Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang Bandung Jawa-Barat. Salawat dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya, seraya berharap semoga kita semua mendapatkan safaatnya di yaumul akhir, amin. Dalam pembuatan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih diantaranya, kepada Dosen Ekotoksitologi, asisten dosen serta semua rekan dan keluarga yang telah mendukung baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk dapat memperbaikinya. Akhirnya kami berharap semoga apa yang ada dalam laporan ini dapat bermanfaat, untuk kami khususnya, dan untuk pembaca pada umumnya.

Jatinangor, 25 November 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Limbah adalah salah satu hal yang tidak disukai oleh semua orang, akan tetapi setiap hari orang-orang banyak yang mengeluarkan limbah secara tidak sadar. Miris memang jika melihat semua ini. terbukti dengan sungai-sungai yang ada khususnya di daerah Bandung sangat jelek dan sudah tercemar baik limbah tercemar oleh limbah organik maupun limbah anorganik. Limbah pabrik dan juga limbah domestik yang berupa bahan organik akan mengakibatkan kerusakan pada struktur dan kualitas air yang mengakibatkan bidang perikanan dan pertanian akan tergannggu. Sehingga dengan adanya air yang kurang sehat akibat tercemar oleh limbah maka banyak hal yang tergannggu baik manusia maupun hewan terutama ikan. Hal ini terjadi karena ikan adalah salah satu organisma yang mediumnya di dalam air. Maka dari itu perlu adanya pengelolaan air untuk mengurangi dampak yang ada. Baik dengan pengelolaan air yang merupakan sumber kehidupan maupun pengolahan dan pendayagunaan air yang sudah tercemar oleh limbah. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah salah satu instalasi yang teradapat di daerah Bojongsoang Jawa Barat, instalasi ini bergerak dalam pengolahan air limbah yang akan menghasilakan air untuk digunakan kembali baik untuk perikanan maupun pertanian. Dengan adanya IPAL ini diharapkan mengurangi dampak ataupun kekurangan hasil dari perikanan maupun pertanian yang merupakan aset yang terdapat di negara kita Indonesia.

1.2 Tujuan Kunjungan kami ke IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) adalah untuk meilhat metode pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan oleh perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung selain itu untuk manjadi referensi pengetahuan dalam penelitian kelak .

1.3 Manfaat Kunjungan

1. Mahasiswa

dapat mengetahui kegiatan/proses pengolahan limbah rumah

tangga yang dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang. 2. Mahasiswa dapat mengetahui Fasilitas/Instalasi yang digunakan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang.

BAB II KEADAAN UMUM TEMPAT KUNJUNGAN

2.1.

Lokasi dan Sejarah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ini berlokasi di desa Bojongsari,

Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Berdiri diatas tanah seluas 85 ha dan merupakan instalasi pengolahan air buangan domestik terbesar di Indonesia (berdasarkan perkiraan karena berasal dari aliran Sungai Citarum yang sudah melewati banyak tempat) . Instalasi ini beroperasi sejak tahun 1992 dan uji coba pengolahan dilaksanakan pada bulan Oktober 1992 dengan tujuan untuk mengolah air buangan rumah tangga menjadi air yang aman untuk dimanfaatkan di lingkungan baik dilepas ke Badan Air Penerima maupun dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi. (IPAL, 2011). Letak Topografi IPAL Bojongsoang berdasarkan survey dan menggunakan GPS adalah 12 Km dari Kota Bandung dan dengan koordinat 7-7,28 LS 107 0,14 1070,16 BT

2.2.

Fungsi Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang berfungsi sebagai tempat

pengolahan air buangan rumah tangga lalu dikonversi menjadi air yang aman sehingga lebih berguna untuk keperluan lain seperti irigasi pada budidaya perikanan dan pertanian serta produknya dapat digunakan sebagai pupuk / media tanam untuk tanaman hias dan tanaman keras. IPAL ini juga berfungsi untuk mengurangi tingkat pencemaran pada sungai-sungai baik di Kota Bandung maupun pada Badan Air Penerima di Sungai Citarum. (IPAL, 2011).

2.3.

Struktur Organisasi IPAL Bojongsoang berada di divisi air limbah dan di bagian pengolahan

air limbah.
DIREKTUR AIR LIMBAH

BAGIAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SEKSI INSTALASI POMPA

SEKSI IPAL BOJONGSOANG

SEKSI PENGENDALIAN KUALITAS

2.4.

Sarana dan Prasarana Adapun sarana yang tersedia di lokasi ini meliputi :

1. Unit Instalasi Pengolahan Fisik 2. Rumah jaga 3. Sludge drying bed (bak pengering lumpur) 4. Green House (ruang pengkondisian tanaman) 5. Gudang perlengkapan 6. Mess operator 7. Gedung perkantoran 8. Bengkel Instalasi 9. Kolam Stabilisasi 10. Rumah dinas pengawas instalasi 11. Laboratorium (temporary lab) Fasilitas tersebut berada di lahan seluas 85 ha dengan pemanfaatan meliputi :Area kolam pengolahan yang terdiri dari 14 kolam seluas 62,5 ha- Area perkantoran dan fasilitas lainnya seluas 22,5 ha (IPAL, 2011)

Dengan unit pengolahan fisik.

1. . Manual Bar Screen Manual Bar Screen adalah instalasi yang digunakan untuk memisahkan sampah-sampah dari air limbah secara manual. Jadi sampahsampah diangkat menggunakan alat pengangkut sederhana dan sampahnya dibuang ke tempat sampah.

Gambar : Manual Bar Screen ( sumber : dokumentasi pribadi )

2. Pompa Ulir (Screw Pump)

Crew Pump atau Pompa Ulir adalah instalasi yang digunakan untuk menyedot air limbah yang sudah sudah melewati Manual Bar Screen dan memompanya ke bak penampungan selanjutnya. Instalasi ini terdiri dari 3 penyedot dengan 3 motor/mesin berkapasitas besar.

Gambar 2. Pompa Ulir (Sumber : Dokumentasi Fieldtrip)

3. Mechanical Bar Screen Instalasi ini yaitu digunakan untuk memisahkan sampah yang masih tersisa secara mekanik atau menggunakan mesin. Sampah-sampah yang sudah terpisah di buang ke tempat pengumpulan sampah.

Gambar : Mechanical Bar Screen ( Sumber : dokumentasi Pribadi )

4. Grit Chamber Instalasi ini digunakan untuk memisahkan pasir dari buangan yang pengoperasiannya secara mekanik.

Gambar : Grit Chamber ( sumber : dokumentasi pribadi )

5. Grit Rake Instalasi ini yaitu digunakan untuk penggerusan pasir yang terkumpul di Grit Dischare Pocket.

Gambar : Grit Rake ( sumber : dokumentasi pribadi )

2. Unit pengolahan secara Biologi Fasilitas yang ada di IPAL Bojongsoang selain memiliki alat mesin untuk mengolah limbah sampah yang terikut dalam air, pastinya juga memiliki kolamkolam penampungan berupa penampungan biologi. Kolam-kolam ini terdiri dari 2 set yaitu set A dan set B. Setiap set memiliki 7 kolam penampungan sehingga total kolamnya yaitu 14 kolam. Setiap set ( set A dan B ) memiliki 3 proses yaitu proses Anaerobik, Fakultatif dan Maturasi. a. Proses Anaerobik Proses Anaerobik merupakan upaya penurunan bahan organik secara anaerobik dengan bantuan mikroba anaerob. Karakteristik kolam anaerobik adalah sebagai berikut : Debit : 80,835 m3 /hari Beban volumetrik : 275 g BOD/m3/hari BOD Influen : 360 mg/l Total Beban Org : 20,100 kg BOD/hari Waktu Detensi : 2 hari Kedalaman Kolam : 4 m Luas area : 4,04 ha Temperatur : 22,5 0C BOD Efluen : 144 mg/l.

b.

Proses Fakultatif Proses ini adalah upaya penurunan bahan organik secara anaerob dan

aerob untuk stabilisasi air buangan. Karakteristik kolam ini yaitu : Debit : 80,835 m3/hari Beban Volumetrik : 300 gr BOD/m3/hari BOD influen : 144 mg/l

Total Beban Organik : 11,640 kg BOD/ hari Waktu Detensi : 5,6-7 hari Kedalaman kolam : 2 m Luas Area : 29,8 ha Temperatur : 22,5 0 C BOD Efluen : 50 mg/l.

c. Proses Maturasi ( pematangan ) Proses maturasi merupakan proses pematangan air buangan sebagai penyempurnaan dari kualitas efluen akhir sesua dengan standar baku mutu yang berlaku sebelum dibuang ke perairan luar. Karakteristik kolam Maturasi yaitu sebagai berikut. Debit : 80,835 m3 /hari Fecal Coli : 5000 MPN/100ml BOD Influen : 50 mg/l Waktu Detensi : 3 hari Kedalaman Kolam : 1,5 m Luas area : 32,2 ha Temperatur : 22,5 0C BOD Efluen : 30 mg/l. \

BAB III KEGIATAN YANG DILAKUKAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kunjungan yang dilakukan dalam Praktikum Lapangan Ekotoksikologi Perairan yaitu ke Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 22 November 2011 pada pukul 10.00 12.00 WIB.

3.2. Kegiatan yang Dilakukan

Proses singkat Pengolahan Air Limbah di IPAL Bojongsoang

Pemisahan sampah secara manual di Manual Bar Screen

Pemompaan air limbah dengan mesin Crew Pump

Pemisahan pasir secara mekanik di Instalasi Grit Chamber

Pemisahan sampah secara mekanik dengan Mechanical Bar Screen

Penggerusan pasir yang terkumpul dengan Instalasi Grit Rake

Penurunan bahan organik Air limbah di Kolam Anaerobik

Pematangan Air limbah di kolam Maturasi sesuai baku mutu air

Penurunan bahan organik secara anaerob dan aerob di kolam Fakultatif

BAB IV Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Dari hasil kunjungan ke IPAL Bojongsoang, diperoleh beberapa informasi tentang pengolahan air limbah rumah tangga dari area pelayanan Bandung Timur dan Bandung Tengah Selatan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada sampah, ada air kakus ( black water ), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water) ( wikipedia, 2010). IPAL Bojongsoang memiliki tujuan untuk mengolah limbah rumah tangga (domestik) dan menurunkan tingkat pencemaran sungai-sungai di Kota Bandung. Adapun jenis buangan yang diolah oleh IPAL Bojongsoang antara lain buangan kamar mandi, buangan dari dapur dan limbah pencucian. Limbah-limbah tersebut berasal dari hotel, restoran, rumah sakit (non-media), pertokoan dan lain-lain. Sistem pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang terhitung konvensial. Proses-prosesnya mengutamakan proses alami

4.2. Saran

BAB IV PEMBAHASAN

Tujuan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Bojongsoang adalah untuk mengolah air buangan Rumah Tangga dari Area Pelayanan Kota Bandung dan untuk menurunkan tingkat pencemaran sungai-sungai di Kota Bandung. Air limbah ini berasal dari pipa-pipa yang tersambung dari daerah Bandung Tengah, Bandung Timur, Bandung Selatan, dan Bandung Barat. Sumber Air limbah ini berasal dari Rumah Tangga, Hotel, Restoran, Rumah Sakit, Mall, dll. Pada limbah rumah sakit tetap yg di ambil hanya limbah domestiknya saja. IPAL Bojongsoang mengelola air buangan jenis buangan kamar mandi, buangan dari, dan buangan limbah pencucian. Sistem Penyaluran IPAl Bojongsoang adalah :

Beberapa alat-alat yang ada di IPAL Bojongsoang yaitu : Open Chanel, Manual Bar Screen, Screw Pump, Mechanical Screw Pump, Unit Grit Chamber, Unit Grit Rake, Ventury Chanel, dan 14 kolam yang terdiri dari : Kolam Anaerobik, Kolam Fakultatif, Kolam Maturasi.

Pengolahan Air limbah di IPAL bojongsoang terbagi atas 2 cara, yaitu : 1. Secara Fisik : Dengan cara Mengenali air. Memisahkan Sampah. Memisahkan Pasir. Manual Bar Screen : Digunakan untuk memisahkan sampahsampah berukurab besar, sebesar 50 cm. Mechanical Bar Screen : Digunakan untuk menyaring sampah yang berukuran kecil. Unit Grit : Digunakan untuk memisahkan pasir. 2. Secara Biologis : Dengan Proses Anaerobik ( di Kolam Anaerobik) 1. Tahap Hidrolisis. 2. Tahap Acidogenik. 3. Tahap Methanogenik. Dengan Proses Fakultatif ( di Kolam Fakultatif) Di dalam kolam ini terdapat : 1. Cyanophyta : 7 spesies. 2. Chlorophyta : 14 spesies. 3. Chrysophyta : 7 spesies. Dan biasanya ikan yang hidup jenis ikan Nila. Dengan Proses Maturasi ( di Kolam Maturasi) Didalam Kolam ini terdapat Cyanophyta, Chlorophyta,

Alat yang di pakai :

Euglonophyta, Chrysophyta. Di kolam ini ikan sudah banyak yang bisa berkembang, contohnya : Ikan Mas.

Anda mungkin juga menyukai