Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM FISIKA ENERGI I


PEM ELEKTROLISER

Nama : Masyithah Mubarakah
NPM : 140310090053
Nama Partner : Khapiza Hasibuan
NPM Partner : 140310090055
Hari / Tanggal : Kamis, 27 oktober 2011
Waktu : 13.00-16.00
Assisten :







LABORATORIUM FISIKA ENERGI
1URUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAD1AD1ARAN
2011






LEMBAR PENGESAHAN
PEM ELEKTROLISER

Nama : Masyithah Mubarakah
NPM : 140310090053
Hari / Tanggal : Kamis, 27 oktober 2011
Waktu : 13.00-16.00 WIB
Assisten :













Jatinangor, 27 Oktober 2011
Asisten











L.AWAL L.AKHIR SPEAKEN

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ketersediaan energi yang kian menipis dan kebutuhan energi
yang kian meningkat, menuntut dikembangkannya energi alternatiI
sebagai pengganti energi yang selama ini digunakan. Beberapa
energi alternatiI pengganti energi yang biasa digunakan sudah
dikembangkan, salah satunya adalah pengembangan energi alternatiI
berbahan bakar hidrogen. Hidrogen diproyeksikan oleh banyak
negara akan menjadi bahan bakar masa depan yang lebih ramah
lingkungan dan lebih eIisien. Dimana suplai energi yang dihasilkan
sangat bersih karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi
selama berlangsungnya proses. Daya hidrogen terutama dalam
bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen Iuel cells) menjanjikan
penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan tidak menyebabkan
polusi.
I.2 Identifikasi Masalah
Pada praktikum kali ini praktikan akan mencoba satu tehnik
pemisahan hidrogen dengan senyawanya (reIorming), yakni
elektrolisis khususnya elektrolisis dengan membrane polimer
(Polymer Electrolite Membrane). Hal tersebut ditujukan untuk
mendapatkan hidrogen saja dimana hidrogen tidak dapat diperoleh
secara langsung karena hidrogen selalu berada dalam bentuk
gabungan dengan unsur lain.
I.3 Tujuan

O Menentukan tegangan dekomposisi air
O Menentukan laju produksi hidrogen pada berbagai jenis elektroliser
O Menentukan eIisiensi energi dan eIisiensi Faraday
O Mengamati berbagai pengaruh lingkungan terhadap eIisiensi
elktroliser


II. TEORI DASAR
Hidrogen adalah unsur kimia paling sederhana,berada di sekitar kita
dalam jumlah yang berlimpah. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen
tidak berwarna, tidak berbau,bersiIat non-logam, bervalensi tunggal, dan
merupakan gas diatomik yang sangatmudah terbakar. Dengan massa
atom 1,00794, hidrogen adalah unsur teringan didunia.


Gambar 5 Spin pada hydrogen

Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah
protium, yang intiatomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa
neutron.Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positiI (kation)
ataupun negatiI (anion).Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan
kebanyakan unsur dan dapat dijumpai dalam air dansenyawa-senyawa
organik. Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana
banyak rekasi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut.

Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada
konsentrasi serendah 4H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen
adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) O2(g) 2 H2O(l) 572 kJ (286 kJ/mol)
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya.Ia
bereaksidengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan
Iluorin, menghasilkanhidrogen halida berupa hidrogen klorida dan
hidrogen Iluorida.
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan persentase
kira-kira 75 dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang
dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma.Senyawa hidrogen relatiI
langka dan jarang dijumpai secara alami dibumi, dan biasanya dihasilkan
secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbonseperti metana.
Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis,namun
proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari
gas alam.
Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik
menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis
ini adalah elektroda dan elektrolit.
Elektrolite
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk
ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion
merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa
air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit
umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu
dapat berIungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya
pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik
dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa
yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa
yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion
NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur.
NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau
bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau
padatan senyawa ion tidak dapat berIungsi sebagai elektrolit.
Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan
dengan bagian atau media non-logam dari sebuah sirkuit (misal
semikonduktor, elektrolit atau vakum). Elektroda dalam sel
elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata
yang juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini dideIinisikan sebagai
elektroda di mana elektron datang dari sel elektrokimia dan
oksidasi terjadi, dan katoda dideIinisikan sebagai elektroda di mana
elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap
elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari
tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut.
Elektroda bipolar adalah elektroda yang berIungsi sebagai anoda
dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia
lainnya.
Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatiI dan anoda merupakan
kutub positiI. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda
terjadi reaksi oksidasi.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan
energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik.
Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah
potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatiI potensial sel akan
diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini
diinduksi dengan energi listrik. Pengecasan baterai timbal adalah contoh
elektrolisis.
Reaksi total sel Daniell adalah
Zn Cu
2
(aq) ~ Zn
2
(aq) Cu
Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah
kebalikan dari potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan
berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga akan mulai larut.
Zn
2
(aq) Cu ~ Zn Cu
2
(aq)
Gambar di bawah menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang
terjadi bila potensial balik diberikan pada sel Daniell.

Elektrolisis
Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung.
Zink mengendap sementara tembaga akan melarut.
Hukum elektrolisis Faraday :
1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus
listrik yang melalui sel.
=
. .
9

q = .
Keterangan:
m massa zat yang dihasilkan (gram)
e berat ekivalen Ar/ Valensi Mr/Valensi
i kuat arus listrik (amper)
t waktu (sekon)
q muatan listrik (coulomb)

2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang
berubah di elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat.
Misalnya, kuantitas listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 1
mol logam monovalen adalah 96 485 C(Coulomb) tidak bergantung
pada jenis logamnya.

2
=

2


m massa zat (garam)
e beret ekivalen Ar/Valensi Mr/Valensi

Beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah dikenal. Pada
prinsipnya semua metode pembuatan tersebut sama, yaitu memisahkan
hidrogen dari unsur lain dalam senyawanya.
1. Steam Reforming
Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana
direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700~1000oC)
dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon
dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reaksi samping
juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang
menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan reaksi yang
terjadi pada proses ini adalah:

CH4 H2O --~ CO 3H2
CO H2O --~ CO2 H2

Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan
memisahkan karbon dioksida dengan cara penyerapan.

Saat ini, steam reIorming banyak digunakan untuk memproduksi gas
hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya
industri pupuk dan hidrogen peroksida (H2O2). Akan tetapi metode
produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam
yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas eIek rumah
kaca

2. Gasifikasi Biomasa
Metode yang kedua adalah gasiIikasi biomasa atau bahan alam
seperti jerami, limbah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam
prosesnya, bahan-bahan tadi dipanaskan pada suhu tinggi dalam
sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ikatan molekul
dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan
campuran gas yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan
metana.

Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reIorming,
metana yang dihasilkan diubah menjadi gas hidrogen.

GasiIikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa
keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida,
sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa diproduksi
di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produksi yang lebih
murah.

3. Gasifikasi Batu Bara
GasiIikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen
tertua. Biaya produksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan
metode steam reIorming gas alam. Selain itu, cara ini pula
menghasilkan emisi gas buang yang lebih signiIikan. Karena selain
CO2 juga dihasilkan senyawa sulIur dan karbon monoksida.

Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi
dalam sebuah reaktor untuk mengubahnya menjadi Iasa gas.
Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan oksigen, yang
kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monoksida dan karbon
dioksida.

. Elektrolisa Air (H2O)
Elektrolisa air memanIaatkan arus listrik untuk menguraikan air
menjadi unsur-unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen
muncul di kutub negatiI atau katoda dan oksigen berkumpul di kutub
positiI atau anoda.

Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi
menghasilkan zero emission, apabila listrik yang digunakan
dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau
panas matahari.

Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan
energi listrik yang cukup besar.



PEM (Polymer Elektrolite Membrane)
Komponen utama sebuah elektroliser, adalah elektrolit dan
elekroda. Yang membedakan satu jenis elektroliser dengan yang
lainnya adalah elektrolitnya. Pada praktikum ini bahan elektrolit
yang kita gunakan adalah Elektroliser PEM (polymer Elektrolite
Membrane). PEM adalah jenis elektrolit yang menggunakan
membrane polimer sebagai elektrolitenya yang dipadu dengan
elektroda-elektrodanya dengan cara yang ringkas.
Apabila tegangan DC yang lebih besar dari tegangan
dekomposisi air diberikan pada elektrodanya, PEM elektroliser akan
memisahkan air murni menjadi oksigen dan hidrogen. Tegangan
dekomposisi air menurut perhitungan teoritis adalah 1,23 V.
Tegangan ini akan menjadi lebih besar apabila terjadi resistansi
transisi yang disebabkan oleh berbagai Iactor.
PEM elektroliser bekerja berdasarkan proses reduksi oksidasi
yang terjadi pada elektroda. Ketika tegangan DC diberikan pada
elektroda, air akan teroksidasi di anoda membentuk oksigen, proton
(ion hidrogen) dan elektron bebas. Hidrogen terkumpul secara
langsung di anoda, sedangkan proton bermigrasi melalui membran
elektrolit polimer ke katoda untuk kemudian tereduksi menjadi
hidrogen dengan mengikat elektron yang disuplai rangkaian
eksternal. Reaksi yang terjadi pada sistem :

Anoda : 2H
2
O

~ 2H

4e
-
O
2-

Katoda : 4H

4e
-
~ 2H
2

Total : 2H
2
O
~
2H
2
O
2



!
t T I R
J
c c
c c c

Dari konsep elektrokimia yang telah diuraikan di atas terlihat


bahwa satu atom hidrogen memberikan kontribusi satu elektron
terhadap arus yang mengalir sehingga hubungan antara arus yang
mengalir dengan volume hidrogen yang dihasilkan dapat ditentukan
dengan menghitung energi listrik yang digunakan dan jumlah
hidrogen yang dihasilkan. Hubungan ini telah dirumuskan dalam
hukum Iaraday tentang elektrolisis yang secara sistematis dinyatakan
























III. PROSEDUR
III.1 Alat Bahan Percobaan
1. PEM Elektroliser
Digunakan sebagai alat pemisahan hydrogen dari senyawanya
2. Sumber daya variable
Digunakan sebagai sumber daya variabel
3. Dua Buah multimeter
Digunakan sebagai alat ukur arus (Aperemeter) dan sebagai alat ukur
beda potensial (Voltmeter)
4. Tangki air
Digunakan sebagai bejana penampungan elektrolit
5. Tangki hydrogen
Dihunakan sebagai bejana penampung hydrogen yang dihasilkan
6. Stopwatch
Digunakan sebagai alat ukur waktu
7. Kabel-kabel penghubung
Digunakan sebagai penghubung arus

III.2 Prosedur Percobaan
1. Menentukan Tegangan Dekomposisi Air
a. Menyusun alat seperti pada gambar






b. Mengisi tangki air dengan air deionisasi (aquades murni)
c. Mengisi tangki hydrogen dengan aquades
A
elektrolizer
V
d. Menaikkan tegangan dari 0 sampai maksimal 2 V dengan interval
kenaikan 0,1 V. Untuk setiap nilai tegangan, mencatat nilai arus yang
terukur dan mengamati tangki hydrogen, apakah pada tegangan
tersebut sudah mulai dihasilkan hydrogen. Memberikan tanda pada
tegangan dimana hydrogen dihasilkan.
Memberi tenggat waktu 20 detik untuk setiap eruahan beda potensial.
2. Menentukan Efisinsi Energi dan Efisiensi Farraday Elektroliser
PEM
a. Menyusun rangkaian seperti pada gambar di atas
b. Mengisi tangki hidrogen hingga penuh, sebelumnya membuang semua
hidrogen yang tersisa
c. Memberikan tegangan elektroda sdikit diatas tegangan dekomposisi
air (missal, 1,6 V). memutuskan unuk sementara, menyiapkan
sopwatch
Tidak memberikan tegangan diatas 2 V
d. Menghubungkan elektroliser dengan sumber tegangan, mencatat
penunjukkan arus dan tegangan, dalam waktu yang bersamaan
memulai mengukur waktu yang dibutuhkan elektroliser untuk
menghasilkan sejumlah hidrogen, missal setiap satu strip pada tangki
hidrogen (c
3
)
e. Melanjutkan pengukuran dengan mencatat waktu, arus, dan tegangan
setiap kali dihasilkan sejumlah hidrogen yang sama sampai tangki
hidrogen penuh.
I. Mengulangi pengukuran dengan dua nilai tegangan elektroda yang
berbeda (tidak lebih dari 2 V)






TUGAS PENDAHULUAN

1. Turunkan persamaan 2.1!
2. Dari persamaan p
Puudu
=
v
H
2
(husI)
v
H
2
(htung)
, berikan analisis, Iaktor-
Iaktor apa saja yang dapat dikontrol agar elektroliser dapat bekerja
secara optimal.
Jawab:
EIisiensi Iaraday merupakan perbandingan volume antara Hidrogen
hasil dan Hidrogen hitung yang didapatkan.
Faktor-Iaktor yang dapat dikontrol agar elektroliser dapt bekerja
secara optimal adalah:
V Volume gas hidrogen yang dihasilkan (
2
)
R Konstanta gas umum
P Tekanan ruang (Pa)
F Konstanta Faraday 96485 C/mol
T Temperatur ruang (K)
I Arus (A)
t Waktu
z Jumlah elektron untuk membebaskan satu molekul
3. Contoh reIormer hidrogen yang lain, lengkap dengan mekanisme
kerjanya.
Jawab:
Salah satu proses reIormer yang lain adalah reIormasi Iasa cair
(6:eo:s !,se Reforming/!R). Proses ini telah dikembangkan oleh
Virent Energy System, Inc. Proses APR adalah metoda yang unik
untuk memproduksi hidrogen dari larutan senyawa beroksigen dalam
satu tahap proses reaktor dibandingkan dengan tiga atau lebih tahap
yang diperlukan untuk memproduksi hidrogen melalui proses
konvensional yang mempergunakan bahan bakar Iosil yang tak
terbarukan. Kunci pemecahan dari proses APR adalah reIormasi
larutan dilakukan dalam Iasa cair.
Gliserol ini bisa dicampur dengan air untuk dijadikan umpan dari
proses reIormasi Iasa cair ini. Skema proses ini bisa dilihat pada
Gambar berikut.

Gambar 3. Diagram Proses APR

Pada proses ini, reaksi yang terjadi adalah :
2
3
E
8

3
+ E
2
-
2
+E
2

Reaksi reIormasi Iasa cair ini terjadi dalam reaktor tunggal pada
temperatur antara 200C hingga 250C dan pada tekanan di
atas -:--le point ,ir (16-40 bar). Reaksi ini merupakan reaksi
endoterm sehingga membutuhkan pasokan kalor dari luar.

ReIormer hidrogen lainnya yaitu steam reIorming

Gambar 4. Mekanisme steam reIorming
Dari bagan diatas kita bisa melihat alur proses steam reIorming yaitu:
a. Proses penyiapan gas alam/methana yang dimurnikan atau
desulIurisasi yaitu penghilangan kandungan sulIur/belerang pada gas.
b. Proses reaksi pada reaktor yang melibatkan steam dan
methana sebagai reaktan.
c. Proses reaksi sekunder yang melibatkan karbon monoksida dan steam
untuk menghasilkan hidrogen atau water gas shift reaction pada suhu
tinggi atau High 1emperature Shift Reformer (HTS)
d. Proses pendinginan/cooling produk dari reaktor suhu tinggi.
e. Proses reaksi sekunder pada suhu rendah atau ow 1emperature Shift
Reformer (LTS).

4. Contoh mesin/equipment yang telah menggunakan hidrogen sebagai
bahan bakarnya.
Jawab:

Gambar 5. Kompor Hidrogen

5. Berikan secara singkat mengenai prospek penggunaan hidrogen
sebagai bahan bakar terbarukan, sejauh mana pengunaan hidrogen
sebagai bahan bakar terbarukan, sejauh mana pengembangannya dan
Iaktor-Iaktor apa saja yang dapat merupakan kendala dalam
penggunaan hidrogen sebagai Iungsi bahan bakar.
Jawab:
Walaupun hidrogen melimpah di lingkungan dan dapat dijadikan
bahan bakar, namun proses pengolahan untuk dijadikan bahan bakar
tersebut cukup mahal.







































DAFTAR PUSTAKA

O http://www.scribd.com/doc/31969864/Bahan-Bakar-Hidrogen-Ankim-Ipb-
2009
O http://rovicky.wordpress.com/2010/07/22/hydrogen-Iuel-bukan-sekedar-
bahan-bakar-hidrogen/
O http://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-
Iuel-cell-sebuah-energi-alternatiI-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/
O http://www.keluargabesar.net/pendidikan/186-pembuatan-gas-hidrogen-h2
O http://b0cah.org/index.php?optioncomcontent&taskview&id522&Ite
mid40
O http://industri10ezralisIiani.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/07/elektrolisis/
O http://www.scribd.com/doc/31969864/Bahan-Bakar-Hidrogen-Ankim-Ipb-
2009

Anda mungkin juga menyukai