaris direksi
memiliki
akses
menyampaikan
dewan komisaris (NCCG, 2001). Selain mensupervisi dan memberi nasihat pada dewan direksi sesuai dengan UU No. 1 tahun 1995, fungsi dewan komisaris yang lain sesu ai dengan yang dinyatakan dalam National Code for Good Corporate Governance 2001 adalah memastikan wab sosial dan mempertimbangkan aik memonitor bahwa perusahaan telah melakukan tanggung perusahaan ja seb
kepentingan
berbagai stakeholder
efektifitas pelaksanaan good corporate governance. n Penelitian diantaranya mengenai keberadaan dewan komisaris telah dilakuka
Peasnell, Pope, dan Young (1998) meneliti efektifitas dewan komisaris dan komisa ris independen terhadap an menggunakan manajemen laba yang terjadi di Inggris. Deng
sampel penelitian yang terdiri dari 1178 perusahaan tahun selama periode 1993-19 96, hasil penelitian nden membatasi ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris indepe
pihak manajemen untuk melakukan manajemen laba. Xie, Davidson, dan Dadalt (2003) meneliti peran dewan komisaris dengan l atar belakang bidang penelitian ini diketahui makin aan perusahaan keuangan sering dewan dalam mencegah manajemen maka laba. Dari akrual kelol
komisaris
bertemu
makin kecil. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien negatif yang signifikan. Penel itian ini juga menunjukkan erusahaan yang bahwa persentase dewan komisaris dari luar p
independen berpengaruh negatif secara signifikan terhadap akrual kelolaan. AKPM-05 4 ----------------------- Page 5----------------------yang dari alam Beasley berasal (1996) menyarankan meningkatkan kecurangan dewan keuangan, bahwa masuknya dewan komisaris tersebut d
Hasil penelit u
komposisi pelaporan
komisaris daripada
lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik komisaris yang berasa l dari luar perusahaan (outsider director) juga berpengaruh terhadap kecenderungan ter jadinya kecurangan pelaporan keuangan.
Penelitian terkait dengan keberadaan dewan komisaris di Indonesia juga banyak dilakukan. Veronica dan Utama (2005) meneliti pengaruh praktik corporate govern ance terhadap yaitu manajemen proporsi laba. Praktik corporate Hasil governance yang diteliti k
independen.
dari penelitian
ini adalah
proporsi dewan komisaris independen tidak terbukti berpengaruh terhadap manajeme n laba yang dilakukan apakah komposisi dewan komisaris ari penelitian ini oleh perusahaan. berpengaruh terhadap Boediono manajemen (2005) meneliti d
laba. Hasil
diketahui bahwa secara parsial pengaruh corporate governance dalam hal ini komp osisi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. entase Veronica dewan dan Bachtiar (2004) menemukan bahwa secara variabel pers
tidak berkorelasi
signifikan
terhadap
walau begitu interaksi antar variabel akrual kelolaan dan dewan komisaris indepe nden menunjukkan koefisien positif yang signifikan terhadap return perusahaan. Hal te rsebut dapat dijelaskan dengan makin tingginya persentase dewan komisaris independen m aka akrual kelolaan makin berpengaruh terhadap return. Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini ada lah: H1 2.2. : Komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba Ukuran Dewan Komisaris dan Manajemen Laba dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan
yang beragam. Salah satu argumen menyatakan bahwa makin banyaknya personel yang menjadi dewan komisaris a yang dimiliki dapat berakibat pada makin buruknya kinerj
perusahaan (Yermack 1996, Eisenberg, Sundgren, dan Wells 1998, dan Jensen 1993).
AKPM-05 5 ----------------------- Page 6----------------------Hal lah tersebut dapat keagenan), dijelaskan banyaknya dalam dengan adanya agency dewan problems komisaris (masa maka
yaitu dengan makin badan ini akan mengalami kesulitan kesulitan dalam
anggota menjalankan
perannya,
diantaranya
berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing anggota dewan itu sendi ri, kesulitan dalam mengawasi manajemen, serta dan mengendalikan tindakan dari
kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan (Yermack 1996, Jensen 1993). Adanya ewan komisaris kesulitan dalam perusahaan dengan anggota d
yang banyak ini membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan n yang yang semakin nantinya berdampak pula pada kinerja perusahaa
menurun (Yermack 1996, Eisenberg, Sundgren, dan Wells 1998). eri Terkait manajemen efek yang laba, ukuran dewan komisaris dapat memb
berkebalikan dengan efek terhadap kinerja. Hal ini bisa dimengerti karena sesuai dengan pernyataan Scott (2000) bahwa melakukan manajemen laba dapat dilaksanakan dengan berbagi reasing cara salah earnings itu satunya hubungan menurunkan yang terjadi laba antara (income dec
ukuran dewan
manajemen laba harusnya positif, makin banyak anggota dewan komisaris maka makin banyak manajemen laba yang terjadi. Kondisi ini tidak diikuti oleh beberapa pene litian. Yu (2006) menemukan negatif secara bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba yang diukur dengan menggunakan model Modified
nilai
akrual
kelolaannya.
Hal ini
menandak
sedikit dewan komisaris maka tindak manajemen laba makin banyak karena sedikitny a dewan komisaris memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk didominasi oleh piha k manajemen dalam menjalankan perannya. Chtourou, Bedard, dan Courteau (2001) juga menyatakan hal yang sama dengan Yu (2006), namun dalam penelitian mereka hal ini hanya terjadi pada penurunan laba (income ncreasing decreasing), earnings kasus dimana manajemen kasus laba dilakukan dengan i
sedang tidak
untuk
sebaliknya itu
(income
signifikan.
Sementara
penelitian yang
Zhou dan Chen (2004) menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris di bank komersial tidak berpengaruh menggunakan terhadap earnings Zhou dan management Chen (2004) yang juga diukur membagi Pengujian dengan kriter ters
loan loss provisions. ia manajemen laba tinggi dan rendah ebut menyimpulkan AKPM-05 6 dan
mengujinya
secara
terpisah.
----------------------- Page 7----------------------bahwa dalam ukuran dewan menghalangi komisaris secara signifikan berpengaruh
tindak manajemen laba untuk perusahaan yang melakukan manajemen laba tinggi. Xie , Davidson, u makin dan Dadalt banyak (2003) juga menyatakan hal yang sama yait
dewan komisaris maka pembatasan atas tindak manajemen laba dapat dilakukan lebih efektif. ndgren, Hasil dan yang sejalan dengan Wells Yermack 1996, Eisenberg, Su
1998, dan Jensen 1993 diantaranya Beasley (1996) yang melaporkan bahwa pengaruh
ukuran dewan komisaris terhadap kecurangan dalam pelaporan keuangan adalah posit if secara signifikan. komisaris yang Untuk itu penelitian ini mendukung bahwa dewan
lebih banyak kurang efektif dalam melakukan pengendalian terhadap manajemen. Penelitian Midiastuty dan Machfoedz (2003) menyatakan bahwa ukuran dewa n komisaris ajemen berpengaruh laba yang secara signifikan terhadap indikasi man
dilakukan oleh pihak manajemen. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan tanda posit if. Hal ka tersebut berarti makin makin banyak dilakukan besar oleh ukuran perusahaan. dewan Dari komisaris sini dapat ma
jumlah komisaris yang lebih sedikit lebih mampu mengurangi indikasi manajemen l aba daripada jumlah komisaris yang banyak. Dari beberapa penelitian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini ada lah: H2 2.3. yang : Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba Komite Audit dan Manajemen Laba Sesuai dengan dibentuk Kep. untuk 29/PM/2004, melakukan penting sistem komite tugas bagi audit pengawasan pengelolaan adalah komite
oleh dewan komisaris perusahaan. Keberadaan . Komite komite audit audit baru
pengelolaan perusahaan
sangat dalam
pengendalian antara
penghubung
pemegang
dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian. Berdasarkan Surat Edaran BEJ, SE-008/BEJ/12-2001, rdiri dari sekurangkurangnya tiga orang ini yang berasal termasuk ketua keanggotaan komite komite Anggota audit te komite
audit.
dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite yang berasal dari komis aris tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ke tua AKPM-05 7 ----------------------- Page 8----------------------komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen harus beras al dari pihak eksternal yang independen. Seperti diatur peraturan yang dalam Kep-29/PM/2004 yang merupakan
mewajibkan perusahaan membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain: 1. Melakukan penelaahan akan dikeluarkan nnya, 2. Melakukan ran perundangan undangan lainnya penelaahan di bidang yang atas ketaatan modal perusahaan dan terhadap peratu perundang atas informasi keuangan yang
pasar
peraturan
berhubungan dengan kegiatan perusahaan, 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, 4. i Melaporkan kepada perusahaan dan komisaris berbagai risiko yang dihadap
pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi, 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten, 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan. h dan Penelitian mengenai Davidson, Xie, Xu (2004) penunjukkan yang komite audit reaksi sukarela. diantaranya pasar Hasil penelitian ole
menganalisis secara
terhadap yang
pengumuman diperoleh
audit terutama yang ahli di bidang keuangan. omite Xie, Davidson, audit dalam dan Dadalt (2003) dilakukan menguji oleh efektifitas k pihak manaje
laba yang
diperoleh dari penelitian ini berupa kesimpulan bahwa komite audit yang berasal dari luar mampu melindungi anajemen laba kepentingan pemegang saham dari tindakan m
yang dilakukan oleh pihak manajemen. Pengaruh terhadap akrual kelolaan ditunjukk an oleh makin seringnya komite audit bertemu dan pengaruh tersebut ditunjukkan deng an koefisien negatif yang signifikan. n Carcello et al. komite audit di keuangan bahwa dan (2006) manajemen menyelidiki hubungan antara keahlia ini men terbukti
bidang unjukkan
penelitian keuangan
----------------------- Page 9----------------------komite Suaryana (2005) audit yang meneliti pengaruhnya ini hubungan terhadap antara earnings reponse syarat keberadaan response coeffici lebih ting
yang didapat dari penelitian ent perusahaan yang telah memiliki komite gi bila dibandingkan
audit yang
dengan perusahaan yang tidak memiliki komite audit yang memenuhi syarat. Ini ber arti keberadaan komite audit yang memenuhi syarat dalam perusahaan direspon lebih bai k oleh pasar. Utama dan Leonardo (2006) memberikan bukti empi
ris
tentang
dampak
komposisi komite audit dan kendali dari pengelola perusahaan pada efektivitas ko mite audit berdasarkan survey g di BEJ. Mereka menemukan dampak signifikan ini juga bukti bahwa positif yang dalam efektivitas menunjukkan atas komite komposisi komite audit perusahaan komite audit. Selain efektivitas audit itu yang listin
mempengaruhi
komite
komposisinya, diantaranya kekuatan mengendalikan perusahaan oleh pemegang saham, makin banyaknya perwakilan dewan komisaris, komisaris independen dalam
pengendalian oleh dewan komisaris, dan lamanya komite audit menjabat. radaan Penelitian komite Veronica dan Utama (2005) menguji manajemen audit tidak pengaruh kebe
audit dalam perusahaan tersebut melaporkan bahwa variabel keberadaan manajemen laba
terhadap komite
perusahaan. Artinya keberadaan komite audit tidak mampu mengurangi manajemen lab a yang terjadi di perusahaan. Penelitian oleh Veronica dan Bachtiar (2004) menemu kan bahwa gan komite audit akrual kelolaan memiliki hubungan yang signifikan untuk den
khususnya menghalangi
periode mana
peningkatan
perusahaan tersebut. Veronica dan Bachtiar (2004) juga meneliti pengaruh interak si dari persentase komite audit ri penelitian tersebut menunjukkan adanya n antara reaksi dengan akrual diskresioner, yang akrual signifikan dan dalam hasil da
koefisien
positif
diskresioner.
menilai audit
positif
akrual
kelolaan
perusahaan
yang
memi
yang diindikasikan dengan tingginya return perusahaan. AKPM-05 9 ----------------------- Page 10----------------------Wedari (2004) menguji pengaruh interaksi antara dewan komisaris dan kom ite audit terhadap praktik manajemen laba. Dengan menggunakan sampel perusahaan non finansial yang listing 2, Wedari (2004) di BEJ untuk tahun 1994 hingga 200
menunjukkan interaksi dewan komisaris dengan komite audit justru berpengaruh pos itif terhadap manajemen laba. Hasil tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitia n lain yang serupa, artinya dengan adanya dewan komisaris dan komite audit belum berhas il mengurangi manajemen dapat melakukan manajemen laba bahwa komite dengan laba karena lebih leluasa. secara keberadaan Setiawan positif mereka (2006) manajer menunjukkan kualitas laba
terhadap
coefficient), artinya dengan adanya komite audit maka perusahaan dapat meningkat kan kualitas laba yang dilaporkan. Wilopo (2004) independen, komite audit, kinerja perusahaan tersebut dilaporkan menganalis dan akrual hubungan dewan komisaris Dari penelitian
diskresioner.
bahwa kehadiran komite audit dan dewan komisaris independen mampu mempengaruhi secara negatif praktik menandakan bahwa manajemen laba di perusahaan. Hal ini
mekanisme corporate governance diatas penting untuk menjamin terlaksananya prakt ik perusahaan yang adil (fair ) dan transparan. ipotesis Dengan berdasar berikutnya pada penelitian-penelitian di atas maka h
dalam penelitian ini adalah: H3 ba 2.4. ukuran perusahaan dan pengaruhnya g besar lebih terhadap manajemen laba. Perusahaan yan : Keberadaan komite audit independen berpengaruh terhadap manajemen la Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba Selain penelitian diatas, maka perlu dilakukan pengujian juga terhadap
diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melak ukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan isinya tersebut melaporkan kond
lebih akurat. Peasnell, Pope, dan Young (1998) menunjukkan adanya hubungan negat if antara ukuran perusahaan n ini disimpulkan dan manajemen laba di Inggris. Denga
bahwa manajer yang memimpin perusahaan yang lebih besar memiliki kesempatan yang lebih kecil dalam memanipulasi laba dibandingkan dengan manajer di perusahaan ke cil. Penelitian bahwa AKPM-05 10 ----------------------- Page 11----------------------perusahaan di Amerika en laba pada Serikat berpengaruh yang negatif lebih terhadap besar manajem Chtourou, ukuran Bedard, dan Couteau (2001) menemukan
Perusahaan
berkesempata
dalam melakukan manajemen laba dibandingkan perusahaan kecil. n Dari variabel pengujian yang Veronica terhadap perusahaan, menunjukkan dan Utama manajemen kecil bahwa (2005) laba dilaporka adalah manajemen perusahaan ukur laba ya
berpengaruh signifikan an perusahaan. Makin besar ukuran nya. Rahmawati dan Baridwan (2006) ng diukur dengan
besaran makin
tindak ukuran
signifikan
positif te
laba perusahaan. Ini menunjukkan bahwa manajer perusahaan besar mendapat insenti f yang lebih ketika i kos politisnya dia melakukan manajemen laba demi mengurang
(Rahmawati dan Baridwan, 2006). Dari penelitian tersebut, maka hipotesis selanjutnya adalah: H4 3. 3.1. : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba METODOLOGI PENELITIAN Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel penelitian Efek Jakarta ini adalah selama seluruh periode perusahaan 2000-2004. Tek
sampel dilakukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampe l yang un representatif kriteria yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adap
digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan perbankan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2000-2004 2. Perusahaan untuk periode 31 mempublikasikan laporan keuangan tahunan
Desember 2000-2004 yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). dia te 3. Data yang tersedia pada publikasi periode governance 31 Desember lengkap (data secara baik data keseluruhan terse
2000-2004),
mengenai corpora
perusahaan dan data yang diperlukan untuk mendeteksi manajemen laba Data yang digunakan laporan keuangan dalam penelitian ini dikumpulkan dari
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 2 000 sampai Market tahun 2004 Directory yang bisa dilihat dalam Indonesia Capital
AKPM-05 11 ----------------------- Page 12----------------------(ICMD), dari Direktori serta dari situs Perbankan Indonesia dari tahun 2001-2005,
masing-masing perusahaan sampel. 3.2. Variabel dan Pengukurannya Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: h Komposisi dewan dewan komisaris dalam independen susunan terhadap dewan komisaris, jumlah yaitu persentase yang jumla ada
total komisaris
komisaris perusahaan sampel. Ukuran dewan komisaris, yaitu jumlah total anggota dewan komisaris, baik yan g berasal dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan sampel. Keberadaan sampel komite audit, merupakan variabel dummy, bila perusa
haan
memiliki komite audit maka dinilai 1, dan jika sebaliknya maka dinilai 0. Ukuran perusahaan diukur dari jumlah total asset perusahaan sampel. Manajemen laba dengan model sebut diproksikan oleh dan akrual kelolaan Engel (1996). yang Model dideteksi ter
+LOAN 2 it
+NPA 3 it
+NPA 4it
it+1 Dimana: COit LOANit NPAit t rdiri dari ngkat : loan charg offs (pinjaman yang dihapus : loans outstanding ( pinjaman yang
r dar)
rdasarkan
ukukan)
rmasalah), ti
digolongkan m njadi (a) ) kurang lancar, (c) diragukan, dan (d) mac t.
NPAit+1 : s lisih non p rforming ass ts t+1 d ngan non p rforming ass ts t NDAit : akrual non k lolaan
S suai d ngan d finisinya ahwa: TA (2) it Dimana: AD adalah akrual k lolaan, TA adalah total akrual, dan NDA adalah akrual non it it it k lolaan, maka: AKPM-05 12 ----------------------- Pag + TA (3) it0 it Dimana z (4) v r an Untuk m n ntukan dan Eng l (1996) ini maka aktiva produktif akrual total d ngan m nggunakan p nyisihan manaj m n uku mod l B a DA+ it it it 1 it 2 it 3 it 4 it + CO it it NDA DA +
13----------------------LOAN +NPANPA+z +
total
saldo
p nghapus la a
t rs ut dan
t rl ih k rugian
d ngan
nilai
3.3. yang
P ngujian Asumsi Klasik S lum dip rol h dilakukan dalam p ngujian hipot sis,
maka
(PPAP). s mua
Dalam varia l
ko fisi n
kuitas
data
yang dilakukan diantaranya: (1) m nguji normalitas data d ngan m lakukan on sa mpl Kolmogorov Smirnov, (2) m nguji h t rosk dastisitas d ngan m nggunakan uji Gl js r, d ngan m lihat tol ranc d ngan valu
dan
(statistik-d). 3.4. M tod Analisis Data P ngujian hipot sis dalam p n litian ini dilakukan s t lah dilakukan p atas ngat data-data t rkait data akrual manaj m n la a p rusahaan p r ankan, m ngi
ngujian
k lolaan yang m rupakan varia l d p nd n dalam mod l yang diuji dip rol h s t lah ko fisi n p rsamaan mod l B av r 1). S t lah dan Eng l (1996) dip rol h dari varia l
(lihat dalam
masing-masing
langkah s lanjutnya adalah m ncari nilai akrual k lolaan, d ngan m ngurangkan nilai p nyisihan p nghapusan aktiva produktif (PPAP) d ngan nilai akrual non k lolaan yang dip rol h d ngan m masukkan data masing-masing samp l k dalam mod l. p n litian Dalam ini, m nguji p n liti hipot sis
yang
diajukan
dalam
digunakan rikut:
factor
autokor lasi
m nggunakan
(5) it K t r ng n: 1 2 3 4 it
komit
udit
KKA UKP
: k
(uji F) / uji mod l, p nguji n signifik n p r m t r individu l (uji t). 4. 4.1. k n s ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
g i
rikut:
(TABEL 2 DI SINI)
BAPEPAM
d n
BEJ
y ng
m ny t k n
hw
s tid kny
r rti
tid k
s su i
d ng n
p r tur d l
d l m s tu p rus h n d l
komis ris
hw r t -r t
p rus h n
Indon si m l kuk n n l ny .
tind k
m n j m n
d ng n
pol
m m ksim lk
t rs ut m n nd k n p r nk n di
hw
p d
p riod
t hun
2000-2004
p rus h n
untuk p rus h n p r nk n d l h s H l
s r 0,0005 d n ngk
positif.
4.2.
B rd s rk n lumny
krit ri
p ng m il n
s mp l y ng
t l h
dij
H sil P ngumpul n D t
i n
y ng
digun k n
nt r
l in
uji
ko fis
KDK
: ko fisi n
DAit p rus h n
: ukur n
r d n
w n komis ris
: konst nt
UDK
: ukur n d
(TABEL 4 DI SINI)
(0,429), ukur n d w n komis ris (0,055), d n ukur n p rus h n (0,082) usi norm l.
(TABEL 5 DI SINI) d n
t rs ut tri usi
ti d ri p nyimp ng n dis
t rs ut d l m mod l y ng diuji t u is si
dik t k n
hw d t
d l m mod l r gr
dit mui
d ny
g j l -g j l
p nyimp
T rk it p nguji n , utokor l si
sumsi
kl sik
l inny ,
y itu
multikolin rit s
norm lit s d w n
m nunjukk n
hw
komposisi rdistri
d t
y ng
k n
d l m
lid
Untuk m nd p tk n m k l ngk h
h sil
p nguji n
y ng
ih
ik
d n v
hw
v ri
komposisi
d w n
komis ris
v ri l orm lit s.
dummy H sil
s hingg uji
tid k
is
dil kuk n
p nguji n
rup k n
l komit
4.3.
p ng nd li s
s tu p rus h n
n (0
norm l.
+ LnKDK 1
t rs ut dis
k n k r n
d ng n m kin
ny k nggot
k u ng n
d mi
m m t si
m n j m n
t l h
f ktif
d l m
m nj l nk n
t nggungj w ny d
rh sil nunjukk n
m ngur ngi hw
m n j m n
y ng
t rj di. H l
ini m
p rus h n p r nk n, l m p rus h n
r rti
m kin
ny k
komis ris
ind p nd n
rp ng ruh n j m n
n g tif di
s c r
signifik n
(0,067)
k n
t rj diny
D ri d w n
t rs ut
dik t hui
v ri
ind p nd n idu l.
rp ng ruh s c r
signifik n t rh d p v ri
l d p nd n s c r
indiv
komposisi m d
rup y m ng t hui p k h v r
p ru h n t rs ut m k
mod l p n liti n
ru h m nj di:
d t k s t l h
d l m ntuk m ng l mi
log ritm
2005),
s hingg
v ri l t rh d p
r sidu l
y ng
tid k
norm l
m k
dil kuk n
tr
d t
di
d p n
t l h
dij l sk n
m nggun k n m tod
r gr si
hw
S p rti p n liti n
t l h ini
dij l sk n
di
gi n
lumny
4.4.
d l m p l por n k u ng n p rus h n. H sil p n liti n ini konsist n d ng n p n l iti n P sn l, Pop , d n Young (1998), B sl y (1996), W d ri (2004), d n Wilopo (2004 )
rh d p tind k r nk n, p rus h n y k m k
m ny t k n hw p m n j m n
ukur n
d w n
komis ris
rp ng ruh
positif
t rh d
d ng n
d n M chfo
komis ris n J ns n
(Y rm ck 1993).
1996,
Eis n rg,
Sundgr n,
d n
W lls
1998,
m ngh m t j w
pros s d w n
p ng w s n
y ng
h rusny
m nj di
t nggung d
d p t dis ini
k n k r n
m n j m n l isi t rs ut
y ng
dil kuk n
p rus h n jug
s m kin
ny k.
Kond
y ng m miliki tind k
d w n
komis ris
d l m
juml h
m n j m n rtiny
y ng
dil kuk n
d l m
p rus h n
rp ng ruh positif s c r
signifik n (0,081) t
rkor l si signifik n t rh d p
kru l k lol n.
t rh d p tind k m n j m n l ti n
m ny t k n hw i rp ng ruh
proporsi
d w n
komis ris
ind p nd n
tid k
t r ukt
(2002),
V ronic
d n
Ut m
(2005)
d n
Bo
d w
p n
pr kt k m n j m n l n p n liti n y ng
di
p rus h n.
H sil
ini
rl w n n
d ng
y ng m ny t k n n g tif t rh d p
hw
komposisi
d w n
komis ris
rp ng ruh
ind p nd n
d l m
p rus h n
y ng
m nuntut
d ny
pros s p ng w s n s d ng n m kin
y ng
dil kuk n
d w n
ini m kin
rku lit
Xi , D vidson, W d ri (2004),
D d lt d n
(2003),
V ronic
d n
B chti r
(2004),
udit ol h
rp ng ruh t rh d p m n j m n l
, di nt r ny
ini konsist n d ng n it
r p
p n liti n l in y ng m nguji p k h k
r d n kom
y ng p d pros sny
m ngh m t m n j m n l
t nggung
j w ,
d n
kunt ilit s
t rh d p
p rus h n
d ng n
m njunjung
l udit
ol h
m n j m n
D ri
sini
d p t
t rlih d l m
g i
s l h
s tu
m k nism
corpor t
gov rn nc
d l m hu ung n y ng it udit y ng d
s ling di
rk
lik n.
H l
ini
r rti
kom
m mpu
rp ng ruh signifik n t rh d p m n j m n l p l
y ng t rj di d l m p rus h n s m
t rh d p v ri l
m n j m n t rs ut
dit rim ,
h l
t rs ut
dik r n k n
y ng
m ny t k n
hw
r d n
komit
d p t disi
l ih
d l m p rus h n, y ng ditunjukk n
Xi , D vidson, D d lt ), d n Chtourou,
(2003),
Yu
(2006), Zhou
d n
Ch n
l p rus h n s c r d ng n
rl w n n (2004
p rus h n.
gun k n
l l in
5. 5.1.
KESIMPULAN K simpul n
ind p nd n s c r
rs m -s m
rp ng ruh t rh d p v ri
l d p nd n.
0,05
d n
dip rol h
nil i F
d l h
komis ris,
ukur n
d w n
komis ris,
s r
D ri h sil r gr si t rh d p v ri
r d
4,201 r r
t rh d p m n j m n l
p n liti n m r k m ny t k n n
hw ukur n p rus h n
rp ng ruh s c r
signifik
(2006),
d n
V ronic
d n
Ut m
B d rd,
d n
Cout u
(2001),
Midi stuty
ini
rl w n n d ng n Pop , d n Young
p n liti n
y ng
dil kuk n
ol h P sn ll, d n M c (
t rh d p m n j m n l n
d k
ini
jug
mw nunjukk n
ukur n
p rus h n
hw
k r d n m n j m n l
komit
udit
tid k
rp ng ruh
t rh d p
h sil y ng k n
rt nt ng n d ng n p n liti n V ronic
d n Ut m (2005) y ng m l por
t rh d p
m n j m n
di
p rus h n.
P n lit
Wilopo d n
k s mu ny
m ny t k n
hw
r ti
n n
untuk m l kuk n m n j m n l
hw ng n
komit m m nuhi
udit
t l h m l ks n k n
tug sny
d ng n
ik
p ng ruh
n g tif
v ri
ini
signifik n.
H sil d
s c r p rsi l v ri k lol n y ng
r d n
komit
udit
t rh d p
m ngur ngi m n j m n l i n
jug
kru l
K r d n m mpu
komit
udit
d l m
p rus h n
p r nk n
t rny t
y ng il di i rk n k n
rd mp k p d
kur ngny p ng w s n t rh d p m n j m n
p rson l y ng s dikit d l m n
juml hny , k r n
l ih juml h
f ktif d l m
m ngur ngi
tind k
m nipul si
m n j m n p rus h n ng l ih s dikit
p r nk n.
Untuk
itu d w n
komis ris
is
m ngur ngi
pr ktik
m n j m n
S m
d ng n
hipot sis
lumny ,
m k n di d
hw ukur n m n j m n l
d w n
komis ris
rp ng ruh
positif
t rh d p
m n j m n l ul
k r d n ngur ngi
pih k tind k
ind p nd n
d l m
d w n
komis ris
m mpu
H l ini m n nd k n uk n m l lui
hw
m k nism
corpor t
gov rn nc
y ng
d w n komis ris .
rp ng ruh n g tif t rh d p m n j m n l
p rus h n p r nk n di j
rg nd dit muk n
hw s c r
individu l, kompo
gov rn nc t rh d p tind k m n j m n l D ri
y ng t rj di di p rus h n p r nk n.
P n liti n corpor t
ini
rup y
untuk
m ng t hui
p ng ruh
p l ks
p r nk n.
or t
gov rn nc s c r l
ih t p t. S l in itu k r kt
komit
udit.
corpor t gov rn nc
m n j m n
1. M n m h p riod d ri m k nism
p n liti n
m nj di
l ih
p nj ng
g r
ikny :
r p
s r n
d ng n m ksud
untuk
m ningk tk n
tol k m k
p d
k t r t s n
y ng
dih d pi
p n liti
d n
komit
udit s c r
sp sifik
tid k d
d l m
p rus h n,
s hingg
p rlu
d ny
ind k
f k
komit tik
udit. K tig v ri
P n liti n gov rn nc
ini m miliki
k t r t s n
y itu
v ri
5.2.
K t r t s n d n S r n
l corp r d
m k nism corpor t n
p rus h
m nj l nk n simpulk n
tug sny hw
s c r
f ktif. S c r
k s luruh n
hw komit
udit di
d p t
p m
p ng w s n y ng f ktif t rh d p di
p r tur n y ng r r tik , d n
rl ku, op r si
p rus h n
t l h dij l nk n
s c
t nt ng
y ng nc
m ss ti p t hunny . AKPM-05 19 ----------------------- P g 20----------------------DAFTAR PUSTAKA Alijoyo, Antonius, Elm r Boum , TB M N zmudin Sut win ngun, d n M Doddy Kus dri nto. 2004. R vi w of Corpor t Gov rn nc in Asi : Corpor t Gov rn nc in Indon si . Forum for Corpor t Gov rn nc in Indon si B d n P ng w s P s r Mod l. 2004. K p-29/PM/2004. P m ntuk n d n P dom n K rj Komit Audit ___________________________. n Komis ris Emit n d n P rus h n Pu lik 2004. K p-45/PM/2004. Dir ksi
Corpor t Gov rn nc
Institut
of Corpor t
Gov rn
corpor t gov rn nc
3. P rluny
di Indon si d n
t rd p t
136
p rus h n
p r nk
l ih
m nj di s mp l r pr s nt tif,
p n liti n
m nj di
l ih
ny k
d n
Good p rus h n
Corpor t y ng
Gov rn nc
B gi
B nk
Umum,
s hingg
B nk
Indon si
Nomor
8/4/PBI/2006
m nitik r tk n p r nk n s ndiri,
p d
p r tur n
y ng
m ngik t
p rus h n
s j
und ng-und ng t pi l ih
t u
p r tur n
y ng
m ngik t
p rus h n
pu lik
B sl y, M rk S., 1996. An Empiric l An lysis of Th R l tion B tw n Th Bo rd of Dir ctor Composition nd Fin nci l St t m nt Fr ud. Th Accoun ting R vi w Volum 71, No 4, Okto r: 443-465 B v r, H. Willi m, nd Ell n E. Eng l. 1996. Discr tion ry B h vior with R sp c t to Allow nc s for Lo n Loss s nd th B h vior of S curity Pric s. Journ l of Accounting & Economics Volum 22. Agustus- D s m r: 177-206 Bo diono, Gid on SB., 2005. Ku lit s L : Studi P ng ruh M k nism Corpor t Gov rn nc d n D mp k M n j m n L d ng n M nggun k n An lisis J lur. Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Aku nt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 16 S pt m r 2005 Burs Ef k J k rt , 2001, K p-339/BEJ/07-2001. K t ntu n Umum P nc t t n Ef k B rsif t Ekuit s di Burs _______________, 2001, K p-315/BEJ/07-2001. K t ntu n Umum P nc t t n Ef k B rsif t Ekuit s di Burs
Audit
AKPM-05 20 ----------------------- P g 21----------------------Chtourou, Sond M rr kchi, J n B d rd nd Luci Court 2001. Corpor t Gov rn nc nd E rnings M n g m nt. Av il l on-lin t www.ssrn.com D vidson III, W ll c N., Bi o Xi , nd W ihong k t R ction to Volunt ry Announc m nts of Audit Committ
Appointm nts:
Xu.
2004. M r
C rc llo, Jos ph V., C rl W. Hollingsworth, April Kl in, nd rry L. N l. 2006. Audit Committ Fin nci l Exp rtis , Comp ting Corpor t Gov rn nc M ch nisms, nd E rnings M n g m nt. Av il l on-lin t www.ssrn.com
u.
2001, SE-008/BEJ/12-2001.
T t
C r
P milih n
P r nk n
Indon si .
Dir ktor t
t nt ng
P m ntuk n
P nyisih n
P ngh pus
1998.
Sur t
K putus n
Dir ksi
B nk
In
Eis n rg, T., Sundgr n, S., W lls, M.T., 1998. L rg r Bo rd nd D cr sing Firm V lu in Sm ll Firms. Journ l of Fin nci l Economics 48, 35-54.
Ghoz li, Im m. 2005. Aplik si An lisis Multiv ri t d ng n Progr m SPSS. Edisi K tig . S m r ng: B d n P n r it Univ rsit s Dipon goro Guj r ti, D mod r. 2003. B sic Econom trics. Fourth Edition. N w York: MC. Gr w-
Indon si . 1995. Und ng-Und ng No. 1 T hun 1995. P rs ro n T r t s ________. 1998. Und ng-Und ng No. 10 t hun 1998. P ru h n t rh d p Und ngUnd ng No 7 T hun 1992 t nt ng P r nk n
Midi stuty, Pr t n P., d n M sud M chfo dz. 2003. An lisis Hu ung n M k nism Corpor t Gov rn nc d n Indik si M n j m n L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 6 Sur y t ngg l 16-17 Okto r 2003 N tion l Committ Cod for Good Corpor t on Corpor t Gov rn nc (NCCG).
2001. Indon si n
Gov rn nc
P sn ll, KV., PF Pop , nd S Young. 1998. Outsid Dir ctor, Bo rd Eff ctiv n ss, nd E rnings M n g m nt. Working P p rs from L nc st r Univ rsity AKPM-05 21 ----------------------- P g 22-----------------------
R hm w ti.
2006. Mod l
P n liti n
M n j m n
p d
Industri
Journ l
of Accounting
nd
Economi
Committ ,
Bo rds
of Dir ctor
J ns n, M.C., 1993. Th Mod rn Industri l R volution, Exit, Th F ilur of Int rn l Control Syst ms. Th Journ l of Fin nc Vol. 48, No3, 831-880.
of
Econom trics.
Mc
Gr w-H
nd
Ch
in Indon si .
2003. Indon si n
Journ l
of
Accounting
nd
Pu lic
Policy
Siz
___________ d n Z ki B ridw n. 2006. P ng ruh Asim tri Infor m si, R gul si P r nk n, d n Ukur n P rus h n p d M n j m n L d ng n M od l Akru l Khusus P r nk n. Jurn l Akunt nsi d n Bisnis Volum 6 No.2 Agustus: 139-150
S ntoso, Singgih. 2000. Buku L tih n SPSS St tistik P r m trik. J k rt : PT. El x M di Komputindo
Scott, R. Willi m. 2000. Fin nci l Accounting Th ory 2nd Edition. Pr ntic -H ll, N w J rs y S k r n, Um . 2000. R s rch M thods for Busin ss: ing Appro ch. Third Edition. N w York: John Wil y & Sons, Inc
Skill
Build
Su ry n , Agung. 2005. P ng ruh Komit Audit t rh d p Ku lit s L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 1 6 S pt m r 2005 Sugi rt , I Putu. 2004. E rnings M n g m nt nd Inform tion Cont nt of Audit Committ Announc m nt. Artik l y ng Dipr s nt sik n p
S ti w ti, Lilis d n Ainun N im. 2001. B nk H lth Ev lu tion y B nk Indon si nd E rnings M n g m nt in B nking Industry. G dj h M d Int rn tion l Journ l of Busin ss Volum 3 No 2 M y: 159-176
Akunt nsi
d n
Bisnis
Volum
P ng ruh
M k nism
Corpor t
ft r di Burs
d p
Pr ktik
M n j m n
p d
P rus h n
d n Nurul
Qom riy h.
2006. P ng r P r
___________, 2006. P ng ruh Asim tri Inform si p d Hu ung n nt r R gul si P r nk n d n M n j m n L s rt D mp kny p d in rj S h m. Jurn l Akunt nsi d n Bisnis Volum 6 No.1 P ru ri: 41-54
d n
P ng ruhny
T rh d p
Kin rj
P r nk n
Ut m , Sidh rt , d n F. L on rdo Z. 2006. Audit Committ Composition, Control o f M jority Sh r hold rs nd Th ir Imp ct on Audit Committ Eff ctiv n ss: AKPM-05 22 ----------------------- P g 23----------------------2134 V ronic , Sylvi , d n Siddh rt Ut m . 2005. P ng ruh Struktur K p milik n, Ukur n P rus h n, d n Pr kt k Corpor t Gov rn nc t rh d p P ng lol n L (E rnings M n g m nt). Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 8 Solo t ngg l 15 - 16 S pt m r 2005 _____________ d n Y nivi S B chti r. 2004. Good Corpor t Gov rn nc Inform tion Asym try nd E rnings M n g m nt. Artik l y ng Dip r s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 7 D np s r t ngg l 2 -3 D s m r 2004 W d ri, Lind Kusum ning. 2004. An lisis P ng ruh Proporsi D w n Komis ris d n K r d n Komit Audit t rh d p Aktivit s M n j m n L . Artik l y ng Dipr s nt sik n p d Simposium N sion l Akunt nsi 7 D np s r t ngg l 2 -3 D s m r 2004 Wilopo. 2004. Th An lysis of R l tionship of Ind p nd nt Bo rd of Dir ctors, Au dit Committ , Corpor t P rform nc , nd Discr tion ry Accru ls. V ntur Volum 7 No. 1 April: 73-83 Xi , Bi o, W ll c N D vidson III, nd P t r J. D d lt. 2003. E rnings M n g m n t nd Corpor t Gov rn nc : Th Rol of Th Bo rd nd Th Audit Committ . Journ l of Corpor t Fin nc Volum 9 Juni: 295-316 Y rm ck, D., 1996. High r M rk t V lu tion of Comp ni s ll Bo rd of Dir ctors. Journ l of Fin nci l Economics 40, 185-211. with
Zhou, Ji n nd K n Y. Ch n. 2004. Audit Committ , ct ristics nd E rnings M n g m nt y Comm rci l B nks. Working P p r
Gov rn nc
Sm
9 No 1 J nu ri:
Juml h p rus h n p r nk n Juml h p rus h n d ng n d t tid k v lid / tid k l ngk p Juml h p rus h n y ng m nj di s mp l Sum r: Indon si n C pit l M rk t Dir ctory (ICMD) T l 3 St tistik D skriptif
0 2 0
1 11 1
V ri
M n
Std. d vi si
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20.
B nk P rm t T k B nk CIC T k B nk D n mon T k B nk Int rn tion l Indon si T k Lippo B nk T k B nk M y p d T k B nk BNI T k B nk Ni g T k B nk NISP T k B nk P nin T k B nk Victori Int rn sion l T k Int r P sific B nk B nk Arth Ni g K nc n T k B nk Bu n Indon si T k B nk C ntr l Asi T k B nk Eks kutif Int rn sion l T k B nk M g T k B nk Sw d si T k B nk Nus nt r P r hy ng n T k B nk Bumi Put r T k
No.
N m P rus h n
Kod
BNLI BCIC BDMN BNII LPBN MAYA BBNI BNGA NISP PNBN BVIC INPC ANKB BBIA BBCA BEKS MEGA BSWD BBNP BABP
24
UKP DA
100 100
274000 -0,80
149168642 0,65
24375649,85 0,0005
36585295l,3 0,17710
T l 4 Uji Norm lit s Kolmogorov Smirnov S lum P ngo t n V ri l Sig. (p v lu ) K t r ng n Komposisi d w n komis ris 0,006* Tid k rdistri usi norm l
V ri
K t r ng n B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l B rdistri usi norm l
V ri AKPM-05
K t r ng n 25
----------------------- P g 26-----------------------
rit s
V ri
K t r ng n
T l 7 Uji Gl js r t Sig.
Ukur n p rus h n
0,834
1,199
Tid k t rj di multikolin
K r d n komit rit s
udit
0,813
1,231
Tid k t rj di multikolin
0,807
1,240
Tid k t rj di multikolin
0,870
1,150
Tid k t rj di multikolin
0,429
Ukur n p rus h n
0,000*
Tid k
0,001*
Tid k
V ri Sig. 0,004
tt
Komposisi d w n komis ris ,067** Ukur n d w n komis ris ,081** K ,011* 0,478 4,201 R2 0,007 Adj. R2 2,366 Std. Error of th Estim t r d n komit
udit
Ukur n p rus h n R
p d 10% AKPM-05 26
Sum ik n p d 5%
r: H sil p ngol h n d t
K t r ng n: *Signif ** Signifik n
Konst nt
Ukur n p rus h n
-0,588
0,560
Tid k t rj di h t rosk d st
r d n komit
udit
1,489
0,145
Tid k t rj di h t rosk d st
-0,316
0,754
Tid k t rj di h t rosk d st
-0,080
0,937
Tid k t rj di h t rosk d st