Anda di halaman 1dari 20

ProtokoI Internet (nggris Internet Protocol disingkat P) adalah protokol lapisan

jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol


lapisan internetwork (internetwork layer dalamDARPA Reference Model) yang
digunakan oleh protokol TCP/P untuk melakukan pengalamatan dan routing paket
data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/P. Versi P yang banyak
digunakan adalah P versi 4 (Pv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan
pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh P versi 6 pada beberapa waktu yang
akan datang.
Protokol P merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/P.
Sebuah paket P akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu
titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia
tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga
tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan
yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OS Reference Model atau lapisan antar host
dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

ayanan yang ditawarkan oleh Protokol P


P menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network), karena
itulah P juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable. Header P
mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute paket, yang
mencakup alamat P sumber (source P address) dan alamat P tujuan (destination
P address). Anatomi alamat P terbagi menjadi dua bagian, yakni alamat jaringan
(network address) dan alamat node (node address/host address). Penyampaian
paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses routing), dimungkinkan
karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat P. Selain itu, P juga
mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai
P internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang dihubungkan dengan
menggunakan router berbasis P.
P mendukung banyak protokol klien, karena memang P merupakan "kurir"
pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi
dibandingkan dengannya. Protokol P dapat membawa beberapa protokol lapisan
tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket P hanya dapat mengandung data dari
satu buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam satu waktu. Karena setiap
paket dapat membawa satu buah paket dari beberapa paket data, maka harus ada
cara yang digunakan untuk mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data
yang dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang
sesuai pada sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol
yang sama untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak
harus mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari protokol-
protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan P adalah nternet Control
Management Protocol (CMP), nternet Group Management Protocol (GMP), User
Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP).
P mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang P hanya
menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal
(unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan dengan
protokol P. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada negosiasi koneksi
(handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat
atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti P akan mengirimkan paket
tanpa proses pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju telah
dapat diraih. P hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk
menyampaikan paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti
ini disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas
dari protokol P, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih
tinggi, seperti halnya protokol TCP.
Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam
DARPA Reference Model), karena memang P didesain agar mendukung banyak
komputer dan antarmuka jaringan. P bersifat independen terhadap atribut lapisan
fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, P juga bersifat
independen terhadap atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media
access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. P
menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "P address",
yang merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan
yang digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan.
Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan
antarmuka jaringan yang berbeda-beda, P dapat melakukan pemecahan terhadap
paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran
jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen yang
memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan
dengan ukuran datagram P. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi
(ragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan
data akan memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi
dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan
kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum
dipecah.
Dapat diperluas dengan menggunakan fitur P Options dalam header P. Fitur yang
dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan jalur yang
harus diikuti oleh datagram P melalui sebuah internetwork P.

Datagram P
Paket-paket data dalam protokol P dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah
datagram P terdiri atas header P dan muatan P (payload), sebagai berikut:
Header P: Ukuran header P bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam
penambahan 4-byte. Header P menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan
(routing), identifikasi muatan P, ukuran header P dan datagram P, dukungan
fragmentasi, dan juga P Options.
Muatan P: Ukuran muatan P juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga
65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram P akan "dibungkus" dengan
header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat
sebuah frame jaringan.

Header P
Header P terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
eId Panjang Keterangan
Version 4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang
digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 2
4
=16
buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0
hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa
digunakan, yakni 4 dan 6, mengingat versi P standar yang
digunakan saat ini dalam jaringan dan nternet adalah versi 4 dan
6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (Pv6). ihat situs
web ANA untuk informasi mengenai field ini lebih lanjut.
Header
length
4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena
memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 2
4
=16 buah jenis nilai yang
berbeda-beda. ieldheader length ini mengindikasikan bilangan
double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran
terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil
dari header P yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP
Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang
diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).
Type of
Service
(TOS)
8 bit
ield ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari
sebuah datagram P. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan,
yakni pada RFC 791 danRFC 2474. Hal ini akan dibahas pada
seksi berikutnya.
Total
ength
16 bit
Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup
header P dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit,
nilai maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk
datagram P yang memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki
nilai yang sama dengan nilai maximum transmission unit yang
dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan.
dentifier 16 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket P tertentu
yang dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host
pengirim akan mengeset nilai dari field ini, dan field ini akan
bertambah nilainya untuk datagram P selanjutnya. ield ini
digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram
IP.
Flag 3 bit
Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram
IP mengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada
dua jenis nilai yang mungkin, yakni apakah hendak
memecah datagram IP ke dalam beberapa fragmen atau tidak.
Fragment
Offset
13 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di mana fragmen
yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan P
yang belum dipecah.
Time-to-
ive (TT)
8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran
jaringan di mana sebuah datagram P dapat berjalan-jalan
sebelum sebuah routermengabaikan datagram tersebut. ield ini
pada awalnya ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk
mengidentifikasikan berapa lama (dalam detik) sebuah datagram
IP boleh terdapat di dalam jaringan. Adalah router IP yang
memantau nilai ini, yang akan berkurang setiap kali hinggap
dalam router.
Protocol 8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang
lebih tinggi yang dikandung oleh muatan P. ield ini merupakan
tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari
field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk CMP, 6 (0x06) untuk
TCP, dan 17 (0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di
bawah). ield ini bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex
identifier), sehingga muatan P pun dapat diteruskan ke protokol
lapisan yang lebih tinggi saat diterima oleh node yang dituju.
Header
Checksum
16 bit
ield ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas
terhadap header IP, sementara muatan P sendiri tidak
dimasukkan ke dalamnya, sehingga muatan P harus
memiliki checksum mereka sendiri untuk melakukan pengecekan
integritas terhadap muatan P. Host pengirim akan melakukan
pengecekan checksum terhadap datagram IP yang dikirimkan.
Setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber
dan tujuan akan melakukan verifikasi terhadap field ini sebelum
memproses paket. Jika verifikasi dianggap gagal, router pun
akan mengabaikan datagram IPtersebut.
Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara
sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TT, maka header
checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut
hinggap di setiap router yang dilewati.
Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di
dalam header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0.
Source P
Address
32 bit
Mengandung alamat P dari sumber host yang
mengirimkan datagram P tersebut, atau alamat P dari Network
Address Translator (NAT).
Destination
P Address
32 bit
Mengandung alamat P tujuan ke mana datagram IP tersebut
akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau
NAT.
P Options
and
32 bit [place holder]
Padding

%5e of Serv.e (%oS)


ield Type of Service (ToS) adalah sebuah field dalam header Pv4 yang memiliki panjang 8 bit dan
digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service (QoS) yang digunakan oleh datagram yang
bersangkutan untuk disampaikan ke router-router internetwork. ToS didefinisikan di dalam dua buah
standar, yakni RFC 791 dan RFC 2474
Proto.oI
Berikut ini adalah nilai dari field Protocol
NIa ProtokoI
0 nternet Protocol (P)
1 nternet Control Message Protocol (CMP)
2 nternet Group Message Protocol (GMP)
3 Gateway-to-Gatway Protocol (GGP)
4 IP in IP encapsulation
6 Transmission Control Protocol (TCP)
8 Exterior Gateway Protocol (EGP)
12 PARC Universal Packet Protocol (PUP)
17 User Datagram Protocol (UDP)
20 Host Monitoring Protocol (HMP)
22 Xerox NS DP
27 Reliable Datagram Protocol (RDP)
41 nternet Protocol version 6 (Pv6)
47 Generic Routing Encapsulation (GRE)
50 P Security Encapsulating Security Payload (PSec ESP)
51 P Security Authentication Header (AH)
66 MT Remote Virtual Disk (RVD)
89 Open Shortest Path First (OSPF)
Untuk beberapa nilai lainnya, kunjungi alamat situs web ANA.
Aplikasi jaringan Windows yang berbasis Windows Sockets AP (WinSock) dapat
merujuk protokol berdasarkan namanya saja. Nama-nama protokol kemudian akan
diterjemahkan ke dalam nomor protokol dengan menggunakan berkas yang disimpan di
dalam systemrootSystem32DriversEtcProtocol.

Fragmentasi Paket P
Ketika sebuah host sumber atau router harus mentransmisikan sebuah datagram P
dalam sebuah saluran jaringan di mana nilai Maximum transmission unit (MTU) yang
dimilikinya lebih kecil dibandingkan ukuran datagram P, datagram P yang akan
ditransmisikan tersebut harus dipecah ke dalam beberapa fragmen. Proses ini disebut
sebagai Fragmentation (fragmentasi). Ketika fragmentasi terjadi, muatan P akan
dibelah menjadi beberapa segmen, dan setiap segmen akan dikirimkan dengan header
P-nya masing-masing.
Header P mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menyatukan kembali muatan
P yang telah dipecah tersebut menjadi muatan P yang utuh pada saat datagram P
tersebut telah sampai padahost tujuan. Karena P merupakan teknologi datagram
packet-switching dan juga fragmen dapat sampai ke tujuan dalam kondisi tidak terurut,
fragmen-fragmen tersebut harus dikelompokkan (dengan
menggunakan field Identf.aton dalam header P), diurutkan (dengan
menggunakan field ragment Offset dalam header P), dan diperjelas pembatasannya
(dengan menggunakan flag ore ragment dalam header P).
Teknologi virtual circuit packet-switching seperti halnya X.25 dan Asynchronous
Transfer Mode (ATM) hanya membutuhkan pembatasan fragmen/segmen. Sebagai
contoh, dengan ATM Adaptation Layer 5, sebuah datagram P akan dibelah menjadi
beberapa segmen berukuran 48 byte yang menjadi muatan setiap sel ATM. ATM
selanjutnya mengirimkan sel-sel ATM tersebut yang mengandung datagram P dan
menggunakan bit ketiga dari field PaIoad %5e di dalam header ATM untuk
mengindikasikan akhir aliran sel ATM untuk sebuah datagram P.
[sunting]Field-field daIam header IP ang berguna untuk
fragmentas
Ada tiga buah field yang berguna untuk menunjukkan apakah sebuah datagram P
harus difragmentasi atau tidak, yakni sebagai berikut:
ield dentf.aton:
Digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah datagram P dalam sebuah
kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai ini tidak akan beruba selama
proses fragmentasi berlangsung. Field ini selalu diset (memiliki nilai) meskipun datagram P
tidak boleh diset dengan menggunakan bit flag Dont Fragment (DF).
ield Iag, yang memiliki dua buah nilai:
on't fragment (DF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" untuk mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau nilai "1"
untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap datagram P. Dengan kata lain,
fragmentasi akan terjadi jika flag DF ini bernilai "0". Jika fragmentasi dibutuhkan untuk
meneruskan datagram P (akibat ukuran datagram P yang lebih besar dibandingkan
dengan ukuran maximum transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset ke nilai "1",
maka router akan mengirimkan pesan "ICP estnaton Unrea.abIe-ragmentaton
Needed And Set" kepada host pengirim, sebelum router tersebut akan
mengabaikan datagram P tersebut.
ore ragments (MF):
Flag ini akan diset ke nilai "0" jika tidak ada fragmen lainnya yang mengikuti fragmen
yang bersangkutan (berarti tanda bahwa fragmen tersebut merupakan fragmen terakhir),
atau diset ke nilai "1" jika ada tambahan fragmen yang mengikuti fragmen tersebut
(berarti tanda bahwa fragmen tersebut bukanlah fragmen terakhir).
ield' ragment Offset:
Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan terhadap
muatan P yang belum difragmentasikan. ield ini akan digunakan untuk mengurutkan
kembali semua fragmen pada saat proses penyatuan kembali menjadi sebuah datagram P
yang utuh di pihak penerima. Ukurannya adalah 13 bit, sehingga mendukung nilai hingga
8191 saja.
Mengingat ukuran muatan P terbesar adalah 65515 byte (2
16
-20), sedangkan ukuran field
ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk mengindikasikan byte offset.
Karenanya setiap nilai field fragment offset harus merepresentasikan nilai 3 bit. Dengan
demikian, field Fragment Offset pun dapat didefinisikan dalam blok-blok berukuran 8 byte
yang disebut sebagaiFragment block.
Selama fragmentasi dilakukan, muatan P akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen dengan
menggunakan batasan 8 byte dan nilai maksimum fragment block (8 byte) diletakkan pada
setiap fragmen. Field ragment Offset pun diset untuk mengindikasikan permulaan fragment
block untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan P yang belum difragmentasi.
Setiap fragmen yang difragmentasi oleh router, header P akan disalin dan beberapa
field ini akan diubah selama fragmentasi oleh router:
eader length: Bisa berubah atau tidak bergantung pada keberadaan P Options, dan juga
apakah P Options tersebut disalin ke semua fragmen atau hanya fragmen pertama saja.
%ime-to-Live (TT): selalu dikurangi 1.
%otal Length: Diubah untuk merefleksikan perubahan pada header P yang baru dan
tentunya muatan P yang baru.
lag ore Fragment akan diset ke angka 1 untuk fragmen pertama atau fragmen
pertengahan, atau nilai 0 untuk fragmen terakhir.
Fragment Offset: Diset untuk mengindikasikan posisi fragmen di dalam fragment block
relatif terhadap muatan P yang belum difragmentasi.
eader Checksum: dihitung ulang berdasarkan field yang berubah di dalam header P.
Field "identification": tidak berubah untuk setiap fragmen.
Conto 5roses fragmentas

Sebagai sebuah contoh bagaimana proses fragmentasi berlangsung, perhatikan


skenairo berikut:
Sebuah node yang berada di dalam jaringan Token Ring mengirimkan sebuah
datagram P yang dapat difragmentasikan dengan nilai field dentification (dalam header
P) diset ke nilai 9999 ke sebuah node dalam jaringan Ethernet, seperti terlukis dalam
gambar. Anggaplah jaringan Token Ring tersebut memiliki pengaturan sebagai berikut:
kepemilikan token selama 9 milidetik, kecepatan 4 megabit per detik, dan tidak ada
header routing Token Ring, serta MTU 4482 byte. Sementara itu, jaringan Ethernet
memiliki MTU 1500 byte, yang menggunakan skema enkapsulasi frame Ethernet .
Sebelum fragmentasi terjadi, field-field dalam header P untuk datagram P yang asli
bernilai sebagai berikut:
Field NIa
Total Length 4482
Identification 9999
flag D 0
flag M 0
ragment Offset 0
Router yang menghubungkan dua jenis jaringan tersebut akan menerima datagram P dari komputer
pengirim dalam jaringan Token Ring. Router pun mengecek tabel routing yang ada di dalam dirinya dan
menentukan antarmuka mana yang hendak digunakan untuk meneruskan pesan tersebut dan kemudian
router mengetahui bahwa datagram P yang dikirimkan lebih besar daripada nilai MTU, mengingat
jaringan yang dituju merupakan jaringan Ethernet. Selanjutnya, router melihat flag DF dalam header P:
jika diset ke angka 1, router akan mengabaikan datagram yang bersangkutan dan mengirimkan pesan
balasan "CMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada pengirim datagram
P; dan karena memiliki nilai "0", router pun melakukan fragmentasi terhadap muatan datagram P
tersebut, yakni sebesar 4462 byte (dengan anggapan bahwa datagram tersebut tidak memiliki P
Options) ke dalam empat buah fragmen, yang setiap fragmennya memiliki ukuran 1500 byte (yang
merupakan nilai MTU dari jaringan Ethernet).

Muatan P maksimum yang dapat ditampung dalam MTU 1500 byte milik Ethernet
adalah 1480 byte (20 byte digunakan sebagai header P, dan dengan anggapan bahwa
datagram tersebut tidak memiliki P Options). Setiap muatan yang berukuran 1480 byte
tesebut dipecah ke dalam 185 fragment block (185x8=1480). Karenanya router akan
mengirimkan empat fragmen dengan ukuran muatan 1480 byte dan fragmen terakhir
berukuran 22 byte (4462=1480+1480+1480+22)
Karena fragmentasi terjadi, maka nilai-nilai field datagram P yang dikirimkan pun akan
diubah oleh router menjadi nilai-nilai berikut:
Field
NIa 5ada
fragmen 1
NIa 5ada
fragmen 2
NIa 5ada
fragmen 3
NIa 5ada
fragmen 4
Total Length 1500 1500 1500 42
Identification 9999 9999 9999 9999
flag D 0 0 0 0
flag M 1 1 1 0
ragment
Offset
0 185 370 555
Contoh datagram P
Berikut ini adalah contoh dari datagram P (packet capture dari Microsoft Network
Monitor, dipantau dengan perintah "Ping 192.168.1.2"):
+ Frame: Base frame properties
+ ETHERNET: ETYPE = 0x0800 : Protocol = IP: DJD Internet
Protocol
IP: ID = 0x34CD; Proto = ICMP; Len: 60
IP: Version = 4 (0x4)
IP: Header Length = 20 (0x14)
IP: Precedence = Routine
IP: Type of Service = Normal Service
IP: Total Length = 60 (0x3C)
IP: Identification = 13517 (0x34cd)
IP: Flags Summary = 0 (0x0)
IP: .......0 = Last fragment in datagram
IP: ......0. = May fragment datagram if
necessary
IP: Fragment Jffset = 0 (0x0) bytes
IP: Time to Live = 128 (0x80)
IP: Protocol = ICMP - Internet Control Message
IP: Checksum = 0xB869
IP: Source Address = 192.168.1.1
IP: Destination Address = 192.168.1.2
IP: Data: Number of data bytes remaining = 40
(0x0028)
+ ICMP: Echo: From 192.168.1.1 To 192.168.1.2

Address Resolution Protocol



Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protokol dalam TCP/P
Protocol Suite yang bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat P ke
dalam alamat Media Access Control (MAC Address). ARP didefinisikan di dalam RFC
826.
Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi protokol jaringan TCP/P mencoba
untuk mengakses sebuah host TCP/P dengan menggunakan alamat P, maka alamat
P yang dimiliki oleh hostyang dituju harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC
Address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan diletakkan di atas media
transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network
Interface Card (NC). Hal ini dikarenakan NC beroperasi dalam lapisan fisik dan lapisan
data-link pada tujuh lapis model referensi OS dan menggunakan alamat fisik daripada
menggunakan alamat logis (seperti halnya alamat P atau nama NetBOS) untuk
melakukan komunikasi data dalam jaringan.
ebih Detail tentang Address Resolution Protocol (ARP)
Dalam implementasi jaringan nternet lebih sering tersambung melalui Ethernet ocal
Area Network (AN). Setiap transmisi data di jaringan AN akan berisi alamat Medium
Access Control (MAC) node source & destination. MAC address panjangnya 48 bit dan
tidak ada konsep hirarki (dengan NET_D, HOST_D dll) seperti P addres. Oleh
karenanya tidak mungkin melakukan routing menggunakanMAC address. MAC
address sama sekali berbeda dengan P address.
Jika sebuah mesin ingin mengirimkan paket / datagram ke semua mesin di jaringan
yang sama. Software aplikasi yang ingin berkomunikasi harus mengetahui P
address maupun MAC address dari si penerima. Hal ini dibutuhkan karena alamat P
address yang dituju perlu dimasukan ke P paket, dan alamat MAC yang dituju perlu
dimasukan ke frame protokol AN MAC. Jika mesin yang dituju di network yang lain,
maka pengirim akan mencari MAC address dari default gateway atau router.
Sayangnya, pengirim paket P kemungkinan besar tidak akan tahu MAC address dari
mesin yang dituju yang berada di jaringan yang sama. Oleh karena itu, di
kembangkan Address ResoIuton Proto.oI (ARP), yang di jelaskan di RFC
826 (http://www.isi.edu/in-notes/rfc826.txt) memberikan mekanisme yang
memungkinkan sebuah mesin pengirim paket untuk menanyakan MAC
addresspenerima, jika hanya mengetahui P address yang dituju.
Tabel ARP pada dasarnya hanya berisi MAC address dan P address masing-
masing komputer & biasanya tidak statis, sangat dinamik. Skenario
penggunaan ARP sebagai berikut, jika sebuah komputer butuh berkomunikasi dengan
komputer yang lain, maka komputer tersebut biasanya akan melalui langkah berikut:
Komputer akan cek tabel routing, mencari router selanjutnya untuk menuju ke
jaringan yang di tuju.
Jika ada router yang valid, misalkan P addressnya 192.168.1.1, komputer kemudian
akan cek tabel ARP untuk melihat apakah ada MAC address dari NC router.
Dengan cara ini, komputermemastikan bahwa paket akan dikirim ke tujuan (router)
yang benar.
Jika ada dalam tabel ARP, komputer akan mengirimkan
paket P ke NC komputer tersebut, dan memerintahkan NC untuk
mengenkapsulasi paket ke dalam frame yang ditujukan ke MAC addressdari router.
Jika ternyata tidak ada dalam tabel ARP, maka komputer akan mengirimkan
paket ARP request di jaringan menanyakan router 192.168.1.1 mempunyai MAC
address berapa, supaya pengiriman paket dapat dilakukan. Jika ada jawaban di
terima, maka P paket akan dikirim dan tabel ARP akan di update dengan MAC
address yang baru.
Setiap router dalam jalur pengiriman paket, akan mengambil P paket keluar dari
frame Ethernet, dan membuang informasi [[MAC Address]-nya. Router akan
melihat P address tujuan & melihat tabel routing yang ada untuk
menentukan router selanjutnya yang harus di lalui P paket tersebut.
Proses kembali berlanjut, router akan menggunakan proses ARP untuk
memperoleh MAC address router selanjutnya. Jika di peroleh MAC address-nya,
maka P paket akan di enkapsulasi dalamethernet frame dan dikirim
ke router selanjutnya sampai ke komputer tujuan.
Jika komputer tujuan berada di jaringan yang sama, proses yang sama untuk
memperoleh MAC address tujuan menggunakan ARP tetap terjadi. Tapi paket
langsung dikirim ke komputer tujuan tanpa perlu melalui router, dan tabel ARP di
update dengan MAC address komputer tujuan tersebut.
Komputer tidak akan mengirimkan data ke komputer tujuan kecuali bila di tabel
ARP-nya ada MAC address dari komputer / router yang dituju. Jika tidak ada, maka
aplikasi yang membutuhkan komunikasi akan timeout atau error "time exceeded.
Oleh karenanya, tabel ARP hanya berisi MAC address dari peralatan yang tersambung
di jaringan lokal saja. si tabel ARP tidak permanen, dan akan di hapus setelah selang
waktu tertentu tergantung sistem operasi yang digunakan.
ANA menyimpan semua parameter ARP di http://www.iana.org/assignments/arp-
parameters. Beberapa prosedur address resolution juga di definisikan, termasuk:
Reverse ARP (RARP), yang memungkinkan mesin diskless untuk mengetahui P
address jika mengetahui MAC addressnya.
nverse ARP (nARP), memungkinkan pemetaan antara P address dengan frame
relay virtual circuit identifier
ATMARP dan ATMnARP memungkinkan pemetaan antara P address dan ATM
virtual path/channel identifiers.
AN Emulation ARP (EARP), mungkinkan pemetaan ATM address penerima
ke AN Emulation (E) address yang berupa EEE 802 MAC address.
Dalam bentuk gambar, proses transaksi ARP dapat di gambar kan sebuah komputer,
misalnya dengan P address 132.92.121.1 MAC address 00:80:48:E3:D2:69 yang
terhubung ke jaringan AN.

Komputer 132.92.121.1 ingin berhubungan dengan komputer 132.92.121.2 yang belum di
ketahui MAC addessnya. Maka Komputer 132.92.121.1 akan mengirimkan ARP Request
menanyakan MAC address komputer 132.92.121.2, yang di tandai dengan MAC
address 00:00:00:00:00:00 pada MAC address target di message ARP Request.

Komputer 132.92.121.2 dengan MAC address 00:80:AD:17:96:34 yang berada


di AN memonitor permohonan dari komputer 132.92.121.1. Maka komputer 132.92.121.2 akan
menjawab dengan ARPresponds, yang memberikan MAC address komputer 132.92.121.2.

nformasi MAC address komputer 132.92.121.2 akan dimasukan ke dalam ARP Table yang ada
di komputer 132.92.121.1.

PC / mesin biasanya menyimpan informasi ARP yang terkini. Untuk lebih jelasnya proses
bertanya MAC address komputer yang akan dituju dapat dilihat menggunakan software sniffer,
dalam hal ini saya menggunakan tcpdump yang tersedia di inux menggunakan perintah:

# tcpdump -X -i eth0
Dalam hasil tcpdump, kadang kala di temukan proses ARP sedang berlangsung seperti
contoh berikut
14:04:09.315845 arp who-has 192.168.0.112 tell 192.168.0.11
0x0000: 0001 0800 0604 0001 0002 b335 4271 c0a8 ...........5Bq..
0x0010: 000b 0000 0000 0000 c0a8 0070
...........p
14:04:09.316304 arp reply 192.168.0.112 is-at 00:00:1c:09:3c:0b
0x0000: 0001 0800 0604 0002 0000 1c09 3c0b c0a8 ............<...
0x0010: 0070 0002 b335 4271 c0a8 000b 2020 2020 .p...5Bq........
0x0020: 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 ..............
Dalam contoh, komputer 192.168.0.11 menanyakan ke jaringan MAC
address dari komputer yang mempunyai P address 192.168.0.112.
Jika komputer dengan P address 192.168.0.112 mendengarkan permintaan tersebut,
akan menjawab, dalam hal ini, MAC address komputer 192.168.0.112 adalah
00:00:1C:09:3C:0B.
Daftar lengkap MAC address yang termonitor oleh komputer inux dapat dilihat
menggunakan perintah arp a berikut:
root@yc0mlc ~,# arp -a
. (192.168.0.112) at 00:00:1C:09:3C:0B ether, on eth0
. (192.168.0.111) at 00:01:F4:EC:E2:E7 ether, on eth0
. (192.168.0.10) at 00:0D:88:B3:22:99 ether, on eth0
. (192.168.0.80) at 00:11:6B:C0:04:FB ether, on eth0
. (192.168.0.110) at 00:80:48:22:2B:23 ether, on eth0
RARP (Reverse Address ResoIuton
Proto.oI)
Reverse Address Resolution Protocol (RARP) adalah protokol jaringan
usang komputer yang digunakan oleh komputer host untuk meminta
perusahaan nternet Protocol ( Pv4 ) alamat dari suatu host administrasi,
ketika telah yang tersedia ink ayer atau alamat perangkat keras, seperti
MAC address.
RARP dijelaskan dalam nternet Engineering Task Force (ETF) terbitan
RFC 903 .

Anda mungkin juga menyukai