Anda di halaman 1dari 26

Wireless WDS

Wireless Distribution System (WDS) Memungkinkan Interconnection Beberapa Access Point Dalam Suatu Environment Wireless Network Dengan Wireless Distribution System (WDS) memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa access point tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka, seperti cara tradisional. Keuntungan yang bisa kelihatan dari Wireless Distribution Systemdibanding solusi lainnya adalah bahwa dengan Wireless Distribution System, header MAC address dari paket traffic tidak berubah antar link access point. tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC address pada hop berikutnya. Suatu access point bisa menjadi sebuah station utama, relay, atau remote base station. Suatu base station utama pada umumnya dihubungkan dengan system Ethernet. Base station relay merelay station-2 kepada base station utama atau relay station lainnya. Remote base station menerima koneksi dari clients wireless dan melewatkannya ke main station atau ke relay station juga. Koneksi antar clients menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address. Semua base station dalam Wireless Distribution System (WDS) harus dikonfigure menggunakan channel radio yang sama, methoda inkripsi (tanpa inkripsi, WEP, atau WAP) dan juga kunci inkripsi yang sama. Mereka bisa dikonfigure dengan menggunakan SSID (service set identifiers) yang berbeda sebagai identitas. Wireless Distribution System (WDS) juga mengharuskan setiap base station untuk bisa melewatkan kepada lainnya didalam system. Wireless Distribution System (WDS) bisa juga direferensikan sebagai mode repeater karena dia bisa tampak sebagai Bridge dan juga menerima wireless clients pada saat bersamaan (tidak seperti system bridge tradisional). Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa throughput dalam metoda ini adalah menjadi setengahnya untuk semua clients yang terhubung secara wireless. Wireless Distribution System (WDS) bisa digunakan dalam dua jenis mode konekstivitas antar Access point

Wireless Bridging dimana komunikasi access points Wireless Distribution System hanya satu dengan lainnya (antar AP) dan tidak membolehkan wireless clients lainnya atau Station(STA) untuk mengaksesnya. Wireless repeater dimana access point berkomunikasi satu sama lain dan juga dengan wireless Station (STA)

Ada dua kerugian dalam system Wireless Distribution System (WDS) ini: Troughput efektif maksimum adalah terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution System (WDS), dan komunikasi terjadi antara satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughputnya

adalah separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook di koneksi kan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi. Kunci inkripsi yang secara dinamis di berikan dan dirotasi biasanya tidak disupport dalam koneksi Wireless Distribution System (WDS). Ini berarti dynamic inkripsi WPA (Wi-Fi Protected Access) dan technology dynamic key lainnya dalam banyak kasus tidak dapat digunakan, walaupun WPA menggunakan pre-shared key adalah memungkinkan. Hal ini dikarenakan kurangnya standarisasi dalam issue ini, yang mungkin saja di selesaikan dengan standard 802.11s mendatang. Sebagai akibatnya cukuplah kunci static WEP dan WPA yang bisa digunakan dalam koneksi Wireless Distribution System, termasuk segala station yang difungsikan sebagai access point WDS repeater. Akan tetapi sekarang ini sudah banyak vendor yang telah engadopsi standard 802.11i dalam produk access point mereka sehingga WPA / WPA2 adalah standard keamanan koneksi mereka (setidaknya yang mereka claim). Gambar dibawa ini adalah access point yang dihubungkan dengan WDS Link point-to-point.

WDS Point to Point - Diagram Dengan Wireless Distribution System, anda bisa membangun infrastrucktur wireless tanpa harus membangun backbone kabel jaringan sebagai interkoneksi antar bridge. Wireless Distribution System fitur memungkinkan kita membuat jaringan-2 wireless yang besar dengan cara membuat link beberapa wireless access point dengan WDS Links. Wireless Distribution System normalnya digunakan untuk membangun jaringan yang besar dimana menarik kabel jaringan adalah tidak memungkinkan, alias mahal, terbatas, atau secara fisik tidak memungkinkan untuk ditarik.

WDS Point to Multi Point Gambar diatas ini adalah contoh konfigurasi WDS Link yang menghubungkan Point to multi point WDS Link. Sementara gambar dibawah berikut ini menggambarkan contoh diagram WDS Link yang berfungsi sebagai

WDS Repeater Wireless Bridge dan Wireless Repeater Pada diagram tiga gambar diatas, WDS dapat di bangun dalam beberapa konfigurasi, point-topoint; point-to-multipoint; dan WDS repeater. Wireless Bridge Wireless Distribution System yangditunjukkan pada gambar dibawah ini sering disebut sebagai konfigurasi wireless bridge, karena terjadi koneksi dua jaringan LAN pada layer data link. Access point bertindak sebagai standard bridge yang melewatkan traffic antar WDS Link (link yang menghubungkan ke access point / bridge lainnya) dan sebuah Ethernet port. Sebagai standard bridge, access point mempelajari MAC address sampai 64 wireless dan atau total 128 piranti wireless dan wired, yang dikoneksikan ke masing-2 port Ethernet untuk membatasi jumlah data yang dilewatkan. Hanya data yang ditujukan kepada station yang diketahui berada pada peer Ethernet link, data multicast atau data dengan tujuan yang tidak diketahui yang perlu dilewatkan ke peer access point melalui WDS link.

Wireless Bridge concept Misalnya jika sebuat frame Ethernet 802.3 dikirim dari wired station 1 (Sta 1) menuju ke Sta3 pada gambar, penterjemahan frame diperlukan sementara frame dilewatkan melalui WDS link antar AP1 dan AP2. Saat AP1 menerima frame, frame diterjemahkan kepada standard 802.11 dengan format frame 4 address sebelum dikirim melalui WDS frame. Pada format frame 4 address

MAC address dari Sta1, MAC address dari AP1, MAC address dari AP2, dan MAC address dari Sta3

semua dimasukkan dalam header frame 802.11, dan frame data adalah sama seperti frame Ethernet aslinya. Berdasarkan format empat address frame tersebut, AP2 akan me-rekonstruksi kembali Ethernet frame 802.3 jika frame dilewatkan kepada LAN2. Jika AP-2 tersebut dikonfigure dengan algoritma security, AP1 atau AP2 akan melakukan inkripsi (dekripsi) format frame empat address ini sebelum melewatkan frame. Dilihat dari Sta3, fungsi bridging adalah transparent; yaitu frame yang diterima adalah sama seolah Sta1 dan Sta3 berada pada segment LAN yang sama.

Wireless Repeater

Pada gambar diatas ini, AP2 digunakan untuk memperluas jaringan / jangkauan infrastructure wireless dengan jalan melewatkan traffic antara station wireless dan AP yang terhubung secara kabel dengan jaringan local. Catatan bahwa traffic Ethernet tidak di forward dengan cara demikian. Traffic antara Sta3 dan Sta4 tidak di forward melalui WDS link, begitu juga Sta5 dan Sta6. Dengan mode wireless bridge, Access point yang dioperasikan dalam mode repeater perlu menterjemahkan frame kedalam format frame yang lain saat forward frame antara koneksi wireless dan WDS link, format frame 3-address 802.11 digunakan pada wireless yang terhubung dengan wireless stations, sementara untuk koneksi WDS link dengan access point yang lain menggunakan format 4-address 802.3 frame. Encryption / decryption juga dilaksanakan jika AP di configure dengan keamanan. Hampir dalam suatu infrastruktur jaringan windows 2003 misalnya, tidak jarang peluasan jaringan dilakukan dengan menggunakan wireless access point yang di configure dengan menggunakan technology WDS ini. Akan tetapi tidak semua piranti access point mempunyai kemampuan WDS ini.

Masalah Jaringan Wireless


Sebelum kita membahas masalah jaringan wireless, terlebih dahulu kita juga harus mengerti bagaimana proses terjadinya koneksi wireless clients kepada jaringan wireless. Hal ini sangat membantu sekali dalam kita melakukan troubleshooting wireless problems. For the english version, please check common wireless router problems here. Pada artikel sebelumnya tentang cara melakukan troubleshooting jaringan, artikel ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari artikel tersebut, akan tetapi disini akan focus pada masalah jaringan wireless. Seiring semakin banyaknya pemakai wireless network ini, wireless problems sudah menjadi sesuatu yang sering dihadapi dan dipertanyakan. Berikut adalah proses atau langkah terjadinya suatu koneksi wireless yang perlu difahami yang akan sangat membantu kita dalam menyelesaikan masalah jaringan wireless. 1. Proses scanning wireless access point (AP) 2. Memilih wireless access points 3. Proses authentikasi terhadap wireless AP yang dipilih 4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih 5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP address 1. Scanning wireless AP Computer berbasis XP atau Vista yang mempunyai wireless adapter active yang supports Wireless Auto Configuration, akan selalu melakukan scanning adanya wireless AP pada jangkauannya setiap 60 sec. Saat scanning, wireless adapter mengirim sederetan frame Probe

Request. Sementara itu wireless AP yg ada pada jangkauan wireless adapter yg sedang melakukan scanning adanya wireless AP, juga mengirim frame Probe response yang memuat capabilitas wireless AP seperti speed yang disupport serta opsi2 security lainnya.

Kita menganggap komputer mengalami masalah jaringan wireless jika tidak mendapatkan satupun wireless AP dalam jangkauan roamingnya. 2. Memilih suatu wireless AP Dari frame Probe Response yang diterima, wireless client memilih wireless AP dimana ia akan mencoba melakukan authentikasi dan koneksi. Wireless client menggunakan faktor2 berikut saat menentukan wireless AP yang mana yang harus dipilih: * Capabilitas wireless AP Wireless AP memperkenalkancapabilitasnya didalam frame Probe response. Jika wireless clients tidak mendukung capabilitas yang diperkenalkan di dalam Probe response tersebut maka wireless client mengalami masalah jaringan wireless tidak bisa memilih wireless AP. Misal wireless AP diactivekan security WPA2 sementara wireless clients tidak support WPA2 (wireless device 802.11b/g tidak support) maka wireless client tidak bisa memilih wireless AP tersebut. kita menganggapnya ada wireless problems. * Nama jaringan wireless (SSID) cocok dengan jaringan preferencenya Windows XP wireless auto configuration memelihara daftar jaringan wireless yang kita pilih (preferred wireless network). jika nama wireless network SSID tidak cocok dengan yang ada dalam daftar nama2 SSID yang ada, maka default Windows tidak bisa terhubung ke wireless AP. Jika clients wireless menerima beberapa Probe response yang ada dalam daftar nama SSID, maka client wireless memilih menurut urutan tertinggi dalam daftar preferred SSID. Jika nama2 wireless network SSID dari frame Probe response yang diterima tidak cocok dengan jaringan dalam daftar preference, Windows akan memunculkan pesan One or more wireless networks are available atau Connect to a wireless network. jika user mengklik pesan ini,

maka user memilih koneksi ke jaringan wireless baru. * Kekuatan signal Wireless clients adapter memilih wireless AP dengan signal terkuat dari daftar nama2 SSID yang ada yang paling tinggi dalam daftar preference wireless name. 3. Proses authenticasi terhadap wireless AP yang dipilih Setelah memilih wireless AP yang akan dikoneksikan, proses selanjutnya adalah proses authentikasi. Jenis authentikasi tergantung capabilitas security wireless AP dan bagaimana client dikonfigure untuk melakukan authentikasi jaringan wireless. Jika anda menambahkan wireless network dari tab Wireless network pada property wireless connection anda, maka by default adalah open system authentication dan kemudian IEEE 802.1X. Jika anda mengkoneksikan lewat dialog box Connect to Wireless Network atau Choose a wireless network, maka setting authentikasi ditentukan dari capabilitas frame Probe response wireless AP. Windows XP /Vista dapat menentukan dari frame probe response apakah menggunakan open system authentication tanpa encryption, opensystem authentication dengan inkripsi WEP, authentication WPA-PSK, ataupun authentication WPA2-PSK. Sering terjadi masalah jaringan wireless jika gagal melakukan proses authentikasi ini. 4. Proses koneksi terhadap wireless AP yang dipilih Setelah selesai melakukan proses aythentication, wireless adapter dan wireless AP saling bertukar serangkaian pesan untuk membentuk suatu koneksi. 5. Mendapatkan konfigurasi TCP/IP Setelah koneksi terbentuk, wireless client dapat memulai mengirim frame wireless yang mengandung paket TCP/IP. Jika wireless clients dikonfigurasi untuk menerima IP address automatis, maka ia akan menggunakan DHCP untuk request suatu konfigurasi IP address. umumnya wireless AP mempunyai layanan DHCP server untuk menjawab request wireless clients untuk konfigurasi IP. Dengan memahami ke lima proses diatas, akan memudahkan kita dalam melakukan troublehooting masalah jaringan wireless. Masalah umum wireless problems masalah konektivitas Paling banyak dalam masalah jaringan wireless adalah sebagai berikut:

Tidak berhasil melakukan koneksi wireless Koneksi yang intermittent

Kedua hal inilah yang paling banyak kita jumpai dalam hal wireless problems. Tidak berhasil melakukan koneksi wireless Yang paling banyak dalam masalah jaringan wireless adalah tidak berhasilnya melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan IP address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah sebagai berikut:

Konfigurasi yang tidak klop / tidak matching Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari vendor juga di install Wireless AP dikonfigurasi dengan filter MAC Sumber sinyal interferensi Sumber sinyal attenuasi / pelemahan

Konfigurasi yang tidak matching Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi. Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah berikut: * Technology 802.11 yang tidak matching Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b; 802.11g; dan 802.11a. sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang memproduksi teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan standard 802.11a tidak akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi. * Methoda authentikasi yang tidak matching Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client tidak berhasil melakukan authentikasi jika antara wireless AP dan wireless clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan wireless rumahan meliputi open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada setting yang ada pada wireless client. * Kunci WEP yang tidak matching Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi

yang akibatnya tidak terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan IP address APIPA dan menampilkan status Limited or no connectivity pada wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless. Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless client.

Pada Windows XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom Network Key, spesifikasikan format pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa), spesifikasikan juga panjang kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length). Untuk Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang key tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis menurut kunci yang diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus memilih WEP pada Data Encryption.

Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yg support Windows Connect Now secara automatic dikonfigure dengan WEP key yang sama. * WEP Key index tidak match WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana yang akan dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai 4 WEP keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada satu key index yang dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama. Wireless AP dan wireless client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key pertama. Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wireless, tidak terjadi koneksi. Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless client dan wireless AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack memulai penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1. * Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan konfigurasi nilai preshared key pada kolom Network key dan Confirm network key. Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus memilih AES pada Data Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication. Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2, semua devices yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure dengan nilai WPA

preshared key yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak support configurasi dari nilai WPA2 preshared key. Wireless auto configuration di enable sementara tool wireless configuration fihak ketiga juga di install Windows XP Wireless Auto Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter tersebut support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install tool dari vendor ini. Karena seringnya terjadi wireless problems saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-enabled dan wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi yang tidak matching anda akan mengalami masalah jaringan wireless. Makanya untuk menghindari wireless problems, masalah jaringan wireless nantinya gunakan salah satu saja baik Wireless Auto Configuration atau wireless network configuration tool, jangan keduanya. Misal saja wireless adapter anda mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support Wireless Auto Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan wireless network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto Configuration? Pada Wireless Networks tab pada property wireless connection dalam Network Connections, hilangkan contrengan Use Windows to configure my wireless network settings. Jika anda memutuskan untuk menggunakan wireless network configuration tool bawaan dari vendor, untuk keperluan setting jangan lagi menggunakan Wireless Networks tab, gunakan tool ini untuk setting seperti wireless network name (SSID), authentikasi dan encryption. Jika menggunakan Wireless Auto Configuration, maka remove saja program bawaan dari vendor dari Control Panel-Add or Remove Programs ataupun dari Uninstall program tersebut. Wireless AP dikonfigurasi dengan fileter MAC Wireless AP memungkinkan kita menspesifikasikan address MAC (media access control atau lazim disebut juga address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara menangkap frame yang dikirim dari dan ke

wireless client yang diijinkan dan me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam daftar wireless AP. Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC address list pada wireless AP, maka anda mengalami wireless problems clients tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP. Sumber Interferensi Signal Standard 802.11b/g bekerja pada frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya seperti cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi ke wireless AP. Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi ini atau pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah jaringan wireless. Sumber Pelemahan / Attenuasi Signal Sumber pelemah / penghalang signal seperti dinding, atap, lapisan metal antara wireless clients dan wireless AP dapat menyebabkan gangguan signal wireless, atau hilangnya kekuatan signal. Pada beberapa kasus bahkan kehilangan signyal sama sekali yang menyebabkan masalah jaringan wireless tidak bisa terhubung sama sekali. Koneksi Yang Intermittent Dalam beberapa kasus, banyak terjadi masalah jaringan wireless dimana awalnya mendapatkan signal kuat dan tiba-2 terputus tanpa interfensi si user. Paling banyak masalah jarigan wireless ini disebabkan oleh berikut ini:

Authentikasi 802.1X di enable pada wireless client sementara pada wireless AP tidak Duplikat Nama jaringan wireless (SSID) Sumber interferensi Sumber attenuasi / pelemahan Virus komputer Kerusakan perangkat atau driver yang kadaluarsa / outdated

802.1X Authentication di Enabled pada Wireless Client dan tidak pada Wireless AP 802.1X authentication secara default adalah enable pada semua koneksi wireless maupun wired. Pada Windows XP SP1, Microsoft mengubah proses authentikasi untuk jaringan wireless. Jika 802.1X authentication di enable dan proses authentikasi tidak selesai sempurna, maka koneksi akan putus. Hal ini biasanya terjadi 3 menit setelah koneksi terbentuk menggunakan system

authentikasi terbuka. Untuk memperbaiki hal ini pada Windows XP SP1, lakukan berikut ini: 1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections. 2. Pada Network Connections, klik kanna wireless connection dan kemudian klik Properties. 3. Klik Wireless Networks tab => dibawah Preferred networks klik wireless network name anda, dan kemudian klik Properties. 4. Klik tab Authentication, kemudian kosongkan contrengan Enable IEEE 802.1x authentication for this network. 5. Klik OK dua kali untuk menerima perubahannya. Prosedur ini umumnya tidak diperlukan pada komputer yang jalan pada Windows XP tanpa Service pack atau Windows XP dengan SP2. Akan tetapi perlu juga mematikan 802.1X authentication di disable jika menggunakan open system authentication. Prosedur diatas juga berlaku untuk Windows XP SP2. Untuk Windows XP tanpa SP, lakukan berikut ini: 1. Klik Start => Settings kemudian klik Network Connections. 2. Pada Network Connections, klik kanan wireless connection anda dan kemudian klik Properties. 3. Klik Authentication tab, kemudian kosongkan contrengan Enable network access control using IEEE 802.1x 4. Klik OK untuk menyimpannya. Duplikat Nama Jaringan Wireless Salah satu alasan koneksi yang intermittent adalah nama jaringan wireless duplikat dengan jaringan wireless lainnya didalam jangkauan wireless clients. Misalkan, dalam kampus yang berdekatan terdapat dua jaringan wireless dengan nama SSID yang sama yang saling overlap. Dalam hal ini semua wireless AP yang memperkenalkan diri dengan nama SSID yang sama dianggap berasal dari satu jaringan wireless yang sama. Wireless client dari wireless AP anda bisa saja mengambil jaringan wireless AP yang lain dengan nama SSID yang sama tadi. Jika wireless client anda tidak di configure menurut method authentikasi dan key dari jaringan wireless yang lain, maka anda akan mengalami masalah jaringan wireless yang intermittend sampai wireless client anda kembali memilih wireless AP anda kembali. Kebanyakan kasus nama duplikat dari jaringan wireless ini adalah cara setup jaringan wireless AP dengan setting default tanpa mengubah nama SSID nya. Makanya pastikan selalu mengubah nama default dari pabrik agar tidak terjadi kemungkinan nama SSID yang sama dengan jaringan wireless lain yang tidak mengubah default namenya.

Untuk memastikan duplicat nama jaringan yang sama, matikan dulu wireless AP anda dan periksa apakah wireless client masih menerima SSID yang sama juga dengan nama jaringan SSID dari wireless AP anda. Untuk menghindari masalah jaringan wireless anda, configure wireless AP anda dengan nama SSID yang unik. Sumber Sinyal Interferensi Seperti halnya sinyal interferensi yang bisa menyebabkan masalah jaringan wireless kurangnya konektifitas, sinyal ini juga bisa menyebabkan koneksi yang intermittent. Perangkat seperti microwave oven, cordless phone, system keamanan dan monitoring rumah, dapat menjadi sumber interferensi yang membuat masalah jaringan wireless. Untuk memastikan, coba uji dengan mematikan sementara sumber2 sinyal interferensi tersebut dan lihat apa ada perubahan atau tidak. Sumber pelemahan sinyal Sumber pelemahan signal disamping bisa mengurangi kekuatan sinyal koneksi, dia bisa juga menyebabkan masalah jaringan wireless koneksi yang intermittent. Anda perlu memperhatikan korelasi terjadinya intermittent dengan sumber pelemahan sinyal ini. Misal saja ada terjadinya intermittent saat ada seseorang yang sedang membuka pintu garasi yg terbuat dari metal. Computer Viruses Beberapa virus komputer diketahui bisa menyebabkan masalah jaringan wireless terjadinya koneksi yang intermittent. Pastikan bahwa computer anda dilengkapi dengan antivirus misal McAfee, Norton, atau BitDefender dan diupdate selalu. Kerusakan hardware atau software driver yang outdated Bisa saja tejadi masalah jaringan wireless dikarenakan kerusakan pada wireless AP atau wireless clients pada komputer. kalau anda tidak mempunyai perangkat backup cadangan agak susah juga mendeteksinya. Yang paling bisa dilakukan adalah melakukan diagnostic dari tool bawaan dari vendor perangkat wireless tersebut. Pastikan Windows anda mempunyai driver dengan versi terbaru dari wireless adapter anda. Begitu juga upgrade firmware wireless AP anda dengan firmware terbaru daru vendor. Beberapa jenis wireless router mempunyai fitur automatis update firmware.

Best Wireless Network


Jika anda ingin membangun suatu jaringan wireless dari awal baik dirumah maupun di kantor, adalah sangat dianjurkan untuk membangunnya berdasarkan perangkatperangkat dari jaringan wireless terbaik yang ada saat ini, yaitu yang menggunakan technology wireless terkini yang ada dipasaran saat ini the best wireless network. Untuk memilih the best wireless network yang mana yang terbaik saat ini tentulah perangkat atau technology yang memenuhi criteria terbaik dalam tiga area utama. Pertama, perangkat dan technology serta standard haruslah bisa memberikan jaringan wireless yang paling cepat. Kedua, perangkat wireless dan technology yang digunakan haruslah bisa memberikan jangkauan terpanjang / terjauh. Ketiga, standard keamanan jaringan wireless haruslah bisa memberikan jaringan paling aman untuk melindungi jaringan private anda terhadap segala aksi penyusupan dan ancaman. The Best Wireless Network Dalam Hal Kecepatan The best wireless network dalam hal kecepatan saat ini adalah standard wireless draft 2.0 802.11n. wireless N ini adalah standard wireless yang ada dipasaran saat ini walau masih belum diratifikasi secara resmi, akan tetapi hampir semua pabrikan produsen jaringan telah mengadopsi standard ini kedalam jajaran produk mereka dan dilempar kepasaran. Produk-produk yang sudah dilempar kepasaran sudah banyak yang mengklain produknya bisa mencapai kecepatan ideal sampai 300 Mbps (tentunya dalam kondisi ideal). Akan tetapi hal ini adalah secara teoritis, dalam kenyataannya yang ada dipasaran tidak pernah mencapai kecepatan maksimum yang diklaim, sebut saja standard terdahulu dari 802.11b yang diklaim dengan kecepatan maksimal 11 Mbps dan 802.11g dengan 54 Mbps. Wireless N router tidak digaransi bisa jalan dengan standard final dari 802.11n jika standard ini sudah final dan diratifikasi dalam beberapa tahun kedepan. Akan tetapi kenapa kita harus menginvestasikan technology yang belum di rilis secara formal dengan kemungkinan tidak beroperasi dikemudian hari? Sebab, versi draft ini dijamin backward compatible dengan standard industry 802.11b/g tentunya yang sudah berlogo Wi-Fi Certified (b/g/n) dan bisa mengisi kekosongan celah dari technology jaringan wireless saat ini. Disamping itu, sudah diyakini oleh hampir semua pabrikan wireless saat ini bahwa jika saja saat nanti standard industry ini diresmikan menjadi standard jaringan wireless tercepat, sudah sangat santer dipercaya bahwa tidak aka nada perubahan hardware. Kalau toch ada perubahan itu hanya lah cukup meng-upgrade firmwarenya saja yang natinya bisa di download secara gratis dari website vendornya masing-masing. Bahkan beberapa produk wireless n routers yang ada sekarang ini mempunyai fitur upgrade secara

automatis jika ada update firmware terbaru jika terhubung dengan internet. Lihat juga beberapa jenis wireless n routers terbaik yang ada dipasaran saat ini disini best wireless routers misal WRT610N dari Linksys, DIR-855 D-Link, WNDR7300 Netgear, dan TEW-672 TrendNet Gigabit Router. The Best Wireless Network Dalam Hal Jangkauan Memilih the best wireless network harus lah perangkat wireless dan technology yang bisa memberikan jangkauan jaringan wireless terjauh. Technology terkini (walaupun bukan baru) yang banyak diimplementasikan pada produk jaringan wireless adalah technology antenna yang cerdik yaitu technology MIMO (Multiple-inmultiple-out). Technology MIMO menggunakan beberapa antenna transmitter dan receiver untuk memperbaiki performa system jangkauan dan kecepatan. Teknology MIMO ini mengandalkan pada signal multipath banyak arah. Signal multipath ini adalah sinyal pantulan yang datang pada receiver beberapa saat setelah sinyal transmisi LOS (line of sight) sampai. Teknologi ini bisa menciptakan signal yang kuat dan kecepatan maksimal dengan mengurangi dead spots. Beberapa pabrikan wireless melengkapi produk mereka dengan technology MIMO ini atau beberapa technology penngembangan paten dari mereka untuk mencapai jangkauan terjauh. Sebut saja technology Extreme N dari D-Link yang mengklaim mempunyai performa dengan kecepatan 14x lebih cepat dan jangkauan 6x lebih jauh dari standard yang bisa dicapai 802.11G. The Best Wireless Network Dalam Hal Keamanan Dalam memilih jaringan wireless, anda seharusnya memilih jaringan wireless yang bisa memberikan system keamanan / enkripsi jaringan terbaik dan terkuat saat ini untuk melindungi kompromi jaringan. Sebagai aturan umum, anda harus memberikan tingkat perlindungan yang sebanding dengan tingkat sensitifitas dari data yang perlu anda lindungi. Tidak seperti dalam jaringan wired dimana kemanan secara fisik bisa dilindungi secara aman, jaringan wireless tidak dibatasi oleh fisik dimana dia ditempatkan atau didalam gedung yang kokoh. Sinyal wireless bisa dicapai bisa sejauh sampai 300 an meter dengan menggunakan laptop dan antenna penguat hi-gain jauh diluar gedung itu sendiri. Hal ini lah yang menjadikan jaringan wireless rentan terhadap segala macam penyusupan karena tidak dibatasi oleh gedung tempat dia berada. Standard industry kemanan wireless saat ini adalah Wi-Fi Protected Access (WPA/WPA2) yang merupakan program certifikasi yang diciptakan oleh Wi-Fi Alliance untuk menunjukkan compliant terhadap protocol keamanan yang diciptakan oleh Wi-Fi Alliance untuk mengamankan jaringan wireless computer. protocol ini diciptakan seiring diketemukannya oleh para ahli banyaknya kelemahan system terdahululu WEP (Wired Equivalent Privacy).

Fitur lain yang perlu anda pertimbangkan dalam memilih perangkat wireless untuk the best wireless network adalah Quality of Services (QoS) yang memungkinkan pemberian prioritas data stream yang kita pilih. Jika tanpa adanya QoS, wireless router kebanyakan semua traffic wired dan wireless termasuk traffic VoIP, video streaming, Online Gaming, dan Web browsing digabung menjadi satu data stream. Dengan cara seperti ini, applikasi seperti video streaming bisa terjadi pause atau delay. Dengan technology Intelligent QoS, traffic wired dan wireless dianalisa dan dipisahkan kedalam beberapa data stream. Stream data ini kemudian dikatagorikan menurut sensitifitas terhadap delay, sehingga applikasi seperti VoIP, Video streaming, dan Online gaming diberikan prioritas diatas web browsing. Hal ini memungkinkan beberapa applikasi bisa berjalan halus pada TV atau PC anda. Jika anda adalah jenis mereka yang suka online gaming, maka pilihan anda pada DLink DGL 4500 dengan intelligent QoS adalah tepat karena memang khusus diciptakan oleh para gamers. Terakhir dan bukanlah yang tidak berarti, anda mesti juga mempertimbangkan perangkat wireless yang mempunyai kemampuan dual-band untuk kedua band 2.4 GHz dan 5 GHz baik pada wireless access point. wireless routers, maupun pada clients wireless adapters. Dengan technology dual-band ini, memungkinkan anda mengecek email / browsing pada radio band 2.4 GHz sementara untuk streaming HD video, dan media HD lainnya pada radio band 5 GHz. Tidaklah lengkap kiranya the best wireless network anda jika komputer anda tidak dilengkapi dengan system pertahanan anti-virus dan Windows update yang terkini.

Keamanan Jaringan Nirkabel

Penggunaan jaringan Internet yang kian marak dewasa ini telah mendorong pertumbuhan teknologi koneksi jaringan Internet itu sendiri, sehingga kemudian lahirlah suatu teknologi jaringan nirkabel (Wireless Network), yang sangat memudahkan penggunanya dalam mengakses Internet. Namun begitu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam penggunaan jaringan nirkabel ini dapat berjalan dengan aman. Lahirnya Jaringan Nirkabel untuk Rumah Dahulu komputer lebih dianggap sebagai sebuah kemewahan daripada sebuah kebutuhan. Hanya orang-orang kaya dan beruntung saja yang dapat mempunyai sebuah komputer, sedangkan jaringan merupakan hal yang hanya dapat disediakan untuk perusahaan besar.

Namun sejalan dengan kemajuan yang pesat pada dekade ini, maka sekarang setiap orang masing-masing dapat mempunyai komputernya sendiri. Seperti yang banyak kita temui, biasa nya setiap orang tua mempunyai komputernya sendiri, begitu pula dengan si anak dapat mempunyai komputernya sendiri walaupun mungkin hanya digunakan untuk bermain dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para pengguna rumahan juga telah berkembang dari yang semula tidak mempunyai akses Internet, kemudian mulai memakai koneksi dial-up Internet dengan kecepatan 9600 kbps melebihi 56 kbps dial up akses, dan kini berkembang menjadi koneksi broadband menyaingi koneksi T1 yang sering dinikmati orang saat bekerja.

Sebagaimana Internet dan World Wide Web telah menjadi trend dalam kebudayaan kita dan menggantikan format media massa lainnya dalam menyampaikan informasi yang dicari, mulai dari informasi pemberitaan, olahraga, cuaca, resep,

yellow pages (buku telepon), dan masih banyak hal lainnya yang kesemuanya itu merupakan sebuah cara baru, bukan hanya dalam pemakaian komputer di dalam rumah, tapi juga dalam hal pemakaian koneksi Internet.

Sementara itu perusahaan perangkat keras maupun perangkat lunak kini telah menawarkan berbagai solusi yang memungkinkan para pemakai Internet di rumah saling berbagi koneksi antara lebih dari dua komputer. Meskipun semua komputer tersebut harus terhubung jaringan.

Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya biasanya membutuhkan berbagai macam media fisik, seperti kabel telepon, kabel coaxial, ataupun kabel CAT5 kabel telegram yang ada di mana-mana. Namun baru-baru ini telah ditemukan cara baru pemakaian Internet tanpa menggunakan berbagai macam media penghubung terseut, teknologi ini kini lazim disebut koneksi jaringan Nirkabel (tanpa kabel). Pemakaian Internet dengan menggunakan koneksi jaringan nirkabel ini tentu saja sangat memudahkan pemakainya dalam mengakses Internet, tanpa melalui proses installasi dan pemasangan kabel yang memusingkan.

Adapun susunan koneksi jaringan nirkabel ini sangat sederhana. Koneksi Internet masuk dari Internet Provider kemudian dihubungkan dengan suatu titik penerus akses nirkabel atau router yang memancarkan sinyal. Ketika Anda terhubung dengan memakai kartu atau antena jaringan nirkabel untuk menerima sinyal, begitu pula sebaliknya, maka koneksi Anda telah berhasil.

Masalah yang sering timbul pada saat menikmati koneksi sinyal nirkabel ini adalah sulitnya mengetahui sampai sejauh mana sinyal ini dapat diterima. Jika sinyal tersebut dapat ditangkap dari lantai atas sebuah kantor, maka seharusnya juga dapat ditangkap dari basement yang berada 100 kaki di bawah tanah. Ini dapat saja membuat seorang hacker mencari celah dari koneksi nirkabel tersebut untuk mendapatkan berbagai informasi penting mengenai Anda.

Namun itu bukan berarti tidak menyarankan penggunaan jaringan nirkabel. Hanya saja Anda harus cermat dalam menggunakan jaringan nirkabel ini, serta mengambil beberapa pencegahan dasar agar pemakaian teknologi ini dapat benar-benar aman. Berikut ini merupakan beberapa langkah sederhana yang dapat dijalankan untuk mengamankan jaringan nirkabel yang Anda pakai.

6 Langkah Pengamanan Dasar Jaringan Nirkabel :


1. Ubahlah Sistem ID (Identitas) Biasanya suatu layanan nirkabel dilengkapi dengan suatu standart pengamanan identitas atau yang sering disebut SSID (Service Set Identifier) or ESSID (Extended Service Set Identifier). Sangat mudah bagi seorang hacker untuk mencari tahu identitas default dari suatu layanan atau jaringan, jadi sebaiknya Anda segera mengubahnya menjadi suatu identitas yang unik, yang tidak mudah ditebak orang lain.

2. Mematikan identitas pemancar Dengan mengumumkan kepada umum bahwa Anda memiliki suatu jaringan nirkabel akan membuat para hacker penasaran untuk membobol jaringan nirkabel Anda. Mempunyai suatu jaringan nirkabel bukan berarti harus memberitahukannya kepada semua orang. Periksalah secara manual perangkat keras yang Anda pakai untuk jaringan nirkabel tersebut, dan pelajarilah bagaimana cara mematikannya.

3. Sediakanlah enkripsi WEP (Wired Equivalent Privacy) and WPA (Wi-Fi Protected Access) dapat mengenkripsi data Anda sehingga hanya penerima saja yang diharapkan dapat membaca data tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) mempunyai banyak kelemahan yang membuatnya mudah disusupi. Kunci 128-bit hanya mempunyai tingkat pencapaian yang relatif rendah tanpa peningkatan keamanan yang signifikan, sedangkan untuk 40-bit atau 64-bit pada beberapa perlengkapan lainnya, mempunyai enkripsi yang sama baiknya. Dengan cara pengamanan yang standart saja pastilah tetap akan mudah bagi hacker untuk menyusup, namun dengan cara enkripsi ini pastilah akan membuat jaringan Anda lebih aman dari hacker. Jika memungkinkan, ada baiknya untuk menggunakan enkripsi WPA (peralatan yang lebih tua dapat diupgrade terlebih dahulu agar compatible dengan WPA). WPA dapat sangat menjanjikan dalam menjamin keamanan jaringan nirkabel Anda, namun masih tetap dapat dikalahkan oleh serangan DOS (denial of services).

4. Membatasi dari penggunaan traffic yang tidak perlu Banyak router jaringan kabel maupun nirkabel yang dilengkapi firewalls. Bukan bermaksud mengedepankan firewalls, namun firewalls telah membantu dalam pertahanan keamanan jaringan. Bacalah petunjuk manual dari perangkat keras Anda dan pelajarilah cara pengaturan konfigurasi router Anda, sehingga hanya traffic yang sudah seijin Anda saja yang dapat dijalankan.

5. Ubahlah 'kata sandi' default Administrator milik Anda Hal ini baik untuk semua penggunaan perangkat keras maupun perangkat lunak. Kata sandi default sangat mudah disalahgunakan, terutama oleh para hacker. Oleh karena itu sebaiknya ubahlah kata sandi Anda, hindari penggunaan kata dari hal-hal pribadi Anda yang mudah diketahui orang, seperti nama belakang, tanggal lahir, dan sebagainya.

6. Kunci dan lindungilah komputer Anda Hal ini merupakan cara pengamanan terakhir untuk komputer Anda. Gunakanlah firewall, perangkat lunak Anti Virus, Zone Alarm, dan lain sebagainya. Setidaknya setiap satu minggu perbaharuilah Anti Virus yang Anda pakai.

Wireless Access Point Vs Wireless Router


Wireless Access Point Vs Wireless Router, dimana letak perbedaannya? Banyak orang yang ternyata melakukan kesalahan dalam memilih antara keduanya untuk membangun jaringan wireless di rumah atau di kantoran kecil. Mereka ternyata salah dengan membeli Wireless access point untuk men-share sambungan internet broadband dirumah ketimbang harus membeli wireless router. Karena pada prinsipnya anda tidak bisa menghubungkan wireless access point ke sebuah modem murni. Kenapa? Perbedaan utama antara Wireless Access Point Vs Wireless Router terletak pada fungsi firewall (NAT) disamping fitur security. Pada umumnya wireless access point tidak mempunyai fitur NAT atau fitur firewall, akan tetapi wireless roter mempunyai fitur NAT firewall dan security lainnya.

NAT
Dalam memahami Wireless Access Point Vs Wireless Router setidaknya kita sedikit memahami bagaimana cara NAT bekerja. Network Address Translation (NAT) adalah suatu fitur yang harus ada pada semua jenis routers. NAT merupakan suatu metoda utama untuk menterjemahkan IP address yang ada dibelakang router / firewall kepada suatu IP address terdaftar untuk bisa mengakses Internet. NAT berfungsi sebagai penghubung antara sebuah client computer yang berada pada jaringan yang tidak-tedaftar (jaringan private / internal) dan jaringan Internet. Gambar berikut menunjukkan diagram konseptual bagaimana komputer dengan IP address tidak terdaftar yang ada dibelakang firewall mengakses internet lewat sebuah firewall. Interface luar yang menghadap langsung dengan internet harus menggunakan IP public yang terdaftar di ISP anda.

IP address yang tidak terregister di Internal network kita umumnya menggunakan IP address private yang tidak bisa di route ke Internet. Sementara IP address yang terdaftar biasa digunakan agar bisa terjalin komunikasi dengan Internet. Jadi jika anda merancang jaringan internal anda (jaringan di belakang firewall) anda harus menggunakan IP address private ketimbang IP address public terdaftar. Sementara untuk interface firewall yang menghadap ke internet langsung anda harus menggunakan IP address terdaftar. Semua komputer yang berbagi koneksi internet yang sama di belakang firewall akan menggunakan satu IP address tunggal yang terdaftar untuk berkomunikasi dengan komputer lain di Internet. Begitu juga komputer lain yang ingin menghubungi komputer anda dibelakang firewall juga akan menggunakan satu IP address terdaftar yang ada di interface firewall anda yang menghadap internet. Lebih detail sialhkan baca di NAT dan SPI.

Table dibawah ini menunjukkan range IP address private yang bisa anda gunakan untuk jaringan internal anda (jaringan dibelakang firewall / router)

Class Type Class A Class B Class C

Start Address 10.0.0.0 172.16.0.0 192.168.0.0

End Address 10.255.255.254 172.31.255.254 192.168.255.254

Hampir semua IP address bawaan dari pabrik dari wireless router menggunakan ip address private class C seperti yang ditunjukkan dalam table default IP address wireless router.

Router Address 3Com D-Link

Userna Password me admin (leave blank) admin password admin

http://192.168.1 admin .1 http://192.168.0 admin .1

Linksys http://192.168.1 admin .1 NETGEA http://192.168.0 admin R .1 TRENDn http://192.168.1 admin et 0.1

Wireless router mempunyai fitur firewall (NAT) yang berfungsi untuk menterjemahkan banyak komputer dibelakang router kepada satu IP address tunggal yang terdaftar agar bisa melakukan komunikasi dengan internet. Sementara untuk wireless access point tidak mempunyai fitur fungsi NAT, sehingga mereka tidak bisa berbagi IP address terdaftar dari ISP dengan beberapa komputer dibelakang access points (dimana access point ini dihubungkan langsung dengan modem).

Sebelum anda memutuskan untuk membeli, periksa terlebih dahului dengan seksama apakah modem yang sekarang ini adalah modem murni yang tidak mempunyai fitur firewall atau sebuah modem dengan fungsi router / firewall. Jika anda mensetup wireless access point langsung kepada sebuah modem dengan harapan anda bisa berbagi koneksi Internet dengan beberapa komputer, maka anda akan hanya mendapati satu komputer saja yang bisa koneksi ke Internet.

Konfigurasi Wifi : Access Point Wireless


Logika berfikir proses konfigurasi ini sangat sederhana sekali sebenarnya. Untuk mengkonfigurasi sebuah Access Point, minimal sekali kita hanya perlu mengkonfigurasi 1. 2. 3. 4. 5. SSID Channel / Frekuensi IP Address Netmask Gateway

Perlu di catat disini bahwa IP address, Netmask & Gateway tidak harus sama dengan IP address yang digunakan di LAN. Hal ini untuk menghindari hacker yang ingin mengubah konfigurasi Access Point. Tetapi, IP address, Netmask & Gateway perlu di set sama dengan yang digunakan di LAN jika Access Point menjalankan DHCP Server. Pada operasi RT/RW-net, biasanya ada beberapa proteksi yang perlu di lakukan agar tidak sembarangan orang mengakses jaringan dan mencuri bandwidth yang kita bayar dengan mahal. Beberapa proteksi tersebut antara lain adalah 1. MAC Filtering untuk mengatur MAC address mana saja yang dapat mengakses Access Point. 2. WEP enkripsi data, agar data yang dikirim tidak dapat dilihat orang. 3. WPA authentikasi / password, agar hanya yang memiliki password yang dapat mengakses jaringan. Pada operasi hotspot di Mall / Restoran / Hotel biasanya mekanisme security yang digunakan lebih bebas. Pada operasi RT/RW-net biasanya minimal sekali MAC Filtering yang digunakan.

Konfigurasi Access Point untuk Jaringan Yang Padat


Pada jaringan yang padat yang biasanya terjadi di infrastruktur WiFi outdoor, kita dapat

menkonfigrasi RTS Threshold lebih kecil dari nilai default-nya (biasanya default 2432 byte). Dalam contoh ini, RST Threshold di konfigurasi pada 256 seperti juga pada contoh Planet WAP1965.. Mekanisme Request To Send (RTS) bekerja bersama dengan mekanisme Clear To Send (CTS). Jika paket yang akan dikirim lebih besar dari RTS Threshold, maka station akan mengirimkan paket RTS ke node wireless yang dituju. Mekaniske CTS pada dasarnya memberikan virtual carrier untuk menahan station lain agar tidak memancarkan paket dan hanya station tertentu yang menerima CTS yang dapat menggunakan frekuensi dan memancarkan paket. Dengan menggunakan mekanisme CTS-RTS, maka dapat diharapkan tabrakan di frekuensi dapat dikurangi. Mekanisme RTS-CTS adalah solusi yang baik untuk masalah hidden transmitter. Masalah hidden transmitter terjadi jika dua atau lebih station yang tidak dapat saling mendengar satu sama lain dengan mengirimkan paket bersamaan ke Access Point. Jika tidak ada mekanisme RTS-CTS, paket dari stasion ini akan bertabrakan. CTS dari Access Point untuk station tertentu akan menahan station lain untuk mengirimkan paket dan akan mengurangi kemungkinan tabrakan.

Teknologi Antenna MIMO


Teknologi Antenna Multiple-Input-Multiple-Output Yang Bisa Meningkatkan Kecepatan Dan Jangkauan Jaringan Wireless IEEE 802.11n dibuat berdasarkan standard sebelumnya 802.11 dengan menambahkan Multiple-Input-Multiple-Output (MIMO) dan operasi Channel-bonding / 40 Mhz pada layer Physical, dan aggregasi frame pada layer MAC.

MIMO menggunakan beberapa antenna transmitter dan receiver untuk memperbaiki kinerja systemnya. MIMO adalah technology yang menggunakan beberapa antenna untuk secara koheren mengurai lebih banyak informasi dibanding menggunakan satu antenna tunggal. Dua keuntungan penting yang diberikan kepada 802.11n adalah keragaman antenna dan multiplexing spatial. Teknology MIMO mengandalkan sinyal-2 dari berbagai arah. Sinyal-2 dari berbagai arah ini adalah pantulan sinyal-2 yang sampai pada antenna penerima beberapa saat setelah transmisi sinyal utama yang satu garis (Line of sight) sampai. Pada jaringan 802.11a/b/g yang bukan MIMO, sinyal-2 dari berbagai arah ini diterima sebagai interferensi yang hanya mengurangi kemampuan penerima untuk mengumpulkan informasi yang ada dalam sinyal. Technology MIMO menggunakan sinyal dari berbagai arah ini untuk menaikkan kemampuan receiver untuk mengurai informasi yang dibawah oleh sinyal ini.

Satu lagi kemampuan teknologi MIMO ini adalah Spatial Division Multiplexing (SDM). SDM melakukan multiplexing secara spatial beberapa stream data independent, secara simultan di transfer didalam satu spectral channel bandwidth. MIMO SDM dapat secara significant menaikkan aliran data seiring naiknya jumlah stream data yang berserakan bisa diurai. Setiap stream data berserakan ini memerlukan suatu antenna yang berlainan pada kedua transmitter dan receiver. Sebagai tambahan, technology MIMO memerlukan suatu rantai frequency yang terpisah dan juga converter analog-to-digital untuk masing-2 antenna MIMO yang dalam proses conversi ini memerlukan biaya implementasi yang lebih tinggi dibanding dengan system teknologi non-MIMO. Channel Bonding, yang juga dikenal dengan channel 40 MHz, adalah teknologi ke dua yang dipasang pada standard 802.11n yang dapat secara simultan menggunakan dua channel terpisah yang tidak saling tumpang tindih untuk mentransfer data. Channel bonding menaikkan jumlah data yang dapat ditransmisikan. Operasi Modus 40 MHz menggunakan dua band 20 MHz yang

berdekatan. Hal ini membuat pendobelan langsung dari rate data PHY dari suatu channel band tunggal 20 MHz. (Perlu dicatat bahwa MAC dan level aliran user tidak akan dobel). Teknologi arsitektur coupling MIMO dengan channel bandwidth yang lebih lebar menawarkan peluang menciptakan pendekatan yang sangat powerful dan costefektif untuk meningkatkan rate transfer physical. Technology MIMO ini banyak diadopsikan kepada banyak piranti wireless dari kartu jaringan wireless sampai wireless router seperti WRT160N Linksys RangePlus wireless broadband router, DIR-615 D-Link wireless router dll. Dengan menggunakan piranti wireless yang berteknologi MIMO ini akan meningkatkan kinerja jaringan wireless di rumah anda dari kecepatan dan jangkauannya juga. Hal ini akan menjadi optimum jika kedua ujung piranti menggunakan teknologi yang sama, yaitu teknologi MIMO. Jika anda membangun suatu infrastructure jaringan komputer di kantor atau di rumah, ada baiknya mempergunakan piranti wireless yang berteknologi MIMO ini demi kehandalan jaringan wireless anda.

Anda mungkin juga menyukai