Anda di halaman 1dari 11

TUGAS IPA

POLUSI UDARA












KELOMPOK 3

SMK LPS I CIAMIS
2010
POLUSI UDARA



Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi Iisik, kimia, atau biologi di atmosIer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Polusi udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa deIinisi gangguan Iisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya
dianggap sebagai polusi udara. SiIat alami udara mengakibatkan dampak polusi udara dapat
bersiIat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber polusi
udara. |Karbon monoksida|adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang
terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosIer. Pembentukan |ozon|dalam
|smog Iotokimia|adalah sebuah contoh dari polusi udara sekunder.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan eIek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya dengan |pemanasan global yg mempengaruhi;
Kegiatan manusia
O %ransportasi
O ndustri
O Pembangkit listrik
O Pembakaran (perapian, kompor, furnace,|insinerator|dengan berbagai jenis bahan
bakar
O as buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)


Sumber alami
O unung berapi
O #awa-rawa
O Kebakaran hutan
O |NitriIikasi| dan |denitriIikasi|biologi
Sumber-sumber lain
O %ransportasi|amonia|
O Kebocoran tangki||klor|
O %imbulan gas |metana|dari |lahan uruk|/|tempat pembuangan akhir| |sampah|
O &ap pelarut organik
enis-jenis pencemar udara
O Karbon monoksida
O ksida nitrogen
O ksida sulIur
O CFC
O idrokarbon
O zon
O 'olatile rganic Compounds
O Partikulat

DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN


Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum
Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala
penyakit:
1. %imbulnya reaksi radang/inIlamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.
2. %erbentuknya radikal bebas/stres oksidatiI, misalnya PA(polyaromatic hydrocarbons).
3. ModiIikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang
bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inIlamasi/peradangan dan gangguan system
imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraI otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran
napas.
6. EIek adjuvant (tidak secara langsung mengaktiIkan sistem imun) terhadap sistem imunitas
tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.
7. EIek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan penyebaran
polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultraIine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan Iungsi alveolar
makroIag pada paru).
Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang
Pajanan jangka pendek
1. Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke &nit awat Darurat atau kunjungan rutin dokter,
akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.
2. Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit
3. Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)
4. ejala akut (batuk, sesak, inIeksi saluran pernapasan)
5. Perubahan Iisiologis (seperti Iungsi paru dan tekanan darah)
Pajanan jangka panjang
1. Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular
2. Meningkatnya nsiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru osbtruktiI
kronis)
3. angguan pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Kanker
Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan
1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk
di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak
jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta
eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita
penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktiI kronis, pneumonia), namun juga pada pasien
dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan
terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu
lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan (pada anak dan
lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia) meningkat signiIikan.
Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu inIlamasi paru dan
sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial
dysIunction) yang memicu proses atheroskelosis dan inIark miokard/serangan jantung
koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker
(paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin
2. Ozon
zon merupakan oksidan Iotokimia penting dalam troIosIer. %erbentuk akibat reaksi
Iotokimia dengan bantuan polutan lain seperti Nx, dan 'olatile organic compounds.
Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inIlamasi/peradangan pada paru dan
menggangu Iungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat
menginduksi terjadinya asma, bahkan Iibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia
menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan
asma.
3. NOx dan SOx
Nx dan Sx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. %erbentuk salah satunya
dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar Iosil. Penelitian epidemologi
menunjukan pajanan N2,S2 dan C meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit
kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat
penyakit-penyakit tersebut.
PENYEBAB POLUSI UDARA

Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. |Karbon monoksida|adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar
yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosIer. Pembentukan
|ozon|dalam |smog Iotokimia|adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan eIek dari emisi polusi udara dalam konteks
global dan hubungannya dengan |pemanasan global yg mempengaruhi;
Kegiatan manusia
O %ransportasi
O ndustri
O Pembangkit listrik
O Pembakaran (perapian, kompor, furnace,|insinerator|dengan berbagai jenis bahan
bakar
O as buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
O unung berapi
O #awa-rawa
O Kebakaran hutan
O |NitriIikasi| dan |denitriIikasi|biologi
Sumber-sumber lain
O %ransportasi|amonia|
O Kebocoran tangki||klor|
O %imbulan gas |metana|dari |lahan uruk|/|tempat pembuangan akhir| |sampah|
O &ap pelarut organic











AKIBAT POLUSI UDARA

Mengganggu Kesehatan
Polusi udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia melalui berbagai cara,
antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai Iaktor pencetus sejumlah penyakit.
Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan golongan berpenghasilan rendah
biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi perumahan dan lingkungan yang buruk.
Terdapat korelasi yang kuat antara pencemaran udara dengan penyakit bronchitis kronik
(menahun). Walaupun merokok hampir selalu menjadi urutan tertinggi sebagai penyebab dari
penyakit pernaIasan menahun, sulIur oksida, asam sulIur, pertikulat dan nitrogen dioksida
telah menunjukkan sebagai penyebab dan pencetus asthma brochiale, bronchitis menahun dan
emphysema paru.
HO Inter Regional Symposium on Criteria for Air Quality and Method of Measurement
telah menentapkan beberapa tingkat konsentrasi polusi udara dalam hubungan dengan
akibatnya terhadap kesehatan maupun lingkungan sebagai berikut:
Tingkat I: Konsetrasi dan waktu expose yang tidak ditemui akibat apa-apa, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Tingkat II: Konsentrasi yang mungkin dapat ditemui iritasi pada pencaindera, akibat
berbahaya pada tumbuh-tumbuhan, pembatasan penglihatan atau akibat-akibat lain yang
merugikan pada lingkungan (adverse level).
Tingkat III: Konsentari yang mungkin menimbulkan hambatan pada Iungsi-Iungsi Iaali yang
Iital serta perubahan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit menahun atau pemendekan
umur (serious level).
Tingkat IV: Konsentrasi yang mungkin menimbulkan penyakit akut atau kematian pada
golongan populasi yang peka (emergency level).
Penyelidikan-penyelidikan ini harus dilakukan secara prospektiI dan komparatiI antara
daerah-daerah dengan pencemaran udara hebat dan ringan, dengan juga memperhitungkan
Iaktor-Iaktor lain yang mungkin berpengaruh, misalnya kualitas udara, kebiasaan makan,
merokok, data meteorologik dan sebagainya, yang sering disebut sebagai Iaktor yang
menunjang (predisposing factor). Meskipun bukan penyebab, predisposing Iactor tersebut
memegang peranan penting dalam menimbulkan penyakit pada manusia.
Penyakit
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara adalah:
1. ronchitis kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. al ini
membuktikan prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari.
Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40 dari angka mortalitas.
2. mphysema pulmonum.
3. ronchopneumonia.
4. Asthma bronchiale.
5. Cor pulmonale kronikum.
Di daerah industri, Czechoslovakia umpamanya, dapat ditemukan prevalensi tinggi
penyakit ini. Demikian juga di ndia bagian utara, penduduk tinggal di rumah-rumah
tanah liat tanpa jendela dan menggunakan kayu api untuk pemanas rumah.
6. Kanker paru. Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada non-smokers di daerah
kota 10 kali lebih besar daripada daerah rural.
7. Penyakit jantung, juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan
polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada
jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya.
AIinitas C terhadap hemoglobin adalah 210 kali lebih besar daripada 2 sehingga
bila kadar C b sama atau lebih besar dari 50, akan dapat terjadi nekrosis otot
jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun telah dapat mengganggu Iaal jantung.
8. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi.
9. Penyakit-penyakit lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga
dihubungkan dengan polusi udara. Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan
hematologik pernah diumumkan. Di #usia pernah ditemukan hambatan pembentukan
antibodi terhadap inIluenza vaccin di daerah kota dengan tingkat polusi tinggi,
sedangkan di daerah lain pembentukannya normal.

Anda mungkin juga menyukai