Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan konsep dasar ilmu ilmu sosial (IIS) untuk mendukung penguasaan keilmuaan IPS bagi mahasiswa calon guru IPS. Anda akan di ajak mengenal dan menganalisis pengertian , karakteristik struktur dan contoh pengembangan ilmu-ilmu sosial untuk pembelajaran IPS sehingga dengan mempelajari materi ini diharapkan memiliki kemampuan menjelaskan hakikat pendidikan IPS , social studies dan ilmu-ilmu sosial serta struktur ilmu-ilmu sosial. Semua kemampuan di atas sangat penting bagi mahasiswa calon sarjana dan atau guru professional khususnya untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan konsep-konsep dasar IPS dan ilmu sosial sebagai bahan untuk pembelajaran di kelas IPS. Konsep dasar ilmu-ilmu sosial ini penting bagi calon guru dan atau guru pemula yang sering mengalami kesulitan dalam memahami konsep konsep ilmu sosial yang bermanfaat untuk menentukan materi pembelajaran. Diharapkan agar sedapat mungkin memperbanyak pengkajian dan pendalaman konsep dasar ilmu-ilmu sosial untuk pengembangan materi pembelajaran IPS sehingga proses belajar mengajar akan lebih menarik dan siswa belajar akan lebih antusias. Tuntutan masyarakat dan bangsa terhadap pendidikan di dunia akan senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu .Hal ini membawa dampak terhadap eksistensi kurikulum di setiap Negara yang akan mengalami perubahan srjalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan bangsanya . Bagi bangsa Indonesia , keberadaan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah sudah tidak terbantahkan kelahirannya karena adanya kebutuhan masyarakat yang tengah berkembang menuju masyarakat maju yang beradab ,adil, makmur dan sejahtera. Arah pengembangan pendidikan ini sejalan dengan cita-cita dan tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara histories, kelahiran IPS sebagai mata pelajaran di Indonesia erat kaitannya dengan perkembangan Social Studies dinegara lain yang telah maju . Sejumlah teori dan gagasan social studies telah banyak mempengaruhi perkembangan mata pelajaran IPS sebagai bagian dari system kurikulum di Indonesia .Oleh karena itu,untuk memehami IPS di Indonesia ,perlu memahami perkembangan Social Studies di Negara lain yang lebih dahulu berkembang . Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT ,yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyalesaikan makalah ini dengan semaksimal mungkin .Semoga makalah inidapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis, dan pembaca.

BAB II IPS DAN ILMU-ILMU SOSIAL

A. Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial di singkat IPS ,merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dalam kurikulum persekolahan di Negara lain ,khususnya di Negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat . Nama IPS yang di kenal social studies di Negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu ,Solo . IPS sebagai mata pelajaran di persekolahan ,pertama kali di gunakan dalam Kurikulum 1975. Namun , pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna,dusesuiaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD)dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri ,ada yang berarti gabungan (integrated) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu dan ada yang berarti program pengajaran .Perbedaan ini dapat pula diindentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. Pengertian IPS pada tingkat SMA ada dua arti: 1. IPS dapat berarti salah satu jenis program studi (A3) 2. Bisa berarti sejumlah mata pelajaran yang termasuk ke dalam disiplin ilmu-ilmu sosial Mata pelajaran yang termasuk kelompok IPS pada tingkat SMA meliputi :tata Negara , sosiologi ,antropologi , ekonomi, geografi, dan sejarah. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu

karena yang lebih dipentingkan adalah psikologi serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistick.

B. Ilmu-Ilmu Sosial Berbeda dengan IPS atau social studies,istilah ilmu ilmu sosial (IIS) adalah terjemahan dari social sciences.Disamping itu ilmu ilmu sosial terdapat pula ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama yang meliputi:biologi ,fisika dan kimia.Sementara humanitis terdiri ,antara lain :sejarah dan sastra .Semua bidang keilmuan dan humaniora ini berakar pada suatu bidang yang disebut filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya masing masing yang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran agama.

/ -Ilmu Alam (Natural Sciences)\ Agama---Filsafat----/- -Ilmu Sosial (Social Scinces ) \-----Ilmu Pengetahuan Sosial \--Humanitis (Humaniora) / (Social Studies ) Gambar : Ilmu Pendukung IPS

Beberapa pengertian ilmu-ilmu sosial yang di dikemukakan oleh para ahli antara lain: 1. Norman MacKenzie (1966:7) merumuskan disiplin ilmu sosialsebagai all the academic disciplines which deal with menin their social contextartinya semua disiplinakademik yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial . 2. Bernard Mausner (1979:1)menegaskan bahwa the social sciences represent yet another attempt to solve the puzzles inherent in the situation of manin society. 3. Harold Kincaid (1996:6)mengemukakan Social science should describe how institutions relate to and influence one another ,how social structure

develop and change and how those institutions and structures influence the fate of individual

Numan Somantri (2001) mengidentifikasi sejumlah karateristik dari ilmu-ilmu sosialsebagai berikut : a. Berbagai batang tubuh (body of knowledge)disiplin ilmu ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis dan ilmiah . b. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat serta dapat diuji tingkat kebenarannya . c. Batang tubuh disiplin ilmu-ilmu sosial ini disebut juga structure disiplin ilmu ,atau juga yang menyebutnya dengan fundamental ideas. d. Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai lewat pendekatan conceptual dan syntactis yaitu lewat proses bertanya ,berhipotensi, eksperimen) e. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan ,dikoreksi dan diperbaiki ,untuk membantu dan menerangkan masa lalu ,masa kini,dan masa depan serta membantu memecahkan masalah masalah sosial melalui pikiran ,sikap, dan tindakan terbaik. pengumpulan data (observasi dan

Para ahli ilmu-ilmu sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial yang mendukung untuk pengembangan program social studies yang meliputi :antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik , psikologi, dan sosiologi.Pada hakikatnya , semua disiplin ilmu sosial tersebut memiliki objek kajian yang sama ,yakni manusia. 7 disiplin ilmu ilmu sosial yang cukup lama berkembang sejak awal abad ke-20 antara lain: 1. Antropologi Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia .Mereka tertarik

Dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya Zaman sejarah). juga kebudayaan pada zaman modern saat ini .Mereka

mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi ,dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (food gathering) sampai zaman bercocok tanam dan zaman industri. Para ahli antropologi dapat di bedakan ke dalam beberapa spesialisasi: 1.1 Ahli antropologi sosial (antropologi budaya) mempelajari tentang kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan cara hidup (misalnya budaya ) 1.2 Ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan . 1.3 Ahli antropologi bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang di gunakan manusia dengan fokus kajian pada penggunaan bahasa dalam konteks sosial . 1.4 Ahli antropologi fisik (biologi ) menggunakan teknik teknik ilmu pengetahuan alam dalam studi makhluk hidup maupun yang sudah berupa fosil dan primat binatang seperti monyet dan kera. 1.5 Ahli arkeologi menggunakan teknik-teknik penggalian dan analisis ilmiah sisa-sisa fisik makhluk hidup untuk merekonstruksi cara hidup manusia yang telah musnah. 1.6 Ahli primatologi meliputi ahli antropologi yang mempelajari perilaku kelompok primat bukan makhluk manusia seperti baboon, simpanse, dan gorila.

2. Ilmu ekonomi Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan keinginan manusia yang tidak terbatas . Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus di bagi dalam dua bagian : analisis ekonomi dan kebijakan ekonomi. Ilmu sosial ekonomi bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi di bagi dua bidang utama : ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ahli ekonomi mikro mengkaji perilaku individu individu persoalan rumah tangga,perusahaan dan pasar .Para ahli ini tertarik dengan bagaimana harga barang dan pelayanan /jasa itu ditetapkan ,bagaimana harga dapat menentukan harga produksi dan bagaimana pola ini ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah . Ahli ekonomi makro mengkaji keberfungsian ekonomi secara

keseluruhan .Para ahli ini tertarik khususnya dengan pengeluaran dan pendapatan ekonomi ,tingkat pekerjaan , dan pergeseran pergeseran dalam tingkat harga rata-rata. 3. Geografi Geogarfi mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia memengaruhi serta di pengaruhi oleh lingkungan fisiknya . Geografi dibagi kedalam dua spesialisasi pokok: geografi fisik dan geografi budaya (nanusia) .Para ahli geografi fisik mengkaji aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim , tanah , sumber-sumber air, penyebaran tanaman , dan binatang dan bentuk bentuk tanah .Para ahli geografi budaya (ahli kependudukan demografer)tertarik dengan penyebaran penduduk pada suatu wilayah tertentu. Sejarah Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dimasa lampau. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau:

politik , hukum, militer, sosial , keagamaan , kreativitas, (seperti yang berkaitan dengan seni , musik, arsitektur islam ,literature)keilmuan dan intelektual. 4. Ilmu Politik Ilmu politik mempelajari kebijakan umum (public policies).Mereka tertarik denganperkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia didalam masyarakat , khususnya yang tercermin dalam pemerintahan .Pada saat ini , para ilmuwan politik telah memperluas perhatiannya dengan memasukkan hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat.

5. Psikologi Psikologi mempelajari perilaku individu individu dan kelompokkelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia , manusia normal dan abnormal , individu dan kelompok , fisik dan mental, dan secara insting maupun dengan cara di pelajari. Para ahli psikologi telah mempelajari tentang belajar ,pertumbuhan , perkembangan , berfikir, perasaan , perilku kelompok , perkembangan kepribadian ,dan perilaku abnormal

6. Sosiologi Sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok

kelompok .Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi.Para ahli sosiologi bisa mengkhususkan dalam beberapa bidang seperti : keluarga, Kriminologi , komunikasi , pendapat umum, organisasi yang kompleks, hubungan ras dan etnik, peranan jenis kelamin , demografi(kependudukan ) pendidikan , perilaku kelompok kecil , sosiologi medis dan sosiologi bidang pekerjaan atau profesi.

BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS

A. Perkembangan Social Studies di Negara Lain Perkembangan Social Studies yang di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Sosial (PIPS) dapat ditelusuri dari sebuah karya Saxe (1991) yang berjudul Social Studies in Schools:A History of The Early Years .Menurut Saxe pada awal pertumbuhannya , Social Studiesdapat diidentifikasi dari the national Herbart Society papers of 1896-1897yakni sebagai delimitingthe social sciences for pedagogical use (upaya membatasi ilmu-ilmu sosial untuk penggunaan secara pedagogik).Social studies ebagai satu kesatuan system dalam kurikulum pendidikan sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu sejarah , geografi, dan civics. Pada abad ke-19 dan awal ke -20 social studies telah dijadikn sebagai istilh resmi dalam kurikulum pendidikan khususnya di Amerika Serikat. Sedangkan tujuan PIPS adalah memdidik siswa sebagai warga neghara yang baik (good citizenship).Warga masyarakat yang kontruktif dan produktif yaitu warga Negara yang memahami dirinya sendiri.dan masyarakat mamou merasa sebagai warga Negara bertindak sebagai warga Negara dan jika mungkin juga mampu hidup sebagai mana mestinya. Pada tahun 1915 Committee on Social Studies (CSS).mengeluarkan sebuah dokumen yang bernama The Teaching of Community Civics Dalam dokumen tersebut dirumuskan konsep warga Negara yang bik sebagai sosok pribadi yang sudah terbiasa melakukan sesuatu untuk kesejahteraan individu dan masyarakat secara cerdas dan aktif bekerja sama dengan anggota masyarakat lain hingga akhir hayatnya (Saxi 1991:188).Menurut CSS pendidikan di lingkungan rumah atau kelurga adalah factor pertama dalam

pengembangan warga Negara yang baik .CSS pun memberikan rekomendasi konsep social studies sebagai socially oriented education atau lebih di kenal dengan istilah community civics.Menurut CSS community civics sebagai elemen terpenting dari warga Negara yang baik merupakan kindisi kewarga negaraan di dalam konteks komunitasnya Warga Negara yang baik adalah mereka yang memiliki perasaan sosial(social feeling ) ,pikiran sosial (social Thought) dan melakukan tidakan sosial (social action ) Pada tahun 1960-an bagi kalangan komunitas akademik PIPS sering diklaim sebagai era The New Social Studies yaitu suatu gerakan pembaharuan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas program PIPS ,melalui penguasaan kemampuaan intelektual tingkat tinggi (higher order thinking skills)dengan menempatkan metode inkuiri dan pendekatan struktur disiplin ilmu sebagai substansi kajian kurikulum .Meskipun demikian ,gerakan pembaharuaan PIPS pada era 1960an tidak lepas dari kritik. Pada tahun 1985 , giliran Smith yang mengkritik gerkan The New Social Studies .Ia berpendapat bahwa hasil hasil pengembangan kurikulum dri proyek tahun 1960an tersebut gagaj karena (1) ada kecenderungan bahwa repormasi kurikulum dilakukan hanya karena tersedia dana yang memadai ,walaupun sesungguhnya tidak ada kebutuhan unruk mrlakukab reformasi.(2) para guru tidak banyak dilibatkan dalampengembangan materinya , sehungga hasilnya tidak merefleksikan realitas pembelajaran dikelas (3) dalam orientasinya kurikulum tersebut bersifat positivistik,serta diorentasikan kepada kebutuhan pendidikan kewarganegaraan (Lybarger, 1991:10 ). Walaupun banyak kritik terhadap lahirnya gerakan the New Social Studies , namun ada sejumlah sisi positifnya yakni (1)karena gerakantersebut menandai terjadinya perubahan orientasi dalam PIPS dari program pendidikan sosial (social education )menjadi program pendidikannilmuilmu sosial (social sciences education )(2) pemikiran pemikiran yang menjadi kenyakinan epistomologis bagi para pengembang program PIPS

10

baru semakin menegaskan arti pentuing sifat integratif dari program PIPS ,serta betapa kepentingan siswa sebagai hal pokok dalam pengembangannya seperti telah menjadi komitmen dan jati diri awal PIPS (3)Bahwaantara tahum 1960 hingga 1975 merupakan periode terjadinya reformasi dan perkembangan yang sesungguhnya didalam pendidikan sosial .

B. Perkembangan PIPS dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia 11 Keberadaan PIPS dalam system pendidikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari system kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia . Seperti telah di kemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara ebrionik kurikuler ,PIPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia pernah di muat dalam kurikulum tahun 1947 ,kurukulum berpusat mata pelajaran terurai tahun 1952 ,kurikulum 1964, dan kurikulum 1968,baru dalam kurikulum tahun 1975 ,kurikulum 1984dan kurikulum 1994,PIPS telah menjadi salah satu mata oeljaran yang berdiri sendiri pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang di sesuaikan dengan karakteristik atau kebutuhan peserta didik .Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ,maka tidak ada lagi kurikulum yang bersifat terpusat (kurikulum nasional) Menurut PP tersebut penyusunan kurikulum menjadi kewenangan satuan pendidikan .Oleh karena itu kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .Pemerintah Pusat yang menugaskan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) hanya memiliki kewenangan menyusun standar nasional termasuk dalam membuat Standar Isi(IS) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mulai tahun 2006 diterbitkan dalam bentuk Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tentang Standar Isi (IS) dan Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) . 1. Pendidikan IPS pada tahun 1945-1964 Pada kurun waktu tahun 1945-1964 istilah IPS di Indonesia belum dikenal .Namun pembelajaran yang di miliki9 karakteristik sama dengan

11

IPS merujuk kepada devinisi social studies menurut Edgar Wesley (1937) yang menyatakan bahwa social studies are the social sciences simplified for pedagogical purpose(pendidikan IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan ). Dapat dilihat dari adnya mata pelajaran sejarah , geografi ,civics, koperasi yang disampaikan secara terpisah disekolah dasar ,dan mata pelajaran ekonomi ,sosiologi ,dan antropologi di sekolah menengah .

2. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1964-1968 Dalam Kurikulum 1964 ada perubahan pendekatan dalam pengajaran IPS di Indonesia ,meskipun istilah IPS pada kurun waktu ini belum di kenal. Dalam kurikulum tersebut ad mata pelajaran ilmu bumi , sejarah dan civics. Pada tahun 1968 terjadi perubahan kurikulumyang ditandai oleh adanya pengelompokan mata pelajaran sesuai dengan orientasi dan perkembangan pendidikan . pada saat ini mulai di perkenalkan nama pendidikan kewarganegaraan sehingga pendidikan kemasyarakatan diubah menjadi pendidikan kewarganegaraan yang merupakan kolerasi dari ilmu bumi, sejarah dan pengetahuan kewarganegaraan.

3. Pendidikan IPS dalam Kurikulum 1975dan1984 Menurut Winataputra (2001),kurikulum 1975 menampilkan

pendidikan IPS dalam empat profil sebagai berikut: (1) pendidikan moral Pancasila menggantikan pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission , (2) pendidikan IPS terpadu (integrated) untuk sekolah dasar (3) Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep paying yang menaungi mata pelajaran geografi , sejarah dan ekonomi koperasi.(4) Pendidikan IPS terpisah pisah yang

12

mencakup mata pelajaran sejarah, geografi , dan ekonomi untuk SMA atau sejarah dan geografi untuk SPG.

4.

Pendidikan IPS dalam kurikulum 1994 Pada kurikulum 1994 mata pelajaran IPS mengalami perubahan yang cukup sinifikan . Hal ini terjadi setelah diberlakukannya undangundang Nomor 2/1989 tentang system pendidikan nasional .Sebagai implikasi dari pelaksanan UU trsebut muncul kajian kurikuler yang menggantikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila(PMP) menjadi Pendidikan dan Kewarganegaraan.

5. Pendidikan IPS dalam Permendiknas Pasal 2 ayat (1) PP No.19 tahun 2005 menyatakan bahwa lingkup standar nasional meliputi: a)standar isi b)standar proses c)standar kompetensi d)standar Pendidik dan tenaga kependidikan e)standar pengelolaan d)standar pembiayaan e)standar penilaian pendidikan

Dalam pasal 37 UU sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah . Lebih lanjut dikemukakan pada bagian penjelasan UU Sisdiknas Pasal 37 bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan social , antara lain : ilmu bumi, sejarah, ekonomi, kesehatan , .

13

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Istilah ilmu pengetahuan social (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah Social Stidies dalam kurikulum persekolahan di Negara lain. Nama IPs yang lebih dikenal social stidie s di Negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar di Indonesia. Pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk sekolah dasar (SD), SMP,SMAPengertian IPS dipersekolahan yang berarti program pengajaran , gabungan dari sejumlah mata pelajaranatau disiplin ilmu..

14

MAKALAH DAN ILMU-ILMU SOSIAL DAN PERKEMBANGANNYA


Dosen Bpk. Drs. Suratmin

Disusun oleh:

ATINA ADE SUNARYA EDAH SORAYA DEWI SARTIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

15

JURUSAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS PAMULANG 2011


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ............................................................................ 1 ii iii

BAB II IPS DAN ILMU-ILMU SOSIAL A. Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) ........................................................ B. Ilmu-Ilmu Sosial .............................................................................. 3 4

BAB III PERKEMBANGAN PENDIDIKAN IPS A............................Perkembangan Social Studies di Negara Lain 9 B.....Perkembangan PIPS dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia 11

BAB IV PENUTUP A.................................................................................Kesimpulan 14

16 iii

Anda mungkin juga menyukai

  • Inter Perse On Alty
    Inter Perse On Alty
    Dokumen26 halaman
    Inter Perse On Alty
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Program Aplikasi Isi
    Program Aplikasi Isi
    Dokumen22 halaman
    Program Aplikasi Isi
    sutisna_baran
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • ghOVER AI
    ghOVER AI
    Dokumen1 halaman
    ghOVER AI
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Abs Trakcvc
    Abs Trakcvc
    Dokumen1 halaman
    Abs Trakcvc
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pasar Monopolistik
    Makalah Pasar Monopolistik
    Dokumen14 halaman
    Makalah Pasar Monopolistik
    Nursamsul Awalludin
    100% (1)
  • 2009-2-00049-Ak Bab 4
    2009-2-00049-Ak Bab 4
    Dokumen0 halaman
    2009-2-00049-Ak Bab 4
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Bab I, II, III Bu May
    Bab I, II, III Bu May
    Dokumen50 halaman
    Bab I, II, III Bu May
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • HANDOUTHukum Internasional Loka
    HANDOUTHukum Internasional Loka
    Dokumen10 halaman
    HANDOUTHukum Internasional Loka
    Gusti Khairunisa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Manajemen Posyanjdu
    Tugas Manajemen Posyanjdu
    Dokumen22 halaman
    Tugas Manajemen Posyanjdu
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • EVALUASI ASET TETAP
    EVALUASI ASET TETAP
    Dokumen23 halaman
    EVALUASI ASET TETAP
    Nursamsul Awalludin
    100% (1)
  • LBR Pngzcesahn I
    LBR Pngzcesahn I
    Dokumen1 halaman
    LBR Pngzcesahn I
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • PDF Abstrak 76117sds
    PDF Abstrak 76117sds
    Dokumen2 halaman
    PDF Abstrak 76117sds
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Hal 38 Lanjutadfn Bab V (Hal. Terakhir)
    Hal 38 Lanjutadfn Bab V (Hal. Terakhir)
    Dokumen1 halaman
    Hal 38 Lanjutadfn Bab V (Hal. Terakhir)
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Abs Trakcvc
    Abs Trakcvc
    Dokumen1 halaman
    Abs Trakcvc
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • 02 Smjpi 2011050666 Anna Maria
    02 Smjpi 2011050666 Anna Maria
    Dokumen2 halaman
    02 Smjpi 2011050666 Anna Maria
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • GF
    GF
    Dokumen22 halaman
    GF
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Scannnn
    Scannnn
    Dokumen1 halaman
    Scannnn
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • File Lengkap
    File Lengkap
    Dokumen1 halaman
    File Lengkap
    nurfadi
    Belum ada peringkat
  • HANDOUTHukum Internasional Loka
    HANDOUTHukum Internasional Loka
    Dokumen10 halaman
    HANDOUTHukum Internasional Loka
    Gusti Khairunisa
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan
    Surat Undangan
    Dokumen1 halaman
    Surat Undangan
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • SDSD
    SDSD
    Dokumen31 halaman
    SDSD
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Tyt
    Tyt
    Dokumen38 halaman
    Tyt
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Sumber Kepemimpinan
    Sumber Kepemimpinan
    Dokumen10 halaman
    Sumber Kepemimpinan
    Novi Rohaedi
    67% (3)
  • RTR
    RTR
    Dokumen36 halaman
    RTR
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • FG
    FG
    Dokumen27 halaman
    FG
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan
    Surat Undangan
    Dokumen1 halaman
    Surat Undangan
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan
    Surat Pernyataan
    Dokumen3 halaman
    Surat Pernyataan
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Grasi: Definisi
    Grasi: Definisi
    Dokumen2 halaman
    Grasi: Definisi
    Nursamsul Awalludin
    Belum ada peringkat