Anda di halaman 1dari 2

SEKS DAN GENDER Jenis kelamin(sex) merupakan pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis.

Artinya,secara biologis tidak dapat dipertukarkan antara alat biologis yang melekat pada manusia laki-laki dan perempuan.Gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural,dan semua hal yang dapat dipertukarkan antara sifat laki-laki dan perempuan,yang bisa berubah dari waktu ke waktu serta berbeda dari tempat ke tempat lainnya,maupun berbeda dari status kelas ke kelas yang lainnya. Perbedaan gender disebabkan oleh pengkonstruksian secara sosial dan kultural.Akibat sosialisasi gender akhirnya gender dianggap menjadi ketentuan Tuhanseolah-olah bersifat biologis yang tak dapat diubah lagi,sehingga perbedaan gender dianggap dan dipahami sebagai kodrat laki-laki dan perempuan. Agen-agen sosialisasi gender adalah:keluarga,kelompok bermain,sekolah,dan media massa. Proses marginalisasi sumbernya bisa berasal dari:kebijakan pemerintah,keyakinan,tafsiran agama,keyakinan tradisi,kebiasaan atau bahkan terkadang asumsi ilmu pengetahuan.Marginalisasi tidak saja terjadi di tempat pekerjaan,namun juga terjadi dalam rumah tangga(contohnya diskriminasi atas anggota keluarga yang laki-laki dan perempuan),masyarakat,atau kultur bahkan Negara.Marginalisasi juga diperkuat oleh adapt istiadat dan tafsiran agama.Misalnya hukum pembagian hak waris dalam agama yang menyebutkan perempuan hanya mendapat setengah hak waris dari laki-laki. Adanya anggapan bahwa perempuan itu irrasional dan emosional,sehingga memunculkan anggapan bahwa perempuan tidak bisa memimpin.Sehingga posisi perempuan dianggap tidak penting.Subordinasi gender terjadi dalam segala macam bentuk yang berbeda dari tempat dan dari waktu ke waktu.Contohnya adalah pemprioritasan anak laki-laki untuk sekolah lebih tinggi dibanding perempuan.Praktik ini berangkat dari kesadaran gender yang tak adil. Stereotipe adalah pelabelan terhadap suatu kelompok tertentu.Akan tetapi stereotipe ini cenderung merugikan dan menimbulkan ketidakadilan.Stereotipe hampir terjadi dimana-mana.Misalnya peraturan pemerintah,aturan agama,kultur,dan kebiasaan masyarakat yang dikembangkan karena stereotipe tersebut. Bentuk kejahatan yang dikategorikan sebagai kekerasan gender:perkosaan terhadap perempuan,KDRT,bentuk penyiksaan yang mengarah pada organ kelamin,kekerasan dalam bentuk pelacuran,kekerasan dalam bentuk pornografi,kekerasan dalam bentuk sterilisasi dalam KB,kekerasan terselubung,dan pelecehan seksual. Beberapa contoh tindakan yang termasuk pelecehan seksual:menyampaikan lelucon jorok secara vulgar dan disampaikan secara ofensif,menyakiti seseorang dengan omongan kotor,mengintrogasi kehidupan seksual seseorang,meminta imbalan seksual dalam rangka janji untuk mendapatkan kerja,menyentuh atau menyenggol bagian tubuh seseorang tanpa izin yang bersangkutan.

Adanya anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat memelihara dan rajin,serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga,mengakibatkan pembebanan tanggung jawab pekerjaan domestik pada perempuan.Secara kultural,laki-laki tidak diwajibkan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan domestik tersebut. Manifestasi ketidakadilan gender terjadi di berbagai tingkatan,mulai dari Negara,tempat kerja,organisasi maupun dunia pendidikan,di dalam adat istiadat,serta di rumah tangga.Dalam pembangunan pun keadilan gender masih menjadi masalah,seperti masih rendahnya kesempatan kerja perempuan di sektor formal,rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi,posisi perempuan yang masih rendah dibidang sosial dan politik dibanding laki-laki,serta perempuan masih dianggap sebagai pencari nafkah tambahan,bukan yang utama.

Anda mungkin juga menyukai