1. Tradisi Lisan Adalah segalaa bentuk warisan dan tradisi yang lahir dalam suatu kelompok masyarakat yang penyampaiannya berbentuk perantara lisan, dan merupakan salah satu cara masyarakat menyampaikan sejarah lisan, kesusasteraan, perundangan dan pengetahuan lain menyeberangi generasi tanpa system tulisan' a. Pengertian Tradisi Lisan Tradisi adalah penerusan atau kabar,yang diteruskan /dikabarkan berasal dari masa lampau yang berupa adat istiadat, bahasa, tata kemasyarakatan, keyakinan kepada generasi penerusnya. Tradisi dipahami juga sebagai adat istiadat atau kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyaraakat. Pengetahuan masyarakat yang belum mengenal tulisan diperoleh melalui ; mendengar, melihat, meniru dan melakukan, hal ini disebut pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini kemudian akan menjadi ketrampilan yang tidak akan mereka lupakan seumur hidupnya, yang kemudian akan mereka wariskan kepada generasi penerusnya yang akhirnya sampai kepada kita sekarang ini,pengalaman belajar ini tidak dituliskan ,tetapi dituturkan melalui lisan. b. Fungsi Tradisi Lisan Tradisi Lisan merupakan cara masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya atau merekam pengalaman masa lalu dari masyarakatnya. Perekaman atau pewarisan masa lalu ini menjadi kebudayaan yang dimiliki oleh pendukung tradisi tersebut.Sehingga tradisi lisan berfungsi sebagai : alat/ usaha untuk merekam,menyusun, dan menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bagi masyarakat yang belum mengenal tulisan pengalaman masa lalu berfungsi juga sebagai pegangan atau pedoman hidupnya.mereka lebih mementingkan retorika ceritera dari pada fakta.Nilai-nilai yangterkandung didalamnyaitulah yang mereka anggap penting itulah yang kemudian menjadi pegangan atau pedoman dalam kehidupannya. Contohnya = kejujuran, keberanian, kekeluargaan, penghormatan terhadap leluhur, kecintaan dan kasih saying. Pewarisan tradisi lisan dilakukan dengan member Suri teladan agar ditiru dan diikuti juga melibatkan generasi penerusnya untuk bersama-sama menjalankan kehidupan yang berkebudayaan,kepada generasi penerus dititipkan pesan agar menjaga dan menjunjung tinggi sejarah nenek moyangnya.
2. Tradisi Pada Masyarakat Pra Aksara Berbentuk lisan ,yaitu kesaksian masa lampau yang dengan sengaja diwariskan dari mulut ke mulut,penyampaiannya melalui ceritera-ceritera oleh orang yang yang dianggap tua kepada mereka yang lebih muda.ni merupakan model pendidikan pada masa itu,ceritera ini biasanya disampaikan pada saat pesta bulan purnama,kelahiran anak,pemilihan ketuaa,pemberian sesaji,dll. Tradisi lisan dikelompokkan menjadi dua yaitu : a. Trdisi Sejarah Tradisi Sejarah terbentuk karena adanya peristiwa sejarah. Contohnya munculnya pengetahuan bercocok tanam. Peristiwa Sejarahnya pada saat mereka menemukan biji-bijian yang mereka simpan berubah menjadi tanaman.Mereka terkejut, keterkejutan melihat fenomena itu melahirkaan getaaran jiwa yang disebut Religius Emotion ( emosi keagamaan ). Mereka mulai menyadari adanya kekuatan lain yang mempengaruhi kehidupan mereka, hal ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas-aktivitas religi, yaitu aktivitas-aktivitas yang didorong oleh adanya kepercayaan oleh adanya kekuatan adikodrati di atas manusia.mplikasinya yaitu segala sesuatu ( benda, tempat, tindakan, dll) dianggap memiliki nilai keramat. Aktivitas tersebut kemudian melahirkan adaanya Upacaara. Dalam Upaacara biasanya terdiri banyak unsure yaitu : bersaji, berkurban, berdoa, makan bersama makaanan yang telah disucikan dengan doa, menari, menyanyi, berprosesi atau pawai, memainkan drama suci, berpuasa, mengaburkan pikiran seperti mabuk, bertapa, bersemedi. Antara masyarakat yang satu dengan yang lain tidak ada persamaan di dalam unsure-unsur upacaranya. b. Tradisi Kesastraan Tradisi ini meliputi peribahasa-peribahasa, Ungkapan-ungkapan, nyanyian-nyanyian,dan lirik, yang terangkai dalam bentuk doa-doa suci yang biasanya digunakan pada upacara keagamaan yang diadakan untuk kepentingan adat.
Tugas : Masyarakat Pra aksara memang belum mengenal tulisan, tetapi tidak berarti mereka tidakmengenal tradisi sejarah. Untuk itu bersama dengan teman sebangkumu diskusikan cara masyarakat pra aksara mewariskan tradisi sejarah kepada generasi berikutnya ! Tulis hasil analisismu dalam selembar kertas dan bacakan hasilnya didepan kelas.
B. KLASIFIKASI JEJAK SEJARAH LISAN 1. Folklore Folklore adalah kata majemuk yang terdiri atas dua kata dasar yaitu folk dan lore. Folk berarti sekelompok orang yang memiliki cirri-ciri pengenal fisik, social, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok social yang lainnya. Ciri pengenal tersebut antara lain warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan, dan agama yang sama. Kata Lore merupakan tradisi dari Folk ,yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.Sehingga Folklore dapat diartikan sebagai bagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.atau juga Folklore dapat didefinisikan sebagai adat istiadat tradisional dan ceritera rakyat yang diwariskan turun temurun tetapi tidak dibukukan. A. CIRI-CIRI FOLKLORE: 1. Penyebarannya dilakukan secara lisan melalui tutur kata dari mulut ke mulut dengan suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat dari satu generasi ke generasi berikutnya. 2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relative tetap atau standar dan dalam tempo yang cukup lama. 3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda 4. bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak dikenal. 5. mempunyai pola klise karena meniru yang telah ada atau melanjutkan yang sudah menjadi kebiasaan. 6. Mempunyai kegunaan antara lain ; mendidik, protes social, kritis terhadap apa yang ada dalam masyarakat, pelipur lara, cerminan dari keinginan yang terpendam. 7. bersifat prologis yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum 8. menjadi milik bersama dari masyarakat tertentu. 9. bersifat polos dan lugu B. JENIS- JENIS FOLKLORE Seorang ahli Folklore dari Amerika Serikat Jan Harold Brundvand membagi Folklore kedalam tiga golongan besar berdasarkan tipenya sebagai berikut :
1. FoIkIore Lisan ( Mentifact )
Folklore jenis ini diciptakan, disebarkan, dan diwariskan secara lisan.Folklore jenis ini meliputi ; a. Bahasa rakyat seperti logat bahasa, dialek. b. Ungkapan tradisionalseperti peribahasa dan sindiran c. Pertanyaan tradisional yang dikenal dengan teka- teki d. Sajak dan Puisi rakyat yang dikenal dengan Pantun dan syair e. Ceritera prosa rakyat seperti mite (myth), Legenda ( legend ),dan dongeng (folktale ) f. Nyanyian Rakyat
2. FoIkIore Sebagian Iisan ( Sosiofact ) : a. Kepercayaan dan tahyul b. Permainan dan hiburan rakyat setempat c. Teaater Rakyat ( lenong, reog dan ketoprak ) d. Tari Rakyat e. Adat Kebiasaan f. Upacara tradisional g. Pesta rakyat tradisional
. FoIkIore Bukan Iisan ( Artifact ) :
a. Arsitektur bangunan Rumah b. Seni kerajinan tangan tradisional c. Pakaian tradisional d. Obat- obatan tradisional e. Alat-alat music tradisional f. Peralatan dan senjata tradisional g. Makanan dan minuman tradisional C.FUNGSI FOLKLORE : 1. Sebagai system proyeksi yaitu sebagai alat pencermin angan- angan 2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan 3. Sebagai alat pendidik anak 4. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma- norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggotanya.
2.Mite atau mitologi Mite atau mitologi adalah ceritera prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang memiliki ceritera dan dongeng suci tersebut mengenai kehidupan dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan. Mite biasanya mengisahkan terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama,terjadinya maut, bentuk khas binatang,bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya dan juga mengisahkaan petualangan para dewa.
Legenda : Legenda dapat diartikaan sebagai Ceritera rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan ceritera sejarah disebut juga folk history atau sejarah kolektif artinya sejarah yang tidak tertulis dan berada di dalam benak banyak orang,serta dipercaya kebenarannya.Tokohnya tidak lagi para dewa, tetapi manusia biasa sehingga sifat sakralnya berkurang,dalam legenda selalu disertai barang bukti
Ciri-ciri Legenda : a. Oleh si pemilik ceritera di anggap sebagaai suatu kejadian yang benar-benar pernah terjadi b. Bersifat keduniawian c. Sering dipandang sebagai sejarah kolektif d. Bersifat migratoris yaitu dapat berpindah-pindah sehingga dikenal luas di daerah yang berbeda-beda e. Tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut siklus, yaitu sekelompok ceritera yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu. Jenis-jenis Iegenda a. Legenda Alam gaib b. Legenda keagamaan c. Legenda Setempat d. Legenda perseorangan Beri contoh dengan uraian singkat, masing-masing 5 ceritera.
. Dongeng : Dongeng adalah ceritera rakyat yang dianggap tidak benar terjadi, diceriterakan untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan nasihat, kebenaran, pelajaran, atau sindiran. Dongeng digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain ; a. Dongeng tentang Binatang ( Fabel ) b. Dongeng tentang Kehidupan Manusia c. Dongeng Lucu
. Upacara : Upacara adalah kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan peristiwa yang pernah terjadi dan erat kaitannya dengan mitologi, legenda, atau peristiwa penting yang berkaitan dengan manusia seperti kelahiran, perkawinan,dan kematian. Peringatannya diteruskan secara berulang-ulang sehingga terpelihara secara turun temurun. Upacara merupakanbentuk perilaku masyarakat yang menunjukkankesadaran terhadap masa lalunya, masyarakat menjelaskan masalalunya melalui upacara
. Lagu : Lagu adalah nyanyian yang telah lama ada dan berkaitan dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh rakyat kecil sehingga disebut nyanyian rakyat ( Folksong ) Lagu anak-anak biasanya untuk mengiringi tarian atau permaianan.Misalnya Cublak-cublak Suweng, Lir-llir, Jamuran, Cing Cangkeling,Tokecang, Waktu Hujan Sore, Cik-Cik Periuk dll. Nyanyian Rakyat memiliki beberapa fungsi antaralain : a. Pelipur Lara b. Nyanyian jenaka c. Nyanyian pengiring tarian anak-anak d. Nyanyian pengiring permainan anak-anak e. Nyanyian untuk pengantar tidur f. Pembangkit semangat g. Pemelihara sejarah setempat h. Sumber penulisan sejarah i. Sebagai protes social mengenai ketidak adilan dalam masyarakat.
Tugas : Legenda Candi Prambanan tentu tidak dapat dijadikan bukti sejarah atau data sejarah.Legenda tersebut diceriterakan secara turun temurun dari mulut ke mulut tanpa ada bukti yang memperkuat kisahnya.Untuk itu buat karya tulis tentang Candi Prambanan dengan bukti-bukti yang akurat,kerjakan secara kelompok tiap kelompok empat siswa.,hasilnya dipresentasikan didepan kelas.
NLA DAN NORMA DALAM SEJARAH LSAN Nilai dan Norma dalam sejarah lisan NiIai adaIah : konsep-konsep yang sangat umum mengenai sesuatu yang ingin dicapai serta memberikan arah tindakan yang harus diambil. Norma adalah : kaidah atau aturan yang berisi perintah dan larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur perilaku masyarakat guna mencapai ketertiban. 1. Nilai dan Norma dalam Mite Mite /Mitos bukanlah sejarah akan tetapi dalam mite/mitos terkandung unsure-unsur sejarah. Untuk menemukan unsure-unsur sejarahnya diperlukan pemahaman yang mendalaam tentang masyarakat tempat mite itu berada/hidup,penelitian tentang isi cerita,dan kemampuan menghubungkan dengan peristiwa-peristiwa sejarah lainnya, dari situ kita bisa menemukan jejak sejarah.Mite yang hidup di ndonesia biasanya bercerita tentang proses terciptanya alam semesta ( kosmogony ), asal usul dan silsilah para dewa ( theogony ), penciptaan manusia pertama dan pembawa kebudayaan serta asal usul makanan pokok ( padi ). 2. Nilai dan Norma dalaam Legenda Legenda bisa dikatakan sebagai sejarah yang tidak tertulis dan berada di dalam benak banyak oraang, serta dipercaya kebenarannya, oleh karena berbentuk pengetahuan lisan maka legenda mudah sekali mengalami pergeseran dan perubahan dari cerita aslinya. Jika legenda akan dijadikan sumber sejarah ,pertama-tama yang harus dikerjakan adalah menghilangkan sifat folklorenya. 3. Nilai dan Norma dalam Upacara Terbentuknya Upacara berawal dari adanya emossi keagamaan sehingga mempengaruhi manusia untuk melakukan aktivitas-aktivitas ritual. Dengan memiliki emosi keagamaan itu,segala sesuatu yang biasanya tidak berarti berubah memiliki nilai keramat.dan hal itu masih berlangsung hingga kini dalam kemasan yang beraneka ragam.dari upacara upacara akan dapat kita ketahui hal-hal yang bermakna . 4. Nilai dan Norma dalam lagu Kata-kata dan lagu dalam nyanyian rakyat merupakan satu kesatuan yang tak dapaat dipisahkandan biasanya kreatif, sebagai pembaangkit semangaat,sebagai protes social dan untuk memelihara sejarah setempaat.
Tradisi lisan berperan dalam ketahanan budaya bangsa, namun seiring dengan perkembangan zaman ,semakin banyak tradisi lisan yang hilang. Tradisi lisan merupakan bagian dari kebudayaan sehingga hidupnya tradisi lisan mencerminkan hidupnya kebudayaan. Pengetahuan tradisi lisan yang dimiliki oleh berbagai kelompok etnik akan membangun pemahaman yang lebih jernih tentang pandangan dunia , cara hidup, cara berekspresi, berkomunikasi, nilai tradisional,begitu pula kearifan local yang dimiliki oleh masyarakat bersangkutan. TRADS SEJARAH MASYARAKAT PADA MASA AKSARA
MASA AKSARA
MUNCULNYA REKAMAN PERKEMBANGAAN TRADS LSAN TERTULS PENULSAN SEJARAH. a. Munculnya tradisi tulisan di ndonesia Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkaan antara tradisi lisan dengan tradisi tulisan adalah tentang asal- usul abjad Jawa yang lebih dikenal dengan Legenda Aji Saka . Ada beberapa kesimpulan para ahli , bahwa legenda Aji saka memiliki hubungan dengan penggunaan kalender Saka dipergunakan di Jawa sebelum kalender slam dan kalender Jawa diperkenalkan oleh Sultan Agung pada tahun 1633 M.Prasasti tertua di ndonesia abad 5 M, dan prasasti Tarumanegara keduanya menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Prasasti Dinoyo dari malang berangka tahun 760 M,kitab sastra kakawin Ramayana merupakan epos tertua ditulis pada akhir abad ke-9 M. b. Rekaman Tertulis Dalam Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah di ndonesia
REKAMAN TERTULS
PRASAT KTAB KUNO
Cerita-cerita dari berbagai daerah dapat memberi petunjuk kearah fakta-fakta sejarah dari suatu bangsa . Setelah suku bangsa mengenal tulisan tradisional dan kesusasteraan tradisional, maka petunjuk kearah fakta- fakta sejarah semakin banyak dan semakin jelas, terdapat ribuan naskah tradisional hasil karya kesusasteraan tradisional yang sampai pada kita sekarang yang berupa ; kakawin, babad, serat, primbon, piwulang, suluk, tembang, dongeng, dan sebagainya. Karya-karya itu dapat digolongkan sebagai folklore yang dapat digunakan sebagai sumber penulisan sejarah. 1. PRASAST
PRASAST
BAHASA SANSEKERTA BAHASA JAWA KUNO
BAHASA BAL KUNO BAHASA MELAYUKUNO
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau logam.Ada sekitar 3000 prasasti telaah ditemukan yang berasal dari zaman ndonesia klasik. Prasasti merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Raja atau pejabat tinggi negara. Prasasti pada umumnya mempunyai bentuk dan susunan yang sama yaitu diawali dengan penghormatan kepada dewa ,uraian pembebasan tanah disertai dengan angka tahun, nama raja, perintah kepada pegawai tinggi, batas serta ukuran tanah yang dibebaskan , sebab-sebab daerah dibebaskan pajak, para saksi, hadiah yang diberikan dari daerah bebas pajak kepada raja,pendeta dan para saksi, daftar orang-orang yang diserahi untuk melaksanakan tugas ,hadiah-hadiah yang disediakaan untuk keselamatan,upacara-upacara yang dilakukan dan selanjutnya kutukan-kutukan terhadap mereka yang tidak mentaati apa yang ditetapkan oleh raja. Pada abad 4 s/d 8 M. prasasti di Nusantara ditulis dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa , dalam bentuk syair dengan kaidah-kaidah dari ndia, huruf pallawa di ndonesia berubah manjadi huruf kawi. Berdasaarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan prasasti di ndonesia dibagi menjadi ; a. Prasasti berbahasa sansekerta abad ke-5 sampai ke-9 b. Prasasti berbahasa Jawa Kuno abad ke-10 c. Prasasti menggunakaan bahasa Melayu Kuno d. Prasasti menggunakan bahasa Bali Kuno
2. KTAB KUNO
KTAB KUNO
ZAMAN ZAMAN HNDHU BUDHA SLAM Kitab merupakan karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk menyingkap suatu peristiwa sejarah.Kerajaan-kerajaan besar dimasa lampau memberikan kedudukan yang istimewa kepada para pujangga.Kitab kuno di ndonesia dapat dibedakan menjadi dua yaitu zaman Hindhu-Budha dan Zaman slam. 1. Zaman Hindhu-Budha kesastraan di ndonesia dibagi menjadi :
a. Zaman Mataram abad ke-9 dan ke -10 b. Zaman Kediri abad ke -11 dan ke-12 c. Zaman Majapahit abad ke-14 dengan bahasa Jawa Kuno d. Zaman Majapahit abad ke-15 dan ke-16 dengan bahasa Jawa tengahan dan sebagian berkembang ke Bali Hasil hasil kesusastraan zaman ndonesia klasik ditulis dalam bentuk gancaran ( prosa ) dan tembang ( syair ). Ditinjau dari segi isi maka kitab-kitan kuno dapat dibagi menjadi : a. Tutur atau kitab keagamaan b. Sastra atau kitab hukum, termasuk di dalamnya kitab-kitab sasana yang berisi peraturan-peraturan untuk golongan masyarakat tertentu. c. Wiracarita atau cerita kepahlawanan d. Kitab sejarah Hasil-hasil kesusasteraan dari zaman Majapahit atau Zaman Hindhu- Budha adalah sebagai berikut : a. Nagarakertagama Kitab ini menguraikan tentang sejarah kerajaan Singasari dan Majapahit b. Pararaton Diperkirakan berasal dari zaman tradisi lisan sehingga tidak diketahui pengarangnya c. Sundayana Menceriterakan nasib raja Sunda Sri Baduga Maharaja yang datang ke Majapahit mengantarkan putrinya. d. Panji Wijayakrama Menceriterakan Raden Wijaya sampai menjadi Raja Majapahit e. Ranggalawe Menceriterakan kisah pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Raja Jayanegara f. Sorandaka Menceriterakan pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara g. Pamancungah Menceriterakan tentang sejarah para Dewa Agung darikerajaan Gelgel ( Bali ) h. Usana Jawa Menceriterakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar i. Usana Bali Menceriterakan kekacauan di Bali karena mengganasnya seorang raksasa yang bernama Maya Danawa.
2. Zaman slam Kesusasteraan slam banyak berkembang di daerah Selat Malaka dan Jawa . Contohnya antara lain : a. Hikayat Yaitu karya sastra yang isinya beraneka ragam,dan berupa dongeng belaka.Banyak bersifat supranatural ,seperti hikayat Raja Pasai, Silsilah Perak. b. Sejarah Melayu c. Hikayat Hasannudin Berisi tentang daftar sejarah Cirebon dan silsilah segala Maulana di tanah Jawa.
PERKEMBANGAN PENULSAN
SEJARAH D NDONESA
Perkembangan Penulisan Sejarah ndonesia : A. Historiografi tradisional B. Historiografi Kolonial C.Historiografi Nasional D.Historiografi Moderen Historiografi tradisional mempunyai cirri-ciri sebagai berikut ; 1. Merupakan hasil terjemaahaan kebudayaan Hindhu 2. Bersifat religiomagis 3. Bersifat Keratoncentris 4. Untuk menaikkan martabat Brahmana Historiografi Tradisional Tengah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : 1. Peristiwa terjadi di luar keraton 2. Bersifat etnocentris , berbentuk khas Jawa 3. Bersifat naraatif konsepsional 4. Bersifat non official Historiografi Tradisional Baru mempunyai cirri-ciri sebaagai berikut : 1. Unsure-unsur bergaya slam Jawa ( mitologis ) 2. Bersifat kronologis 3. Bersifaat etnocentris 4. Bersifat feodalistik Historiografi Kolonial mempunyai cirri-ciri sebagai berikut ; 1. Sudut pandangnya Eropacentris atau Nederlancentris 2. sinya tentang kejadian-kejadian di Belanda 3. Tokoh-tokoh sejarahnya adalah orang-orang Belanda 4. Orang-orang ndonesia hanya dianggap sebagai obyek sejarah Historiografi Nasional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Memperhatikan berbagai aspek kehidupan bangsa ndonesia 2. Menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu 3. Menerapkan sejarah analistis 4. Tidak mengabaikan sejarah lokal