Anda di halaman 1dari 20

RELEVANSI HUBUNGAN INTERNSIONAL DENGAN MATERI KURIKULUM

SMA

Relevansi Hubungan Internasional denga materi kurikulum SMA dapat terlihat dari
beberapa Sub BAB yang ada dalam materi SMA kurikulum KTSP.Lebih detail lagi
materi tersebut ada dalam mata pelajaran PKn kelas XI yaitu sub BAB 'HUBUNGAN
INTERNASIONAL DAN ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Pengertian, Pentingnya dan Sarana Sarana Hubungan Internasional bagi suatu negara
B. Tahap Tahap Perjanjian Internasional
C. Peran Organisasi Internasional (PBB, ASEAN) Dalam Meningkatkan Hubungan
Internasional
D. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang BermanIaat Bagi Indonesia

Standar Kompetensi :
1. Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Kompetensi Dasar :
2.1 mendeskripsikan pengertian pentingnya dan sarana-sarana Hubungan Internasional
bagi suatu bangsa.
2.2 menjelaskan tahap-tahap perjanjian Internasional
2.3 menganalisis Iungsi perwakilan Diplomatik
2.4 mengkaji peranan Organisasi Internasional (ASEAN,PBB) dalam meningkatkan HI
Indikator :
3.1 mendeskripsikan pengertian HI
Menguraikan pentingnya HI
MengidentiIikasi sarana-sarana HI
3.2 mendeskripsikan makna perjanjian internasional
Menjelaskan macam-macam istilah perjanjian Internasional
Menguraikan tahapan perjanjian Internasional
3.3 mendeskripsikan pengertian perwakilan diplomatik
Menguraikan tingkatan perwakilan diplomatik
Menganalisis Iungsi perwakilan Diplomatik
3.4 mendeskripsikan pengertian Organisasi Internasional
MengidentiIikasi macam-macm Organisasi Internasional
Menguraikan peran dan tujuan organisasi Internasional PBB
Mendeskripsikan peran Indonesia terhadap ASEAN bagi bangsaa Indonesia
Menjelaskan tujuan ASEAN
A. Pengertian Hubungan Int ernasional
Menurut RENSTRA ( Rrencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Aegeri Indonesia ) adalah hubungan antar bangsa dalam
segenap aspeknya yang dilakukan suatu Negara yang meliputi aspek politik,
ekonomi, social budaya dan hankam dalam rangka mencapai tujuan nasional
bangsa itu.
Hubungan Int ernasional merupakan kegiatan int eraksi manusia antar bangsa
baik secara individual maupun kelompok, ahli hukum mengatakan bahwa
hubungan int ernasional adalah hubungan antara bangsa.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termakt ub
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. untuk memajukan kesejaht eraan social
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. dan untuk melaksanakan ket ertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

B. Wujud dari Hubungan Int ernasional :

a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak
pribadi sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).
b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang
melakukan kontak secara insidental, periodik atau permanen).
c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan
kerjasama dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).

C. SiIat Hubungan Int ernasional :

a. Persahabatan
b. Persengketaan
c. Permusuhan
d. Peperangan

D. Pola Hubungan Int ernasional :

a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan
oleh perkembangan kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah
bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri
maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap
kekayaan bangsa lain itu.
b. Saling ketergantungan : hubungan ini t erjadi antara negara-negara yang
belum berkembang (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju.
Negara baru merdeka atau negara berkembang ingin meningkat kan
kesejaht eraan rakyat nya mereka melakukan hubungan ekonomi ,
mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global.
Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi
bergantung kepada modal dan t ekhnologi negara maju. Pola hubungan ini
dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas
bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi atau kemilit eran negara atau kawasan
tertent u tapi dengan cara mengindahkan proIorma kemerdekaan politis.
c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka
kerjasama dalam rangka untuk mewujut kan kesejaht eraan mereka. Pola
hubungan ini sulit dilakukan t erutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa
yang serba ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber
daya manusianya.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan
bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bert olak pada kodrat
manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
YME yang merdeka dan sama derajat nya. Oleh karena itu hubungan antar
bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai
makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bent uk negara dan sist em
pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham
Chauvinisme dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang
mengagung-agungkan bangsa sendiri dengan memandang renIah bangsa
lain. osmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh Dunia
) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung melupakan nasionalisme
yang sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri ebas
Aktif.ebas berarti :
1. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun.
2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak
mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3. Dalam pergaulan itu t erjadi saling memberi dan menerima bantuan dan
pertolongan yang tidak mengikat.
Aktif berarti :
1. Bangsa Indonesia aktiI bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian
dunia
2. Bangsa indonesia aktiI membela bangsa yang t erancam keberadaan dan
kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk int ervensi.
Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden
sebagai kepala negara dibantu oleh Ment eri dan Departemen Luar Negeri serta
dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu
oleh Duta dan Konsul Negara lain yang dit erimanya. Pengankatan Duta dan
Konsul serta peneri maan Duta dan Konsulk negara lain telah diatur dalam
pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi :
Ayat 1 Presiden mengangkat duta dan konsul
Ayat 2 Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR
Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR.

E. Arti Penting Hubungan dan kerjasama Int ernasional :

Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri
ket ergantungan dengan bangsa dan negara lain. Menurut ochtar
usumaat maja hubungan dan kerjasama antar bangsa itu timbul karena
adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :
1. Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
2. Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
3. Membangun solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4. Berpartisipasi dalam melaksanakan ket ertiban dunia
5. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan nrgara di tengah bangsa-bangsa
lain.

F.Sarana Hubungan Int ernasional :

a. Diplomasi : seluruh kegiatan unt uk melaksanakan politik luar negeri suatu
Negara
dalam hubungannya dengan Negara dan bangsa lain.
Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a. Sebagai lambang, prestise Negara pengirim
b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari Negara pengirim
c. Sebagai perwakilan diplomatic suatu Negara di Negara lain. :
- perunding (negotiation)
- Melaporkan (reporting)
- Perwakilan (refresentation)
- Melindungi kepent ingan negara dan warga negaranya di luar
negeri.
b. Propaganda : usaha sistimatis untuk mempengaruhi pikiran, emosi demi
kepent inagn masyarakat umum. Propaganda : lebih ditujukan kepada warga
Negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan Negara yang
membuat propaganda.
c. Ekonomi : Sarana ekonomi umumnya digunakan secara luas dalam
hubungan int ernasional baik dalam masa damai maupun masa perang. Pada
masa tert entu semua negara harus terlibat dalam perdagangan int ernasional
agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam negeri.,
sehingga terjadi ekspor dan impor.
d. ekuatan militer dan perang (show of Force): Peralatan milit er yang
memadai dapat menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi.
Diplomasi tanpa dukunagan milit er yang kuat dapat membuat suatu negara
tidak memiliki rasa percaya diri sehingga tak mampu menghindari t ekanan
dan ancaman negara lain yang dapat menggangu kepentingan nasuonalnya.
Maka dengan demi kian demontrasi senjata, latihan perang bersama kerasp
dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya. Namun yang lebih
diutamakan bukanlah perang t etapi tindakan prevetiI dalam hubungan
int ernasional.


G.Asas-asas dalam Hubungan Int ernasional :

1. Asas 1eritorial yaitu hak dari suatu Negara atas wilayahnya, berhak
menegakkan hokum t erhadap barang dan semua orang yang berada di
wilayahnya.
2. Asas ebangsaan yaitu kekuasan Negara atas warga negaranya, setiap
warga Negara dimanapun ia berada t etap mendapat perlakuan hokum dari
negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial yaitu hokum Negara
tersebut t etap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di Negara
asing.

Asas kepentingan umum Yaitu Negara dapat melindungi dan mengatur
kepent ingan dalam kehidupan masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri
dengan semua peristiwa yang ada hubungannya dengan kepent ingan
umum. Hukum tidak t erbatas oleh wilayah suatu Negara.

H. Perwakilan Negara di Luar Negeri :

A. Perwakilan Diplomatik : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang
bertugas dalam membina hubungan politik dengan negara lain. Tugas ini
dilakukan oleh perangkat dipl omatik yang meliputi duta besar, duta, kuasa
usaha dan atase-atase.
Dalam praktik int ernasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
1. edutaan esar, yang ditugaskan t etap pada suatu negara tertentu untuk
saling memberikan hubungan rutin antar negara tersebut.
2. Perutusan 1etap, yang ditempatkan pada suatu organisasi int ernasional
(PBB).

.1ingkatan dan epangkatan Perwakilan Diplomatik :
Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut
Kongres di Aachen tahun 1918 sbb :
1. Duta esar ( Ambassador) adalah tingkatan t ertinggi dalam perwakilan
diplomatik. Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan
dit empatkan pada negara yang punya hubungan erat dan banyak hubungan
timbal balik. Dalam beberapa hal seorang duta besar dapat memutuskan
sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala
negaranya terlebih dahulu.
2. Duta (Ger:ant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya
dit empatkan pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat
kereratan hubungan lebih rendah dari pada negara yang mengiri m duta besar.
Segala persoalan. Segala persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang
duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.
3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab
sebagai wakil kepala negara, tetapi hanya dit empat kan unt uk mengurus
urusan-urusan negaranya.
4. Kuasa Usaha (Charge Daffair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada
kepala negara, tetapi kepada ment eri luar negeri negara peneri ma.
Berhubungan dengan kepala negara negara penerima melalui ment eri luar
negeri negara penerima.
5. Atase-atase, adalah t enaga ahli kedutaan, ada atase milit er. atase
perekonomian, atase pendidikan dan kebudayaan, dll.
C. Fungsi, Hak dan ewajiban Perwakilan Diplomat menurut onvensi
Wina tahun 191 :
1.Wakil negara pengirim di negara peneri ma
2. Melindungi kepentingan negara dan warga negara pengiri m sesuai
hukum
int ernasional.
3. Mengadakan perundinagn dan persetujuan dengan negara peneri ma.
4. Mengetahui keadan dan perkembangan di negara penerima dengan cara
yang
syah sesuai dengan Undang-undang dan melaporkannya kepada negara
pengirim.
5. Memelihara persahabatan serta membina hubungan ekonomi,
pendidikan dan
kebudayaan, ilmu pengetahuan antara negara pengirim dan penerima.
D. erakhirnya Fungsi isi Perwakilan Diplomatik :
1. Sudah habis masa jabatan
2. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya
3. Karena tidak disenangi (di persona non grata )
4. Negara penerima perang dengan negara pengirim.
E. Hak ekebalan (immunitet) orps Diplomatik :
a. Hak Ekstrateritorialitas, hak kekebalan dalam daerah perwakilan
seperti daerah kedutaan besar, daerah kedutaan t ermasuk halaman dan
bangunannya dimana t erpancang bendera dan lambang negara itu.
Berdasarkan hukum int ernasional daerah itu dipandang sebagai daerah negara
pengirim. Orang yang masuk tanpa izin bisa dikeluarkan. Gedung
perwakilan negara asing tidak boleh digeledah atau dimasuki oleh pet ugas
kehaki man, polisi, tanpa seizin kepala perwakilan diplomatik yang
bersangkutan. Arsip-arsip, surat-surat ataupun t elegram tidak boleh dibuka
oleh polisi, hakim t ersebut. Warga negara yang mencari perlindungan
digedung perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap begitu saja
melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan set empat.
Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus diserahkan pada polisi
set empat.
b. Hak ekebalan atau ebebasan orps Diplomatik, setiap anggota
korps diplomatik harus tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian
set empat namun tidak dapat ditunt ut dimuka pengadilan. Mereka dibebaskan
dari pajak dan bea cukai, bebas pemeriksaan atas tas diplomatik, bebas
mendirikan t empat ibabad dilingkungan kedutaan.

F. Perwakilan onsuler : adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang
bertugas dalam membina hubungan non politik dengan negara lain. Ada
konsuler yang bersiIat
tetap ada konsuler kehormatan. Tugas pokok konsul kehormatan adalah
menghubungkan perdagangan ke dua negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji,
melainkan mendapat honoraruium atas jasa-jasanya itu.
1. Tingkatan kepangkatan perwakilan konsuler .
a. Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang
dit empatkan di ibu
kota negara tempat ia bertugas.
b. Konsul , konsul mengepalai suatu kekonsulan yang
membawahi satu
daerah kekonsulan kadang-kadang diperbantukan konsul
Jenderal.
c. Konsul Muda, mengepalai kant or wakil konsulat yang ada
didalam
satu daerah kekonsulan. Kadang diperbantukan kepada konsul
jenderal
atau Konsul.
d gen Konsul, diangkat oleh konsul jenderal atau oleh konsul
untuk
engurus hal tertentu yang berhubungan dengan daerah
kekonsulan,
iasanya ditempat kan di kot a-kota yang t ermasuk kekonsulan.
. Fungsi Perwakilan nsuler menurut onvensi Wina :
1. Melindungi kepent ingan negara pengiri m dan warga negaranya,
badan
hukum sesuai dengan hukum int ernasional ( sesuai batas-batas yang
di izinkan).
2. Memajukan hubungan perdagangan, ekonomi, kebudayaan dan ipt ek
ke dua
negara.
3. Mengeluarkan paspor dan Visa atau dokumen perjalanan kepada
warga
negara pengiri m.
4. Bertindak sebagai notaris dan panit era sipil, melakukan Iungsi
administratiI
yang tidak bert entangan dengan peraturang negara penerima.

H. erakhirnya misi perwakilan konsuler :
1. Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2. Penarikan dari negara pengirim
3. Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staI konsuler

I. Perbedaan perwakilan diplomatiok dengan perwakilan konsuler:

A. Korps Diplomatik :
1. Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan
dengan
pejabat tingkat pusat.
2. Berhak mengadakan hubungan bersiIat politik.
3. Satu negara hanya memiliki satu perwakilan diplomatik di negara
penerima.
4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak tunduk pada kekuasaan
peradilan)
B. Korps Konsuler :
1. Memelihara kepent ingan negaranya dengan melaksanakan hubungan
dengan
pejabat tingkat daerah (set empat).
2. Berhak mengadakan hubungan yang bersiIat non politik
3. Satu negara dapat mempunyai lebih dari satu perwakilan konsuler.
4. Tidak mempunyai hak ekstraterit orial (tunduk pada pelaksanaan
kekuasaan
peradilan).

J. PERJANJIAN INTERNASIONAL

Pengertian perjanjian internasional
a Mochtar Kusumaatmaja, perjanjian int ernasional adalah perjanjian
yang diadakan anatara anggota masyarakat bangsa-bangsa yang bertujuan
untuk mengakibatkan akibat hukum t ertentu. Dalam deIinisi ini subyek hukum
int ernasional yang mengadakan perjanjian adalah anggota masyarakat bangsa-
bangsa, lembaga-lembaga int ernasional dan negara-negara.
b Definisi lain Perjanjian Int ernasional adalah kesepakatan antara dua
atau lebih subyek hukum int ernasional (lembaga int ernasional. negara) yang
menurut hukum internasional meni mbulkan hak dan kewajiban bagi para
pihak yang membuat kesepakatan.

2 Macam Perjanjian Internasional :
Perjanjian int ernasional dapat dibedakan berdasarkan beberapa
krit eria, yaitu :
a. Jumlah pesertanya
b. Srtrukturnya
c. Objeknya
d. Cara berlakunya
e. Intrumen pembentuk perjanjiannya

ada umlah pesertanya, yaitu perjanjian bilateral dan multilat eral.
Bilateral adalah perjanjian antar dua negara unutk mengatur kepentingan
kedua belah pihak. Perjanjian multilateral adalah diadakan oleh banyak
negara untuk mengatur kepent ingan bersama negara-nebara peserta perjanjian
tersebut.
Cont oh perjanjian bilateral : Indonesia Cina
(dwikewarganegaraan), Indonesia Malaysia (ekstradisi), Indonesia-Tailand
(garis batas laut Andaman) dll. Cont oh multilateral adalah Konvensi Jenewa
(perlindungan korban perang), Konvensi Wina (diplomatic), Konvensi Hukum
Laut Int ernasional (laut terit orial, zona bersebelahan, ZEE dan landas benua),
dll

adb Dari segi strukturnya yaitu ada perjanjian yang bersiIat aw Making
Treaties adalah perjanjian yang mengandung kaidah hukum yang berlaku bagi
semua bangsa di dunia, Seperti konvensi Jenewa, Wina, hukum laut.
Sedangakan ada perjanjian yang bersiIat treaty contract adalah perjanjian
yang meni mbulkan hak dan kewajiban hanya bagi negara yang mengadakan
perjanjian saja, seperti Indonesia-Malaysia, Indonesia-Cina, dll

ad c Dari segi objeknya, perjanjian int ernasional dibedakan antara
perjanjian yang berisi soal-soal politik, dengan perjanjian yang berisi soal-
soal ekonomi, budaya, dll

ad d Dari segi cara berlakunya, yaitu perjanjian bersiIat self-
executing(berlaku dengan sendirinya)yaitu perjanian itu langsung dapat
berlaku set elah diratiIikasi oleh negara peserta) dan non self- executing, jika
berlakunya perjanjian itu harus dilakukan perubahan undang-undang di negara
peserta terlebih dahulu.

ad. e. Dari segi intrumennya, perjanjian internasional itu ada dua,
yaitu tertulisdan lisan Perjanjian int ernasional t ertulis adalah perjanjian
yang dituangkan dalam instrumen-instrumen pembentuk perjanjian yang
tertulis dan Iormal, sepertiTreaty, Comvention, Agreement, Charter,
Covenant, Statute, Constitution, Protocol, Declaration, Arrangement.
Sedangkan perjanjian int ernasional lisan adalah setiap perjanjian
int ernasional yang doekspresikan melalui instrumen-instrumen tidak t ertulis,
seperti :
1. Perjanjian int ernasional lisan ( international oral agreement), yang
diperjanjikan adalah hal-hal yang disepakati secara lisan, seperti the ondon
Agreement (keanggotaan Dewan Keamanan PBB).
2. Deklarasi Unilat eral atau deklarasi sepihak ( unilateral declaration),
adalah pernyataan suatu negara yang disampaikan oleh wakil negara itu dan
ditujukan kepada negara lain.
3. Perjanjian diam-diam (tacit consent atau tacit agreement), perjanjian
yang dibuat tidak t egas, artinya keberadaan perjanjian itu hanya dapat
diketahui melalui penyi mpulan suatu tingkah laku baik aktiI atau tidak aktiI,
dari Negara atau subyek hokum int ernasional lainnya.

Tahap Pembuatan Perjanjian Internasional :
Menurut Mochtar Kusumaat maja ada dua macam cara
pembentukan perjanjian int ernasional :
a. Perjanjian internasional yang dibent uk melalui 3 tahap yaitu (perundingan,
penandatanganan, ratiIikasi atau pengesahan), cara ini dupakai apabila mat eri
atau yang diperjanjikan itu dianggap sangat pent ing maka perlu perset ujuan
DPR.
b. Perjanjian int ernasional yang dibent uk melalui 2 tahap yaitu (
perundingan dan penandatanganan) dipakai untuk perjanjian yang tidak begitu
penting, penyelesaian cepat, berjangka pendek, seperti Perjanjian
perdagangan.
Menurut Hukum PositiI Indonesia, pada pasal 11 ayat 1 UUD
1945 dosebut kan bahwa Presiden dengan perset ujuan DPR membuat
perjanjian dengan Negara lain. Dalam Undang-undang RI No. 24 tahun 2000
dit egaskan bahwa pembuatan perjanjian internasional dilakukan melalui tahap
( penjajakan, perundingan, perumusan naskah, penerimaan dan
penandatanganan).
Menurut Konvensi Wina 1969 t entang Hukum Perjanjian
Int ernasional disebutkan tahap pembuatan perjanjian int ernasional dilakuakn
melalui tahap:
a. Perundingan (Negotiation), perundingan tahap pertama tentang objek
tertent u, diwakili oleh kepla negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri
atau duta besar dengan menunjukkan Surat Kuasa Penuh (full powers)
b. Penandatanganan (Signature), biasanya dilakukan oleh ment eri luar negeri
atau kepala pemerintahan. Tapi perjanjian belum dapat diberlakukan sebelum
diratiIikasi oleh masing-masing negara.
c. Pengesahan (Ratification), Penandatanganan hanya bersiIat sementara dan
harus dikuat kan dengan pengesahan atau penguatan yang disebut ratiIikasi.
RatiIikasi perjanjian int ernasional dapat dibedakan sbb:
1. RatiIikasi oleh badan eksekutiI, biasanya dilakukan oleh raja absolut dan
pemerintahan otorit er.
2. RatiIikasi oleh badan LegislatiI atau DPR,Parlemen tapi jarang
digunakan.
3. RatiIikasi campuran antara DPR (legislatiI) dengan Pemerintah
(EksekutiI).

JENIS PERJANJIAN INTERNASIONAL

A. Bilateral bersiIat khusus (Treaty Cont ract) karena hanya mengatur
kepent ingan ke dua negara, oleh sebab itu perjanjian bilat eral bersiIat
tertutup` dalam arti tertutup kemungkinan bagi negara lain unt uk ikut serta
dalam perjanjian t ersebut.
Cont ohnya : Indonesia dengan RRC (1955) t entang Penyelesaian
dwikewarganegaraan. Indonesia dengan Thailand t entang garis batas laut
Andaman sebelah utara selat Malaka 1071. Indonesia dengan Malaysia
tentang Ektradisi 1974. Indonesia dengan Australia tentang Pertahanan dan
Keamanan kedua negara 1995.

B. Multilat eral yang disebut juga aw Making Treatis biasanya mengatur hal
yang berkaitan dengan kepent ingan umum dan bersiIat terbuka dala arti tidak
hanya mengatur kepent ingan negara yang mengadakan perjanjian itu t etapi
juga kepentingan negara lain yang tidak t urut serta dalam perjanjian itu
(bukan Peserta). Cont ohnya :Konvensi Jenewa 1949 t entang perlindungan
korban perang. Konvensi wina 1961 t entang Hubungan Diplomatik.
Konvensi Hukum Laut Int ernasiobnal 1982 tentang laut t eritorial (200 mil),
Zona Bersebelahan (24 mil), Zona Ekonomi EksklusiI (200 mil), Landas
Benua (lebih 200 mil).

ISTILAH-ISTILAH DALAM PERJANJIAN INTERNASIONAL :

1. Traktat (treaty) perjanjian paling Iormal merupakan persetujuan dua negara
atau lebih mencakup perjanjian bidang politik dan ekonomi.
2. Konvensi (Convention) persetujuan Iormal bersiIat multilateral yang tidak
berurusan dengan kebijaksanaan tingkat tinggi (haigh Plicy) dilegalisasi oleh
wakil yang berkuasa penuh.
3. Protokol (Protocol) persetujuan tidak resmi umumnya tidak dibuat oleh
kepala negara yang mengatur masalah-masalah tambahan seperti penaIsiran
klaususl-klausul tertent u ( Klausul ket entuan tambahan sebuah perjanjian).
4. Persetujuan (Agreement) perjanjian bersiIat tekhnis atau administratiI. Tidak
diratiIikasi karena siIatnya tidak seresmi atau seIormal traktat atau konvensi.
5. Perikatan ( Arrangement) adalah istilah yang digunakan unt uk transaksi yang
siIatnya sementara. Tidak diratiIikasi.
6. Proses Jerbal catatan atau ringkasan atau kesimpulan konIerensi diplomatik,
atau catatan suatu pemuIakatan. Tidak diratiIikasi.
7. Piagam (Statute) yaitu himpunan peraturan yang dit etapkan leh perset ujuan
int ernasional baik mengenai pekerjaan atau kesatuan tertent u seperti
pengawasan int ernasional yang mencakup tentang minyak, lapangan kerja.
Cont oh Piagam Kebebasan Transit.
8. Deklarasi (declaration) yaiut perjanjianint ernasinal yang berbentuk traktat
dan dokumen tidak resmi.
9. Modus Jivendi dokumen untuk mencatat persetujuan int ernasional bersiIat
sementara, sampai perjumpaan permanen, terinci dan sistimatis serta tidak
memerlukan ratiIikasi.
10. Pertukaran Nota yaitu met ode tidak resmi namun banyak digunakan.
Biasanya diulakukan oleh wakil-wakil militer dan negara dan bisa bersiIat
multilateral dan melahirkan kewajiban bagi yang mengadakannya.
11. Ket ent uan Penutup (final Act) ringkasan hasil konvensi yang menyebut kan
negara peserta, nama utusan, masalah yang diset ujui konIerensi dan tidak
diratiIikasi.
12. Ket enrtuan Umum (General Act) traktat yang bersiIat resmi dan tidak resmi.
13. Charter adalah istilah dalam perjanjian int ernasional untuk pendirian badan
yang melakukan Iungsi administratiI. Misalnya Atlantic Charter, Magna
Charter.
14. Pakta (fact), menunjukkan suatu persetujuan yang lebih khusus dan
membutuhkan ratiIikasi. Misalny Pakta Warsawa (mengenai Pertahanan ).
15. Covenant yaitu anggaran dasar LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

ORGANISASI INTERNASIONAL

A. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) United Nations

Berdiri pada tanggal 24 Okt ober 1945 diprakarsai oleh 5 negara antara
lainAmerika serikat, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis. Kelima Negara
tersebut sekarang sebagai anggota t etap Dewan Keamanan PBB yang
memegang hak Jetoyaitu hak unt uk membatalkan atau memvet o keputusan
dewan keamanan PBB. Bahasa persidangan PBB adalah bahasa Arab, Inggris,
Prancis, mandarin. Rusia dan Spanyol. Dan Sekfen P sekarang adalah an
Kimon dari Korea Selatan.

a. Tujuan PBB:
1. Menjaga perdamaian dunia
2. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
3. Memvant u masyarakat dunia lebih sejaht era, memberantas kemiskinan,
buta aksara, penyakit menular, menghent ikan pengrusakan lingkungan dan
penghor matan HAM.
4. Menjadi pusat bangsa bangsa dalam pencapaian tujuan PBB diatas.

b. Prinsip-Prinsip PBB:
1. Negara anggota memiliki kedaulatan sederajat.
2. Negara anggota mematuhi piagam PBB
3. Negara-negara menyelesaikan perselisihan dengan cara damai
4. Negara-negara menghindari penggunaan kekerasan atau ancaman
kekerasan.
5. Negara anggota membant u PBB

c. Badan /Alat Perlengkapan PBB:
1. Majelis Umum (General Asembly) :
Angotanya semua Negara anggota PBB. Fungsinya sebgai Iorum untuk
membahas masalaha yang menjadi keprihatinan dunia. Bersidang setiap
tahun. Keputusannya tidak mengikat anggota PBB karena hanya bersiIat
rekomendasi namun berbobot karena merupakan hasil pandangan mayoritas
Negara di dunia.

2. Dewan Keamanan PBB (Security Council) :
Adalah badan PBB yang Iungsinya memelihara atau
mempertahankan perdamaian dan keamanan int ernasional. Anggaotanya 15
negara yang t erbagi menjadi 5 anggota t etap (Inggris, Prancis, Rusia, Cina,
Amerika serikat) dan 10 negara anggota tidak t etap yang dipilih oleh Majelis
Umum untuk masa jabatan 2 tahun. Dewan ini memiliki hak Jeto yaitu hak
untuk memblokir atau menolak keputusan Dewan walaupun ke 14 anggota
dewan yang lain menyetujui keputusan yag bersangkutan, namun bias
dibatalkan oleh 1 negara dari anggota Dewan tersebut.

3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) :
Anggotanya t erdiri dari 54 negara dan set iap tahun dipilih 18
anggota baru oleh Majelis Umum PBB unt uk masa jabatan 3 tahun. Fungsi
dewan ini adalah bertanggug jawab atas kegiatan social PBB. Bersidang
setiap tahun selama satu bulan. Dewan ini merekomendasi kepada majelis
umum yang berkaitan dengan pembanguna ekonomi, masalah lingkungan dan
Hak Asasi Manusia. Badan ini mengkoordinir badan-badan seperti WHO
(World Health Organi:ation) oeganisasi kesehatan Dunia, IO (International
abour Organi:ation) organisasi Perburuhan Int ernasional, FAO (Food and
Agriculture Organi:ation) organiasai Pangan dan Pertanian, UNESCO (United
Nations educational Scintific and Cultural Organi:ation)Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan. UNICEF (United Nations
Shildrens Fund) Dana Kanak-Kanak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
memberikan bantuan untuk rencana-rencana kesejaht eraan ibu dan anak di
selurug Negara di dunia.

4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council) .
Dewan ini bertugas menyelenggarakan pemerintahan dan melakukan
pengawasan t erhadap wilayah-wilayah yang masuk kat egori trust territories
(wilayah peerwalian). Wilayah perewalian adalah wilayah bekas jajahan yang
dit empatkan dalam satu system perwalian sebagai satu cara agar Negara-
negara anggota bertanggung jawab atas wilayah tersebut (biasanya Negara
bekas penjajahnya) dan menngkatkan kemajuan wiulayah itu menuju
kemerdekaannya. Contoh Negara Togo dan Kamerun, kepulauan Solomon
adalah bekas jajahan Jerman. Kemudian Negara bekas jajahan Turki seperti
Jordania dan Palestina. Negara yang t erakhir yang mencapai kemerdekaannya
pada Bulan November 1994 adalah Palau. Pada bulan Desember menjadi
anggota PBB.
Sistem perwalian itu di selenggarakan dalam rangka :
1. Memelihara keamanan dan perdamaian int ernasional
2. Memajukan politik, ekonomi, sosbud penduduk set empat.
3. Mendorong peenghor matan HAM dan saling ket ergantungan sesame
bangsa,
4. Menjamin penanganan masalah-masalh soaial dan ekonomi.

5. Mahkamah Int ernasional (International Court of Justice) :
Adalah badan pengadilan internasional resmi dan t etap yang
bertugas untuk memeriksa dan memut us perkara yang diajukan kepadanya.
Terdiri 15 haki m yang dipilih Majelis Umum berdasarkan kemampuan mereka
dan bermarkas di Den Haag Belanda.
Pihak yang dapat mengajukan perkara ke Mahkamah int ernasional :
1. Semua Negara yang berada di bawah Statuta (wilayah Kerja) Mahkamah
Int ernasional, Perkara apa saja.
2. Negara lain yang bukan statute Mahkamah Int ernasioanl dengan syarat
yang t elah dit etapkan.
3. Dewan Keamanan PBB.
Mahkamah Int ernasional selain mengadili perkara dapat juga
memberikan nasihat hokum kepadamajelis Umum, Dewan keamanan atas
permohonan badan t ersebut dan badan PBB lainnya.

6. Sekretariat (Secretariat ) :
Badan ini t erdiri atas satu orang sekretaris Jenderal dan staI yang
diperlukan. Sekretaris Jenderal diangkat oleh Majelis Umum atas usul
Dewan Keamanan PBB. Sekjen sekarang Ban Ki mon dari Korea selatan.

Badan Khusus PBB (Speciali:ed Agencies) :

1. IO (International abour Organi:atiaon) yaitu Organisai buruh int ernasional
didirikan pada tanggal 11 April 1919 ber markas di Jenewa, Swiss. Bertujuan
memelihara perdamaian abadi dengan memajukan keadilan ekonomi, social
dan memperbaiki syarat perburuhan dan tingkat kehidupannya.
2. FAO ( Food and agriculture Organi:ation) yaitu organisasi bahan makanan dan
pertanian PBB didirikan pada tanggal 16 Okt ober 1945 bermarkas di Roma,
Italia. Badan ini bertujuan meningkat kan perdamaian dan eIIisiensi produksi
dan distribusi hasil makanan dan pertanian, hutan, perbaiki hidup penduduk
desa.
3. UNESCO (United Nations educational Scintific and Cultural Organi:ation) , yaitu
Organisasi Pendi dikan, Il mu Pengetahuan dan Kebudayaan yang didirikan
pada tanggal 4 November 1946 bermarkas di Paris, Prancis. Badan ini
bertujuan member sumbangan kearah perdamaian dan keamanan dengan
memajukan kerjasama antar bangsa-bangsa melalui pendidikan, pengetahuan.
4. WHO (World Health Organi:ation) yaitu organisasi kesehatan Dunia yang
didirikan pada tanggal 7 April 1948 bermarkas di Jenewa , Swiss, bertujuan
mencapai tingkat kesehatan yang t ertinggi bagi semua rakyat di dunia.
5. IRD ( International ank of Reconst ruction and development) yaitu bang
pembangunan dan perkembangan int ernasional yang didirikan pada tanggal 27
Desember 1945 bertyujuan membantu pembangunan dan perkembangan
daerah-daerah milik anggota PBB unt uk memudahkan penanaman modal
untuk tujuan produkt iI.
6. IMF (International Monetary Fund) yaitu dana monet er int ernasional didirikan
pada tanggal 27 desember 1945 bermarkas di Washington, Amerika Serikat.
Bertujuan memajukan kerjasama monet er int ernasional dan perluasan
perdagangan int ernasional, stabilitas pertukaran uang, membantu menetapkan
syst em pembayaran multilateral terhadap transaksi yang sedangberjalan.
7. ICAO (International Civil Aviation Organi:ation) yaitu organisasi penerbangan
sipil internasional.
8. UPU (Universal Postal Union) yaitu persatuan pos sedunia.
9. ITU (International Telecommunication union yaitu persatuan telekomunikasi
int ernasional.
10. ITO (International Trade Organi:ation) yaitu organisasi perdagangan
int ernasional dan peraetujuan mengenai bea dan cukai dan perdagangan.
11. WTO (Word Trade Organi:ation) Organisasi perdagangan Dunia.(Bukan Badan
PBB)
B. ASEAN (Association of South East Asian Nations) Atau Perhimpunan Bangsa-
bangsa Asia Tenggara:

ASEAN di bent uk berdasarkan deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus
1967 yang ditandatangani 5 t okoh ASEAN yaitu Adam Malik (Indonesia),
Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Muangt hai), Rajaratnam
(Singapura) dan Narciso R. Ramos (Filipina). Sekarang jumlah anggotanya
10 negara yaitu ditambah dengan Brunai Darussalam, Viet nam, laos,
Mnyanmar, dan Kamboja.
Disamping itu ada Forum Regional ASEAN (FRA) sejak rahun 1994,
yaitu Iorum dialog t entang isu-isu keamanan di wilayah Asia PasiIik. Terdiri
23 negara yaitu 10 negara ASEAN, Papua Nugini sebagai Peninjau dan 12
negara patner yaitu Kanada, Asustralia, India, Jepang, Selandia Baru Korea
Selatan, Korea Utara, Federasi Rusia, RRC, Amerika Serikat, Mngolia dan
Uni Eropa.

A. Tujuan ASEAN :
1. Memepercepat peetumbuhan ekonomi, soaial dan budaya dIi kawasan asia
tenggara.
2. Meningkat kan perdamaian dan stabiloitas regional dan saling
mengjhormati.
3. Meningkat kan kerjasama dalam masalah yang menyangkut kepentingan
beresama bidang ekonomi, soaial budaya, tekhnik, pengetahuan dan
administrasi.
4. Salng memberi bantuan dalam bentuk saran latihan dan penelitian.
5. Bekerjasama dalam dalam penggunaan pertanian dan industry, perbaikan
tarap hidup rakyat.
6. Membina kerjasama dengan organisasi dunia lainnya.

B. Struktur ASEAN :
Menurut KTT ASEAN di BALI 1976 strukturnya sbb :

1. ASEAN Summit, yaitu pert emuan para kepala pemerintahan se ASEAN.
KonIerensi Tingkat Tinggi ini merupakan lembaga pembuat keputusan
tertinggi dalam ASEAN. Didahului dengan pertemuan para ment eri ekonomi
dan ment eri luar negeri ASEAN.
2. ASEAN Miniterial Meeting (AMM), yaitu siding para ment eri luar negeri
ASEAN yang merumuskan garis kebijakan dan koordinasi kegiatan ASEAN.
3. ASEAN Economic Ministers (AEM) adalah siding para ment eri ekonomi
untuk meneruskan kebijakan yang telah dirumuskan. Sidang ini 2 kali
setahun.
4. ASEAN Finance Meeting (AFMM) adalah siding para menteri keuangan
ASEAN merumuska kebijakan ASEAN di bidang keuangan.
5. Other ASEAN Ministerial Meeting (OAMM) yaitu siding para ment eri non
ekonomi merumuskan kebojakan selain ekonomi seperti pendidikan, keshatan
penerangan, sosbud, teknologi, ilmu pengetahuan, perburuhan.
6. ASEAN Standing Committee (ASC) komisi t etap ASEAN dipimpin oleh
ment eri luar negeri dari Negara yang mendapat giliran manjadi Ketua yaitu
tuan rumah dari siding tahunan para ment eri luar negeri ASEAN.
7. ASEAN Secretariat yaitu sekretaris ASEAN yang berIungsi untuk
memprakarsai, member nasehat dan pertimbangan dan mengkoordinasikan dan
melaksanakan jkegiatan-kegiatan ASEAN.

MamIaat Kerja sama dan Perjanjian Int ernasional bagi Indonesia :

A. MamIaat keraja sama Internasional:
1. Dewan Keamanan PBB menghent ikan Agresi Milit er Belanda I atas usul
India dan Australia.
2. Perundingan Indonesia Belanda melalui Jasa baik KTN (komisi Tiga
Negara) untuk menghentikan pendudukan belanda di Indonesia.
3. PBB mengeluarkan resolusi unt uk menghentikan Agresi Milit er belanda
IIyang berisi : - Hent ikan saling menyerang
- Membebaskan segala tawanan
- Berunding atas dasar Perjanjian Lingarjati dan renvil
- Pemerintaha RI dikembalikan ke Yogyakarta.
4. Pengembalian Irian barat oleh PBB dari tangan belanda ke RI tahun 1962
5. Pengakuan kedaulatan RI oleh belanda melalui KMB tanggal 27 Desember
1949.
B. MamIaat Perjanjian Int ernasional :
1. Dit erimanya konsep Negara kepulauan (archipelagic state) Wawasan
Nusantara.
2. Penentuan Batas Wilayah laut RI melalui Konvensi Hukum Laut
Inmt ernasional tahun 1982, yaitu
a. Batas wilayah 12 mil laut territ orial Negara pantai dan Negara kepulauan.
b. batas 200 mil laut ZEE (Zona Ekonimi Eksklusif).
c., pengakuan hak Negara tak berpantai ut k ikut memamIaat kan sumber daya
alam dan kekayaan lautan.

C. Secara regional perjanjian batas laut dengan Negara tetangga sbb:
a. Indonesia Malaysia : lndas kontinen selat malaka daan lau natuna.
b. Indonesia- Thailand : Landas kontinen selat malaka danm laut Andaman.
c. Indonesia Australia : Laut araIuru dan utara irian jaya dengan papua nugini
d. Indonesia- Singapura :garis batas laut territorial.
e. Indonesia India : Lands kont inen laut Andaman
Berdasarkan pengakuan t ersebut maka luas wilayah Indonesia menjadi sekitar 8.4
juta km persegi :
1. daratan/Kepulauan : 2.027.087 km
2. Laut territorial : 3.166.163 km
3. Landas Kontinen : 800.000 km
4. ZEE :2.500.000 km


Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa materi Hubungan Internasional
pada jenjang SMA kelas XI sangat berkaitan dengan materi perkuliahan Hubungan
Internasional. Seperti halnya pada pembahasan sebagai pengantar subyek akademik di
sana dijelaskan mengenai proses terbentuknya HI serta Iungsi-Iungsi dari HI, kemudian
teori-teori yang mendukung pada HI seperti realisme , liberalisme. Pada salah satu teori
tersebut itu terjadi setelah perang dunia, itu ada kaitannya selaku siIat yang dimiliki
pada Hubungan Internasional yakni peperangan. Sebagaimana yang tercantum pada
materi SMA kelas XI tersebut.

Anda mungkin juga menyukai