Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala karunaia-
Nya sehingga makalah yang berjudul 'Pengangguran' dapat diselesaikan. Salam dan Taslim
ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk bagi kita semua agar
tetap beraktivitas sebagai seorang hamba yang di ridhoi oleh Allah SWT..Cukup banyak
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan skripsi ini. Meskipun demikian, atas
petunjuk dan limpahan rahmat-Nya hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan
adanya uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga pada saatnya makalah ini dapat
terwujud meskipun dalam bentuk sederhana. Untuk itu sudah sepantasnya jika penyususn
menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Guru Pembimbing Bpa.Burhan, atas petunjuk dan bimbingan yang diberikan
kepada Penyusun sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih penyusun
sampaikan kepada rekan-rekan dan segenapa pihak yang telah membantu penulisli dalam
pengumpulan data selama penyusunan makalah ini. Keberhasilan penyusunan makalah ini
takkan ada tanpa restu dan dorongan kedua orang tua kamis tercinta. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya. Disadari bahwa penyusunan makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang konstruktiI senantiasa
diharapkan demi perbaikan. Akhirnya kepada Allah SWT. penulis memohon doa restu atas
segala jasa-jasa mereka dapat dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.




24 Nopember 2011




Penyusun,



AFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR S......................................................................................ii
BAB PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 6
C. Tujuan....................................................................................... 7
D. Manfaat..................................................................................... 7
BAB KAJAN PUSTAKA............................................................. 8
A. Pengertian engangguran......................................................... .8
B. Sebab-sebab terjadinyaPengangguran................................... 9
BAB PEMBAHASAN............................................................... 11
A. Jenis-jenis pengangguran ...................................................... 11

B. Dampak terjadinya pengangguran .........................................12

C. Upaya untuk mengatasi pengangguran ................................16

BAB V PENUTUP.....................................................................20
A. Simpulan............................................................................... 20
B. Saran .....................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 21


A I
PENAHULUAN


A. Latar 0akang

ebih dari 30 tahun lalu, Mahbub Ul-Haq, seorang ekonom kenamaan dari India,mengingatkan
pentingnya Iokus pada ketenagakerjaan pada setiap persoalan. Ketenagakerjaan menyangkut
banyak aspek yang tidak melulu ekonomi, tetapi juga sosial, politik, dan kebahagiaan individu
secara umum. Peringatan Mahbub ini kembali bergaung saat ini ketika krisis mendera di banyak
negara, termasuk Indonesia. Krisis ekonomi yang berdampak rata pada hamper semua sektor
mengharuskan pengambil kebijakan untuk memilih prioritas kebijakan mengingat terbatasnya
sumber daya. Prioritas yang tepat bagi Mahbub, yang juga saya amini, adalah pengatasan
masalah pengangguran. Dari literatur empiris, dampak krisis pada pengangguran di negara
berkembang biasanya tidak separah seperti di negara1maju di mana terdapat berbagai asuransi
sosial dan perlindungan pekerja. Sebaliknya, kejatuhan nilai output akibat krisis cenderung lebih
dalam di negara berkembang ketimbang Negara maju. Kejatuhan nilai output lebih dari 13
pada krisis 1997/1998 di Indonesia, misalnya, hanya diiringi kenaikan tingkat pengangguran
terbuka sekitar 0,5. Dengan kata lain, hokum Okun (Arthur Okun, 1962) yang menyatakan
bahwa setiap peningkatan pengangguran akan diiringi oleh penurunan tingkat output berlipat
ganda lebih menemukan aplikasinya di Negara berkembang ketimbang negara maju. Dari krisis
1997/1998, ada beberapa alasan untuk hal ini. Pertama, adanya Ienomena labour hoarding di
mana pengusaha cenderung menahan pekerja yang dimiliki meski ada kejatuhan permintaan.
Rasio produktivitas akan menurun yang membuat output tertekan,sementara jumlah pekerja
konstan.Satu hal yang disebabkan sulitnya mencari pekerja dengan skill dan keterampilan
spesiIik (Manning,2000). Kedua,negara berkembang seperti Indonesia memiliki katup pengaman
berupa sektor inIormal yang lebih luas ketimbang 2 negara maju. Apa yang terobservasi sekadar
perpindahan pekerja dari sektor Iormal ke sektor inIormal, bukannya peningkatan angka
pengangguran. Ketiga,pendapatan relatiI pekerja di negara berkembang jauh lebih rendah
ketimbang pekerja di negara maju.Pekerja di negara berkembang juga biasanya tidak memiliki
banyak tabungan sehingga tidak bekerja bukanlah satu pilihan untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup. Keempat, terkait dengan hal teknis statistik, pekerja
yang terkena PHK akan berhenti mencari kerja dan memilih untuk melakukan hal lain seperti
kembali bersekolah atau sekadar mengurus rumah tangga. Dengan kata lain, mereka berhenti
menjadi angkatan kerja dan tidak terhitung secara statistic sebagai pengangguran.Akan tetapi,
kecenderungan ini agaknya tidak akan berlanjut. Berbagai estimasi,termasuk dari IO dan
INDEF,menunjukkan akan terdapat peningkatan jumlah penganggur antara 650.000 sampai
dengan 1 juta orang pada 2009. Ini belum termasuk tambahan jumlah penganggur dari 3 pekerja
Indonesia di luar negeri yang menurut estimasi Migrant Care berkisar 500.000 sampai dengan 1
juta orang. Dengan kata lain, merujuk pada angka angkatan kerja pada 2008, akan terdapat
peningkatan angka pengangguran antara 12 pada 2009. Data-data awal juga mengindikasikan
keseriusan persoalan yang ada. Badan itbang Depnakertrans, misalnya, menunjukkan sudah
terdapat sekitar 90.000 orang yang akan atau sudah terkena PHK hingga akhir Januari 2009 pada
sector Iormal. edakan pengangguran pada sektor Iormal dipastikan akan berdampak pada sektor
inIormal serta mengikis pendapatan riil pekerja. Mereka yang diberhentikan pada sektor Iormal
akan pindah
bekerja pada sektor inIormal dan mengakibatkan penurunanproduktivitas yang menekan tingkat
upah. Kondisi ini akan mengampliIikasi gejala inIormalisasi pasar kerja yang sudah
terjadi selama lima tahun terakhir.Pada saat ini, sekitar duapertiga dari pekerja bekerja disektor
inIormal yang umumnyaminim perlindungan dan memiliki produktivitas rendah. Melemahnya
permintaan akibat krisis global akan meningkatkan rasio pekerja inIormal. InIormalisasi pasar
kerja 4juga akan mempertimpang distribusi pendapatan domestik. Padahal, angka ketimpangan
yang diukur oleh koeIisien Gini sesungguhnya sudah memprihatinkan karena tertinggi selama
hampir 30 tahun terakhir. Untuk mengatasi dampak krisis global kali ini diperlukan dua strategi
sekaligus. Dalam jangka pendek, satu strategi diperlukan untuk membantu yang mereka terkena
atau bakal terkena PHK di sektor Iormal.Implementasi dari strategi ini bisa dilakukan dengan
memperluas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) atau Kredit Usaha Rakyat
(KUR) yang saat ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. PNPM,
misalnya, menyediakan latihan kerja bagi para penganggur untuk memperoleh keterampilan/skill
baru yang memIasilitasi transisi mereka yang terkena PHK pindah bekerja ke sektor lain.
Demikian pula,program Iood Ior work atau cash Ior work harus juga menyentuh mereka yang
terkena PHK. Pada saat sama, KUR bisa digunakan sebagai modal mereka yang terkena PHK
untuk memulai usaha kecil. Perluasan PNPM dan KUR dalam jangka pendek selain meringankan
beban masyarakat 5 kecil, juga akan menopang daya beli dan konsumsi nasional sehingga tingkat
pertumbuhan nasional domestik juga akan turut tertopang. Pada saat sama, strategi lain yang
lebih bersiIat jangka menengah dan panjang diperlukan untuk membenahi sektor
ketenagakerjaan Iormal. Pekerjaan rumah yang lama terbengkelai adalah peninjauan ulang
berbagai peraturan yang melingkupi pasar kerja. Berbagai kekakuan pasar kerja dan birokrasi
penetapan upah yang bersumber dari berbagai peraturan ini harus disederhanakan. Hal lain yang
bersiIat jangka panjang adalah pemberantasan ekonomi biaya tinggi yang masih merupakan
hantu penanaman modal yang membatasi ruang berkembangbagi sektor Iormal ketenagakerjaan
dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Faktor apa yang mempangaruhi terjadinya pengangguran.
2. Apa penyebab terjadinya pengangguran di Indonesia.
3. Bagaimana mengatasi terjadinya pengangguran.
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan masalah yang akan capai adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian pengangguran dari berbagai pakar
2. Untuk mengetahui dampak dari pengangguran bagi perekonomian di Indonesia.
3. Untuk mencari solusi bagaimana mengatasi pengangguran di Indonesia.
. Manfaat

1. Setelah mempelajari makalah ini maka dapat diperoleh beberapa manIaat sebagai berikut
2. Mencari solusi bagaimana mengantisipasi terjadinya pengangguran besar-besaran di
Indonesia.
3. Mengetahui dampak terjadinya pengangguran yang terjadi pada di Indonesia.

BAB II
KA1IAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan 8 pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah social
lainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan eIek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di
mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh
lebih banyak orang.

B. Sebab-sebab terjadinya pengangguran

Faktor-Iaktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
1. esarnya Angkatan Kerfa Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerfa
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerfa Tidak Seimbang
. Kebutuhan fumlah dan fenis tenaga terdidik dan penyediaan
4. tenaga terdidik tidak seimbang

Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat
pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan
sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.



BAB III
PEMBAHASAN


A. 1enis-jenis Pengangguran

1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment Pengangguran Iriksional adalah
pengangguran yang siIatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu,
2. inIormasi dan kondisi geograIis antara pelamar kerja dengan
3. pembuka lamaran pekerjaan.
4. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment Pengangguran struktural adalah
keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian
suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
5. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment Pengangguran musiman adalah
keadaan
6. menganggur karena adanya Iluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan
7. jualan buah rambutan menanti musim rambutan seperti saat ini.
8. Pengangguran Siklikal Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur
akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja.

B. ampak Pengangguran bagi Perekonomian

Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap perekonomian kita perlu mengelompokkan
pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:
. ampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu
Negara
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatiI tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena
pengganguran berdampak negative terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di
bawah ini:
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran
yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil
(nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan
yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih
rendah.
Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-
nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus
dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk
kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan
terus menurun.
.
2. ampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya
dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatiI pengangguran terhadap
individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
1. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
2. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

C. Upaya untuk mengatasi pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan caracara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut :
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang
digunakan adalah :
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sector ekonomi yang kekuranga Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi Iormasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
3. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara
lain dapat digunakan cara-cara sbb:

1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersiIat padat karya
2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru
3. Menggalakkan pengembangan sector InIormal, seperti

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka kami dapat menyimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerfa dan ingin mendapat
pekerfaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak
mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

2. Penyebab pengangguran

A. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
B. Struktur apangan Kerja Tidak Seimbang
C. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang
D. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur
Angkatan Kerja Indonesia
E. Penyediaan dan PemanIaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
B.Saran
Dari kesimpulan di atas maka kami dapat menyarankanhal-hal sebagai berikut ;
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke
tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi Iormasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong, dan
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.


AFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran, dibaca pada tanggal 22 November 2011
didownload pada tanggal 22 November 2011. Di warnet three.net
2. http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/804/804/. dibaca pada tanggal 22
November 2011, didownload pada tanggal 22 November 2011. Di warnet three.net
3. http://www.antaranews.com/view/?i1245626060. dibaca pada tanggal 22 november
2011 , didownload pada tanggal 22 november 2011. Di warnet three.net
4. http://mimodjo.blogspot.com/2009/02/mengantisipasi-persoalanpengangguran. html.
dibaca pada tanggal 22 november 2011, didownload pada tanggal 22 november 2011 Di
warnet three.net
5. http://www.slideshare.net/DadangSolihin/pengangguran. dibaca pada tanggal 22
november 2011, didownload pada tanggal 22 november 2011. Di warnet three.net
6. .slideshare.net/.../503,3:7,3 - Amerika Serikat. dibaca pada tanggal 22
november 2011, didownload pada tanggal 22 november 2011. Di warnet three.net
7. www.ilmukomputer.org/2009/.../menekan-penganggurandengan- blog/. dibaca pada
tanggal 22 november 2011, didownload pada tanggal 22 novenber 2011 Di warnet
three.net

Anda mungkin juga menyukai