Secara garis besar pengertian dari Cloud Computing itu sendiri secara sederhana adalah 'layanan teknologi inIormasi yang bisa dimanIaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet."
Kata-kata 'Cloud" sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud).
Tidak semua layanan yang ada di internet bisa dikategorikan sebagai Cloud Computing, ada setidaknya beberapa syarat yang harus dipenuhi :
1. Layanan bersiIat 'On Demand" , pengguna dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Misalkan sebuah layanan menyediakan 10 Iitur, user dapat berlangganan 5 Iitur saja dan hanya membayar untuk 5 Iitur tersebut.
2. Layanan bersiIat elastis/scalable, di mana pengguna bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pengguna hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Dari sisi jenis layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu :
1. SoItware as a Service (SaaS) 2. PlatIorm as a Service (PaaS) 3. InIrastructure as a Service (IaaS).
Sementara dari siIat jangkauan layanan, terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud. Intinya, Cloud Computing adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan kita 'menyewa" sumber daya teknologi inIormasi (soItware, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanIaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar secukupnya pula.
Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanIaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar- besaran.
NIST menetapkan setidaknya lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga cloud computing, yaitu :
1. Swalayan (On Demand SelI Service)
Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung 'memesan" sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service jika perlu menambah atau mengurangi sumberdaya komputasi yang diperlukan.
2. Akses Pita Lebar (Broadband Network Access)
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.
3. Sumberdaya Terkelompok (Resource pooling)
Penyedia layanan cloud, memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan di satu atau berbagai lokasi date center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk Iisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.
Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumberdaya komputasi ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan dan mesin virtual.
4. Elastis (Rapid elasticity)
Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya, dan dapat 'dibeli" kapan saja dengan jumlah berapa saja.
5. Layanan Yang Terukur (Measured Service)
Sumberdaya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan, memory, processor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumberdaya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan. As'aiy Laiigi - 8 Rangkuman viitualisasi uan Clouu Computing enis layanan cloud Computing
1. SoItware as a Service (SaaS).
SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. SoItware as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanIaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi
Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai Iitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya Iitur-Iitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan.
Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersiIat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan Iitur yang bersiIat umum, tidak spesiIik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Meskipun demikian, kustomisasi tidak serta-merta diharamkan, meskipun hanya untuk skala dan Iungsi yang terbatas.
2. PlatIorm as a Service (PaaS)
Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platIorm tersebut.
Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini.
3. InIrastructure as a Service (IaaS).
IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah sebuah layanan yang 'menyewakan" sumberdaya teknologi inIormasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas sumberdaya dasar teknologi inIormasi itu dapat dipenuhi.
Perbedaan mendasar dengan layanan data center saat ini adalah IaaS memungkinkan pelanggan melakukan penambahan/pengurangan kapasitas secara Ileksibel dan otomatis. Salah satu pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud). As'aiy Laiigi - 8 Rangkuman viitualisasi uan Clouu Computing
Layanan Amazon EC2 ini menyediakan berbagai pilihan persewaan mulai CPU, media penyimpanan, dilengkapi dengan sistem operasi dan juga platIorm pengembangan aplikasi yang bisa disewa dengan perhitungan jam-jaman. Untuk di dalam negeri sendiri, rencananya ada beberapa provider yang akan menyediakan layanan sejenis mulai pertengahan tahun ini.
Implementasi Cloud Computing
1. Private cloud
Di mana sebuah inIrastruktur layanan cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. InIrastruktur cloud itu bisa saja dikelola oleh si organisasi itu atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun oII-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
2. Community cloud
Dalam model ini, sebuah inIrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Jadi, community cloud ini merupakan 'pengembangan terbatas" dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, inIrastruktur cloud yang ada bisa di- manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga.
3. Public cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanannya. Layanan-layanan yang sudah saya sebutkan sebelumnya dapat dijadikan contoh dari public cloud ini.
4. Hybrid cloud
Untuk jenis ini, inIrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih inIrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antarcloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal.
Virtual Server, juga dikenal dengan Virtual Dedicated Server (VDS) atau Virtual private Server (VPS) adalah teknologi server side tentang operating system dan soItware yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar di bagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani operating system dan soItware secara independen dan dengan konIigurasi yang cepat.
Saat ini, teknologi virtualisasi telah berkembang dan sekarang bisa berlaku untuk beberapa lapisan dalam datacenter. Hal ini yang menjadi dasar mengapa memahami jenis virtualisasi yang tersedia menjadi penting. Dalam satu datacenter yang dinamis akan ada setidaknya tujuh lapisan virtualisasi.
1. Server Jirtualization (SerJ) ini diIokuskan pada partisi Iisik dari sebuah sistem operasi ke dalam mesin virtual. Terdapat dua aspek dalam virtualisasi server:
4 Software Jirtualization (SoftJ), menjalankan virtualisasi sistem operasi diatas sebuah plaIorm virtualisasi soItware yang berjalan pada sebuah sistem operasi yang sudah ada. 4 ardware Jirtualization (ardJ), menjalankan sistem operasi virtual di atas platIorm soItware yang berjalan langsung di atas hardware tanpa sistem operasi yang ada.
Ketika bekerja denga virtualisasi server, server Iisik menjadi sebuah host untuk semua sistem operasi virtual atau mesin virtual (VMs).
2. Storage Jirtualization (StoreJ) digunakan untuk menggabungkan storage Iisik dari beberapa device untuk menjadikannya sebagai sebuah penyimpanan tunggal. Storage ini dapat berupa: direct attached storage (DAS), network attached storage (NAS), atau storage area networks (SANs); dan dapat dihubungkan dengan melalui beberapa protokol: Fibre Channel, Internet SCSI (iSCSI), Fibre Channel pada Ethernet, atau bahkan Network File System (NFS).
3. etwork Jirtualization (etJ), memungkinkan pengendalian bandwidth yang tersedia dengan memisahkan ke dalam saluran independen yang dapat ditugaskan untuk sumber daya tertentu. Sebagai contoh, bentuk paling sederhana dari virtualisasi jaringan adalah virtual local area network (VLAN), yang menciptakan segregasi logis dari jaringan Iisik.
4. anagement Jirtualization (anageJ), diIokuskan pada teknologi yang mengelola seluruh datacenter, baik Iisik dan virtual, untuk menyajikan satu inIrastruktur kesatuan tunggal dalam penyediaan layanan. ManageV tidak harus dilakukan melalui sebuah antarmuka tunggal.
5. esktop Jirtualization (eskJ), memungkinkan untuk mengendalikan mesin virtual untuk sistem desktop. Virtualisasi Desktop memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah kemampuan untuk memusatkan deployment desktop dan mengurangi biaya manajemen karena pengguna mengakses desktop terpusat melalui berbagai perangkat.
As'aiy Laiigi - 8 Rangkuman viitualisasi uan Clouu Computing . !resentation Jirtualization (!resentJ), virtualisasi ini hanya menyediakan layer presentasi dari sebuah lokasi pusat untuk user. Kebutuhan !708039' berkurang sejalan dengan dikenalnya teknologi Virtualisasi Aplikasi, protokol yang digunakan untuk PresentV berada di bagian depan dari kedua teknologi DeskV dan SerV karena mereka adalah protokol yang digunakan untuk mengakses, menggunakan, dan mengelola beban kerja virtual.
7. plication Jirtualization (ppJ), menggunakan prinsip yang sama seperti server berbasis soItware, tapi bukan menyediakan mesin untuk menjalankan sistem operasi keseluruhan, AppV merupakan aplikasi produktivitas dari sistem operasi.
Virtualisasi adalah metode untuk membuat sesuatu menjadi lepas dari ketergantungan secara Iisik. Contoh; virtual machine adalah komputer, yang sebetulnya hanya berupa sebuah Iile di hard disk kita. Dengan virtualisasi, maka sebuah komputer (Iisik) bisa menjalankan banyak komputer virtual sekaligus pada saat yang bersamaan. Berbagai kelebihan virtualisasi : 1. !enghematan biaya : di sebuah komputer server saya pernah menjalankan 4 buah virtual machine sekaligus. 1 buah menjalankan OS Windows sebagai database server Oracle, satu buah menjalankan OS Solaris 8, satu buah menjalankan OS Suse Linux Enterprise, dan satu lagi OS Windows 2000 server. Sehingga, alih-alih membeli 4 buah server Iisik, saya cukup membeli 1 buah saja. Juga, VMware server kini juga sudah bisa diakses secara remote. Maka, kita tidak perlu lagi membeli monitor/keyboard/mouse untuk setiap server server bisa 0,/088, dan kita akses secara remote saja.
2. u7ah : VMware Server kini sudah disediakan cuma-cuma, tanpa biaya. Demikian juga dengan berbagai solusi virtualisasi lainnya; VirtualPC, QEMU, Xen, dan lain-lainnya.
3. emudahan maintenance : Biasanya, untuk maintenance sebuah server, kita perlu berada di lokasi server, dan ada monitor/keyboard/mouse untuk setiap server. Kini VMware server sudah bisa diakses secara remote. Maka, kini dari komputer kita sendiri, kita bisa mengakses puluhan server sekaligus yang berada di belahan dunia yang lain sekalipun pada saat yang bersamaan.
4. #eliabilitas : Makin banyak server Iisik berarti semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan. Jika jumlah server Iisik dikurangi, maka inIrastruktur kita akan menjadi lebih reliable.
5. emudahan backup : Biasanya kita tidak bisa membackup sebuah server secara utuh, karena jika suatu saat backup tersebut di restore di komputer yang berbeda hardwarenya, maka Windows biasanya akan gagal booting. Sialnya, backup per layanan (database, Iileserver, dst), membuat proses backup menjadi lebih rumit, dan proses restorenya juga lebih memakan waktu.