Di pagi yang cerah seperti biasa Vany dan keluarganya sarapan bersama.

Rutinitas yang tak boleh ditinggalkan, karena sarapan itu penting untuk kesehatan. Vany, Lala, Vinocepat ke sini Papa sudah menunggu! panggil Mama. Ya, ma tunggu bentar.jawab Vany Dasar cewek kalau ngpa-ngpain lama!!sahut Vino. sudah-sudah jangan ribut terus ayo makan! perintah Papa. Selesai sarapan Papa, Vino, Vany, dan Lala berangkat. Tak lupa mereka mencium tangan Mama. berangkat dulu, Ma Hati-hati nak.. Setiap hari mereka berangkat bersama karena semua satu arah. Kak Vino turun lebih awal karena kampusnya tak begitu jauh dari rumah. Sedang aku dan saudara kembarku,Vany turun bersama di SMA Merdeka. Sekarang aku dan Vany sudah kelas XII tak lama lagi kami akan segera ujian. Tiap hari kami ada les untuk mempersiapkan ujian. Haihai..haisi kembar tapi tak sama. sapa Tiara, teman sekelas kami yang selalu berkata begitu. Memang aku dan Vany kembar, tapi benar kata Tiara, kami tak sedikitpun mirip. Namun bagaimanapun kami tetap saudara kembar. Lala, kamu udah ngrjain PR matematika yang kemarin? Tanya Dika. pasti lah..aku kan anak rajinhahahaha iya iya aku percaya, aku pinjam donk! masih dibawa Vany kenapa vany nggak ngrjain tadi malam bersama kamu? tadi malam Vany tidur dari sore, dia kecapekan ooow begitu, ya udah aku minta buku ke Vany dulu

Sebenarnya Dika itu sudah mengerjakan PR, tapi selalu saja pura-pura pinjam ke Lala. Ya itu hanya alasan Dika saja supaya bisa ngobrol sama Lala. Sudah lama Dika melirik Lala, tapi tak pernah berani jujur di depan Lala. Aku dan Vany tahun ini satu kelas, kami senang bisa selalu bersama. Satu rumah, satu kelas, satu kamar, dan pastinya satu tempat duduk. Kedekatan kami memeng tak ada yang menandingi. Sampai-sampai kami melupakan kakak kami yang sudah duduk di bangku kuliah. Pengumuman..pengumumanpengumuman!! Teriak Satya sang ketua kelas. ada pengumuman apa? sahut anak-anak di kelas. hari tidak ada jam tambahan alias les, karena bapak ibu guru kita ada rapat penting horeeeee!!!! teriak semua siswa.