Anda di halaman 1dari 4

Buditriyata,2008,teoridasar distilasi bag1

Distilasi adalah suatu proses yang melibatkan campuran liquid atau uap yang terdiri dari dua
atau lebih komponen dipisahkan menjadi Iraksi komponen yang diinginkan, dengan
memasukan dan mengeluarkan panas. Pemisahan komponen dari campuran liquid dengan
distilasi tergantung pada titik didih masing-masing komponen. Dan juga tergantung pada
konsentrasi, karena masing-masing mempunyai karakteristik titik didih. Sehingga proses
distilasi tergantung pada karakteristik tekanan uap campuran liquid
Dalam kolom distilasi akan terdapat transIer panas atau energi yang tentu akan menaikan
tekanan uap, di mana tekanan uap berhubungan dengan titik didih. Liquid akan mendidih
pada saat tekanan uapnya sama dengan lingkungannya. Kemudahan liquid untuk mendidih
tergantung pada jumlah komponen volatile yang ada pada liquid. Liquid dengan tekanan uap
tinggi (high volatility) akan menguap pada temperatur yang lebih rendah. Distilasi terjadi
karena adanya perbedaan komponen volatility pada campuran liquid.
Perpindahan massa pada kolom distilasi terjadi pada suatu stage dengan memanIaatkan
kesetimbangan Iasa uap-cair dari suatu komponen. Tekanan uap liquid pada temperatur
tertentu terjadi kesetimbangan antara molekul meninggalkan atau masuk permukaan liquid.
Cairan dan uap yang tidak berada dalam kondisi setimbang akan dikontakkan hingga terjadi
perpindahan massa dan produk dalam stage tersebut akan mendekati kondisi kesetimbangan.
Komponen-komponen volatile diharapkan akan banyak berada pada uap yang meninggalkan
stage dibandingkan dengan uap yang memasuki stage, sebaliknya diharapkan cairan yang
meninggalkan stage akan memiliki komponen-komponen volatile. Bila proses ini dilakukan
berulang-ulang diharapkan akan di dapatkan derajat pemisahan yang tinggi.
Distilasi secara umum dapat dibedakan menjadi:
1. Distilasi AtmosIerik
Dilakukan pada tekanan sedikit diatas tekanan atmosIir
Minyak dipanaskan sampai temperatur tertentu sebelum terjadi perengkahan.
Aplikasi : Crude Distillation Unit
2. Distilasi Vakum
Untuk minyak berat bertitik didih tinggi yang jika dipanaskan lebih lanjut pada
tekanan atmosIir akan terjadi perengkahan.
Dilakukan pada tekanan dbawah satu atmosIir (vakum).
Aplikasi : Vacuum Unit
3. Distilasi Bertekanan
Untuk minyak yang sudah menguap pada temperatur kamar.
Aplikasi : Light End Unit (Debutanizer, Depropanizer, naptha splitter).
Sistem kompleks adalah adalah sistem yang terdiri dari banyak sekali komponen sehingga
tidak layak untuk menentukan komposisi campuran tersebut dinyatakan dalam komponen-
komponen murninya. Contohnya adalah campuran petroleum. Pada umumya analisa
penentuan titik didih pada campuran petroleum menggunakan dua cara, yaitu distilasi ASTM
(207ican Soci0ty fo7 T08ting and Mat07ial) dan distilasi TBP (T7:0 Boiling Point).
1. Distilasi TBP
Disebut distilasi 15/5, kolom eqivalent dengan 15 tahap (plate) &
perbandingan reIluks 5/1.
Derajat kemurnian relatiI tinggi, setiap komponen terpisahkan dengan baik
(dari komponen ringan sampai dengan komponen berat).
Kondisi operasi, tekanan atmospIerik & temperatur sampai dengan 316
o
C
(600
o
F), kemudian dilanjutkan dengan tekanan vacum dengan tujuan
mencegah perengkahan Iraksi minyak yang berat.
Volume minyak mentah 1000-5000 cc sehingga volume distilate setiap Iraksi
banyak dan cukup untuk analisa kualitas Iraksi.
2. Distilasi ASTM atau distilasi Engler
Derajat kemurnian relatiI rendah (tidak ada kolom & reIluks).
Hasil distilasi ASTM dapat digunakan untuk menganalisa minyak mentah.
Analisa cepat.
Banyak digunakan untuk mengontrol operasi.
Untuk minyak mentah dan produk produk minyak mentah.
Volume 100 cc.
Tekanan atmosIerik.
Pemanasan diatur sedemikian rupa pada 5 10 menit diperoleh tetesan
pertama, hasil dikumpulkan dengan kecepatan 4 5 cc per menit.
Temperature uap tetesan pertama disebut IBP (Initial Boiling Point).
Temperature selanjutnya dicatat setelah hasil distillate terkumpul 5 ml, 10 ml
dan setiap mendapat 10 ml distilate berikutnya.
Temperature uap maksimum pada tetesan terakhir disebut (End Point)
Campuran dalam Iasa cair yang dipanaskan dalam suatu kolom (bejana) akan mengalami
keseimbangan Iase uap dan Iase cair yang berlangsung singkat, peristiwa ini disebut
6:ilib7i:2 Fla8h Japo7i:ation (EFV).
Kurva 6:lib7i:2 Fla8h Japo7i:ation dibuat berdasarkan data Distilasi TBP atau Distilasi
ASTM dengan bantuan graIik. Kurva EFV bermanIaat untuk menetukan perIormance dari
unit Flash Distillation pada campuran kompleks.
',7,-0507,8 Variabel-variabel yang mempengaruhi operasi kolom stripper adalah
sebagai berikut:
1. Temperatur umpan masuk kolom
Temperatur umpan mempengaruhi jumlah komponen yang teruapkan pada Ilash
zone, bila temperatur terlalu rendah, maka akan banyak Iraksi ringan yang jatuh ke
produk bawah dan sebaliknya bila terlalu tinggi Iraksi berat akan terikut ke atas
2. Tekanan kolom
Tekanan kolom akan berpengaruh terhadap temperatur penguapan cairan, bila
tekanan kolom rendah maka temperatur yang dibutuhkan juga rendah.
3. SiIat Iisik umpan
Semakin banyak Iraksi berat pada umpan, maka dibutuhkan energi yang lebih besar
untuk memisahkannya.
4. ReIluks
ReIluks berIungsi untuk menurunkan beban pendinginan pada kondensor, dengan
pendinginan ini secara tidak langsung reIluks mempengaruhi perolehan produk. Bila
laju reIluks terlalu tinggi dkhawatirkan Iraksi ringan akan terikut pada Iraksi di
bawahnya dan begitu juga sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai