Anda di halaman 1dari 6

1alur Bus Trans1 Tak Steril, Polisi Imbau

Masyarakat Sadar Lalin


Iakarta !alur bus 1rans! seharusnya sLerll darl kendaraan umum dan pe[alan kakl namun serlngkall
kendaraan umum serlng menyeroboL [alur 1rans! olda MeLro !aya memlnLa pengguna [alan
memaLuhl peraLuran lalu llnLas dan Lldak menyeroboL [alur bus lLu

kepala 8ldang Pumas olda MeLro !aya kombes 8aharudln u[afar mengaLakan perlu kesadaran
masyarakaL unLuk LerLlb berlalu llnLas MasyarakaL dllmbau unLuk LerLlb saaL ada aLau Lldak ada
peLugas dl [alur 1rans!

kesadaran masyarakaL sangaL penLlng !anganlah masuk kesana selama Lldak ada perlnLah darl
peLugas aLau dlskresl darl peLugas kaLa 8aharudln

Pal lLu dlsampalkan 8aharudln kepada warLawan dl Mapolda MeLro !aya !l !enderal Sudlrman
!akarLa kamls (3/11/2011)

8aharudln menyadarl keberadaan olanLas dl [alur 1rans! Lldak makslmal unLuk mensLerlllsasl [alur
LersebuL Pal lLu karena kurangnya personel peLugas pollsl dl lapangan

karena kalau dlpasang pollsl sepan[ang [alur lLu akan menyedoL banyak Lenaga 1ldak mungkln dl
seLlap LlLlk dl[agal oleh pollsl kaLanya

emda ukl sendlrl berencana akan menlngglkan separaLor busway seLlnggl 1 meLer agar sLerll balk
darl pe[alan kakl aLau pengguna kendaraan bermoLor namun rencana emda ukl lnl maslh men[adl
perLlmbangan plhak kepollslan uaerah MeLro !aya

8aharudln mengungkapkan penlngglan separaLor busway dapaL berdampak Lerhadap kelancaran
lalu llnLas La[u kendaraan akan LerhambaL dengan adanya separaLor yang Llnggl lnl hlngga dapaL
menlmbulkan kemaceLan

kalau klLa blkln separaLor Llnggl memang orang Lldak blsa lewaL 1apl pada saaL yang sama lLu
dapaL membaLasl ruang gerak kendaraan umum [uga dan dapaL menyebabkan kemaceLan [elas
8aharudln

8aharudln mengaLakan salah saLu solusl yang leblh balk yaknl membangun lnfrasLrukLur baru
khusus unLuk bus 1rans!

Cuma LenLu dananya darl mana kemampuan negara dan provlnsl lLu LenLu harus dlperLlmbangkan
[uga kaLa dla

kecelakaan yang mellbaLkan bus 1rans!akarLa Lerus berulang hlngga mengaklbaLkan korban Lewas
8erdasarkan daLa darl 8Lu 1rans!akarLa angka kecelakaan selama !anuarlCkLober 2010 Ler[adl
sebanyak 399 kasus Sedangkan angka kecelakaan pada !anuarlCkLober 2011 Ler[adl sebanyak 101
kasus

8lla dlbandlngkan pada wakLu yang sama selama !anuarlCkLober pada 2010 dan 2011 korban
Lewas kecelakaan dl [alur busway menlngkaL pada 2011 korban Lewas pada !anuarl hlngga CkLober
2010 sebanyak 13 orang sedangkan pada !anuarlCkLober 2011 korban Lewas menlngkaL men[adl
16 orang

%a|]a|)






















Bupati Resah Dana Sosial Ditertibkan
Mendagri
Menteri Dalam Negeri mengatur, semua bantuan sosial barus rinci diatur
dalam APBD.
VIVAnews - Peraturan Menteri Dalam Negeri No 32 Tahun 2011 dinilai Bupati Bantul Sri
Suryawidati sangat bertentangan dengan semangat otonomi daerah. Bupati mengeluhkan,
peraturan menteri tersebut tidak memiliki semangat pemberdayaan masyarakat.
Ida menilai, peraturan itu mengatur segala bantuan sosial dan stimulan kepada masyarakat
baik masyarakat miskin atau kelompok masyarakat tertentu harus diajukan atau dimasukkan
dulu dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebelum dicairkan pada
APBD murni atau APBD perubahan. Aturan ini, kata Ida, membuat pengucuran dana baru
bisa dilakukan setahun kemudian.
Dana sosial ini sendiri terbagi atas Bantuan Sosial Kemasyarakatan (BSK) dan Bantuan
Pendidikan dan Bantuan Kesehatan melalui Dinas Sosial yang mencapai Rp10 miliar per
tahun. Kemudian juga tersedia bantuan stimulan bagi masyarakat Rp4 miliar yang bisa
diminta melalui Kantor Administrasi Pembangunan (AP).
'Untuk tahun 2012 mendatang masyarakat miskin atau kelompok masyarakat yang meminta
bantuan baik BSK, bantuan pendidikan, kesehatan atau dana stimulan harus mengajukan pada
tahun 2011 ini dan baru dapat dicairkan pada tahun anggaran 2012, katanya Jumat, 11
November 2011
Konsekuensinya adalah masyarakat yang tidak kuat membayar uang sekolah untuk anaknya,
masyarakat yang tidak mampu membayar kesehatan, masyarakat yang akan membangun
pagar makam harus mengajukan dahulu proposal pada tahun 2011 untuk dicairkan pada tahun
2012 mendatang.
'Mungkin kalau untuk pembangunan pagar makam bisa ditunda dilakukan tahun 2012
mendatang. Namun untuk orang yang sakit apakah sakitnya tahun 2012 harus mengajukan
bantuan tahun 2011. Apalagi kalau bantuan untuk pemakaman orang yang tidak mampu,
apakah mereka harus mendaItarkan diri untuk mati tahun 2012 yang akan datang, kata istri
dari Idham Samawi, Bupati Bantul sebelumnya itu.
Ida menilai, Peraturan Mendagri No 32 tahun 2011 ini tentunya tidak hanya merugikan bagi
pemerintah daerah di Bantul saja namun pemerintah daerah lain yang punya program bantuan
sosial dan bantuan dana stimulan. Jika sistem ini berlanjut, katanya, maka rakyat tidak akan
lagi percaya kepada pemerintah karena pemerintah sebagai pelayan masyarakat justru
mempersulit apa yang saat ini dialami oleh masyarakat yang memang tidak mampu.
Jika masalah kesehatan bagi KK miskin yang mempunyai Jamkesmas, Jamkesda atau
Askeskin masih dapat gratis berobat. Namun bagi mereka yang tidak punya asuransi maka
untuk sakit dan berobatpun harus diprediksi dulu agar mendapatkan bantuan dari
pemerintah, katanya.
Plt Sekda Kabupaten Bantul, Riyantono, menyatakan hingga bulan November tahun 2011 ini
masih ada sekitar 7.000 proposal permintaan bantuan yang ada di Dinas Sosial dan Kantor
AP. Proposal ini akan diajukan dalam APBD tahun 2012 untuk mendapatkan bantuan dan
dicairkan pada tahun 2012 mendatang.
Kalau masyarakat ingin mendapatkan bantuan sosial maka segera harus mengajukan
proposal kepada pemerintah sebelum RAPBD tahun 2012 diketok menjadi APBD tahun 2012
oleh DPRD karena kalau sudah diketok menjadi APBD tidak bisa lagi mengajukan.
Terkecuali diajukan kembali dalam APBD perubahan tahun 2012 mendatang, katanya.
Lebih lanjut Riyantono menyatakan Permendagri No 32 tahun 2011 ini dipastikan akan
sangat merugikan masyarakat dan memperburuk citra pemerintahan. Saya tidak bisa
membayangkan jika masyarakat minta bantuan kesehatan untuk berobat ketika sakit di tahun
2012 mendatang harus mendaItarkan dahulu menjadi penderita pada tahun 2011 ini.
Permendagri ini sangat bertentangan dengan semangat otonomi daerah, katanya.
Laporan Juna Sanbawa , Yogyakarta, umi


















Bansos dan Hibah Rp170,5 Miliar
Pontianak
Pembahasan RAPBD tahun anggaran 2012 sudah memasuki tahap rapat gabungan eksekutiI
dan legislatiI. Dalam RAPBD itu, dana bantuan sosial (bansos) dianggarkan Rp7,5 miliar dan
hibah sebesar Rp163 miliar.
'Pembahasan APBD sudah berlangsung, penyampaian KUA/PPAS sudah, penyampaian
pidato pengantar nota keuangan sudah, PU Fraksi sudah, jawaban eksekutiI atas PU Fraksi
sudah. Tinggal tahap rapat gabungan untuk penajaman materi, kata Kepala Bidang Bina
Keuangan Kabupaten Kota dan Dana Perimbangan BPKAD Provinsi Kalbar Gustiar Usman
kepada Equator, Kamis (17/11).
Dia mengungkapkan, untuk dana hibah dalam RAPBD 2012 ada peningkatan dari tahun
sebelumnya. Hal itu dikarenakan untuk dana pilgub dimasukkan dalam bentuk hibah. 'Hibah
sebesar Rp163 miliar dan bansos sebesar Rp7,5 miliar, jelas Gustiar.
Permendagri 32/2011, sambung dia, juga mengatur mekanisme penyaluran dana bansos dan
hibah. Sebelum diberlakukan Permendagri itu, di atas 50 juta harus transIer, dan sekarang ini
dengan adanya Permendagri 32/2011, di atas Rp5 juta harus ditransIer. 'Di bawah lima juta
baru bisa langsung diberikan ke penerima dalam bentuk uang tunai, kata Gustiar.
Dia menambahkan, mencermati dari paparan yang sudah diikuti di KPK pada saat rapat kerja
keuangan belum lama ini terkait kasus-kasus pengelolaan bansos dan hibah di 2010,
sedikitnya ada 98 pengaduan dengan enam modus penyimpangan di Indonesia.
'Antara lain, kelemahan dalam perencana dan proposal, pertanggungjawaban IiktiI,
pemotongan atau penggelapan dana dari panitia, realisasi tidak sesuai dengan peruntukan,
penerimaan dana bansos sama (double), serta penyuapan maupun pemerasan dalam
penanganan kasus bansos, papar Gustiar.
Namun, dari modus yang ada itu, ia melanjutkan, dapat diidentiIikasikan pokok
permasalahannya adalah dalam hal regulasi dan tata kelola tata laksana. Masih banyak daerah
yang belum membuat peraturan kepala daerah tentang pengelolaan, dan kurang sinkron
dengan ketentuan yang berlaku.
Ditanya soal kondisi di Kalbar sendiri, Gustiar mengatakan, sampai saat ini belum ada hal-hal
yang menyimpang terkait penggunaan bansos dan hibah. 'Karena kita dalam penyaluran ada
mekanisme yang diatur dalam pergub tentang mekanisme perencana penganggaran,
penatausahaan, dan pertanggungjawaban, jelasnya lagi.
Kemudian, sambung Gustiar, pihaknya juga menyiapkan instrumen berupa surat pernyataan
mutlak terhadap dana yang diberikan. Selanjutnya dalam penyampaian, penyaluran dana
dilakukan secara transIer ke rekening umum daerah kepada rekening panitia penerima hibah.
Dalam hal ini organisasi kemasyarakatan dan organisasi semi pemerintah penerima dana.
Ketua Komisi A DPRD Kalbar H Retno Pramudya SH MH menjelaskan penyaluran dana
hibah dan bansos mulai tahun anggaran 2012 sudah diperketat. Setiap pos penyaluran dana
hibah dan bansos akan dievaluasi Kemendagri sebelum RAPBD disahkan.
Apalagi, sambung dia, evaluasi dana hibah dan basos ini didasarkan pada Permendagri
32/2011, dan peraturan ini sedikit banyak juga didasarkan atas masukkan KPK terkait
eIisiensi dan eIektivitas penyaluran dana tersebut. Karena selama ini penyaluran dana hibah
dan bansos kerap bermasalah.
Legislator PPP ini menambahkan, Permendagri ini pada intinya lebih menekankan tata kelola
dan eIektivitas, rasionalitas, kepatutan dan kewajaran, maupun pertanggungjawaban
penyaluran dana hibah dan bansos kepada masyarakat, organisasi, maupun kelompok
masyarakat.
Kemendagri, kata Retno, salah satunya akan mengevaluasi apakah seluruh daerah telah
menerbitkan peraturan daerah sebagai aturan pelaksanaan Permendagri Nomor 32/2011
terkait pedoman penyaluran dana hibah dan bansos.
'Jadi, daerah yang tidak punya perda tentang hibah dan bansos itu tidak diperkenankan untuk
memberikan hibah dan bansos pada tahun anggaran 2012. Itu yang harus menjadi perhatian
serius bersama, tegas Retno. (jul)

Anda mungkin juga menyukai