Anda di halaman 1dari 1

BAYI TABUNG MENURUT A1ARAN AGAMA ISLAM

Ajaran syariat Islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan menganjurkan
untuk senantiasa berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah SWT. Demikian halnya
di ntara pancamaslahat yang diayomi oleh maqashid asy-syari`ah (tujuan IilosoIis syariah
Islam) adalah hiIdz an-nasl (memelihara Iungsi dan kesucian reproduksi) bagi kelangsungan
dan kesinambungan generasi umat manusia. Allah telah menjanjikan setiap kesulitan ada
solusi (QS.Al-Insyirah:5-6) termasuk kesulitan reproduksi manusia dengan adanya kemajuan
teknologi kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah karuniakan kepada umat manusia
agar mereka bersyukur dengan menggunakannya sesuai kaedah ajaran-Nya.

HASIL BAYI TABUNG DITIN1AU DARI HUKUM PERDATA
Program bayi tabung merupakan salah satu cara untuk memiliki anak bagi pasangan suami
isteri yang mengalami inIertilitas. Pelaksanaan bayi tabung tersebut diatur dalam Undang-
Undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan dalam Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi Buatan.
Dalam kedua peraturan tersebut pelaksanaan bayi tabung yang diperbolehkan hanya kepada
pasangan suami isteri yang sah, lalu menggunakan sel sperma dan sel telur dari pasangan
tersebut yang kemudian embrionya ditanam dalam rahim isteri. Hal ini dilakukan untuk
menjamin status anak tersebut sebagai anak sah dari pasangan suami isteri tersebut.
Penetapan seorang anak sebagai anak sah adalah berdasar pada pasal 42 Undang-Undang
nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Untuk membuktikan secara hukum bahwa seorang
anak adalah anak sah dari pasangan suami isteri, yang dibutuhkan adalah sebuah akta
kelahiran dari anak tersebut. Akta tersebut berisi nama, hari, tanggal, kota anak tersebut lahir
dan nama kedua orang tua dari anak tersebut. Karena anak hasil bayi tabung merupakan anak
sah, maka hak dan kewajiban dari anak yang dilahirkan dengan menggunakan program bayi
tabung sama dengan anak yang tidak menggunakan program bayi tabung. Sehingga anak
hasil bayi tabung dalam hukum waris termasuk kedalam ahli waris golongan I yang diatur
dalam pasal 852 KUH Perdata.

Anda mungkin juga menyukai