Aku sudah berlari seperti halilintar. Sudah kutabrak semua aspal dan trotoar. Kini saatnya untuk mengumpat Habisi saja hidup ini Ambil peluru emas Kokang pestolmu Pilih kepala atau jantungku Kau akan mengingatku selamanya
Tabraklah gelombang? hancurkan dadamu !ni bukan saatnya untuk membelai luka Kini saatnya membelah luka. Belah! Belahlah luka! Cegas, sebentar lagi senja, Atau kau hanya akan melihat bayangan darah Terkapar! Terkaparlah kau!
Anjing datang menjilati lukaku Najis masuk merayapi pembuluku Kubuka mata dan dengusnya di hidungku Kuhirup napas nistanya, Kubiarkan memenuhi jantungku Lalu kau mau bilang apa? Aku orang suci yang tak bercela?
Pengecut! Buka dadamu Tepuk ia sampai merah Kau lelaki, bukan rembulan
Kubur aku tanpa nisan tanpa gundukan ]angan tabur bunga kerikil saja Setelah itu pergilah
MARAH!
Berjalan di lumpur tanah liat.. Meniti di atas titian.. Titian reyot melintasi kali.. Bersusah oto mendaki bukit.. Melindas lumpur roda terbenam.. Marah!
Di sudut lain terhampar permadani hitam nan mulus.. Kereta emas melindas melintas.. Kereta keringat rakyat..
Melayangkan pandang ke gubuk menjulang.. Dibangun dengan keringat rakyat.. Gubuk mewah gagah perkasa.. Namun dalamnya.. Senyum ketus.. Mata menyidik.. Berputar putar.. Berpusing pusing.. Diputar putar.. Dipusing pusing.. Berlapis lapis.. Tangga ke tangga..
Beralih pandang menatap gubuk reot nun jauh.. Tawa riang murid bercengkerama.. Rintik-rintik membasahi tanah.. Tetesan merembes membasahi kertas.. Marah!
Melayang pandang ke sudut lain.. Rintih kesakitan tiada berdaya di atas bangsal reot.. Menanti ajal menjemput.. Kantong kosong.. nfus kosong.. Darah kering.. Luka bernanah menanti ajal.. Marah!
Menatap di bawah titian beton.. Tangan-tangan menengadah.. Berdendang ria perut keroncong.. Borok menggerogoti.. Marah!
Tawa riang musik berdendang.. Bunyinya dari gubuk mewah.. Hidangan lezat menggugah lidah.. Hidangan dari keringat rakyat..
Sayup2 burung berkicau Gubuk paling mewah dari keringat rakyat itu akan di buat semakin mewah.. Alamat cilaka ini.. Keringat rakyat kan mjd cucuran darah.. Perut2 keroncongan kan jadi tulang-belulang.. Bangsal reot kan ambruk.. Gubuk2 reot kan tiada beratap dan ambruk.. Jalan lumpur tanah liat kan jd kubangan.. Tanya kenapa? KANTONG KERNG pak/bu!
Ah negeri ini memang aneh.. Udh di atas makin naik.. Yg bawah makin terperosok dan makin terinjak-injak.. Negeri antah berantah yang antah mau jalan kamanah...