Anda di halaman 1dari 39

Bintang. O.

Pasaribu
Jakarta, 17 September 2008
Prevalensi Penyakit Alzheimer
Vounr, 2006
5idemiologi
Tahun 25 penduduk Indonesia yang berusia lanfut
berfumlah 18.283.17 jiwa dan akan bertambah
menfadi 29.021.128 fiwa pada tahun 2020.
Dengan bertambahnya usia harapan hidup, berarti
terfadi 5eningkatan 5o5:lasi lanj:t :sia dan dapat
menimb:lkan berbagai masalah kesehatan
Salah satu masalah kesehatan yang paling sering
terfadi adalah gangg:an f:ngsi kognitif yang dapat
berkembang menfadi demensia Alzheimer
:5a adalah hal yang kera5 terjadi dalam kehid:5an
sehari-hari.
39" orang ber:sia 5-59 tah:n mengalami
forgetf:lness dan 5ada :sia lebih dari 8 tah:n
forgetf:lness frek:ensinya meningkat menjadi 85".
Kemam5:an kognitif, kemam5:an berbahasa :m:m
seorang :sia lanj:t normal tidak men:r:n
Lupa Normal akibat Penuaan (Forgetf:lness)
$:at: kondisi "sindrom 5redemensia", yang 5ada berbagai st:di
telah dib:ktikan sebagian akan berlanj:t menjadi demensia
(ter:tama demensia Alzheimer)
Mer:5akan stadi:m dini dari 5enyakit Alzheimer yang bel:m
memen:hi kriteria Alzheimer
85" 5enderita MCI setelah 8 tah:n akan berlanj:t menjadi
5enderita Alzheimer
1erjadi 5en:r:nan f:ngsi kognitif , akan teta5i f:ngsi t:b:h
secara kesel:r:han masih bertahan.
MCI mer:5akan stadi:m yang ses:ai :nt:k intervensi tera5i.
Cangg:an kognitif ringan
(Mild Cognitive Im5airment)
H||d 6ogn|t|ve |mpa|rment
Probab|e penyak|t A|zhe|mer
Penyak|t A|zhe|mer
F
u
n
g
s
|

K
o
g
n
|
t
|
f
Umur
$kema teoritis 5rogresi menjadi 5enyakit Alzheimer yang dim:lai
dari MCI seiring meningkatnya :sia (Konsens:s MCI, 2)
Cangg:an kognitif ringan
Progressive decIine of AIzheimer's Disease with survivaI averaging
8-12 years after diagnosis
Changes in :
Memory
PersonaIity
VisuaI-spatiaI
abiIities
Aphasia
Apraxia
Confusion
Agitation
Insomnia
Resistiveness
Incontinence
Eating difficuIties
Motor impairment
Bedfast
Mute
Dysphagia
Intercurren
t Infection
Stage 1 MiId Stage 4
TerminaI
Stage 3 Severe Stage 2
Moderate
'olicer, 2000)
Ditemukan pertama kali oleh Alois Al:heimer
pada tahun 1907, ketika ia melakukan otopsi
pada penderita demensia
Penyakit Alzheimer
Pada hasil oto5si ditem:kan kek:s:tan
ne:rofibrilar dan 5lak amiloid 5ada
bagian neokorteks dan hi5okam5:s
5enderita Alzheimer , yang sam5ai saat
ini dikatakan mer:5akan ciri :tama dari
5enderita Alzheimer.
Specific neuronal systems have been identified in morphological
and neurochemical analyses as vulnerable in Alzheimer disease
Penyakit Alzheimer
Al:heimer adalah penyakit degeneratif otak yang progresif dan
membahayakan, ditandai secara klinis oleh hilangnya daya
ingat, gangguan kognitif dan pada akhirnya dapat terfadi
demensia.
Al:heimer merupakan penyebab utama demensia (lebih dari
50 kasus)
Manifestasinya muncul dalam bentuk penurunan fungsi
kognitif dan kemunduran daya ingat, progresivitas kerusakan
pada aktivitas sehari-hari, dan berbagai gefala neuropsikiatri
dan gangguan pada perangainya
Diagnosis penyakit Al:heimer hanya dapat ditegakkan
dengan pembedahan otak pasien demensia post mortem
Endapan peptide amiloid-. (A.) / plak amiloid-.
Terbentuknya protein tau neurofibrilar dan
berkembang menfadi neurofibrilar yang kusut
Petanda :tama ne:ro5atologi dari
5enyakit Alzheimer
omparison of a normal nerve cell and a neuron exhibiting abnormalities that occur in
Alzheimer disease
Nerve
terminals
A. Normal
B. Alzheimer disease
A.
ibrillar)
Paired helical
ilaments
Neurites
Neuroibrillary
tangles
Neuropil
threads
Abnormal
Nembranous
organelles
Senile plaque
eberapa penelitian membuktikan secara signifikan
menunfukkan bahwa pada tahap yang sangat awal dari
demensia ringan sebelum menfadi penyakit Al:heimer
sudah menunfukkan adanya petanda-petanda dari
penyakit ini, termasuk kerusakan syaraf.
Perubahan terbesar pada biokimia dan patologi penyakit
Al:heimer dihasilkan melalui proses prekursor protein
amiloid, dan metabolisme A, fosforilasi protein tau,
stres oksidatif, inflamasi dan disregulasi lipid
MCI dan Alzheimer
Amiloid-.
Peningkatan konsentrasi kolesterol s:dah
dinyatakan sebagai faktor resiko :nt:k 5enyakit
kardiovask:lar
$aat ini, b:kti-b:kti yang ada men:nj:kkan bahwa
metabolisme kolesterol memegang 5eranan :tama
5ada 5atogenesis dari Penyakit Alzheimer
ACE
Cholesterolpoor
Region
Cholesteroland
Sphingolipidrich Region
ipid Rat)
APPs. APPs-
.
-
ADAN
secretase
/PS1
A.

Pengaruh kompos|s| membran ||p|d pada proses APP


tak adalah organ t:b:h yang memiliki kand:ngan
kolesterol 5aling tinggi, 25" 5ersen dari total kesel:r:han.
Kolesterol dalam otak disintesis secara lokal dalam otak dan
tidak da5at menemb:s blood brain barrier men:j: sirk:lasi.
Unt:k menjalankan f:ngsinya, kolesterol dalam otak har:s
memiliki konsentrasi yang stabil.
Kolesterol da5at da5at kel:ar dari ne:ron melal:i 5roses
oksidasi, yang menghasilkan bent:k oksisterol
Rantai sam5ing oksisterol yang teroksidasi memiliki
kemam5:an :nik :nt:k da5at melewati membran li5ofilik
Metabolisme Kolesterol dalam tak
Proses metabolisme kolesterol otak yang s:dah c:k:5
jelas adalah dengan mer:bah kolesterol otak menjadi
bent:k oksisterol 24$-hidroksikolesterol yang da5at
menemb:s BBB.
Dalam otak ditem:kan j:ga bent:k oksisterol yang lain
yait: 27-hidroksikolesterol. Akan teta5i bel:m
ditem:kan secara jelas jal:r metabolismenya dari
sirk:lasi men:j: otak.
1al:r metabolisme kolesterol otak diangga5 5enting,
karena di5erkirakan ber5eran dalam 5roses 5atogenesis
5enyakit Alzheimer
Kolesterol 5ada tak
68F P|asma
Local 3ynthesis
ApoE-mediated
7ransport
6yp4
248-0h-6ho|
6ho|estero|
8|ood-8ra|r
8arr|er
Drner Parnuays
Excretion
8ra|r
|ver
||e Ac|d 8ynthes|s
--0h 0h--Chol [?} Chol [?}
omeostasis Kolesterol tak
24$-hidroksikolesterol mer:5akan oksisterol yang 5aling banyak
terda5at dalam sirk:lasi, yait: sekitar 7ng m
-1
nzim CYP4 adalah anggota dari kel:arga 5rotein sitokrom
P45 yang da5at mengkonversi kolesterol dalam otak menjadi
24$-hidroksikolesterol.
CYP4 mengat:r eliminasi kolesterol dengan menambahkan
g:g:s hidroksil 5ada kolesterol, menghasilkan 5rod:k yang lebih
m:dah lar:t dibandingkan kolesterol dan da5at dikel:arkan dari
otak menemb:s Blood Brain Barrier dan mas:k ke dalam
sirk:lasi.
Kolesterol da5at kel:ar dari otak setelah dikonversikan ke dalam
bent:k 24$-hidroksikolesterol
olozin, heverin, Lutjohann, Vega,
24$-hidroksikolesterol
umlah 24S-hidroksikolesterol dalam
organ tubuh diperkirakan sebanding
dengan kolesterol yang dihasilkan
dalam otak secara endogen.
1o:rnal of Internal Medicine 2: 493-58; 2
1o:rnal of Internal Medicine 2: 493-58; 2
24$-hidroksikolesterol
27-hidroksikolesterol dibent:k oleh ham5ir sel:r:h sel dalam
t:b:h
Dengan adanya d:a terminal kolesterol (serebral dan ekstra
serebral), di5erkirakan terda5at :kom:nikasi' antara
kolesterol 5ada otak dan dalam sirk:lasi. Kom:nikasi it:
di5erkirakan dilak:kan oleh oksisterol (27-hidroksikolesterol)
27-hidroksikolesterol
Dengan banyaknya 5enelitian yang men:nj:kkan bahwa
hi5erkolesterolemia mer:5akan faktor resiko terjadinya
ne:rodegenerasi, maka di5erkirakan bahwa terda5at 5:la
oksisterol yang mas:k dari sirk:lasi ke otak
Kandidat :tama dari oksisterol yang di5erkirakan mas:k dari
sirk:lasi men:j: otak adalah 27-hidroksikolesterol
Konsentrasi 27-hidroksikolesterol dalam otak hanya < 1".
Akan teta5i di5erkirakan 27-hidroksikolesterol ini
mer:5akan metabolit yang aktif
27-hidroksikolesterol
1o:rnal of Internal Medicine 2: 493-58; 2
omeostasis Kolesterol tak
$tres oksidatif dikatakan memegang 5eranan
5enting 5ada 5atogenesis 5enyakit Alzheimer
Ker:sakan oksidatif j:ga menyebabkan de5osisi
amiloid-. $tres oksidatif mengaktikan jal:r sinyal
transd:ksi yang akan mem5engar:hi 5roses APP
ma:5:n 5rotein ta:
$tres ksidatif 5ada Penyakit Alzheimer
Proses inflamasi dikatakan sebagai salah sat: 5enyebab
ata: 5emic: terjadinya 5enyakit Alzheimer.
bservasi yang dilak:kan 5ada otak 5enderita Alzheimer
men:nj:kkan terjadinya 5roses inflamasi dan res5on
im:n alamiah.
Reaksi inflamasi yang banyak terjadi 5ada 5enyakit
ne:rodegeneratif, termas:k 5enyakit Alzheimer diseb:t
sebagai 5roses :ne:roinflamasi', dimana dalam 5roses ini
terlibat elemen-elemen res5on im:n alamiah.
Inflamasi
Inflamasi
Inflamasi
Inflamasi
Cummings, J. L. N EngI J Med 2004;351:56-67
Putative Amyloid Cascade
Menga5a Parameter Biokimiawi :nt:k
Penyakit Alzheimer Penting?
Diagnosa yang s:lit (invasif otopsi dan biopsi otak-
dan akurasi pemeriksaan yang ada 75 - 85)
eberapa penelitian membuktikan secara signifikan
menunfukkan bahwa pada taha5 yang sangat awal dari
demensia ringan sebel:m menjadi 5enyakit Alzheimer
s:dah men:nj:kkan adanya 5etanda-5etanda dari
5enyakit ini, termas:k ker:sakan syaraf.
Penanda biokimiawi berfungsi .
- diagnosa baik pada early onset dan late onset
- prognosa Al:heimer
- efektivitas terapi antioksidan
Diagnosa Penyakit Alzheimer
1. Identifikasi klinik . usia, malnutrisi,
trauma kepala, daya ingat, kemampuan
sensorik dan motorik
2. Neuropsikologik . skala kognitif dengan
MMSE (Mini Mental Scale Examination)
3. Identifikasi lab (tes-tes rutin) . dilakukan
sebelum terapi
4. Imaging . CT, MRI dan PET
Parameter Biokimiawi :nt:k memanta: Derajat
Ke5arahan Penyakit Alzheimer
1. Plak neuritik . Soluble Amyloid-
2. Disregulasi Metabolisme Kolesterol .
24S-hidroksikolesterol dan 27-
hidroksikolesterol
3. Stres Oksidatif . Status Antioksidan Total
4. Inflamasi . hs-CRP, TNF-o, IL-1
$ia5a saja yang memerl:kan 5emeriksaan ini ?
rang lanj:t :sia yang masih sehat secara fisik
(memas:ki :sia 5ensi:n), :nt:k mendeteksi MCI
rang lanj:t :sia dengan kel:han gangg:an memori
(baik dikel:hkan oleh 5enderita ma:5:n orang lain
yang tinggal bersama 5enderita)
rang yang s:dah mengalami gejala-gejala demensia
(disorientasi, kes:litan melak:kan aktivitas sehari-hari,
mengalami masalh dalam berbicara, dll)
rang yang telah didiagnosa secara klinis menderita
MCI ma:5:n Alzheimer
rang yang sedang di tera5i

Anda mungkin juga menyukai