Anda di halaman 1dari 3

Salah satu siklus hidup cacing adalah Iase telur.

Telur ini banyak terdapat pada litter atau


kotoran yang basah dan lembab. Beberapa cacing sering menyebabkan penyakit cacingan yang
umumnya kurang disadari oleh peternak
Penyakit pada unggas ayam bisa disebabkan oleh cuaca buruk, kondisi kandang yang
tidak nyaman, gangguan bakteri, parasit, virus, bakteri, dan cacingan. Penyakit cacingan itu
sendiri bisa disebabkan oleh cacing pita atau cacing bulat. Cacingan bisa menimbulkan kematian.
Serangan terjadi pada semua umur ayam, cacingan bisa menyebabkan pertumbuhan terhambat,
penurunan produksi telur, dan kematian.
Gejala yang ditimbulkan dapat diamati dari pertumbuhannya yang sangat merosot, antara
lain badan ayam menjadi lemah, pucat, dan tubuh kurus karena banyak sari makanan yang
dihisap oleh cacing tersebut. NaIsu makannya pun sangat menurun. Sering juga ayam yang
terserang penyakit cacingan mengalami mencret dan kelumpuhan. Selain itu, ayam yang
terserang cacingan juga kotorannya berair atau encer berwarna keputihan, bulu tampak kusam,
kering, dan mudah lepas, napasnya cepat.
Padahal pada kasus ayam cacingan, terdapat banyak kerugian . Terutama akibat serangan
kelompok cacing gilig (Ascaridia galli) dan kelompok cacing pita (Raileitina sp.) diantaranya :
- Pertumbuhan ayam yang terhambat.
- Konversi pakan yang tidak baik.
- Penurunan produksi telur dan daging
Dengan mengetahui Iaktor penyebab turunnya produksi telur dan daging, diharapkan
peternak dapat mengambil tindakan antisipasi agar ayam yang dipeliharanya menghasilkan telur
dan daging sesuai kurva produksi standar.
Agar produksi telur dan daging mencapai optimal maka harus disertai dengan konsumsi
ransum yang cukup. Ransum yang baik seperti jagung kuning, bekatul, bungkil kacang, tepung
ikan, kedelai, dan tepung ikan. NaIsu makan yang turun akibat ayam cacingan dapat
menghasilkan berat telur dan daging yang rendah. Apabila berat telur dan daging rendah maka
produksi atau kualitas telur dan daging yang dihasilkan akan rendah. Produksi telur dan daging
tidak hanya bergantung pada berat badan yang tercapai saat memulai produksi telur dan daging,
tetapi juga pada perkembangan saluran pencernaan dan reproduksi. Saluran pencernaan akan
terhambat jika ayam terserang penyakit cacingan, sehingga ayam tidak bisa melakukan
metabolisme dengan baik. Apabila metabolisme terganggu, nutrisi makanan tidak akan terserap
dengan baik dalam tubuh ayam, sehingga ayam kekurangan zat-zat makanan atau nutrisiyang
sangat peting untuk kelangsungan hidupnya. Dengan terjadinya hal ini, secara otomatis, produksi
telur dan daging akan mengalami penurunan.
Ayam membutuhkan ransum dengan nutrisi seimbang untuk mempertahankan produksi
telur selama masa produksi. Nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan ayam berhenti bertelur.
Masalah yang sering terjadi adalah tidak tersedianya air minum yang bersih dan segar. Jika air
tidak bersih, air mengandung banyak bakteri dan cacing. Cacing yang terdapat pada air minum
ayam akan mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Apabila ayam tidak diberi minum juga akan
berakibat Iatal, karena ayam tanpa air minum hanya beberapa jam dapat berhenti bertelur
sampai berminggu-minggu. Oleh karena itu, sediakan tempat minum dalam jumlah cukup
sehingga ayam selalu memperoleh air minum yang segar dan bersih.
Serangan penyakit masih dapat terjadi meskipun ayam dalam kondisi terbaik. Penurunan
produksi telur dan daging seringkali merupakan salah satu gejala awal adanya serangan penyakit.
Gejala lainnya dapat berupa lesu dan bulu kusam, mata berair, keluar ingus dari hidung, batuk,
rontok bulu, pincang, sampai kematian. Jika peternak rnelihat seekor ayam cacingan, lakukan
isolasi atau pengaIkiran dan amati keseluruhan populasi secara teliti. Jika curiga ada serangan
penyakit, segera hubungi dokter hewan setempat agar dapat membantu memeriksa sehingga
diperoleh diagnosa dan pengobatan yang akurat.
Produksi telur turun akibat penyakit cacingan sebesar 20-40 selama 10 minggu.
Penyakit cacingan dapat menyebabkan produksi telur turun diikuti penurunan kualitas telur,
yaitu kerabang telur menjadi tipis dan kadang-kadang ditemukan telur tanpa kerabang. Produksi
telur dapat mendekati produksi normal setelah 3-4 minggu, tetapi kebanyakan tidak pernah
kembali normal.
Apabila membran mukosa saluran pernapasan dan reproduksi rusak. Ayam muda yang
mengalami kerusakan pada saluran reproduksi akan bersiIat permanen. Apabila terjadi gangguan
pada ginjal, akibatnya tidak hanya kualitas kerabang telur terganggu namun juga bagian dalam
telur. Putih telur (albumin) menjadi seperti cairan bening (transparan). Bentuk kerabang telur
menjadi tidak normal. Selain itu, warna coklat pada kerabang telur coklat akan memudar. Pada
telur dapat pula ditemukan gumpalan kecil darah yang disebut blood spot.
Untuk mencegah penyakit cacingan, kita dapat melakukan sanitasi yang ketat terhadap
kandang dan lingkungan kandang, juga memberikan desinIektan. Menjaga agar litter atau
kotoran tetap kering. Dapat juga dilakukan pengeluaran kotoran yang basah atau lembab dari
kandang. Mengontrol populasi serangga di kandang, terutama lalat (:sca domestica) yang
merupakan penyebar mekanis dari telur maupun larva cacing. Pemberian obat cacing
Carisiddilakukan pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml tiap tiga liter air untuk 100 ekor
ayam. Sementara itu, obat cacing bubuk Rital Premix 2,4 diberikan dengan cara dicampur ke
dalam pakan dengan dosis 2,5 gr/kg pakan. Obat cacing tersebut diberikan selama 5-6 hari
selama terjadi gejala serangan. Obat cacing lain yang bisa digunakan adalah Vermixon atau
Worm X dengan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
Pengobatan penyakit cacingan dapat dilakukan dengan cara :
- Untuk pengobatan cacing gilig dapat digunakan Piperazine ataupun Levamisole melalui air
minum.
- Untuk cacing pita, dapat diobati dengan Albendazole melaui air minum atau Niklosamid
melalui pakan.
Dengan segera ditanganinya peyakit cacingan pada ayam, maka produksi telur dan
daging akan mengalami peningkatan karena tidak ada penyakit yang mengganggu proses
metabolisme pada ayam itu sendiri. Bila produksi telur dan daging meningkat di pasaran, dan
kualitas produksi yang dihasilkan bagus untuk konsumen, maka omset penjualan pun akan
mengalami peningkatan juga.

Anda mungkin juga menyukai