Anda di halaman 1dari 6

Anthropologi berasal dari kata Yunani (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang

g berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Anthropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

Sejarah
Seperti halnya sosiologi, antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut:

[sunting] Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)

Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi. Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.

[sunting] Fase Kedua (tahun 1800-an)


Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

[sunting] Fase Ketiga (awal abad ke-20)


Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang sukusuku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

[sunting] Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)


Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.

Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun. Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.

Macam-macam Ras Manusia Di Dunia


Oleh para pakar Ras Manusia disebut karakteristik luar yang diturunkan secara genetik dan membedakan satu kelompok dari kelompok lainnya. Secara tradisional oleh para pakar dibedakan ada tiga ras utama yaitu: * Ras Kulit Hitam * Ras Kulit Putih * Ras Kulit Kuning Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata pembagian ras manusia dapat dikategorikan secara lebih rinci lagi menjadi: * Ras Khoisan (orang Bushmen atau Hottentot dari Afrika Selatan) * Ras Australoid (orang Dravida, orang Asia Tenggara "Asli", orang Papua, dan orang Australia) * Ras Negroid (Kulit Hitam) * Ras Kaukasoid (Kulit Putih) * Ras Mongoloid (Kulit Putih) Pembagian baru ini tidak hanya melihat ke warna kulit saja tetapi juga melihat aspek-aspek lainnya. Ternyata anggota "tertua" ras manusia berada di antara kaum Khoisan, mereka juga berbeda dengan kaum kulit hitam dari Afrika lainnya. Sementara itu sebenarnya hanya ada dua perbedaan utama, yaitu orang Afrika dan orang non-Afrika. Kemudian orang-orang berkulit hitam di daerah Asia Tenggara yang pada zaman dahulu kala mendiami seluruh India Selatan, Asia Tenggara sampai ke Australia, ternyata setelah DNA-nya diteliti lebih mirip dengan orang dari ras Mongoloid daripada Negroid, meski banyak yang berambut keriting dan berkulit hitam. Kesimpulan yang bisa ditarik ialah hanya bahwa pengetahuan kita mengenai ras manusia masih diliputi banyak ketidakjelasan. Ras Australoid adalah nama ras manusia yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia. Untuk kelompok di Asia Tenggara, orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini. Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu hitam dan bahkan menjurus putih.

Ras Kaukasoid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota ras Kaukasoid biasa disebut "berkulit putih", namun ini tidak selalu benar. Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras Kaukasoid. Ras Khoisan adalah ras manusia yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras ini adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang pertama yang berpisah dari ras utama manusia lainnya. Ras Mongoloid adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania. Anggota ras Mongoloid biasa disebut "berkulit kuning", namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap. Ciri khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid. Ras Negroid adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Ciri khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting. Meski begitu anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.

TEORI EVOLUSI Teori evolusi dalam Sains Moden digambarkan sebagai teori yang menyatakan bahawa manusia berasal daripada binatang ,khususnya dari binatang yang berupa mawas manusia.Darwin dalam bukunya bertajuk "The Origin Of species"(Asal-Usul Jenis-Jenis Haiwan ).Beliau mengutarakan satu saranan bahawa semua makhluk yang hidup telah wujud hasil daripada proses evolusi daripada satu atau beberapa nenek moyang.Teori beliau menumpukan perhatian kepada bagaimana bentuk haiwan yang simpel berevolusi untuk menjadi bentuk yang kompleks.Beliau merumuskan pengalaman-pengalamannya bahawa semua jenis binatang berasal dari ameba,sejenis haiwan yang mempunyai satu sel.Bermakna beliau percaya bahawapada mulanya Pencipta mencipta satu atau beberapa bentuk organisma yang simpel.Dengan proses pertarungan tabii,organisma yang kompleks telah dihasilkan ,yang penting disini ialah Darwin percaya bahawa organisma-organisma atau spesis-spesis yang kompleks berhasil dari nenek moyang yang sama iaitu spesis yang simpel. Darwin sendiri sedar bahawa rekod-rekod fosil tidak menyokong lamunannya tetapi menyimpan harapan bahawa penyelidikkan seterusnya akan mengisi kekosongan tersebut.

2. Ruang Lingkup Antropologi

Antropologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial mempunyai bidang kajian sendiri yang dapat dibedakan dengan ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik, kriminologi dan lain-lainnya. Antropologi juga dapat dikelompokkan ke dalam cabang ilmu humaniora karena kajiannya yang terfokus kepada manusia dan kebudayaannya. Seperti halnya yang terjadi di Universitas Indonesia, di mana pada masa awal terbentuknya Jurusan Antropologi ini berada di bawah Fakultas Sastra. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, ketika muncul anggapan bahwa antropologi cenderung memiliki fokus pada masalah sosial dari keberadaan manusia, maka jurusan antropologi ini pun pada tahun 1983 pindah di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini beberapa universitas di Indonesia mempunyai Jurusan Antropologi, di antaranya adalah di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Andalas (Unand), Universitas Cendrawasih (Uncen), dan Universitas Udayana (Unud). Sebagaimana sudah dijelaskan bahwa, secara umum dapat dikatakan antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dari segi keragaman fisiknya, masyarakatnya, dan kebudayaannya, namun demikian, di beberapa tempat, negara, dan universitas, antropologi sebagai ilmu mempunyai penekanan-penekanan tertentu sesuai dengan karakteristik antropologi itu sendiri dan perkembangan masyarakat di tempat, negara, dan universitas tersebut. Seperti yang pernah diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam di semua pusat ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai pengertian akan hal itu adalah dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis besar proses perkembangan yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari bagaimana penerapannya di beberapa negara yang berbeda. Sumber:

RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI


A.PENGERTIAN Secara etimologis ( asal kata ) - berasal dari bahasa Yunani - antropos yang berarti manusia - logos yang berarti ilmu atau studi - jadi secara etimologis antropologi adalah ilmu atau studi tentang manusia baik sebagai makhluk biologis maupun makhluk sosial Definisi menurut ahli antropologi KEESING ( 1981 ) Antropologi adalah kajian tentang manusia HAVILAND ( 1985 ) Antropologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya dan melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia KAMUS ANTROPOLOGI ARIYONO SUYONO ( 1985 ) Antropologi diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat dan kebudayaanya. KOENTJARANINGRAT ( 1990 ) Antropologi memperhatikan lima masalah mengenai makhluk manusia yaitu : 1.masalah perkembangan manusia sebagai makhluk biologis 2.masalah sejarah terjadinya aneka warna manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya 3.masalah sejarah asal, perkembangan serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia 4.masalah persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia di seluruh dunia 5.masalah dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakatmasyarakat dan suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh bumi pada zaman sekarang ini

B.SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI Koentjaraningrat telah membagi perkembangan antropologi dalam 4 fase : FASE PERTAMA ( sebelum 1800 ) Awal perkembangan ilmu antropologi terjadi ketika orang-orang Eropa Barat mulai menjelajah ke berbagai benua. Bersama penjelajahan tersebut mulai terkumpul suatu himpunan besar mengenai kisah perjalanan, laporan dan semacamnya yang merupakan tulisan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama Nasrani, penerjemah kitab Injil dan pegawai pemerintah jajahan. Himpunan tersebut mulai menarik perhatian orang Eropa karena perbedaaan yang menarik dari berbagai suku bangsa yang ada.Himpunan tersebut berisi diskripsi tentang bangsa-bangsa namun sifatnya kabur, tidak teliti dan biasanya hanya memperhatikan hal-hal yang menurut orang Eropa aneh dan menarik untuk ditulis. FASE KEDUA ( pertengahan abad ke 19 ) Fase ini merupakan fase ketika upaya mengintegrasikan bahan etnografi mulai dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam fase kedua ini dapat dianggap bahwa penelitian etnografi mulai berkembang menjadi ilmu antropologi. Himpunan deskripsi bangsa-bangsa ( etnografi ) mulai dibuatkan karangan ilmiah dengan pendekatan evolusi manusia. Menurut orang Eropa adanya keanekaragaman adat berbagai suku bangsa sangat dipengaruhi oleh evolusi atau perkembangan kebudayaan manusia, mulai yang primitif sampai yang modern, hanya saja para peneliti yaitu orang-orang Eropa Barat menempatkan dirinya sebagai golongan orang yang modern dan diluar mereka dianggap orang primitif yang memiliki kebudayaan yang unik. Dalam fase ini antropologi masih bersifat ilmu akademis, artinya tidak mempunyai suatu tujuan secara langsung yang bersifat penerapan praktis dan hanya dipelajari oleh kalangan sarjana di akademi maupun universitas dengan menganggap keunikan budaya bangsa-bangsa yang ada sebagai keprimitifan yang perlu dikaji. FASE KETIGA ( permulaan abad ke 20 ) Pada fase ini antropologi mulai menjadi suatu ilmu praktis yang bertujuan mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial. FASE KEEMPAT ( sesudah tahun 1930 ) Pada masa ini antropologi mengalami perkembangan yang paling luas, dengan ditandai dua peristiwa besar yaitu musnahnya bangsa-bangsa primitif atau bangsa-bangsa jajahan pasca perang dunia II dan diadakannya simposium internacional antropologi yang dihadiri oleh lebih dari 60 ahli antropologi dari berbagai bangsa. Dalam fase ini antropologi tidak hanya bersifat akademis ataupun praktis saja tetapi antropologi memiliki kedua sifat tersebut yakni akademis dan praktis. Secara akademis antropologi bertujuan untuk mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Secara praktis antropologi mempunyai tujuan mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut.

C.CABANG-CABANG ANTROPOLOGI Antropologi : 1. Antropologi Fisik / Ragawi a.Paleoantropologi b.Somatologi 2.Antropologi Budaya a.Arkeologi b.Linguistik c.Antropologi Social ( Etnografi dan Etnologi ) ANTROPOLOGI FISIK / RAGAWI adalah bagian antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya

aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Kajian antropologi fisik adalah manusia sebagai makhluk fisik yang berbeda secara fenotipik (warna kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi badan dan bentuk tubuh ) maupun genotipik ( frequensi golongan darah ) PALEOANTROPOLOGI Adalah ilmu yang membahas asal usul terjadinya dan evolusi makhluk manusia dengan menggunakan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu yang tersimpan dalam lapisan bumi. SOMATOLOGI Adalah ilmu antropologi fisik yang membahas terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari ciri-ciri tubuhnya. ANTROPOLOGI BUDAYA Adalah bagian dari antropologi yang mempelajari segi-segi kebudayaan manusia atau merupakan cabang antropologi yang mengkhususkan mempelajari pola kehidupan masyarakat. ARKEOLOGI Adalah ilmu antropologi budaya yang mempelajari kebudayaan pada zaman prasejarah dari berbagai fosil dan artefak. LINGUISTIK Adalah ilmu antropologi budaya yang mempelajari bahasa berbagai suku bangsa di seluruh dunia. Bermacam-macam ilmu bahasa : Ilmu Bahasa Perbandingan atau Ilmu Sejarah Bahasa Ilmu Bahasa Struktural, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari konstruksi bahasa. Sosiolinguistik atau Etnolinguistik, yaitu ilmu bahasa yang mempelajari penggunaan bahasa dalam logat sehari-hari. ATROPOLOGI SOSIAL adalah ilmu antropologi budaya yang mempelajari masyarakat, budaya dan perkembangnya. Antropologi sosial disebut juga Etnologi. Kajian antropologi sosial atau etnologi adalah pola-pola kelakuan masyarkat dan dinamika budaya, yang meliputi lingkup keluarga, masyarakat dan suku bangsa

Anda mungkin juga menyukai