1. Aglomerasi 2. 3.
: Tempat pengelompokan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu. Alokasi : Proses pemakaian hanya satu pemakaian sumber atau laba bukan sebagai pemakaian alternative Asuransi : lembaga keuangan yang bukan bank dan memberikan perlindungan kepada pihak yang tertanggung jika terjadi sesuatu yang merugikan. B
11.
12.
13.
4. Barang ekonomi 5. 6. 7. 8. 9.
10.
: Alat pemenuh kebutuhan yang jumlahnya terbatas dan untuk memperolehnya harus memerlukan pengorbanan. Barang bebas : Alat pemenuh kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas dan relative muah untuk mendapatkannya. Barang konsumsi : barang yang langsung dapat digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen Barang komplementer : barang yang saling melengkapi Barang Subtitusi : Alat pemenuh kebutuhan yang dapat menggantikan alat pemenuh kebutuhan lainnya. Badan usaha : satu kesatuan yuridis ekonomi perusahaan atau beberapa perusahaan yang didirikan secara efektif dan efisien untuk mencari laba Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) :Mencakup semua badan usaha milik
pemerintah daerah, yang pengelolaan dan pembinaannya berada di bawah pemerintah daerah. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : Perusahaan atau unit usaha yang erat kaitannya dengan pemerintah dan mempunyai fungsi utama sebagai pemasok barang dan jasa bagi pemerintah dan masyarakat. Bank : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup orang banyak. Bank umum : jenis bank yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Barter : Pertukaran antara barang dengan barang Biaya peluang : Biaya yang timbul karena adanya pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil suatu pilihan. Biaya sehari hari : Biaya yang dikeluarkan demi memenuhi kebutuhan sehari hari. Bunga : Imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan ketentuan. C
: Asumsi bahwa faktor faktor lain selain harga tidak mempengaruhi permintaan. Carl Menger : Nilai barang lebih ditentukan oleh faktor subektif dibangdingkan faktor objektif
24.
: Penurunan nilai uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing melalui keputusan pemerintah Defisit : Suatu jumlah yang menciutkan modal perusahaan atau hasil perusahaan yang negative Distribusi : Aktifitas aktifitas penyaluran barang dan jasa terhadap konsumen Diversifikasi : upaya untuk meningkat jumlah dan mutu hasil produksi barang dan jasa dengan cara memperbanyak jumlah barang dan jasa. Dumping : Politik dengan menjual harga barang di luar negeri lebih murah daripada dalam negeri
: Semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai produksi barang dan jasa Faktor Subjektif : Kepuasan atau persediaan Faktor objektif : Biaya produksi atau persediaan. Hukum Gossen I : Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi namun makin lama makin menurun sampai akhirnya mencapai titik nol. H
: Tata kehidupan perekonomian tradisional atau kuno Ekspor (Ekspor) : Barang dan jasa diproduksi di suatu negara dan dijual ke negara lain. Ekstensifikasi : Upaya peningkatan mutu barang da jas dengan cara menambah dan memperluas area faktor produksi Etatisme : dominaso negara yang menguasai kegiatan ekonomi serta mematikan potensi dan daya kreasi masyarakat F
35.
: Konsumen akan memuaskan kebutuhan yang beraneka ragam sampai mencapai titik intensitas yang sama. Hukum penawaran\ : Pada keadaan tertentu , penawaran jumlah barng atau jasa akan bertambah apabila terjadi peningkatan harga dan sebaliknya penawaran jumlah barang atau jasa akan menurun apabila terjadi penurunan harga. Hukum permintaan : Pada ketentuan permintaan jumlah barang atau jasa akan bertambah apabila terjadi penurun harga dan sebaliknya. Permintaan jumlah barang dan jasa menurun apabila terjadi penurunan harga. I :Barang dan jasa yang dibeli dari suatu negara dan digunakan di dalam negeri. Inovasi : Pemasukan atau pengenalan hal hal yang baru
38. .Inflasi
39. 40.
: Adalah proses kenaikan harga-harga secara umum dan berkelanjutan sebagai akibat adanya ketidakseimbangan dalam perekonomian. Investigasi : Penambahan modal terhadap suatu perusahaan atau bidang tertentu Intensifikasi : Upaya menambahkan daya guna barang jasa dengan cara menggunakan daya kemampuan yang ada. K
dibandingkan tingkat kebutuhan yang tidak terbatas sehingga dibutuhkan pengorbanan yang lain. M
49. Manipulasi
47. 48.
: Suatu sistem ekonomi yang memperbolehkan seseorang menghimpun modal dan memperoleh hasil dari modal yang dimilikinya. Komoditi : Barang-barang yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan Konsumsi : Kegiatan manusia dalam menggunakan barang barang konsumsi yang dipakai secara langsung maupun tidak langsung. Kurva indeveren : Kurva yang menunjukan titiktitik kombinasi barang yang dikonsumsi konsumen yang memberikan kepuasan yang sama. Kebutuhan : keinginan terhadap suatu barang atau jasa dan jika tidak terpenuhi maka akan berdampak negatif. Kebutuhan sehari sehari : Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sehari hari yang tidak bisa digantikan oleh kebutuhan lainnya dan sebisa mungkin kebutuhan lainnya disingkarkan. Keinginan ; Hasrat untuk memiliki sesuatu barang dan jasa dan apabila tidak terpenuhi tidak akan menimbulkan dampak. Kelangkaan : Suatu keadaan dimana jumlah alat pemenuh atau pemuas kebutuhan lebih kecil
: Kegiatan transaksi yang dilakukan untuk mendorong pembelian dan penjualan sesuatu oleh pihak lain dengan maksud mencari keuntungan tersendiri Modal : Hasil produksi yang digunakan untuk proses produksi yang selanjutnya sehingga menciptakan barang atau jasa lainnya Modal Tetap : Objek modal yang tidak akan habis setelah dipakai dalam satu proses produksi Modal lancar : Objek modal yang akan habis dala satu proses produksi Modal individu : Modal yang dimiliki oleh seorang individu yang digunakan bagi kebutuhan bersama Modal sosial : Modal milik bersama Modal pinjaman : Modal yang bersumber dari pihak lain N
56. Nilai pakai objektif : Kemampuan suatu barang 57. 58. 59.
dalam memenuhi kebutuhan setiap orang Nilai pakai subjektif : Nilai yang diberikan seseorang karena barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Nilai tukar objektif : Kemampuan suatu barang apabila ditukarkan dengan barang lain Nilai tukar subjektif : Nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang.
: Proses tawar menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama Neraca : Laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, yang berisi tentang kekayaan, kewajiban dan keterangan tentang modal perusahaan O
: hal-hal yang dikenakan pajak : Surat utang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu yang dikeluarkan oleh perusaahan untuk menarik dana dari masyarakat \guna menutupi pembiayaan perusahaan. P
64. Pajak
: iuran resmi yang wajib dibayar oleh wajib pajak kepada negara berdasarkan undang undang tanpa mendapat balas jasa secara langsung. Padat karya : Struktur perusahaan yang banyak menggunakan tenaga kerja dibandingkan dengan padat modal Padat modal : Struktur perusahaan yang banyak mengguakan alat-alat produksi Paradoks nilai : Pertentangan penilaian terhadap barang yang sama yang disebabkan adanya perbedaan sudut pandang. Pasar : Tempat terjadinya transaksi dan bertemunya penjual dengan pembeli
: Pasar produk dimana terdapat satu penjual saja dan banyak pembeli yang tidak terdapat barang subtitusi Pasar Oligopoli : Pasar dimana terdapat beberapa penjual dalam pasar suatu produk tertentu. Pasar monopolistik : Pasar yang terdapat didalamnya beberapa penjual yang saling memonopoli sehingga adanya daya saing yang tinggi. Pasar kerja : segala bentuk kegiatan yang mempertemukan antara orang yang pencari kerja dengan lowongan pekerjaannya Pola konsumsi : Model atau rancangan konsumen dalam memakai alat pemuas kebutuhan yang di dasarkan pada beberapa faktor. Permintaan : Sejumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan periode tertentu. Perusahaan : Unit pelaksana ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan Perilaku konsumen: Tindakan yang dilakukan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau produsen. Pendekatan ordinal : Pendekatan teori konsumen dengan menggunakan kurva indiveren Penawaran : Kesediaan produsen dalam menawarkan berbagai jumlah barang atau jasa pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat. Produksi : Usaha manisia untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa agar menjadi lebih bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan manusia.
81.
: Kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri ataupun keluarga Retribusi : pungutan dareah sebagai pembayaran atas jasa atau izin tertentuyang disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah S
: Daftar urutan kebutuhan pribadi yang disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan penghasilan. Shortage : Suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan Surplus : Suatu keadaan dimana terjadi kelebihan penawaran Spekulan : Pedagang atau orang yang menaikan aau menurunkan harga sendirinya T
88.
: Bukti penyertaan modal di suatu perusahaan atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan Sistem ekonomi : Cara negara mengatur kegiatan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran yang menggambarkan strategi suatu negara dalam mengatur perekonomian untuk mencapai kemakmuran. Sistim ekonomi kapitalis : Kegiatan ekonomi diatur oleh swasta Sistim ekonomi terpusat : Segala macam kegiatan ekonomi diatur oleh negara atau pusat Sumber daya : Segala macam barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidup Sumber daya manusia : Segala kegiatan manusia yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menciptakan atau menambah nilai gna barang dan jasa. Subjek Pajak : Orang atau badan usaha yan harus membayar pajak menurut peraturan perundang undangan yang berlaku.
: Besar atau kecilnya jumlah pajak yang harus dibayar subjek pajak kepada objek pajak berdasarkan ketentuan tertentu yang telah dicapai
KAMUS EKONOMI