ANALISA SISTEM TENAGA ANALISA SISTEM TENAGA ANALISA SISTEM TENAGA ANALISA SISTEM TENAGA

W W MACAM ANALISA MACAM ANALISA

W W MACAM HUBUNG SINGKAT MACAM HUBUNG SINGKAT
W W KOMPONEN SIMETRIS KOMPONEN SIMETRIS
W W DIAGRAM EKIVALEN DIAGRAM EKIVALEN
W W SATUAN PER UNIT SATUAN PER UNIT
W W DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT
W W MACAM MACAM- -MACAM SOFTWARE MACAM SOFTWARE
!%
(POWER SYSTEM ANALYSIS) (POWER SYSTEM ANALYSIS) (POWER SYSTEM ANALYSIS) (POWER SYSTEM ANALYSIS)
MACAM ANALISA SISTEM TENAGA MACAM ANALISA SISTEM TENAGA MACAM ANALISA SISTEM TENAGA MACAM ANALISA SISTEM TENAGA
W W ANALISA ALIRAN DAYA ANALISA ALIRAN DAYA
(LOAD FLOW AAALYSIS) (LOAD FLOW AAALYSIS)
W W ANALISA HUBUNG SINGKAT ANALISA HUBUNG SINGKAT
(SHOR1 CIRCUI1 AAALYSIS) (SHOR1 CIRCUI1 AAALYSIS)
W W ANALISA STABILITAS SISTEM ANALISA STABILITAS SISTEM
(S1ABILI1Y AAALYSIS) (S1ABILI1Y AAALYSIS)
!%
GANGGUAN
W GANGGUAN 3 FASA
W GANGGUAN 2 FASA
W GANGGUAN SATU FASA KE TANAH
!%
KOMPONEN SIMETRIS
V
r1
V
s1
V
t1
V
R
= Vr1 + Vr2 + Vr0
V
S
= Vs1 + Vs2 + Vs0
V
T
= Vt1 + Vt2 + Vt0
V
s2
V
t2
V
r0
V
s0
V
t0
V
R
V
S
'
%
V
r2
Fortescue : Besaran listrik yang
asymetris pada saat terjadi
gangguan, dapat diurai menjadi
komponen-komponen yang simetris
!%
&rutan positif &rutan negatif
&rutan noI

= 0
Z
Z
Z
ARUS HUBUNG SINGKAT 3 FASA

3fasa
=
E
fasa
Z1
!%

C
Z
Z
Z
ARUS HUBUNG SINGKAT 2 FASA: ARUS HUBUNG SINGKAT 2 FASA:

2fasa
=
E
AB
2Z1

2fasa
=
E
AB
2Z1
\3

\3

2fasa
=
E
AB
Z1 \3
\3

2fasa
=
E
A
Z1
0,866

2fasa
=
0,866
3fasa
!%
ARUS HUBUNG SINGKAT FASA ARUS HUBUNG SINGKAT FASA- -TANAH : TANAH :

C
Z
Z
Z

fasa-tanah
=
3E
fasa
Z1+ Z2+ Z0
!%
DIAGRAM EKIVALEN (1) DIAGRAM EKIVALEN (1) DIAGRAM EKIVALEN (1) DIAGRAM EKIVALEN (1)
W W POSITIF POSITIF
(ada sumber arus) (ada sumber arus)
W W NEGATIF NEGATIF
(sama dengan urutan positif, tidak ada (sama dengan urutan positif, tidak ada
sumber arus) sumber arus)
W W NOL NOL
(muncul saat terjadi hubung singkat ke tanah, (muncul saat terjadi hubung singkat ke tanah,
tergantung jenis belitan trafo) tergantung jenis belitan trafo)
MENGGAMBARKAN RANGKAIAN IMPEDANSI MENGGAMBARKAN RANGKAIAN IMPEDANSI
!%
eIitan eIitan Diagram urutan noI Diagram urutan noI
DIAGRAM EKIVALEN (2) DIAGRAM EKIVALEN (2) DIAGRAM EKIVALEN (2) DIAGRAM EKIVALEN (2)
Contoh urutan nol belitan trafo : Contoh urutan nol belitan trafo :
!%
G
G
Xg X
t
X
t
R+jX
Xg X
t
X
t
+)
)
0)
Xg X
t
X
t
R+jX
Xg X
t
X
t
R+jX 3R
n
Xg X
t
X
t
Xg X
t
X
t
Xg X
t
X
t
!%
DIAGRAM EKIVALEN(3) DIAGRAM EKIVALEN(3) DIAGRAM EKIVALEN(3) DIAGRAM EKIVALEN(3)
Xg+X
t
X
t
R+jX
+)
)
0)
X
t
R+jX
X
t
R+jX 3R
n
!%
DIAGRAM EKIVALEN(4) DIAGRAM EKIVALEN(4) DIAGRAM EKIVALEN(4) DIAGRAM EKIVALEN(4)
Xg+X
t
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
TU1UAN : TU1UAN :
MEMUDAHKAN DALAM PERHITUNGAN MEMUDAHKAN DALAM PERHITUNGAN
(PENYEDERHANAAN) (PENYEDERHANAAN)
PRINSIP : PRINSIP :
W W MENETAPKAN MVA DASAR (MVA MENETAPKAN MVA DASAR (MVA
dasar
) )
W W TEGANGAN DASAR (kV TEGANGAN DASAR (kV
dasar
) )
W W MENGHITUNG IMPEDANSI DASAR (Z MENGHITUNG IMPEDANSI DASAR (Z
dasar
) )
!%
W W Menghitung NILAI pu Menghitung NILAI pu
Z
dasar
=
V
2
dasar
V
dasar
4hm)
Z
pu
=
Z
Z
dasar
5:)
=
1 5:
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
G 8 M'A
10 M'A,Xt =12%
Z=10+j30 4hm
5 M'A, Xt=9%
Z=1+j 5 4hm
40 4hm
11k'150k'
150k'20 k'
Xd'=6%
Xd=5%
X4 =15%
DipiIih : V
dasar
= 10 V
V
dasar
= 20 V
Z
dasar =
20)
2
10
=
0 ohm
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
GENERA%R 8 M'A,11k', Xd'=6%, Xd=5%, X4=15%
11)
2
= Xd' 6%
= Xd 5%
= X4 15%
Z
di G =
8
=
15,125 ohm
=
=
=
6%
5%
15%
.
15,125 ohm
15,125 ohm
15,125 ohm
.
.
=
=
=
0,9075 ohm
0,7563 ohm
2,2688 ohm
ngat niIai impedansi adaIah di sisi 11 V !!!
erapa niIainya di sisi 20 V ?
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
NILAI IMPEDANSI DI SISI 20 kV, DENGAN NILAI IMPEDANSI DI SISI 20 kV, DENGAN
MELAKUKAN TRANSFORMASI DUA KALI MELAKUKAN TRANSFORMASI DUA KALI
=
Xd'
pu
Dengan cara yang sama di5er4eh niai :nt:k Xd dan X4 :
=
Xd'
0,9075
150
2

11
2

20
2
=
3 ohm
150
2
Z
Z
dasar
=
3
0
=
0,075 pu
Xd =
2,5 ohm
= 0,0625 pu
X4 =
7,5 ohm= 0,1875 pu
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
TRANFORMATOR 10MVA, 11 kV/150 kV,12, Delta TRANFORMATOR 10MVA, 11 kV/150 kV,12, Delta- -Y Y
11)
2
Z
dsr T =
10
=
12,1 ohm V)
150)
2
=
10
=
2250 ohm V)
Z
dsr T
=
150)
2
11)
2

12,1
X
T
= 12% = 12%

12,1 =
1,52 ohm V)
12% 2250 =
270 ohm V)

=
=
0,12 pu
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
TRANFORMATOR 5MVA, 150 kV/20 kV,9, Y TRANFORMATOR 5MVA, 150 kV/20 kV,9, Y- -Y,NGR 40 ohm Y,NGR 40 ohm
20)
2
Z
dsr T =
5
=
80 ohm V)
150)
2
=
5
=
500 ohm V)
Z
dsr T
=
150)
2
20)
2

80
X
T
= 9% = 9%

80 =
7,2 ohm V)
9% 500 =
05 ohm V)

=
=
0,09 pu
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
1aringan Transmisi 150 kV Z 10+j30 ohm 1aringan Transmisi 150 kV Z 10+j30 ohm
150)
2
Z
dsr =
10
=
2250 ohm
Z
= 10/2250 + j 30/2250
= 0,00 + j 0,0133 pu
atau transfer e 20 V
Z
20;
= 10 20/150)
2
+ j 30 20/150)
2
Z
20;
= 0,1778 + j 0,5333
Z
20;
= 0,1778/0 + j 0,5333/0 = 0,00+j 0,0133 pu
SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu) SATUAN PER UNIT (pu)
CONTOH : CONTOH :
!%
1aringan distribusi 20 kV Z 1+j 5 ohm 1aringan distribusi 20 kV Z 1+j 5 ohm
Z
dsr
=
Z
= 1/0 + j 5/0 =
0,025 + j 0,125 pu
NGR 20 V, 0 ohm
0 ohm
Rn = 0 ohm = 0/0 = 1 pu
3Rn = 3 pu
DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT (1) DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT (1)
A. Konfigurasi 1aringan A. Konfigurasi 1aringan
B. Pola Operasi Sistem B. Pola Operasi Sistem
Pembangkitan maksimum Pembangkitan maksimum
Pembangkitan minimum Pembangkitan minimum
C. Generator C. Generator
Kapasitas (MVA) Kapasitas (MVA)
Tegangan output (kV) Tegangan output (kV)
Impedansi : Xd` (transien) Impedansi : Xd` (transien)
Xd (subtransien) Xd (subtransien)
X2 (negatif) X2 (negatif)
Xo (nol) Xo (nol)
C. Penghantar. C. Penghantar.
!%
DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT (2) DATA UNTUK HUBUNG SINGKAT (2)
C. Penghantar. C. Penghantar.
Panjang (km) Panjang (km)
Tegangan operasi (kV) Tegangan operasi (kV)
Konstruksi Tower Konstruksi Tower
1enis Penghantar 1enis Penghantar
1enis Kawat Tanah 1enis Kawat Tanah
(ground wire) (ground wire)
Kondisi/struktur tanah Kondisi/struktur tanah
Untuk menghitung Untuk menghitung
impedansi urutan impedansi urutan
positif, negatif, nol positif, negatif, nol
C. Trafo C. Trafo
kapasitas terpasang kapasitas terpasang
Tegangan HV/LV (kV/kV) Tegangan HV/LV (kV/kV)
Vektor Group (belitan trafo) Vektor Group (belitan trafo)
Impedansi trafo (X) Impedansi trafo (X)
NGR terpasang NGR terpasang
!%
SEKIAN DAN TERIMA KASIH SEKIAN DAN TERIMA KASIH