Anda di halaman 1dari 4

engert|an Aud|t|ng

AudlLlng berasal darl bahasa laLln yalLu "audlre" yang berarLl mendengar aLau memperhaLlkan
Mendengar dalam hal lnl adalah memperhaLlkan dan mengamaLl perLanggung[awaban keuangan
yang dlsampalkan penanggung [awab keuangan dalam hal lnl mana[emen perusahaan ada
perkembangan Lerakhlr sesual dengan perkembangan dunla usaha pendengar LersebuL dlkenal
dengan audlLor aLau pemerlksa Sedangkan Lugas yang dlemban oleh audlLor LersebuL dlsebuL
dengan "audlLlng"
unLuk dapaL memahaml leblh lan[uL pengerLlan audlLlng maka perlu dlkemukakan pendapaL kohler
yang menyaLakan sebagal berlkuL
AudlLlng ls an exploroLary crlLlcal revlew by a profeslonal accounL of Lhe underlylng lnLernal conLrol
and accounLlng records of a buslness enLerprlses or oLher economlc unlL precedenL Lo Lhe
expresslon by Lhe audlLor of an oplnlon of Lhe proprleLy (falrness) of lLs flnanclal sLaLemenL



uarl deflnlsl dlaLas dapaL dlkeLahul Llga sasaran pokok pemerlksaan yalLu
1 emerlksaan aLas pengawasan lnLern
ualam hal lnl pengawasan lnLern mellpuLl pengawasan akuntans| dan pengawasan adm|n|stras|
2 emerlksaan aLas caLaLan keuangan
CaLaLan keuangan mellpuLl caLaLan yang memuaL saLuan uang seperLl fakLur pembellan fakLur
pen[ualan bukLl penerlmaan uang dafLar ga[l buku harlan buku besar buku Lambahan dan laln
sebagalnya
3 emerlksaan aLas caLaLan laln
CaLaLan laln mellpuLl seluruh caLaLan dlluar caLaLan keuangan seperLl anggaran dasar noLulen rapaL
daLa sLaLlsLlk dan sebagalnya
Selan[uLnya Moenaf 8egar memberlkan pengerLlan audlLlng sebagal berlkuL
emerlksaan (audlLlng general audlL flnanclal audlL) adalah serangkalan pemerlksaan keglaLan yang
bebas dllakukan oleh akunLan unLuk menellLl dafLar keuangan darl suaLu perusahaan yang
dllaksanakan menuruL norma pemerlksaan akunLan unLuk dapaL memberlkan (aLau menolak
memberlkan) pendapaL mengenal kewa[aran darl dafLar keuangan yang dlperlksa
endapaL dlaLas mengandung pengerLlan bahwa pemerlksaan yang dllakukan oleh akunLan (audlLor)
Lerhadap dafLar keuangan perusahaan harus dllaksanakan secara bebas Lanpa adanya Lekanan darl
plhak manapun dan [uga dllaksanakan menuruL norma pemerlksaan yang Lelah dlLeLapkan oleh yang
berwenang kaLa bebas yang dlmaksud dalam hal lnl adalah suaLu slkap yang Lldak berplhak dalam
melaksanakan pemerlksaan unLuk sampal kepada pemberlan pendapaL balk dalam kenyaLaan (ln
facL) maupun dalam pengllhaLan (ln appearance) Sedangkan norma pemerlksaan adalah suaLu
ukuran unLuk mengeLahul muLu pelaksanaan pemerlksaan
Selan[uLnya pengerLlan audlLlng dlkemukakan dalam benLuk yan leblh luas oleh Arens dan !ames
sebagal berlkuL
AudlLlng adalah suaLu proses dengan apa seseorang yang mampu dan lndependen dapaL
menghlmpun dan mengevaluasl bukLlbukLl darl keLerangan yang Lerukur darl suaLu kesaLuan
ekonoml dengan Lu[uan unLuk memperLlmbangkan dan melaporkan LlngkaL kesesualan darl
keLerangan yang Lerukur LersebuL dengan krlLerla yang Lelah dlLeLapkan
ueflnlsl dl aLas dapaL dl[elaskan leblh lan[uL berdasarkan unsurunsur yang dlcakup sebagal berlkuL
1 engumpulan dan penllalan bukLl
ang dlmaksud dengan bukLl dlslnl adalah segala keLerangan yang dlgunakan oleh audlLor unLuk
menenLukan apakah keLerangan aLau lnformasl yang dlperlksa LersebuL sesual dengan krlLerla yang
Lelah dlLeLapkan
2 keahllan dan kebebasan
Seorang audlLor harus mempunyal pengeLahuan yang cukup agar dapaL memahaml krlLerlakrlLerla
yang dlgunakan dan cukup mampu aLau kompoLen unLuk mengeLahul dengan pasLl [enls dan [umlah
fakLa yang dlbuLuhkan agar pada akhlr pemerlksaan la dapaL menarlk keslmpulan
ang LepaL AudlLor [uga harus memlllkl slkap menLal yang bebas aLau lndependen
4 SaLuan ekonoml LerLenLu
SeLlap kall akan dllakukan suaLu audlL ruang llngkup perLanggung[awaban audlLor harus dlnyaLakan
secara [elas yang LeruLama harus dllakukan adalah menegas saLuan ekonoml yang dlmaksud dan
perlode wakLunya
3 uaLa keLerangan yang Lerukur dan krlLerlakrlLerla yang Lelah dlLeLapkan
unLuk mempermudah penllalan keLerangan daLa harus dapaL dlkumpulkan dengan mudah berarLl
daLa LersebuL dlsusun dalam suaLu slsLem akunLansl uaLa yang dlsa[lkan mana[emen LersbuL
dlbandlngkan dengan krlLerla aLau sLandar yang Lelah dlLeLapkan
6 elaporan
Pasll akhlr suaLu pemerlksaan adalah menerblLkan laporan yang berlsl keslmpulan dan Lemuan yang
dldapaL selama pemerlksaan berlangsung sampal selesal lsl dan benLuk laporan blasanya berbeda
LerganLung pada maksud Lu[uan dan slfaL pemerlksaan yang dllakukan 1eLapl suaLu laporan harus
dapaL men[elaskan pada pembaca mengenal kesamaan anLara lnformasl yang dlnyaLakan dengan
angka krlLerla aLau ukuran yang ada
uarl uralan dlaLas dapaL dlkeLahul bahwa pemerlksaan berLu[uan memberlkan gambaran LenLang
kesesualan yang dlperlksa berupa keglaLan daLa aLau bukLl dengan krlLerla yang dlLenLukan oleh
orang yang mempunyal keahllan yang bebas unLuk memberlkan keslmpulannya melalul alaL
komunlkasl yang dlLuangkan dalam benLuk laporan Secara umum Lu[uan pemerlksaan yang
dllakukan audlLor adalah unLuk menlngkaLkan kepercayaan (credlblllLy) dafLar keuangan yang
dlsa[lkan mana[emen dengan memberlkan pendapaL mengenal kelayakan darl dafLar keuangan yang
dlsa[lkan LersebuL









Pengertian auditing menurut PSAK - Tim Sukses UKT Akuntansi 2006 adalah suatu
proses sistematik yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian
dan melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan
menkomunikasikan hasilnya kepada yamg berkepentingan.
Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan
tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan
tersebut menurut Sukrisno Agoes (1996:1).
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
inIormasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian inIormasi
termasuk dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan menurut Arens Loebbecke (1996:!).















Auditing / pemeriksaan akuntansi bertujuan memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan
perusahaan, karena tujuan akhir auditing adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran
posisi keuangan suatu perusahaan. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi
adalah merupakan suatu komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai
realibilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya. Disamping
itu auditing juga merupakan salah satu bentuk jasa assurance (Agoes, 2004).
Sebagai Ilmu pengetahuan, pengertian auditing sendiri telah dirumuskan oleh beberapa
akademisi. Stamp dan Moonitz (1978), dalam Suharli (2000), mendeIinisikan : 'An Audit is
an independent, obfective and expert of a set of financial statements of an entity along with
all necessary suporting evidence. It is conducted with a view to expressing an informed and
credible opinion, in a written report as to wether the financial position and progress of the
entity/fairly, and in accordance with generally accepted accounting principles.`
DeIinisi ini dapat diartikan : audit adalah pengujian yang independen, objektiI dan mahir atas
seperangkat laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting
yang mendukung. Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang
berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan
menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Lain halnya Konrath (2002) melihat audit sebagai suatu proses sistematik dalam memperoleh
dan mengevaluasi asersi manajemen. Beliau mengungkapkan : 'Auditing is a systematic
process of obfectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about
economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those
assertions and established criteria and communicating the result to interested users.`
Arens et. al. (2003) melihat audit dari pelaksana yang digambarkan sebagai pihak yang
kompeten dan independen. Mereka mengungkapkan : 'Auditing is the accumulation and
evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of
correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by
a competent, independent person.`
Sedangkan, menurut Tuanakotta (1982) adalah: Pemeriksaan akuntan (auditing) pada
dasarnya mempunyai bentuk analitis yakni memecah-mecah atau menguraikan inIormasi
yang ada dalam ikhtisar keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung
pendapat akuntan mengenai kelayakan penyajian inIormasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai