Tabel 2.3 Biaya Operasional Variable 1 Bawang 3000 Ons Rp 500/ons Rp 1.500.000,- 2 Mete 3.000 Kg Rp 68.000,- Rp 204.000.000,- 3 Penyedap rasa 24 Kg Rp 500/8gr Rp 12.000.000,- 4 Garam 75 Kg Rp 5240/kg Rp 393.000,- 5 Plastik Pembungkus 12.000 pcs 515/4pcs Rp 1.545.000,- 6 Minyak 600 Liter 10.000/liter Rp 600.000,- 7 Upah Tenaga kerja 6 orang Rp 2.927.000,- Rp 17.562.000,- !umlah 8p 237600000
2.4.2 Sumber Dana Dana pribadi 2.4.3 Penetapan Harga Produksi Penentuan harga pokok produksi kami menggunakan siklus harian dengan metode Iull costing Harga pokok produksi = buu uubcI pcubuhun ]umIuh ung dpoduks pc buIun
= 237.600.000 12.000
Rp 19.800,-/unit (250gr) 2.4.4 Penetapan Harga Jual Harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertrntu untuk memperoleh laba yang dikehendaki pada unti tersebut. Setelah diketahui bahwa biaya perunit produk adalah Rp 19.800 Maka kami mengambil keputusan bahwa kami akan mengambil untung 40 dari biaya perunitnya, yaitu sebesar Rp13.200 Maka harga jual yang akan kami tawarkan kepada konsumen adalah sebesar Rp 33.000 2.4.5 Analisis Break Even Point
Tabel 2.4
2.4.6 Analisis Return OI Investment Rumus : H = buu ncstus +buu opcusonuI tctup kcuntungun buIunun
Biaya investasi : Operasional tetap : Keuntungan bulanan :
H =
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu ...... bulan. 2.4.7 Analisis Net Present Value Tabel 2.5 NVP Ketentuan NVP: 1. Jika NVP 0 , maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata alin usaha tidak untung maupun rugi (impas). 2. Jika NVP - , maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai. 3. Jika NVP , maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai. Karena hasil dari NVP positiI maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya (return) melebihitingkat bung yang dipakai.