Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Tingkat persaingan perusahaan di abad ke-21 ini semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdagangan bebas seperti AFTA (Asian Free Trade Area), APEC (The Asia Pasific Economic Cooperasion), NAFTA (North America Free Trade Area) dan ditandatanganinya berbagai macam persetujuan bilateral maupun multilateral yang pada intinya untuk mendukung persaingan bebas tersebut, banyak perusahaan mulai menata ulang strategi persaingan mereka yang didasarkan atas kebutuhan pasar international serta melakukan evaluasi terhadap kompetensi internal perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja tersebut, banyak perusahaan merasa bahwa sistem manajemen kinerja yang dikembangkan saat ini, yang mayoritas didasarkan pada sistem pengukuran finansial, belum dapat mengakomodasi tuntutan persaingan. Oleh karenanya metode pengukuran kinerja yang baru sangat dibutuhkan oleh perusahaan tersebut sebagai pelengkap dari sistem pengukuran kinerja yang hanya berbasis pada laporan finansial semata. Dalam penelitiannya, Skinner (1992)

menyimpulkan : Manajemen konvensional melalui pendekatan yang sepotong sepotong, eksploitasi kerjajangka pendek, usaha optimalisasi pada hampir setiap dimensi dengan fokus utama pada pengurangan ongkos dan peningkatan produktivitas tidak lagi memadai. Kebutuhan
1

perusahaan untuk mengembangkan strategi menufaktur yang konsisten dengan keseluruhan strategi bisnis dan mutlak. Dari kesimpulan Skinner tersebut, tampak jelas bahwa era penggunaan rasio finansial saja untuk menganalisis kinerja perusahaan tidak lagi mencukupi. Seperti diketahui, laporan kauangan sampai saat ini digunakan oleh perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, aliran kas, dan sebagainya itu diciptakan dimana sistem pengelolaan usaha masih sangat tradisional dan perkembangan teknologi belum saat ini.

Penelitian mengenai kelemahan sistem pengukuran kinerja finansial telah marak dilakukan. Tema utama dalam penelitian sistem pengukuran berbasis finansial tersebut adalah ketidakmampuan pengukuran yang didasarkan atas sistem akuntansi tersebut dalam menampung kebutuhan sistem operasi perusahaan saat ini. keterbatasan sistem pengukuran finansial ini dengan sangat baik diterangkan oleh Kaplan (1983) dan Cooper (1992), yang meliputi aspek aspek kekurangrelevanan sistem pengukuran kinerja berbasis finansial bagi pengelolaan perusahaan saat ini (lack of relevance), sistem konvensional berorientasi pada pelaporan kinerja masa lalu (lagging metrics), berorientasi jangka pendek (short-termism), kurang fleksibel (inflexible), tidak memicu perbaikan (does not foster improvement), dan rancu pada aspek biaya (cost distortion). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai perusahaan daerah yang menyediakan jasa penyediaan air minum di tiap tiap daerah di seluruh Indonesia tentu saja melibatkan transaksi keuangan yang cukup besar dalam menjalankan usahanya melayani masyarakat Indonesia. Manajemen kinerja

yang baik juga multak dibutuhkan dalam mengelola setiap asset yang dimiliki. Oleh karena itu, sebuah sistem pengukuran kinerja yang sesuai sangat dibutuhkan guna meningkatkan kinerja yang optimal. Ada beberapa jenis metode pengukuran kinerja yang biasa digunakan oleh perusahaan, seperti analisis laporan keuangan dan Balance Scorecard. Berbeda dengan perusahaan perusahaan lain, PDAM mempunyai metode pengukuran kinerja yang khusus yaitu sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam negeri no. 47 tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja perusahaan daerah air minum. Dalam metode tersebut ada tiga aspek yang dipertimbangkan yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administratif. Penggunaan metode pengukuran ini tentu saja disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan operasional PDAM. Berdasarkan uraian diatas maka penulis bergabung dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang, khususnya pada Unit Lawang, untuk menjalani Kuliah Kerja Nyata Profesi dan menyusun laporan dengan judul: METODE PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN YANG DIGUNAKAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALANG.

1.2. Tujuan KKN-P Adapun tujuan dari penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKN-P) ini adalah untuk mengetahui metode pengukuran kinerja

perusahaan yang digunakaan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang. 1.3. Manfaat KKN-P 1.3.1 Bagi Mahasiswa 1. Dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual. 2. Dapat mengenal lebih jauh realita ilmu yang telah di terima di perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3. Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada bidang

ilmu yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan masyarakat di lingkungan kerja.
4. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan, rasa percaya diri dan

kreativitas dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. 5. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa yang akan datang. 1.3.2 Bagi Jurusan 1. Mencetak mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan tugas. 2. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.

3. Sebagai

sarana pengenalan lembaga pendidikan Universitas

Brawijaya khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen, pada badan usaha/perusahaan yang membutuhkan lulusan, atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. 1.3.3 Bagi Perusahaan atau Instansi 1. Merupakan sarana untuk menambah karyawan yang ahli di bidang ilmu ekonomi khususnya Manajemen yang bermanfaat kemajuan instansi atau perusahaan yang bersangkutan.
2. Merupakan sarana penghubung antara instansi atau perusahaan dan

bagi

Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi.


3. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan

kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan yang bersangkutan, di lihat dari segi sumber daya manusia yang dihasilkan Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi.
4. Membantu tugas dari karyawan instansi atau perusahaan dalam

bidang ekonomi khususnya manajemen.

Anda mungkin juga menyukai