Anda di halaman 1dari 3

Candra Nugraha/1106052972/Teknik Kimia

Resume buku
~Beginilah 1alan Dakwah Mengajarkan Kami

Mengapa berada di jalan dakwah ?
Sesungguhnya jalan dakwah ini adalah kebutuan kami sendiri. Rasa kebutuhan yang
melebihi sekedar merasakan bahwa jalan ini merupakan kewajiban yg harus kami lakukan.
Bahkan lebih dari sekedar kebutuhan, karena kami melangkah di jalan ini merupakan bagian
dari rasa syukur kami atas hidayah Allah SWT kepada kami.
Barang siapa mengajak kepada petunjuk Allah, maka ia akan mendapat pahala yang
sama seperti jumlah pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun oleh pahala
mereka (HR. Muslim)
Alasan lainnya, adalah karena da`wah akan menjadi penghalang turunnya azab Allah
SWT. Allah SWT menjelaskan tiga kelompok manusia dalam masalah ini. Mereka adalah,
kelompok penyeru dakwah yang salih, kelompok salihin tapi tidak menyerukan dakwah dan
orang-orang yang mengingkari dakwah. Allah SWT berfirman . ' Dan (ingatlah) ketika suatu
kaum di antara mereka berkata. ' Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau menga:ab mereka dengan a:ab yang amat keras?` Mereka
menfawab. ' Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung fawab) kepada Tuhanmu, dan
supaya mereka bertaqwa. ' Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada
mereka. Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan fahat dan Kami
timpakan kepada orang-orang yang :alim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu
berbuat fasik. ' (QS. Al Araf 164-165
Golongan orang-orang yang shalih yang telah berdakwah dan berupaya mewujudkan
perbaikan, mengangkat alasan kepada Rabb mereka. Sementara golongan orang- orang shalih
yang mengingkari tugas dakwah mengatakan, tdak ada gunanya mendakwahkan orang- orang
sesat dan sudah menyimpang.
Nash Al-Qur`an itu merupakan peringatan bagi kami. Bahwa meninggalkan peran
dakwah, tidak pernah diterima apapun alasannya. Bahkan bisa fadi sikap tersebut
menundang kemarahan Allah (Musafir fi Qithari ad Dawah, Dr. Abdil Abdullah Al Laili,
195).
Candra Nugraha/1106052972/Teknik Kimia
Ada pula hadits Rasulullah SAW yang lainnya, Abu Bakar RA mengatakan, '
Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda. ' Sesungguhnya manusia fika
mereka melihat kemungkaran dan mereka tidak merubahnya, dikhawatirkan mereka akan
diratakan oleh Allah SWT dengan a:ab-Nya`. (HR. Ahmad dan Abu Daud)
%eman- teman pilihan
!erjalanan dalam dakwah ini, juga bisa dikiaskan dengan perjalanan dalam urusan lain
yang memerlukan syarat- syarat sendiri. Dan salah satu syarat perjalanan dakwah adalah : ar
raIiiq ash shaalih (teman yang baik). Secara otomatis melalui tahap seleksi, dengan berbagai
rinangan dan cobaan di jalan dakwah.
Hendaknya teman yang menemaninya dalam perjalanan itu adalah orang yang bisa
membantunya dalam menjalankan prinsip agama, mengingatkannya tatkala lupa, membantu
dan mendorongnya ketika ia tersadar. Sesungguhnya orang itu tergantung agama temannya.
Dan seseorang tidak dikenal kecuali dengan melihat siapa temannya....`(Ihya Ulumiddin,
2/202)
Kami dan Amal 1ama`i
Realitas yang kami lihat sendiri bahwa manusia cenderung akan menjadi lemah ketika
bekerja seorang diri.. Sebaliknya akan menjadi kuat dan berdaya ketika ia besama-sama
dengan yang lain. Ada juga realitas lainnya, bahwa siapapun yang berusaha mewujudkan
sesuatu, meskipun mereka telah ikhlas dalam melakukannya, tetapi tidak akan banyak
memberi pengaruh untuk mewujudkan kondisi yang diinginkan jika ia melakukannya
sendirian. Kesendiriannya itu menyebabkan upaya yang mereka lakukan menjadi lemah dan
minim eIeknya. Oleh karena itu, kita membutuhkan yang namanya amal jama`i. sedangkan
Amal Jama`i itu sendiri adalah suatu pekerjaan secara jama`ah, tidak sendiri- sendiri.
keharusan yang wajib kami penuhi dalam upaya menyeru kebenaran dan melarang yang
munkar itu merupakan salah satu tututan yang diperintahkan.
Jika kalian tidak saling membantu dan mendukung satu sama lain, sebagaimana yang
dilakukan orang- orang kaIir, pasti Iitnah dan kerusakan akan merajarela. Itu karena mereka
bersatu dan kalian saling meninggalkan.
Itu sebabnya, tandzhim atau organisasi dakwah itu sangat diperlukan. Kebutuhan
mendesak terhadap adanya tandzhim itu sendiri adalah aplikasi paling pertama setelah kami
Candra Nugraha/1106052972/Teknik Kimia
menyadari bahwa amal jama`i itu suatu keharusan. Bekerja untuk islam mutlak memerlukan
sebuah organisasi, perlu adanya pimpinan yang bertanggung jawab, menjelaskan tujuan dan
sarana serta semua diperlukan oleh suatu aktiIitas dakwah dalam mereaisasikan tujuannya.
Dalam kebersamaan seperti itulah kami menempuh dakwah ini.
!erjalanan ini mutlak memerluakan pemimpin
Hendaknya suatu perjalanan dipimpin oleh orang yang paling baik akhlaknya, paling
lembut dengan teman-temannya, paling mudah terketuk hatinya dan paling mungkin
dimintakan persetujuannya untuk urusan penting. Seorang pemimpin dibutuhkan karena
pandangannya yang beragam untuk menentukan arah perjalanan dan kemaslahatan
perjalanan. Tidak ada keteraturan tanpa kesatuan pengaturan. Alam ini menfadi teratur
karena pengatur alam semesta ini adalah satu.` (Ihya Ulumiddin, 2/202)
Kami telah mempercayai para pemimpin itu sebagai pemandu perjalanan kami. Maka,
setelah proses syuro berlangsung, apapun keputusannya, itulah yang akan kami pegang untuk
dijalankan. Kami yakin, keputusan syuro itu tidak pernah keliru. Dan keputusan itu bersiIat
Multazam (Mengikat).
Meskipun mungkin saja akibat pelaksanaan satu keputusan syuro memunculkan situasi
yang tidak maslahat. Tapi sebuah keputusan yang dilandasi dengan syuro tidak pernah
salah. Itulah yang fuga disampaikan kepada kami oleh Ustad: Said Hawa rahimahullah,
bahwa hasil syuro tidak pernah salah. Karena mekanisme itulah yang dijabarkan oleh Islam
untuk menentukan langkah yang dianggap paling benar. Jika pada akhirnya, keputusan itu
ternyata tidak memberikan kesudahan seperti yang diharapkan, maka proses syuro kembali
yang akan menindaklanjuti kekeliruan itu.

Anda mungkin juga menyukai