Anda di halaman 1dari 7

60

BAB V UANG DAN BANK SENTRAL


1. PENDAHULUAN Pada bahagian sebelumnya kita sudah membahas bagaimana konsumen atau rumah tangga, perusahaan dan pemerintah berinteraksi dalam mekanisme pasar aktivitas ekonomi, guna untuk sudah mendapatkan manfaat optimal dari tentu dalam perkembangannya barang

memerlukan alat tukar yang dapat member kepuasan pada semua pihak. Pada bab ini kita akan membahas bagaimana fungsi dan peranan uang dan pasar uang berkerja dalam makroekonomi, kita mulai dengan pengertian uang dan fungsinya dan kekuatan yang menentukan penawaran uang serta bagaimana peran bank menciptakan uang serta fungsi bank sentral dalam mengatur , mengawasi serta menjaga stabilitas nilai uang, sementara dalam analisa ekonomi mikro kita sedikit sekali membahas tentang uang, kita lebih focus pada harga barang, harga input tenaga kerja, modal Dalam pembahasan tentang uang kita mulai dengan memahami tentang uang dan fungsinya, bagaimana bank sentral mengukur jumlah uang beredar, selanjutnya dalam lembaga keuangan bank komersial memiliki aktivitas menciptakan uang dalam kerangkan system moneter serta dimulai dari system tradisional mencipta uang emas dan seterusnya mencipta uang melalui system perbankan modern, dengan dibentuk bank sentral sebagai lembaga indepanden dan bebas dari pengaruh eksekutif sehingga bank sentral berwenang mengontrol jumlah uang beredar melalui instrument moneter yang ada pada bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia 2. Pengertian Tentang Uang

61

Masyarakat sering mengatakan, seseorang memiliki banyak uang atau orang yang ber-uang, dan mereka itu disebut orang kaya atau berpendapatan tinggi, tentu ini sesuatu menunjukkan bahwa dia bekerja untuk mendapatkan uang lebih banyak dan hasil kerja menjadikan dia orang kaya karena mampu mengumpulkan banyak uang, akan tetapi dalam pengertian akademis, money is not income and money is not wealth uang adalahsegala sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara dalam pertukaran atau transaksi, umumnya barang yang dapat dan diakui nilai fisiknya dapat diterima dan mampu memberikan jaminan sebagai uang, ketika perekonomian makin berkembang maka system moneter menciptakan uang yang dapat menjadi alat pembayaran yang syah dan dilindungi oleh undang-undang. Dengan demikian uang memiliki fungsi sebagai berikut; a. Uang sebagai alat pembayaran atau alat tukar yang syah (a means of payment or medium of exchange)
b. Uang sebagai penentu nilai (a store of value) or unit of account

c. Uang sebagai penimbun kekayaan (liquidity property of money)


d. Uang sebagai alat pembayaran tertunda (differed payment)

Sebagai alat pembayaran atau alat tukar yang syah menjadi sangat penting sejalan dengan berkembangnya mulai dari system pertukaran langsung atau barter dengan menggunakan barang tertentu sebagai tanda jual beli, alangkah sulitnya terjadi transaksi bila tidak ada uang, karena suatu barang dan jasa yang ditukar atau jual beli harus memiliki keinginan yang sama (double coincidence of wants) akibatnya skala perdagangan menjadi sangat terbatas, dengan diciptakan uang oleh pemerintah maka peran uang semakin luas terus berkembang seperti zaman modern saat ini

62

Sebagai penentu nilai (store of value) sekaligus alat hitung maka uang menjadi lebih berguna untuk mendukung daya beli (purchasing power) suatu barang dan konsisten nilainya sehingga kekayaan dalam bentuk uang atau barang (property) memiliki nilai yang sama diukur dengan nilai uang sehinga orang bisa dan percaya bila dibentuk surat berharga dengan nilai tertentu seperti saham dan obligasi atau dalam bentuk deposito maka barang terebut sebagai liquidity property of money Proses pembentukan uang Banyak teks book menjelaskan proses pembentukan uang baik uang dalam bentuk barang (commodity money) dan uang atas fungsi ditentukan oleh pemerintah disebut fiat money, commodity money ditentukan nilai intrisiknya sama dengan nilai uang yang dibentuk, missal uang emas missal 1 gram emas setara dengan satu troy perak yaitu 22,7 gram perak, selama nilai emas itu tetap maka orang akan menggunakan sebagai uang tetapi bila emas itu naik menjadi setara dengan 25 gram, maka orang akan melebur emas menjadi komoditas emas, jadi stabilitas uang emas (commodity money) ditentukan oleh nilai komoditas tersebut Uang kertas adalah bentuk uang fiat money dengan nilai intrisiknya tidak sama dengan nilai uang yang tertera dalam bentuk mata uang dollar, poundsterlinng, pesos, rupiah dan lainnya, masyarakat menerima mata uang karena dijamin nilainya oleh pemerintah Bentuk dan jumlah uang (supply of money) Hampir tidak ada lagi uang komoditas, kalaupun ada seperti ringgit mas, rupiah mas tetapi uang emas tersebut jarang digunakan sebagai alat tukar kecuali untuk pegadaian sawah dan tanah di desa-desa, sekarang peran uang kertas untuk membeli suatu barang untuk itu pemerintah melalui otoritas moneter menyediakan uang antara lain;

63 a. M1 : transaction money atau uang dalam arti sempit (narrow money),

mata uang adalah sebuah alat pembayaran syah dalam bentuk dollar atau rupiah, disamping itu melalui peran lembaga keuangan diciptakan demand deposit yaitu jumlah uang yang disimpan di bank, maka dapat dibuatkan demand deposit dan bisa berfungsi sebagai uang bila diperlukan pemilik, demikian dapat dalam bentuk travelers check, bentuk lainnya bersifat checable deposit, jadi; M1 = Mata uang (currency) + demand deposits + travelers check dan bentuk lain
b. M2 = Broad money (uang arti luas), disamping uang M1, ada alat

pembayaran yang dapat digunakan untuk transaksi atau berfungsi sebagai uang, missal bentuk surat berharga yang dapat diterima oleh pasar financial (money market account) seperti time deposit (tabungan berjangka) atau bentuk yang disamakan dengan fungsi uang disebut near money M2 = M1 + saving account + money market account + other near money

Pembentukan uang oleh Bank Umum Bank umum adalah lembaga keuangan yang diatur oleh ketentuan perbankan melalui pengawasan bank semtral melakukan fungsi intermediary yakni menerima dana dalam bentuk tabungan dan deposito serta menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya sesuaikan dengan ketentuan berlaku, bank membuatkan rekening untuk nasabah yang menempatkan dana pada pengguna dana, sehingga di bank dalam hal ini bank disyaratkan untuk membuat cadangan bila dana tersebut disalurkan

64

Excess reserve = actual reserve required reserve Misalkan seseorang nasabah menempatkan dananya pada bank tertentu sebesar Rp.100 juta disebut actua reserve, apabila 20 bank % ingin menyalurkan dana tersebut pada pengguna dana (debitur) maka bank dipersyaratkan menempatkan cadangan sebesar menurut ketentuan bank sentral yang disebut reserve requirement berate Rp.20 juta, maka dana yang siap digunakan untuk kredit sebagai excess reserve yanki sebesar Rp.80 juta, sehingga catatan atau akuntasi bank adalah Panel 1 Asset Liabilities Reserve Deposit 0 0 Panel 2 Asset Liabilities Reserve Deposit 100 100 Panel 3 Asset Liabilities Reserve Deposit 100 Loan 500 500

Selanjutnya proses dan peredaran uang antar bank dapat menciptakan jumlah uang terbentuk untuk transaksi, seperti si A memiliki dana RP. 100 juta disimpan dibank P, maka bank P menempatkan pada reserve Rp.100 jt dan deposit tuan A Rp. 100 jt dengan RR 20 % maka Bank dapat memberikan kredit sebesar Rp.80 jt sebagai ekses reserve, kemudian tn B mengajukan kredit disetujui Rp. 80 jt dan tn B menempatkan dana di Bank Q sehingga terbentuk lagi reserve Rp. 80 jt dan deposit Rp.80 jt dengan demikian bank Q harus melempar dana sebesar excess reserve Rp. 64 jt karena RR Rp. 16 jt demikian seterusnya sehingga dari dana masayarat Rp. 100 juta akan terbentuk uang dalam bentuk demand deposit sebesar Rp. 500 jt, dengan catatan akuntansi bank Panel 1 Panel 2 Panel 3

65

Assets Bank P R 100 10 0 Bank Q R 80

Liabilitie s D 100 1 00 D 80

Assets R 100 L 80 1 80 R 80 L 64 1 44 R 64 L 51.2 11 5.2

Liabilitie s D 180 18 0 D 144 14 4 D 115,2 11 5.2

Assets R 20 L 80 10 0 R 16 L 64 8 0

Liabilitie s D 100 1 00 D 80

80 Bank X R

80 64 D 64 6

80

R 12.8 D L 64 51.2 6 4 4 Dst 6

64

Money multiplier Dalam praktek pola diatas tidak selamnya seperti itu hal ini disebabkan jumlah dana masyarakat selalu berubah sehingga bank harus menyediakan dana lebih besar dari cadangan ditetapkan yakni untuk menjaga likuiditas bank yaitu untuk kewajiban membayar setiap permintaan dana oleh nasabah, oleh sebab itu harus ada aktiva kualita aktif , namun dalam teori pembentukan uang demand deposit akan meningkat dengan angka pengganda dari reserve ratio dengan rumus 1 Money multiplier = ---------------------------------- x demand deposit Required reserve ratio

66

Seperti contoh diatas dengan RR = 20 % dan jumlah tabungan (demand deposit) Rp.100 jt maka dapat dibentuk uang M1 sebesar Rp.500 jt dengan demikian angka pengganda uang (money multiplier) sebesar 5 yaitu 1/0.20 = 5 System Bank sentral Kita sudah bahas bagaimana bank umum membentuk uang M1 uang arti sempit, melalui fungsi intermediary yang dilakukan oleh bank dan ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia yang ditetapkan sebagai bank sentral di Indonesia dengan melaksankan fungsi yang diatur oleh undang-undang guna untuk menjaga stabilitas nilai uang dan mengawasi system moneter, dengan fungsi otoritas moneter yang melekat pada bank sentral yaitu; 1. Menjaga klering antar bank dalam lalu lintas pembayaran 2. Menentukan cadangan wajib minimum bagi operasional bank (Reserve require ment) 3. Melaksanakan operasi pasar terbuka (open market operation) dalam mengatur jumlah uang beredar 4. Melaksanakan kebijakan tingkat bunga (discount rate policy) 5. Sebagai penjamin terakhir (the lender last resort) 6. Sebagai kas pememrintah untuk menjaga kelancaran pembangunan

Anda mungkin juga menyukai