Anda di halaman 1dari 1

Universitas Islam Indonesia

Tiga Mahasiswi Farmasi UII Akan Lakukan Penelitian di Malaysia


Monday, 02 November 2009

Raih Beasiswa P3SWOT Diknas Tiga mahasiswi Prodi Farmasi Fakultas MIPA UII, masing-masing Yosi Febrianti, Chynthia Pradiftha Sari, dan Dewita Mahanani Suminar, meraih beasiswa Peneliti, Penulis, Pencipta, Seniman, Wartawan, Olahragawan, dan Tokoh (P3SWOT) dari Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Departemen Pendidikan Nasional. Dengan beasiswa ini, ketiganya akan mendapat kesempatan melaksanakan penelitian di Universiti Sains Malaysia mulai Januari 2010 mendatang.

Ketiganya akan melakukan penelitian dengan judul ‘Formulasi Tablet Effervescent dari Ekstrak Daun Jambu Biji Merah dan Putih dengan Metode Spray Drier: Peningkatan Sediaan Herbal untuk Terapi Demam Berdarah Dengue’. Penelitian ini sebelumnya telah dilombakan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2009 yang berlangsung di Universitas Brawijaya Malang. Pada kegiatan tersebut, ketiganya berhak atas medali perunggu atau setara dengan juara ke-tiga. Di ruang kerjanya, Dekan Fakultas MIPA UII, Akhmad Fauzi, Ph.D., Senin, 2 November 2009, menjelaskan bahwa beasiswa P3SWOT merupakan salah satu program unggulan Depdiknas. Karena itu, merupakan sebuah penghargaan yang perlu diapresiasi bahwa mahasiswa mampu meraihnya. Terkait penelitian di Universiti Sains Malaysia, hal tersebut dilakukan karena perguruan tinggi negara jiran tersebut merupakan salah satu mitra UII, terutama Fakultas MIPA. Kepada Humas UII, Dewita Mahanani Suminar salah seorang anggota tim, menjelaskan beberapa hal terkait penelitiannya. Penelitian ini menurutnya dilatarbelakangi fakta bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini merupakan salah satu penyakit yang menjadi prioritas target pencegahan dan pemberantasan dalam Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Indonesia dalam peta wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) berada di posisi yang memprihatinkan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah angka kesakitan dan kematian DBD di kawasan Asia Tenggara selama kurun waktu 1994-2004, menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua terbesar setelah Thailand. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang endemis di daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Pengobatan DBD di Indonesia masih bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma sebagai akibat peningkatan permeabelitas pembuluh darah kapiler dan sebagai akibat perdarahan, serta pemberian obat-obatan untuk mengatasi gejala DBD. Upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko yang dapat menimbulkan terjadinya DBD, merupakan pilihan terbaik selain menggunakan obat dan berbagai teknik pengobatan modern. Keberadaan obat tradisional membantu masyarakat untuk memilih bentuk pengobatan alternatif lain yang sesuai. Tanaman jambu biji ( Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi meningkatkan kesehatan manusia. Tanaman ini sudah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional yaitu untuk antidiare,antiinflamasi, astringen, dan terapi dalam pengobatan DBD. Pemanfaatan tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) untuk terapi pengobatan DBD sampai saat ini hanya sebatas pada buahnya, padahal daun jambu biji memiliki khasiat yang lebih baik dibandingkan buah jambu biji dalam terapi pengobatan DBD. Hal inilah menjadi dasar penelitian yang menggunakan daun jambu biji sebagai terapi DBD dalam bentuk tablet effervescent. Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet effervescent adalah metode peleburan. Daun jambu biji diektrasi dengan metode perkolasi, kemudian hasil ekstrak diserbuk dengan menggunakan alat spray dryer. Hasil serbuk yang diperoleh kemudian diformulasi menjadi tablet effervescent. Uji yang dilakukan meliputi uji waktu larut tablet dalam air, sifat alir granul, homogenitas, keseragaman bobot, dan kekerasan. Dari hasil yang diperoleh menujukkan bahwa tablet effervescent ekstrak daun jambu biji telah memenuhi beberapa persyaratan uji antara lain: uji keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, uji waktu larut tablet, dan kecepatan alir granul serta sudut diam granul, sehingga produk ini layak untuk dikonsumsi.

http://www.uii.ac.id

Powered by Joomla!

Generated: 31 March, 2011, 19:55

Anda mungkin juga menyukai