Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN BIODIESEL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

OLEH:

FATHONAH HIDAYATULLAH

109096000018

PROGRAM STUDY KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

PERCOBAAN V

PEMBUATAN BIODIESEL
29 SEPTEMBER 2010

1. TUJUAN Mengetahui proses pembuatan biodiesel Menguji sifat fisik biodiesel 2. TEORI DASAR Biodiesel merupakan ester asam lemak yang dihasilkan dari reaksi transesterifikasi minyak nabati/hewani. Biodiesel yang dihasilkanini sangat potensial untuk menggantikan bahan bakar solar, yang cadangannya sudah menipis. Reaksi pembuatan biodiesel termasuk reaksi transesterifikasi. Reaksinya adalah :
CH2OCOR1 | 3 ROH + CHOCOR2 | CH2OCOR3 Alkohol minyak R3COOR biodiesel katalis R2COOR + R1COOR CH2OH | CHOH | CH2OH gliserol

Pada pembuatan biodiesel dapat digunakan katalis basa (KOH, NaOH), asam (H2SO4) dan katalis padat. 3. ALAT DAN BAHAN Alat

1. Beaker glass 2. Corong pisah 3. Stirer 4. Hot plate 5. Batang pengaduk 6. Termometer Bahan

1. Minyak nabati 2. NaOH 3. Alkohol

4. CARA KERJA

Dilarukan NaOH ( 1% berat minyak) dalam 50 ml alcohol Dipanaskan 200 ml minyak nabai sampai suhu 600 C,seelah itu ditambahkan larutan NaOH dengan alcohol Diatur laju pengadukan Dibiarkan reaksi selama 30 menit Di masukan hasil reksi ke dalam corong pisah Dihitung olume biodiesel yang dihasilkan Diuji densitas biodisel yang diinginkan

5. HASIL PENGAMATAN
Berat Bahan Baku : Minyak nabati Alkohol NaOH = 250ml

= 50 ml = 2,5 gr

Persen hasil =

beratbiodiesel percobaan beratbiodieselteoritis

100%

berat pikometer kosong = 22,44 gr berat pikometer gliserol = 46,25 gr berat pikometer minyak nabati = 43,74 gr berat pikometer biodiesel = 43,94 gr Uji Sifat FIsik

Sifat FIsik Densitas (gr/ml)

Minyak Nabati 0,851

Biodisel 0,86

Gliserol 0,9524

6. PERTANYAAN
Jelaskan mengapa biodiesel dapat menggantikn fungsi bahan bakar solar?

Karena biodiesel memiliki karakteristik yang hampir sama dengan solar, selain itu biodisel mempunyai kadar emisi yang lebih rendah daripada solar sehingga ramah terhadap lngkungan. Apa yang dimaksud proses transesterifikasi? Transesrifikasi adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester melalui reaksi dengan alcohol dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol.

7. REAKSI DAN PERHITUNGAN Reaksi :


CH2OCOR1 | 3 ROH + CHOCOR2 | CH2OCOR3 Alkohol minyak | R3COOR biodiesel CH2OH gliserol R1COOR katalis R2COOR + CH2OH | CHOH

Perhitungan : Densitas minyak nabati : berat pikometer diisi minyak nabati berat pikometer kosong = 43,74 gr 22,44 gr = 21,3 gr
densitas minyak nabati =

43, 74 g 22, 44 g 21,3g = = 0,852 gr/ml 25ml 25ml

Densitas biodiesel : berat pikometer diisi biodiesel berat pikometer kosong = 43,94 gr 22,44 gr = 21,5 gr
densitas biodiesel =

43,94 g 22, 44 g 21,5 g = = 0,86 gr/ml 25ml 25ml

Persen hasil : Massa jenis biodiesel percobaan Massa jenis biodiesel teoritis Berat biodiesel percobaan Berat biodiesel teoritis = 0,86 g/ml = 0,87 g/ml = 0,86 g/ml x 25 ml = 21,5 g = 0,87 g/ml x 25 ml = 21,75 g

Persen hasil =

beratbiodiesel percobaan beratbiodieselteoritis 21,5 g x100% 21, 75 g

x100%

= 98,85 %

8. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini, dilakukan pembuatan biodiesel dengan menggunakan bahan baku minyak goreng nabati, minyak goreng yang digunakan bukan lah minyak goreng bekas atau jelantah sehingga biodiesel yang dihasilkan kurang maksimal karena minyak goreng baru masih mengandung asam lemak dan masih memiliki banyak ikatan rangkap dibandingkan dengan minyak goreng bekas atau jelantah. Selain minyak goreng digunakan juga katalis basa NaOH (soda api) yang dicampurkan dengan alkohol (etanol 75 %), pencampuran ini bertujuan untuk mempercepat reaksi antara alkohol dan minyak yang disebut sebagai reaksi esterifikasi, sehingga menghasilkan biodiesel dan gliserol. Reaksi esterifikasi merupakan proses kimiawi yang mempertukarkan grup alkoksi pada senyawa ester dengan alkohol. Reaksi esterifikasi dapat juga diartikan sebagai tahap konversi dari gliserda menjadi alkil ester melalui reaksi dengan alkohol sehingga menghasilkan gliserol. Pada percobaan biodiesel ini direaksikan 250 ml minyak goreng yang dipanaskan dalam hot plate sampai suhu air mencapai 600C kemudian ditambahkan campuran antara 50 ml alkohol dan 2,5 gr soda api. Campurkan campuran antara alkohol dan soda api kedalam minyak goreng lalu aduk campuran tersebut selama 30 menit. Hasil dari pencampuran tersebut disaring dengan menggunakan corong pemisah, tunggu beberapa saat dan akan terlihat pemisahan antara gliserol pada bagian bawah dan biodiesel pada bagian atas. Hal ini dikarenakan massa jenis gliserol (0,9524 g/ml) lebih berat dibandingkan dengan massa jenis biodiesel yang sebesar 0,86 g/ml. Biodiesel yang dihasilkan tidak dapat langsung digunakan untuk kendaraan bermotor karena biodiesel yang dihasilkan masih menggandung kadar air yang tinggi sehingga jika ingin digunakan mesti mencampurnya dengan solar, pencampuran antara biodiesel dengan solar sebesar 95% untuk solar : 5% untuk biodiesel, hal ini untuk mengurangi terjadinya kerusakan dan karat pada mesin kendaraan. Tetapi biodiesel hasil ini dapat digunakan untuk keperluan memasak dengan menggunakan kompor minyak. 9. KESIMPULAN Pada reaksi esterifikasi terjadi pertukaran antara grup alkoksi pada senyawa ester dengan alkohol. Proses esterifikasi antara alkohol dan minyak goreng menghasilkan biodiesel dan gliserol Massa jenis gliserol lebih berat dibandingkan dengan massa jenis biodiesel

10. DAFTAR PUSTAKA

Aziz,isalmi.2010. pedoman praktikum kimia fisik 1. Jakarta : PLT UIN syarif hidayatullah jakarta. http://mesinunimus.files.wordpress.com/2008/01/menganalisa-minyak-kelapa.pdf http://rangminang.web.id/2010/06/analisa-biodiesel-minyak-kelapa-sebagai-bahan bakaralternatif-minysk-diesel/

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai