Anda di halaman 1dari 28

TRADS SEJARAH

MASYARAKAT NDONESA

A.Tradisi Sejarah Pada Masyarakat Pra Aksara


1. Tradisi Lisan
Adalah segalaa bentuk warisan dan tradisi yang
lahir dalam suatu kelompok masyarakat yang
penyampaiannya berbentuk perantara lisan, dan
merupakan salah satu cara masyarakat
menyampaikan sejarah lisan, kesusasteraan,
perundangan dan pengetahuan lain menyeberangi
generasi tanpa system tulisan'
a. Pengertian Tradisi Lisan
Tradisi adalah penerusan atau kabar,yang
diteruskan /dikabarkan berasal dari masa
lampau yang berupa adat istiadat, bahasa, tata
kemasyarakatan, keyakinan kepada generasi
penerusnya.
Tradisi dipahami juga sebagai adat istiadat atau
kebiasaan turun temurun dari nenek moyang
yang masih dijalankan dalam masyaraakat.
Pengetahuan masyarakat yang belum mengenal
tulisan diperoleh melalui ; mendengar, melihat,
meniru dan melakukan, hal ini disebut
pengalaman belajar.
Pengalaman belajar ini kemudian akan menjadi
ketrampilan yang tidak akan mereka lupakan
seumur hidupnya, yang kemudian akan mereka
wariskan kepada generasi penerusnya yang
akhirnya sampai kepada kita sekarang
ini,pengalaman belajar ini tidak dituliskan ,tetapi
dituturkan melalui lisan.
b. Fungsi Tradisi Lisan
Tradisi Lisan merupakan cara masyarakat yang
belum mengenal tulisan mewariskan masa
lalunya atau merekam pengalaman masa lalu
dari masyarakatnya. Perekaman atau pewarisan
masa lalu ini menjadi kebudayaan yang dimiliki
oleh pendukung tradisi tersebut.Sehingga tradisi
lisan berfungsi sebagai : alat/ usaha untuk
merekam,menyusun, dan menyimpan
pengetahuan demi pengajaran dan
pewarisannya dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Bagi masyarakat yang belum mengenal tulisan
pengalaman masa lalu berfungsi juga sebagai
pegangan atau pedoman hidupnya.mereka lebih
mementingkan retorika ceritera dari pada
fakta.Nilai-nilai yangterkandung
didalamnyaitulah yang mereka anggap penting
itulah yang kemudian menjadi pegangan atau
pedoman dalam kehidupannya.
Contohnya = kejujuran, keberanian,
kekeluargaan, penghormatan terhadap leluhur,
kecintaan dan kasih saying.
Pewarisan tradisi lisan dilakukan dengan
member Suri teladan agar ditiru dan diikuti juga
melibatkan generasi penerusnya untuk
bersama-sama menjalankan kehidupan yang
berkebudayaan,kepada generasi penerus
dititipkan pesan agar menjaga dan menjunjung
tinggi sejarah nenek moyangnya.


2. Tradisi Pada Masyarakat Pra Aksara
Berbentuk lisan ,yaitu kesaksian masa
lampau yang dengan sengaja diwariskan dari
mulut ke mulut,penyampaiannya melalui
ceritera-ceritera oleh orang yang yang dianggap
tua kepada mereka yang lebih muda.ni
merupakan model pendidikan pada masa
itu,ceritera ini biasanya disampaikan pada saat
pesta bulan purnama,kelahiran anak,pemilihan
ketuaa,pemberian sesaji,dll.
Tradisi lisan dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Trdisi Sejarah
Tradisi Sejarah terbentuk karena adanya
peristiwa sejarah.
Contohnya munculnya pengetahuan bercocok
tanam.
Peristiwa Sejarahnya pada saat mereka
menemukan biji-bijian yang mereka simpan
berubah menjadi tanaman.Mereka terkejut,
keterkejutan melihat fenomena itu
melahirkaan getaaran jiwa yang disebut
Religius Emotion ( emosi keagamaan ).
Mereka mulai menyadari adanya kekuatan lain
yang mempengaruhi kehidupan mereka, hal
ini mendorong mereka untuk melakukan
aktivitas-aktivitas religi, yaitu aktivitas-aktivitas
yang didorong oleh adanya kepercayaan oleh
adanya kekuatan adikodrati di atas
manusia.mplikasinya yaitu segala sesuatu (
benda, tempat, tindakan, dll) dianggap
memiliki nilai keramat.
Aktivitas tersebut kemudian melahirkan
adaanya Upacaara.
Dalam Upaacara biasanya terdiri banyak
unsure yaitu : bersaji, berkurban, berdoa,
makan bersama makaanan yang telah
disucikan dengan doa, menari, menyanyi,
berprosesi atau pawai, memainkan drama
suci, berpuasa, mengaburkan pikiran seperti
mabuk, bertapa, bersemedi. Antara
masyarakat yang satu dengan yang lain tidak
ada persamaan di dalam unsure-unsur
upacaranya.
b. Tradisi Kesastraan
Tradisi ini meliputi peribahasa-peribahasa,
Ungkapan-ungkapan, nyanyian-nyanyian,dan
lirik, yang terangkai dalam bentuk doa-doa
suci yang biasanya digunakan pada upacara
keagamaan yang diadakan untuk kepentingan
adat.

Tugas :
Masyarakat Pra aksara memang belum mengenal
tulisan, tetapi tidak berarti mereka tidakmengenal
tradisi sejarah. Untuk itu bersama dengan teman
sebangkumu diskusikan cara masyarakat pra aksara
mewariskan tradisi sejarah kepada generasi
berikutnya ! Tulis hasil analisismu dalam selembar
kertas dan bacakan hasilnya didepan kelas.







B. KLASIFIKASI JEJAK SEJARAH
LISAN
1. Folklore
Folklore adalah kata majemuk yang terdiri atas dua
kata dasar yaitu folk dan lore.
Folk berarti sekelompok orang yang memiliki cirri-ciri
pengenal fisik, social, dan kebudayaan sehingga dapat
dibedakan dari kelompok social yang lainnya. Ciri
pengenal tersebut antara lain warna kulit, bentuk
rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf
pendidikan, dan agama yang sama. Kata Lore
merupakan tradisi dari Folk ,yaitu sebagian
kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau
melalui contoh yang disertai dengan gerak isyarat
atau alat pembantu pengingat.Sehingga Folklore
dapat diartikan sebagai bagian dari kebudayaan
yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional
dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai
dengan gerak isyarat atau alat pembantu
pengingat.atau juga Folklore dapat didefinisikan
sebagai adat istiadat tradisional dan ceritera rakyat
yang diwariskan turun temurun tetapi tidak
dibukukan.
A. CIRI-CIRI FOLKLORE:
1. Penyebarannya dilakukan secara lisan melalui
tutur kata dari mulut ke mulut dengan suatu
contoh yang disertai gerak isyarat atau alat
pembantu pengingat dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam
bentuk relative tetap atau standar dan dalam
tempo yang cukup lama.
3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda
4. bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak
dikenal.
5. mempunyai pola klise karena meniru yang telah
ada atau melanjutkan yang sudah menjadi
kebiasaan.
6. Mempunyai kegunaan antara lain ; mendidik,
protes social, kritis terhadap apa yang ada dalam
masyarakat, pelipur lara, cerminan dari keinginan
yang terpendam.
7. bersifat prologis yaitu mempunyai logika sendiri
yang tidak sesuai dengan logika umum
8. menjadi milik bersama dari masyarakat tertentu.
9. bersifat polos dan lugu
B. JENIS- JENIS FOLKLORE
Seorang ahli Folklore dari Amerika Serikat Jan Harold
Brundvand membagi Folklore kedalam tiga golongan
besar berdasarkan tipenya sebagai berikut :


1. FoIkIore Lisan ( Mentifact )

Folklore jenis ini diciptakan, disebarkan, dan
diwariskan secara lisan.Folklore jenis ini meliputi ;
a. Bahasa rakyat seperti logat bahasa, dialek.
b. Ungkapan tradisionalseperti peribahasa dan
sindiran
c. Pertanyaan tradisional yang dikenal dengan teka-
teki
d. Sajak dan Puisi rakyat yang dikenal dengan Pantun
dan syair
e. Ceritera prosa rakyat seperti mite (myth), Legenda (
legend ),dan dongeng (folktale )
f. Nyanyian Rakyat

2. FoIkIore Sebagian Iisan ( Sosiofact ) :
a. Kepercayaan dan tahyul
b. Permainan dan hiburan rakyat setempat
c. Teaater Rakyat ( lenong, reog dan ketoprak )
d. Tari Rakyat
e. Adat Kebiasaan
f. Upacara tradisional
g. Pesta rakyat tradisional





. FoIkIore Bukan Iisan ( Artifact ) :

a. Arsitektur bangunan Rumah
b. Seni kerajinan tangan tradisional
c. Pakaian tradisional
d. Obat- obatan tradisional
e. Alat-alat music tradisional
f. Peralatan dan senjata tradisional
g. Makanan dan minuman tradisional
C.FUNGSI FOLKLORE :
1. Sebagai system proyeksi yaitu sebagai alat pencermin
angan- angan
2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan
lembaga-lembaga kebudayaan
3. Sebagai alat pendidik anak
4. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-
norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggotanya.




2.Mite atau mitologi
Mite atau mitologi adalah ceritera prosa rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh
yang memiliki ceritera dan dongeng suci tersebut
mengenai kehidupan dewa dan mahluk halus dalam suatu
kebudayaan.
Mite biasanya mengisahkan terjadinya alam semesta,
dunia, manusia pertama,terjadinya maut, bentuk khas
binatang,bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya
dan juga mengisahkaan petualangan para dewa.


Legenda :
Legenda dapat diartikaan sebagai Ceritera rakyat pada
zaman dahulu yang ada hubungannya dengan ceritera
sejarah disebut juga folk history atau sejarah kolektif
artinya sejarah yang tidak tertulis dan berada di dalam
benak banyak orang,serta dipercaya
kebenarannya.Tokohnya tidak lagi para dewa, tetapi
manusia biasa sehingga sifat sakralnya
berkurang,dalam legenda selalu disertai barang bukti

Ciri-ciri Legenda :
a. Oleh si pemilik ceritera di anggap sebagaai suatu
kejadian yang benar-benar pernah terjadi
b. Bersifat keduniawian
c. Sering dipandang sebagai sejarah kolektif
d. Bersifat migratoris yaitu dapat berpindah-pindah
sehingga dikenal luas di daerah yang berbeda-beda
e. Tersebar dalam bentuk pengelompokan yang disebut
siklus, yaitu sekelompok ceritera yang berkisar pada
suatu tokoh atau kejadian tertentu.
Jenis-jenis Iegenda
a. Legenda Alam gaib
b. Legenda keagamaan
c. Legenda Setempat
d. Legenda perseorangan
Beri contoh dengan uraian singkat, masing-masing 5
ceritera.

. Dongeng :
Dongeng adalah ceritera rakyat yang dianggap tidak
benar terjadi, diceriterakan untuk hiburan, walaupun
banyak juga yang melukiskan nasihat, kebenaran,
pelajaran, atau sindiran. Dongeng digolongkan dalam
beberapa bentuk antara lain ;
a. Dongeng tentang Binatang ( Fabel )
b. Dongeng tentang Kehidupan Manusia
c. Dongeng Lucu




. Upacara :
Upacara adalah kegiatan yang dilakukan sehubungan
dengan peristiwa yang pernah terjadi dan erat kaitannya
dengan mitologi, legenda, atau peristiwa penting yang
berkaitan dengan manusia seperti kelahiran,
perkawinan,dan kematian. Peringatannya diteruskan
secara berulang-ulang sehingga terpelihara secara
turun temurun.
Upacara merupakanbentuk perilaku masyarakat yang
menunjukkankesadaran terhadap masa lalunya,
masyarakat menjelaskan masalalunya melalui upacara


. Lagu :
Lagu adalah nyanyian yang telah lama ada dan
berkaitan dengan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh
rakyat kecil sehingga disebut nyanyian rakyat (
Folksong )
Lagu anak-anak biasanya untuk mengiringi tarian atau
permaianan.Misalnya Cublak-cublak Suweng, Lir-llir,
Jamuran, Cing Cangkeling,Tokecang, Waktu Hujan
Sore, Cik-Cik Periuk dll.
Nyanyian Rakyat memiliki beberapa fungsi antaralain :
a. Pelipur Lara
b. Nyanyian jenaka
c. Nyanyian pengiring tarian anak-anak
d. Nyanyian pengiring permainan anak-anak
e. Nyanyian untuk pengantar tidur
f. Pembangkit semangat
g. Pemelihara sejarah setempat
h. Sumber penulisan sejarah
i. Sebagai protes social mengenai ketidak adilan dalam
masyarakat.




Tugas :
Legenda Candi Prambanan tentu tidak dapat
dijadikan bukti sejarah atau data sejarah.Legenda
tersebut diceriterakan secara turun temurun dari
mulut ke mulut tanpa ada bukti yang memperkuat
kisahnya.Untuk itu buat karya tulis tentang Candi
Prambanan dengan bukti-bukti yang akurat,kerjakan
secara kelompok tiap kelompok empat
siswa.,hasilnya dipresentasikan didepan kelas.



NLA DAN NORMA DALAM SEJARAH LSAN
Nilai dan Norma dalam sejarah lisan
NiIai adaIah : konsep-konsep yang sangat umum
mengenai sesuatu yang ingin dicapai serta memberikan
arah tindakan yang harus diambil.
Norma adalah : kaidah atau aturan yang berisi perintah
dan larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
bersama untuk mengatur perilaku masyarakat guna
mencapai ketertiban.
1. Nilai dan Norma dalam Mite
Mite /Mitos bukanlah sejarah akan tetapi dalam
mite/mitos terkandung unsure-unsur sejarah. Untuk
menemukan unsure-unsur sejarahnya diperlukan
pemahaman yang mendalaam tentang masyarakat
tempat mite itu berada/hidup,penelitian tentang isi
cerita,dan kemampuan menghubungkan dengan
peristiwa-peristiwa sejarah lainnya, dari situ kita bisa
menemukan jejak sejarah.Mite yang hidup di
ndonesia biasanya bercerita tentang proses
terciptanya alam semesta ( kosmogony ), asal usul
dan silsilah para dewa ( theogony ), penciptaan
manusia pertama dan pembawa kebudayaan serta
asal usul makanan pokok ( padi ).
2. Nilai dan Norma dalaam Legenda
Legenda bisa dikatakan sebagai sejarah yang tidak
tertulis dan berada di dalam benak banyak oraang,
serta dipercaya kebenarannya, oleh karena berbentuk
pengetahuan lisan maka legenda mudah sekali
mengalami pergeseran dan perubahan dari cerita
aslinya. Jika legenda akan dijadikan sumber sejarah
,pertama-tama yang harus dikerjakan adalah
menghilangkan sifat folklorenya.
3. Nilai dan Norma dalam Upacara
Terbentuknya Upacara berawal dari adanya emossi
keagamaan sehingga mempengaruhi manusia untuk
melakukan aktivitas-aktivitas ritual. Dengan memiliki
emosi keagamaan itu,segala sesuatu yang biasanya
tidak berarti berubah memiliki nilai keramat.dan hal itu
masih berlangsung hingga kini dalam kemasan yang
beraneka ragam.dari upacara upacara akan dapat
kita ketahui hal-hal yang bermakna .
4. Nilai dan Norma dalam lagu
Kata-kata dan lagu dalam nyanyian rakyat merupakan
satu kesatuan yang tak dapaat dipisahkandan
biasanya kreatif, sebagai pembaangkit
semangaat,sebagai protes social dan untuk
memelihara sejarah setempaat.

Tradisi lisan berperan dalam ketahanan budaya bangsa,
namun seiring dengan perkembangan zaman ,semakin
banyak tradisi lisan yang hilang. Tradisi lisan merupakan
bagian dari kebudayaan sehingga hidupnya tradisi lisan
mencerminkan hidupnya kebudayaan.
Pengetahuan tradisi lisan yang dimiliki oleh berbagai
kelompok etnik akan membangun pemahaman yang lebih
jernih tentang pandangan dunia , cara hidup, cara
berekspresi, berkomunikasi, nilai tradisional,begitu pula
kearifan local yang dimiliki oleh masyarakat bersangkutan.
TRADS SEJARAH MASYARAKAT PADA MASA
AKSARA

MASA AKSARA

MUNCULNYA REKAMAN PERKEMBANGAAN
TRADS LSAN TERTULS PENULSAN
SEJARAH.
a. Munculnya tradisi tulisan di ndonesia
Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkaan
antara tradisi lisan dengan tradisi tulisan adalah
tentang asal- usul abjad Jawa yang lebih dikenal
dengan Legenda Aji Saka . Ada beberapa
kesimpulan para ahli , bahwa legenda Aji saka
memiliki hubungan dengan penggunaan kalender
Saka dipergunakan di Jawa sebelum kalender slam
dan kalender Jawa diperkenalkan oleh Sultan Agung
pada tahun 1633 M.Prasasti tertua di ndonesia abad
5 M, dan prasasti Tarumanegara keduanya
menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.
Prasasti Dinoyo dari malang berangka tahun 760
M,kitab sastra kakawin Ramayana merupakan epos
tertua ditulis pada akhir abad ke-9 M.
b. Rekaman Tertulis Dalam Tradisi Sejarah Masyarakat
Berbagai Daerah di ndonesia


REKAMAN TERTULS

PRASAT KTAB KUNO

Cerita-cerita dari berbagai daerah dapat memberi petunjuk
kearah fakta-fakta sejarah dari suatu bangsa . Setelah
suku bangsa mengenal tulisan tradisional dan
kesusasteraan tradisional, maka petunjuk kearah fakta-
fakta sejarah semakin banyak dan semakin jelas, terdapat
ribuan naskah tradisional hasil karya kesusasteraan
tradisional yang sampai pada kita sekarang yang berupa ;
kakawin, babad, serat, primbon, piwulang, suluk,
tembang, dongeng, dan sebagainya. Karya-karya itu
dapat digolongkan sebagai folklore yang dapat digunakan
sebagai sumber penulisan sejarah.
1. PRASAST

PRASAST

BAHASA SANSEKERTA BAHASA JAWA KUNO

BAHASA BAL KUNO BAHASA MELAYUKUNO

Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang
dipahatkan pada batu atau logam.Ada sekitar 3000
prasasti telaah ditemukan yang berasal dari zaman
ndonesia klasik. Prasasti merupakan dokumen resmi
yang dikeluarkan oleh Raja atau pejabat tinggi negara.
Prasasti pada umumnya mempunyai bentuk dan susunan
yang sama yaitu diawali dengan penghormatan kepada
dewa ,uraian pembebasan tanah disertai dengan angka
tahun, nama raja, perintah kepada pegawai tinggi, batas
serta ukuran tanah yang dibebaskan , sebab-sebab
daerah dibebaskan pajak, para saksi, hadiah yang
diberikan dari daerah bebas pajak kepada raja,pendeta
dan para saksi, daftar orang-orang yang diserahi untuk
melaksanakan tugas ,hadiah-hadiah yang disediakaan
untuk keselamatan,upacara-upacara yang dilakukan dan
selanjutnya kutukan-kutukan terhadap mereka yang tidak
mentaati apa yang ditetapkan oleh raja.
Pada abad 4 s/d 8 M. prasasti di Nusantara ditulis
dengan bahasa sansekerta dan huruf pallawa , dalam
bentuk syair dengan kaidah-kaidah dari ndia, huruf
pallawa di ndonesia berubah manjadi huruf kawi.
Berdasaarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan
prasasti di ndonesia dibagi menjadi ;
a. Prasasti berbahasa sansekerta abad ke-5 sampai
ke-9
b. Prasasti berbahasa Jawa Kuno abad ke-10
c. Prasasti menggunakaan bahasa Melayu Kuno
d. Prasasti menggunakan bahasa Bali Kuno


2. KTAB KUNO

KTAB KUNO

ZAMAN ZAMAN
HNDHU BUDHA SLAM
Kitab merupakan karya sastra para pujangga pada masa
lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk menyingkap
suatu peristiwa sejarah.Kerajaan-kerajaan besar dimasa
lampau memberikan kedudukan yang istimewa kepada
para pujangga.Kitab kuno di ndonesia dapat dibedakan
menjadi dua yaitu zaman Hindhu-Budha dan Zaman
slam.
1. Zaman Hindhu-Budha kesastraan di ndonesia dibagi
menjadi :

a. Zaman Mataram abad ke-9 dan ke -10
b. Zaman Kediri abad ke -11 dan ke-12
c. Zaman Majapahit abad ke-14 dengan bahasa
Jawa Kuno
d. Zaman Majapahit abad ke-15 dan ke-16 dengan
bahasa Jawa tengahan dan sebagian berkembang
ke Bali
Hasil hasil kesusastraan zaman ndonesia klasik ditulis
dalam bentuk gancaran ( prosa ) dan tembang ( syair ).
Ditinjau dari segi isi maka kitab-kitan kuno dapat dibagi
menjadi :
a. Tutur atau kitab keagamaan
b. Sastra atau kitab hukum, termasuk di dalamnya
kitab-kitab sasana yang berisi peraturan-peraturan
untuk golongan masyarakat tertentu.
c. Wiracarita atau cerita kepahlawanan
d. Kitab sejarah
Hasil-hasil kesusasteraan dari zaman Majapahit atau
Zaman Hindhu- Budha adalah sebagai berikut :
a. Nagarakertagama
Kitab ini menguraikan tentang sejarah kerajaan
Singasari dan Majapahit
b. Pararaton
Diperkirakan berasal dari zaman tradisi lisan
sehingga tidak diketahui pengarangnya
c. Sundayana
Menceriterakan nasib raja Sunda Sri Baduga
Maharaja yang datang ke Majapahit mengantarkan
putrinya.
d. Panji Wijayakrama
Menceriterakan Raden Wijaya sampai menjadi
Raja Majapahit
e. Ranggalawe
Menceriterakan kisah pemberontakan Ranggalawe
dari Tuban terhadap Raja Jayanegara
f. Sorandaka
Menceriterakan pemberontakan Sora terhadap
Raja Jayanegara
g. Pamancungah
Menceriterakan tentang sejarah para Dewa Agung
darikerajaan Gelgel ( Bali )
h. Usana Jawa
Menceriterakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada
dan Arya Damar
i. Usana Bali
Menceriterakan kekacauan di Bali karena
mengganasnya seorang raksasa yang bernama
Maya Danawa.


2. Zaman slam
Kesusasteraan slam banyak berkembang di daerah
Selat Malaka dan Jawa . Contohnya antara lain :
a. Hikayat
Yaitu karya sastra yang isinya beraneka ragam,dan
berupa dongeng belaka.Banyak bersifat
supranatural ,seperti hikayat Raja Pasai, Silsilah
Perak.
b. Sejarah Melayu
c. Hikayat Hasannudin
Berisi tentang daftar sejarah Cirebon dan silsilah
segala Maulana di tanah Jawa.





PERKEMBANGAN PENULSAN

SEJARAH D NDONESA


Perkembangan Penulisan Sejarah ndonesia :
A. Historiografi tradisional
B. Historiografi Kolonial
C.Historiografi Nasional
D.Historiografi Moderen
Historiografi tradisional mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut ;
1. Merupakan hasil terjemaahaan kebudayaan Hindhu
2. Bersifat religiomagis
3. Bersifat Keratoncentris
4. Untuk menaikkan martabat Brahmana
Historiografi Tradisional Tengah mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut :
1. Peristiwa terjadi di luar keraton
2. Bersifat etnocentris , berbentuk khas Jawa
3. Bersifat naraatif konsepsional
4. Bersifat non official
Historiografi Tradisional Baru mempunyai cirri-ciri
sebaagai berikut :
1. Unsure-unsur bergaya slam Jawa ( mitologis )
2. Bersifat kronologis
3. Bersifaat etnocentris
4. Bersifat feodalistik
Historiografi Kolonial mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
;
1. Sudut pandangnya Eropacentris atau Nederlancentris
2. sinya tentang kejadian-kejadian di Belanda
3. Tokoh-tokoh sejarahnya adalah orang-orang Belanda
4. Orang-orang ndonesia hanya dianggap sebagai
obyek sejarah
Historiografi Nasional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
1. Memperhatikan berbagai aspek kehidupan bangsa
ndonesia
2. Menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu
3. Menerapkan sejarah analistis
4. Tidak mengabaikan sejarah lokal

Anda mungkin juga menyukai